Minggu, 06 Desember 2015

Perkembangan motorik kasar 0-2 tahun

Resume Materi Kuliah WhatsApp Grup Rumah Main Anak
Senin, 7 Desember 2015

Perkembangan motorik kasar anak usia 0-2 tahun
Oleh Puti Ayu Setiani

Pada umumnya, perkembangan motorik dibagi menjadi dua, yaitu:
Motorik kasar: aktivitas motorik yang mencakup ketrampilan otot-otot besar, seperti mengangkat leher, duduk, merangkak, tengkurap, dsb.
Motorik halus: aktivitas motorik yang melibatkan gerak otot-otot kecil , seperti menggambil benda menggunakan jari, menggambar, dan menulis.

Pada bayi yang baru lahir, gerak refleks merupakan gerak dominan yang ada pada bayi, namun gerak refleks akan tergantikan dengan gerak motorik kasar seiring berjalannya waktu. Gerak refleks juga berfungsi sebagai persiapan gerak yang disadarinya. Beberapa contoh gerak refleks pada bayi baru lahir antara lain:
Kedipan mata : terstimulasi ketika terdapat cahaya atau sentuhan tangan di dekat kepala. Bayi akan menutup kelopak matanya. Gerak refleks ini berfungsi untuk melindungi bayi dari stimulasi yang terlalu kuat. Nah, gerak refleks ini akan permanen sampai dewasa.
Mencari (rooting): bayi akan mencari arah sumber stimulasi dengan mulut ketika pipinya disentuh. Fungsinya membantu bayi untuk menemukan puting susu ibu.
Menghisap (sucking): bayi akan melakukan gerakan menghisap ketika ibu menyentuhkan puting susu ke ujung mulut bayi.
Moro: Bayi melakukan gerakan refleks dengan melengkungkan tubuhnya, mengerakkan kaki dan tangannya ke arah depan, dan mendongakkan kepalanya ke belakang. Refleks ini akan muncul karena stimulasi suara yang keras dan tiba-tiba.
Menggenggam (palmar grasp): bayi akan refleks menggenggam jari ketika jari telunjuk disodorkan padanya. Refleks ini mempersiapkan bayi untuk menggenggam dengan penuh kesadaran.
Refleks leher (tonic neck): peningkatan kekuatan otot (tonus) pada lengan dan tungkai sisi ketika bayi menoleh ke salah satu sisi. Gerak refleks ini berfungsi mempersiapkan bayi untuk gerakan menggapai sesuatu.

Ketika bayi menginjak usia 1 bulan, bayi mulai menggerakkan tangan dan kakinya ke atas. Bunda bisa menstimulasi bayi dengan menggantung mainan yang mencolok warnanya atau mengeluarkan bunyi. Atau bunda juga bisa menaruh mainan di sisi kiri dan kanan bayi agar bayi berkeinginan untuk menggapai mainan tersebut. Bunda juga dapat menstimulasi bayi dengan bernyayi sambil menggerak-gerakkan tangan dan kaki bayi.

Memasuki usia 2 bulan, tummy time sangat dianjurkan untuk merangsang gerak motorik kasarnya. Bunda bisa membaringkan bayi dalam keadaan tengkurap, lalu menstimulusnya dengan mainan yang berbunyi di sisi kanan, kiri, juga atasnya. Tengkurap juga dapat menguatkan otot perut dan leher bayi. Akan tetapi, Bunda harus memastikan posisi kepala bayi agar bisa bernapas. Bunda juga jangan terlalu memaksakan bila bayi menolak/menangis keras.

Memasuki usia 3 bulan, Bunda bisa menstimulasi bayi dengan menggerak-gerakkan kakinya seperti gerakan mengayuh sepeda. Di sekitar usia ini, bayi juga sudah mulai bisa menggenggam mainan seperti balok.

Rata-rata di usia 4 bulan, bayi sudah mulai bisa memiringkan badan ke kiri dan kanan. Bunda bisa menstimulasinya dengan memindahkan mainan secara perlahan ke sisi bayi agar ia memiringkan badannya dan juga mampu berguling. Posisi tummy time juga membantu bayi untuk melatih ototnya agar semakin kuat untuk membantunya saat ia belajar duduk. Bayi juga akan mulai belajar maju sehingga akan menguatkan otot lengannya.

