Minggu, 13 Desember 2015

Main Berkreasi dengan Kardus

Resume Materi Kuliah Whatsapp Grup Rumah Main Anak
(Live di RMA1)

Judul Materi : Mari Berkreasi dengan Kardus dan Ciptakan Mainan yang Seru!
Hari, tanggal : Kamis , 10 Desember 2015
Pemateri : Nur Maliyanti
Peresume : Habibah

PROFIL NARSUM
Assalamualaikum.
Halo, kenalkan nama saya Nur Maliyanti, biasa dipanggil Nur. Saya ibu dari Akram (5) dan Hito (1).
Saya berprofesi sebagai ibu rumah tangga sambil bekerja lepas (freelance) sebagai desainer interior di rumah. Sejak lulus dari Fakultas Seni Rupa dan Desain ITB tahun 2007, saya sempat bekerja di Jakarta sebelum kembali berkarya di Bandung bersama teman-teman @nmworld, @greenerationid, dan Sahabat Kota (Komunitas pendidikan anak).

Berawal dari ketertarikan untuk memanfaatkan kardus bekas di rumah, saya mencoba membuat berbagai kreasi yang tujuannya agar dapat dipakai sebagai mainan anak saya sendiri. Dalam prosesnya ternyata tidak sedikit ibu dan anak yang tertarik pula untuk berkreasi dengan kardus bekas tersebut. Sejak pertengahan 2015 ini saya bersama @jejakecil di Bandung membuat lokakarya (workshop) kardus secara berkala.

MARI BERKREASI DENGAN KARDUS DAN CIPTAKAN MAINAN YANG SERU! :)
Oleh : Nur Maliyanti

Berkreasi bersama anak adalah salah satu kegiatan yang dapat mempererat kasih sayang antara orangtua dengan anak, karena anak akan belajar menghargai karya yang dibuatnya bersama orangtua. Dalam prosesnya, mereka pun belajar untuk selalu bisa mencari ide menciptakan sesuatu (mainan) dari bahan-bahan yang sudah ada dan tidak harus membeli mainan yang mereka inginkan.

Pada dasarnya, berkreasi dengan kardus bekas sangatlah mudah. Yang terkadang terasa sulit adalah pencarian ide dan eksekusi teknisnya. Namun sekarang, ide bisa didapat dari beragam referensi di situs seperti pinterest. Eksekusi teknis pun akan berkembang seiring kita berpraktik langsung dengan kardus.

Beberapa materi berikut merupakan hasil pengalaman selama berkreasi dengan kardus bekas, yang menurut saya baik untuk diperhatikan. Bukan tidak mungkin nanti ibu-ibu sekalian mendapat pengalaman baru lain yg perlu saya pelajari juga :)

Tahapan berkarya:

1. Proses Pencarian Ide dan Referensi

Biasanya saya selalu bertanya terlebih dahulu kepada anak, "Ingin buat apa?", atau malah terpicu ketika jalan-jalan ke toko mainan, ada mainan yang diinginkan lalu coba kembangkan ide untuk membuat sendiri di rumah.

Setelah itu saya mencari referensi melalui google atau lebih mudahnya buka aplikasi pinterest. Ajak anak juga untuk ikut mengolah idenya sehingga nanti hasilnya merupakan karya kolaborasi.

2. Membuat Sketsa untuk Konsep Mainan

Setelah ide disepakati, buatlah sketsa (gambar) mainan yang akan dibuat. Ingat, tidak perlu bisa menggambar untuk membuat sketsa ini! :) Cukup coret-coret, yang paling utama adalah kita dan anak cukup mengerti gambar yang sedang dibuat (sebagai panduan berkarya).

Tahap pembuatan sketsa ini juga akan memudahkan kita untuk tahu seberapa besar ukuran mainan dan seberapa banyak bahan kardus yang diperlukan.

Setelah sketsa awal, coba juga untuk langsung menggambar pola dasarnya. Sebagai gambaran, Ibu-ibu bisa coba pelajari pola dasar dari kardus yang dipakai, atau coba cari pola lain untuk bentuk yang diinginkan di internet.

Pada pengembangannya dapat ditambahkan bahan-bahan lain seperti botol bekas, sumpit bekas, kemasan plastik, dll.

Biasanya ide berkembang pada saat pembuatan sketsa atau pada saat proses eksekusi karya. :)

3. Peralatan Dasar yang Biasa Digunakan

- Gunting (kecil & besar),
- Cutter (saya menggunakan isi cutter dengan derajat ketajaman 30° agar lebih nyaman digunakan untuk memotong kardus),
- Penggaris besi,
- Lem putih PVoC (saya pakai merk FOX; lem ini biasa digunakan untuk kertas, kayu, dll. Lemnya memang butuh waktu yang lama untuk kering, namun setelah kering hasilnya akan kuat sekali),
- Jepit sedang/besar, Fungsinya untuk menjepit kardus saat menunggu lem mengering. (Saya biasa menggunakan paper clip berwarna hitam),
- Selotip kertas (Untuk membantu menahan kardus apabila tidak dapat dijepit),
- Pensil dan spidol,
- Cat poster (Jika ingin diwarnai. Saya menggunakan cat merk Asturo, karena dari segi harga cukup terjangkau dan hasilnya cukup rapi).

Beberapa Tips Berkreasi Dengan Kardus

- Gunakan kardus yang masih bagus (tidak terlalu banyak lipatan atau rusak).

- Gunakan bagian dalam kardus bekas (bagian polosnya) untuk bagian luar karya, supaya lebih terlihat cantik dan bisa digambar sesuka hati atau dicat warna-warni.

- Untuk melipat kardus dengan rapi, beri guratan tipis dengan bagian belakang mata cutter pada kardus yang hendak dilipat (di bagian yang dalam/bergambar) dan jangan terlalu ditekan supaya kardus tidak rusak atau terpotong.

- Saat memotong kardus dengan cutter, sebaiknya beralaskan alas khusus memotong atau kaca supaya mata cutter tidak mudah tumpul. Dan jika memotong dengan gunting, gunakan gunting kecil untuk lekukan-lekukan yang lebih tajam dan detail. (Bersiap tangan dan jari agak pegal ya, Ibu-ibu! ;))

- Apabila hasil potongan kardus mulai bergerigi (tidak rapi) tandanya cutter sudah mulai tumpul. Untuk mendapatkan hasil yang rapi dan optimal sebaiknya jaga ketajaman mata cutter. Bila sudah tumpul, langsung potong mata cutter agar tajam kembali.

- Lem yang digunakan sebaiknya agak banyak (semua permukaan yang hendak dilem rata tertutupi lem dan masih menyisakan warna putih). Namun juga jangan terlalu banyak karena akan mengering lebih lama lagi. :) Jangan khawatir tidak rapi jika lem beleberan, karena saat mengering lem ini akan berubah warna menjadi bening.

Apabila ibu-ibu mengalami kesulitan dalam berkarya, jangan mudah menyerah. Ajak anak untuk mencari solusi dari permasalahan, sehingga anak pun akan belajar untuk terus berusaha.

Karya pertama tidak harus sempurna, yang penting adalah mengawali pembuatan karya dan mengapresiasi hasilnya.

Ingat ya, Ibu-ibu, hasil dari usaha kita itu selalu bagus, tidak ada yang jelek, karena yang utama adalah nilai-nilai yang terbangun selama proses berkarya bersama anak. ��

Selamat berkarya ya, Ibu-Ibu hebat! ������

Salam, 
Nur Maliyanti | #Ibukardus

TANYA JAWAB
1⃣Saya ingin tanya:
Belum kebayang..cara menempelkan sisi kardus sehingga membentuk sudut ekstrim..gmn cara mengelemnya? Kalopun pakai jepit nanti, sudutnya ga sesempurna yang mbak bikin. Ini contoh yang saya maksud...mobil-mobilan kardus itu. Kok bisa rapih ya antar sudutnya. Jenis cat apa yang digunakan untuk mewarnai mobilnya?
Makasih
(Fitri, Madura, Mujahid 23m, RMA3)

Jawab :
Untuk menempel sisi kardus itu tidak langsung bertemu antar sisinya, tapi salah satu sisi dilebihkan ukurannya untuk dilipat dan dilem ke sisi satunya. Nanti saya sertakan foto supaya terbayang ya mbak. Kalau cat yang digunakan itu cat poster waterbased, saya pakai cat merk Asturo.

2⃣ Bun, kalau bikin mainan kardus itu idealnya nya sejak anak usia berapa ya?
Kalau masih kecil kan dipretelin bisa patah hati bun..huhu..
Begitu jg saya pernah bikin untuk si kakak, sama adeknya di hancurkan..
kakaknya sedih..saya juga bun..gimana tips nya..
terima kasih.
(Rika, Malang, Maryam 3,5thn dan Isa 8 bln, RMA 3)

Jawab :
Hehehe harus siap patah hati kalo anak masih terlalu kecil mbak ��. Anak saya pertama kali dibuatkan mainan kardus untuk pertama kalinya umur 3,5 tahun, itupun atas kemauannya sendiri, memang saya suka cerewet untuk mengingatkan menjaga mainannya dengan baik mbak, akhirnya sih dia ngerti sendiri ketika mainannya rusak berikutnya harus lebih dijaga.

Justru malah biasanya yang tidak terkontrol adalah teman2 yang main ke rumah mbak ���� itu yang malah lebih sering merusakkan mainan kardusnya karena mungkin belum paham ☺.

Jadi kalau dari usia sih sebaiknya 4 tahun ke atas kalo belum siap patah hati hehehe ��

Oh ya untuk tipsnya, baik ibunya atau kakaknya yang ngga mau sedih sih baiknya diberi pengertian aja ataau mainannya dijauhkan jangkauannya dari anak2 yg lebih kecil hehe

3⃣ Mba nur apa kabar ��, saya sangat tertarik dengan bikin2 dr kardus ini, tapi sering terkendala dr pembuatan pola. Dan berhubung saya tdk kreatif, Apakah ada link yang recomended sebagai bahan referensi pembuatan pola2 kardus?
(Erni, Jakarta, RMA4)

Jawab :
Halo mbak Erni �� Kabar baik Alhamdulillah mbak, untuk link reccomended pola sih sampai sejauh ini masih belum ada yang satu portal mbak, tapi saya rajin cari di situs/aplikasi pinterest. tinggal ketik kata kunci : pattern for... (isi apa saja yang mau dicari).

Selain itu ada juga akun instagram kardus yang saya sukai, mereka lebih banyak memberi inspirasi tapi tidak terlalu banyak memberi pola : @zygote_brown, @cardboard_dad. Kalau mau lebih aplikatif bisa buka link youtube Box yourself, ini sudah dengan cara membuatnya : https://youtu.be/Jf-7-TBtHuo

4⃣ Mba nur ��, saya sangat tertarik dengan bikin2 dr kardus ini, tapi sering terkendala dr pembuatan pola. Dan berhubung saya tdk kreatif, Apakah ada link yang recomended sebagai bahan referensi pembuatan pola2 kardus?
Erni Biasanya kardus sebelum dieksekusi saya balik dulu. Kardus asli kan ada seteples gede2 jadi kuat sisi2nya.. kadang kalau pakai lakban suka masih kurang kokoh, gimana supaya kardus tanpa seteples gede bawaan pabrik bisa kokoh seperti sedia kala? Mohon pencerahan nyaa ��
(Yuli, Kupang, RMA4)

Jawab :
Halo mbak Yuli :) Untuk membuat kokoh kardus seperti sedia kala itu prinsipnya mirip dengan jawaban pertanyaan nomor 1⃣ tadi mbak, bagian sudutnya diberi kardus yang dilipat (seperti huruf L) lalu ditempelkan di bagian sudut. nanti saya sertakan foto juga sesudah ini ya :)

5⃣Aslm. Mba Nur, seneng banget bisa ajak anak2 ikut serta. Btw, Pakai kardus yang ukuran apa ya (kardus kecil digabung jadi 1 atau langsung kardus besar)??? Punya sendiri atau adakah chanel untuk beli kardus??? Terima kasih
(Puji, Tangerang, 3y7m-23m, RMA1)

Jawab :
Waalaikumsalam mbak Puji ��. Kardus yang saya pakai beragam ukurannya mbak, seadanya di rumah saja, tapi berhubung banyak teman-teman yang tau bahwa saya suka kardus jadinya mereka dengan sukarela menyumbangkan kardusnya ke rumah saya ��. Saya sih seneng2 aja hehe.. Tapi kalau memang kebetulan saya butuh dan lagi ngga ada kardus, saya sering banyak tanya ke grup2 ibu2 ada yang punya kardus ga terpakaikah, atau suka tanya juga ke Alfamart, Indomaret, dan warung2 terdekat untuk minta kardus nganggur hehe sering juga kalau belanja di supermarket besar saya minta pakai kardus bukan plastik, dan pilihan terakhir saya beli di tempat loak kardus atau beli ke toko kelontong, biasanya banyak kardus ga terpakai juga di sana ��

6⃣Assalamualaikum Mbak Nur. Saya jatuh cinta sama mainan2 yg dibuat. Itu berapa lama untuk proses pembuatannya? (Khususnya untuk mobil pemadam kebakaran). Oh iya mainan dari kardus itu berapa lama tahannya? Lalu cara merawatnya agar awet bagaimana? Adakah tutorialnya biar dapat saya ikuti? Terima kasih
(Reisa, Cilacap, Awan 7month. RMA1)

Jawab :
Waalaikumsalam mbak Reisa �� Terima kasih ya mbak ☺. Untuk yang mobil pemadam kebakaran itu saya dan anak saya buat seharian mbak, mulai dari gambar, potong pola, sampai mengecat, besoknya hanya dilanjutkan menambahkan sedikit2 detail seperti penebalan gambar pakai spidol, Eh tapi juga diselang sholat, makan, minum lho ya mbak hihi..

Mainan dari kardus ini tahannya cukup lama kok mbak, asal jauh dari jangkauan bayi hehehe, waktu itu saya buatkan kompor2an buat anak saya bertahan 5 bulan sampai akhirnya ke tangan tukang loak, sebetulnya kalau mau agak tahan lama dilapis dengan lem fox putih yang dicampur air sedikit lalu dikuas ke seluruh permukaan kardus, cukup tahan dari debu ataupun air.

Kalau tutorial sampe sejauh ini baru yang ada di Instagram saya, masih belum sempat buat lagi mbak ��

7⃣ Jika usia anak sudah 4 tahun apakah anak juga sudah bisa dilibatkan dalam pembuatan mainan kardus? prosesnya kita mulai dari mana ya mba? Atau kira2 usia berapa anak2 bisa membuat mainannya sendiri...?
Jika usia anak sudah 4 tahun apakah anak juga sudah bisa dilibatkan dalam pembuatan mainan kardus? prosesnya kita mulai dari mana ya mba? Atau kira2 usia berapa anak2 bisa membuat mainannya sendiri...?
(Aisyah, Semarang, 2y10m, RMA1)

Jawab :
Halo mbak Aisyah, 4 tahun sudah bisa kok mbak ��.
Dimulai dari bersama-sama mencari dan mengolah ide lalu menggambar bersama aja mbak, kalau untuk pembuatan karyanya memang akan lebih banyak Ibunya, tapi sebisa mungkin fasilitasi saja anak dengan kardus2 yang tidak akan dipakai untuk karya (kardus2 kecil sisa) untuk anak menempel2 atau menggunting2 sendiri �� walaupun kadang hasilnya entah bentuk rupanya seperti apa hehehe tapiu tetap saya apresiasi dan simpan karya2nya.
Nantinya anak akan terbiasa untuk ingin dan semangat membuat sesuatu. ��

8⃣ Terima kasih sharingnya Mb Nur..☺. Mau nanya,kalau anak usianya di bawah 2 tahun,jenis permainan berbahan kardus baiknya apa? Dgn mempertimbangkan,kalau ada mainan gitu lebih sering dibanting atau dilempar ��. Terima kasih..
Titin, Parepare, RMA 3)

Jawab :
Terima kasih kembali mbak Titin ��, nah betul mbak, kalau untuk usia dua tahun ke bawah sepertinya belum bisa dikasih mainan yang berbahan kardus.

Anak saya yang kecil usianya 1 tahun, kalau dikasih kardus biasanya kalau gak dilempar ya masuk mulut ��. Jadi baiknya memang permainan dari kardus itu untuk usia di atas 3 tahun ya mbak.

Kalau usia 3 tahun sudah mulai mengerti cara bermain masak2an, dll, kalau dibuatkan kompor2an dia sudah bisa main dengan mainan kardusnya, walau mungkin akan lebih cepat rusak karena motorik halusnya masih berkembang (seperti menutup pintu kardus dengan pelan2 tanpa merobek kardusnya dll) ��.

9⃣ Mb, boleh share contoh tutorial agar kami semakin faham teknik2 detail pembuatan mainanan dari kardus. Misal pembuatan blender ataupun lainnya. Terima kasih
(Habibah, Jakarta, 16m, RMA1)

Jawab :
Halo mbak Habibah :) Sebetulnya ingin sekali saya membuatkan tutorial semua mainannya, tapi belum ada waktunya untuk khusus buatkan tutorial mbak.

Karena biasanya saya buat dulu mainannya, dalam prosesnya ada trial dan errornya, sampai akhirnya saya menemukan bentuk yang pas, baru saya bongkar lagi dan buat yang baru dengan menjiplak pola yang awal tadi. Cukup panjang prosesnya mbak :) Tapi kalau saya sudah ada waktu luang tentu saya dengan senang hati membagi tutorialnya mbak.

Untuk yang mudah2 dan tidak terlalu rumit saya akan buatkan, seperti tutorial mainan lempar cincin, dan knop kompor. Tapi untuk yang blender saya baru bisa foto detail2nya lalu saya bagi supaya bisa ditiru langsung ��

Ibu-ibu di sini semua bisa kooo ��

Tidak harus rapi atau bagus menurut kebanyakan orang lho mbak, karena pada dasarnya kan kita buat mainan untuk anak kita sendiri, mereka pasti udah seneng kalo dibuatkan mainan sama Ibunya :)

Kebetulan aja saya emang suka keterampilan sejak SD, jadi ditekuni ��

Seperti kata-kata bijak itu "Practice makes perfect" hehehe

yang penting dimulai dan dicoba aja untuk bikin ��

PENUTUP
Intinya, membuat prakarya dari kardus dan barang2 bekas lainnya itu bertujuan untuk memperpanjang sedikit umur sampahnya, jadi mainan yang seru untuk anak-anak, juga bisa mempererat hubungan kasih sayang dengan anak, dan juga bisa ngirit isi dompet karena ngga harus beli mainan hehehe..

Yang paling utama adalah berusaha aja untuk bikin yang terbaik, kalau ternyata memang pada akhirnya ngga suka ya jangan menjadi beban atau merasa terintimidasi dengan yang lain, karena pada dasarnya kita semua punya kelebihan dan kekurangan. Seperti saya yang ngga doyan dan ngga bisa masak hehehe.. jadi Ibu-ibu semua di sini hebat-hebat buat anaknya ������.

Terima kasih banyak untuk RMA dan Ibu-ibu sekalian untuk kesempatan berbaginya ��

〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰
Follow us:
Instagram : @rumahmainanak
Fanpage Facebook : Rumah Main Anak
Blog : rumahmainanak.blogspot.com

2 komentar:

  1. kalo bisa disertai dengan gambar supaya lebih menarik dan pembaca bisa mengikuti prosesnya

    BalasHapus
  2. Mbak, mau nanya nih. Kalo cat asturo tuh pake diencerin lagi atau langsung pake aja?

    BalasHapus