Di usia 5 bulan, umumnya bayi sudah mulai bisa berguling ke satu arah. Bunda bisa memberikan bantuan/ mengajari bayi gerakan berguling bila bayi masih belum bisa melakukannya dengan baik. Rangsangan mainan juga sangat baik agar bayi memiliki keinginan untuk meraihnya. Bunda juga sudah mulai bisa menstimulasi bayi dengan cermin agar bayi melihat dirinya di cermin. Di usia ini bayi juga sudah bisa untuk menjejak di pangkuan Bunda. Bayi akan menaik turunkan badannya dan mengoceh kegirangan. Gerakan ini akan menambah kelenturan otot tubuh bayi.

Di usia 6 bulan, bayi sudah mulai bisa diposisikan untuk duduk. Posisi didudukkan melatih bayi agar mampu duduk sendiri. Di usia 7 bulan, bayi umumnya sudah bisa untuk duduk sendiri dan juga belajar merangkak. Saat memasuki fase ini bayi akan bereksplorasi. Bunda harus memastikan bahwa lingkungan ekplorasi bayi aman dari bahaya. Di usia 8 bulan bayi akan berusaha berpegangan dan mengangkat tubuhnya untuk berdiri. Akan tetapi, umumnya bayi belum bisa untuk duduk kembali tanpa bantuan.

Memasuki usia 9 bulan, bayi akan belajar berjalan dengan titah. Bayi sudah mampu untuk menapakkan serta melangkahkan kedua kakinya jika dipegang kedua tangannya. Di usia 11 bulan, bayi akan dapat berdiri sendiri dalam waktu kurang lebih 2 detik. Bayi sudah mampu mengontrol dirinya dan keseimbangannya semakin berkembang dengan baik. Memasuki usia 12 bulan, sebagian anak sudah siap untuk berjalan sendiri meskipun masih limbung. Akan tetapi, bila belum bisa berjalan di usia ini, jangan khawatir, karena rentang anak bisa berjalan sendiri dari usia 9-18 bulan.

Di usia 12 bulan, anak sudah mulai mampu untuk menyusun bangunan dari dua buah kubus. Mampu menaiki tangga dengan bantuan di usia 16 bulan, melompat di tempat di usia 23 bulan 2 minggu, dan berjalan berjinjit di usia 25 bulan. 

Sebagai catatan, patokan umur di atas didapat berdasarkan rata-rata karena kecepatan tumbuh kembang bayi berbeda antara satu dan yg lain. 

Semoga bermanfaat

Follow us :
Instagram : @rumahmainanak 
Fanpage Facebook : Rumah Main Anak 
Blog: www.rumahmainanak.blogspot.com

Pertanyaan :

1. Terkait perkembangan putra saya (ahnaf 14 bln). Dia perkembangan motoriknya terganggu. Karena terkena adb. Bb nya 7 kg aja.. Dr usia 8 bln. Lalu sampai skrg blum berjalan padahal dr usia 8 bln sdh lat. jalan sendiri istilah jawanya trantanan di tembok. Dia seperti trauma dan takut jatuh. Kalau sedang asyik dg mainan yg dipegangnya dia bs jalan 5-9 langkah tanpa dia sadari. Kalo sdh ingat, dia langsung duduk. Sambil blg e..e.. Jatuh. Gt. ��
Pertanyaannya bagaimana ya supaya dia bs tumber dg normal seperti usia 0-8 bln...
Dan tdk takut jatuh ketika blajar jalan..
Laila / Ahnaf (14 bulan) / Surabaya / RMA 4

Jawab: Hai Mba Laila dan Ahnaf, tetap semangat ya. Saran kami, adbnya dahulu yg diselesaikan sembari menstimulasi motorik kasarnya. Apakah Bunda Laila sudah membawa Ahnaf ke klinik tumbuh kembang terdekat? Untuk anak-anak yg memiliki keterlambatan perkembangan, saran kami dibawa ke klinik tumbuh kembang untuk dilakukan terapi okupasi, terapi sensori integrasi, maupun terapi sensorimotor (neurodevelopment treathment).

2. Asslmkm..semoga masih bisa ikut bertanya. Apakah stimulasi motorik kasar dapat mempengaruhi pertumbuhan tulang? Sy mpy murid usia 23bulan dan mengalami kelainan gangguan hormon yg menyebabkan tulangnya kini msh spt tulang anak usia 6bulan. Apakah dg stimulasi motorik kasar akan dapat membantu?
Santi / 18 bulan / Magelang / RMA 4

Jawab: wa'alaikumsalam wr.wb. Bunda Santy, perkembangan motorik merupakan perkembangan pengendalian gerakan jasmaniah melalui kegiatan pusat syaraf, urat syaraf, dan otot yang terorganisasi (Hurlock, 1991). Sedangkan pertumbuhan tulang dipengaruhi oleh faktor genetik, nutrisi, dan sebagainya. Sehingga, akan lebih tepat jika diterapi dahulu. Sama seperti pertanyaan nomor 1, bisa diterapi sensorimotornya, sensori integrasi, dll di klinik tumbuh kembang terdekat.

3. Kegiatan apa saja yang dapat membantu merangsang perkembangan motorik kasar anak usia 14 bulan? berapa lama minimal kegiatan2 tersebut di lakukan setiap harinya? Dan bagaimana komposisi pembagian aktivitas motorik halus, kasar, dan lainnya? Terimakasih.
Marina / 14 bulan / Kebumen / RMA 4

Jawab: Halo Mba Marina, usia 14 bulan sudah bisa berjalan, berlari pelan, menagkap-melempar bola, naik-turun tangga dengan berpegangan, dll. Untuk komposisi, senyamannya anak saja, tidak ada targetan khusus motorik kasar berapa lama, motorik halus berapa lama. Asalkan anak happy melakukannya, lanjutkan. Kalau anak sdh 'bosen' dicoba lg di lain waktu. Semoga menjawab ya, Bun.

4. Assalamualaikum bunda..di materi itu kan tertulis usia 6bln bayi sudah bisa diposisikan duduk..posisi duduknya yg seperti apa ya bunda? Anak saya 5bln sudah mulai saya posisikan duduk ketika digendong..jd digendong didepan dada dengan posisi duduk disangga dengan tangan..terkadang juga saya pangku duduk dengan posisi saya agak menyandar (jadi tidak tegak 90derajat) apakah itu terlalu dini bunda? Terima kasih atas penjelasannya ;)
Ingrita / 5 bulan / Magelang / RMA 4

Jawab: wa'alaikumsalam Bunda Ingrita. Dalam dunia tumbuh kembang ada yang dinamakan masa peka. Contohnya, ketika bayi sudah bisa mengangkat leher dan punggungnya sendiri, maka bayi tersebut sedang memasuki masa pekanya untuk duduk. Perkembangan motorik ini bergantung pada anatomi dari tubuh yang digunakan (termasuk kekuatan otot-otot bayi), lingkungan sekitar, dan usaha dari bayi. Jika baby mba Ingrita sudah mulai suka mengangkat kepala, leher, dan punggungnya (berusaha untuk duduk) saat kita pangku. Maka, tidak masalah jika sebelum usia 6 bulan mulai didudukkan.

5. Apakah sifat anak mempengaruhi kemajuan motorik anak?
Misal anak cenderung kinetis, jadi motorik kasarnya lebih dominan daripada motorik halus? Kinar lebih tertarik kegiatan yang menghabiskan banyak energi.. Terimakasih.
Ratih / Kinara (19 bulan) / Sidoarjo / RMA 4

Jawab: Halo, Mba Ratih.. Maksudnya kinestetik kali ya, bukan kinetis =)

Ya, anak kinestetik adalah anak yang belajarnya dengan bergerak nyata. Do It, I Learn. Indra motorik kasar dari anak kinestetik sangat bagus. Perkembangan motorik kasar anak kisnestetik seperti merangkak, duduk, berdiri, berjalan, cenderung lebih cepat dibandingkan anak visual dan auditori. Mereka memang lebih senang belajar dengan bergerak, seolah2 "baterenya ga pernah habis." Jadi, tidak heran memang jika Kinara tidak begitu tertarik duduk diam mengerjakan worksheet, dll. Semangat, bereksplorasi dengan kegiatan bermain penuh gerak, Bunda :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar