Senin, 25 Januari 2016

Pendidikan Seksual Untuk Anak

Kulwap IIP Bandung 3

Kulwap ke 2 di bulan Januari 2016
18 Januari 2016, jam 10.00 - 11.00 WIB

Narasumber : Ibu Ani Ch
Host : Wening P
Co Host : Ismi F

Tema : Pendidikan Seksual Untuk Anak

Berikut materi yang disampaikan (terdapat 3 bagian) :

Materi Bagian 1⃣

☕ Psycho Coffee Morning ☕

Oleh : Ani Ch, penulis buku & pemerhati pendidikan keluarga

Weekday Edition for Parents

▪☕▪☕▪☕▪☕▪

Teman, edisi selasa-kamis akan mengajak kita untuk merenungi tema pendidikan anak, kita semua punya kewajiban untuk mendidik bukan? Minimal mendidik anak-anak kita sendiri, juga anak-anak yg ada di lingkungan kita sendiri, dan tentunya untuk anak-anak bangsa ini, generasi penerus kita.

Selasa, 6 Oktober 2015

Pendidikan Seksual pada Anak
(bagian 1)

Bunga bukan nama sebenarnya, umur 13 tahun, telah dicabuli kakek umur 61 tahun selama beberapa waktu dan akhirnya hamil..

Gadis, bukan nama sebenarnya, umur 16 tahun, dihamili pacarnya yg juga masih usia 17 tahun.

Boy, 14 tahun menderita penyakit menular seksual krn bbrp kali disodomi oleh tetangganya.

Berita picisan...tapi mengenaskan..berita heboh tapi terus berulang, dg jumlah makin meningkat, dan menambah daftar kegiatan LSM yg prihatin, bgtulah ceritanya...sampai maraklah ide "perlunya pendidikan seks pada anak, bahkan sejak usia dini" dalam rangka mencegah kasus2 seram itu terjadi..

Saya pun prihatin dg kejadian di atas, saya pun setuju pendidikan seksual perlu dilakukan pd anak, tapi...saya lebih prihatin dg 'praktik pendidikan seksual' yg selama ini beredar karena saya tidak begitu setuju dg sebagian caranya...bukannya mendidik malah menjerumuskan anak.

Mengapa saya prihatin? Lihatlah definisi pendidikan sex yg banyak beredar...

Pendidikan seks (sex education) adalah suatu informasi mengenai persoalan seksualitas manusia yang jelas dan benar. Informasi itu meliputi proses terjadinya pembuahan, kehamilan sampai kelahiran, tingkah laku seksual, hubungan seksual, dan aspek-aspek kesehatan & kejiwaan.

Okey...ini versi 1, ada juga versi yg lain...

Pendidikan Seks (sex education) adalah suatu pengetahuan yang kita ajarkan mengenai segala sesuatu yang berhubungan dengan jenis kelamin. Ini mencakup mulai dari pertumbuhan jenis kelamin (Laki-laki atau wanita). Bagaimana fungsi kelamin sebagai alat reproduksi. Bagaimana perkembangan alat kelamin itu pada wanita dan pada laki-laki. Tentang menstruasi, mimpi basah dan sebagainya, sampai kepada timbulnya birahi karena adanya perubahan pada hormon-hormon. Termasuk nantinya masalah perkawinan, kehamilan dan sebagainya.

Pendidikan seks telah dimaknai sbg proses memberikan edukasi ttg 'seks' atau 'alat kelamin' dan hal2 yg terkait 'organ' tersebut...yg menurut saya, amat sangat sempit...dan mirisnya definisi konseptual itu dipakai puluhan atau bahkan ribuan skripsi, tesis, dan berbagai karya ilmiah...dan yg buat saya pesimis, jika definisi ini terus kita pakai, kok ya rasanya kasus hamil muda..hamil diluar nikah, kekerasan seksual, sptnya masih sulit 'dicegah' walaupun anak diberi bekal pengetahuan pendidikan seks ala ini...

Yang semakin membuat ngeri, adalah praktik dr pendidikan tersebut...orang2 yg awam dan lalu trial and error, dg maksud baik..terjebak pd kesalahan fatal.

Ada sebuah cerita, seorang ibu mandi bersama anak perempuannya, sambil mandi dia ceritakan dan 'tunjukkan' bagian2 tubuh 'khas' wanita..."nanti kalau kamu sudah besar, akan punya kayak mama ini"...ela dalah....apa ini, membiarkan anak melihat bagian tubuh orang dewasa malah akan menimbulkan fantasi tak terkendali. Apalagi kalo sesi mandi sbg wahana pendidikan seks ini dilakukan sistem silang, anak laki dg ibunya, anak perempuan dg ayahnya, semakin fantasi tak terkendali bisa terjadi..

Satu contoh seram lagi, saya dapat saat orangtua cerita..."daripada anaknya sembunyi2 nonton film barat yg hampir selalu ada adegan ranjangnya, mending kami ajak nonton bareng aja film begituan, biar punya kesempatan terbuka bicara dg anak" waaaah....ini musibah betul...adegan porno 'diajangi bareng2'

Trus...gimana lhooo caranya...

Sebelum berbicara cara, saya ingin sampaikan batasannya dulu...krn saya tdk setuju dg definisi pendidikan seksual di atas..

Saya berharap bahwa pendidikan seksual pada anak diarahkan kepada hakikat dari 'seks' atau 'jenis kelamin' itu sendiri, yaitu sebuah proses pendidikan yang menjadikan anak laki-laki dapat berperan sebagai laki-laki yang baik & benar, dan yang menjadikan anak perempuan sbg perempuan yg baik & benar. Mengetahui perbedaan bentuk lahiriah, atau organ fisik yg beda antara laki2 dan perempuan memang termasuk di dalamnya, tapi bukan soal 'itu' saja..harusnya lebih luas, yaitu ttg bagaimana sikap, perilaku, juga pandangan hidup mereka sebagai 'laki-laki' dan 'perempuan' dibangun, ditata, diberikan pemahaman yg kuat, sebagai bekal hidup mereka hingga dewasa..

Bagaimana cara teknis pendidikan seksual dg definisi yg ini? Kita bahas di edisi-edisi berikutnya..insya Allah.

For web version, please visit www.psychocoffeemorning.com

For feedbacks, questions, requests, and further discussions please email to :  psychocoffeemorning@gmail.com

Materi Bagian 2⃣

☕ Psycho Coffee Morning ☕

Oleh : Ani Ch, penulis buku & pemerhati pendidikan keluarga

Weekday Edition for Parents

▪☕▪☕▪☕▪☕▪

Teman, edisi selasa-kamis akan mengajak kita untuk merenungi tema pendidikan anak, kita semua punya kewajiban untuk mendidik bukan? Minimal mendidik anak-anak kita sendiri, juga anak-anak yg ada di lingkungan kita sendiri, dan tentunya untuk anak-anak bangsa ini, generasi penerus kita.

Rabu, 7 Oktober 2015

Pendidikan Seksual pada Anak
(bagian 2)

"Kalo ayah laki-laki, maka ibu......"
Inilah pertanyaan psikotes yg mengukur kecerdasan intelegensi anak usia 4,5 tahun.

Apa artinya? Anak usia 4,5 tahun diharapkan sudah memiliki logika ttg perbedaan jenis kelamin. Maka adalah tugas kita, ketika anak-anak berada pada usia dini (dibawah umur 7 tahun) untuk 'menegakkan' definisi jenis kelamin laki-laki dan perempuan.

Langkah pertama adalah bertanya, berdialog, dan melabeli jenis kelamin orang2 di sekitarnya.
"Adik laki2 atau perempuan?"
"Kakak Edo laki2 atau perampuan?"
"Tante Ana laki2 atau perampuan"
"Bang Surya yang jual bakso laki2 atau perempuan?"

Dst...serta segera betulkan jika 'pemahaman'nya kurang tepat.

Langkah kedua, adalah dengan membiasakan anak2 menampakkan identitas jenis kelamin mereka dlm tampilannya. Mengapa? Sebab tampilan laki2 yg menyeruapi perempuan atau sebaliknya adalah bencana. Sebab perempuan yg tampilannya spt laki2 atau sebaliknya akan membuat 'kabur' identitas jenis kelamin mereka. Jika identitasnya kabur, maka konsep diri dan peran pribadi mereka juga bisa rusak.

Maka sesungguhnya sajian informasi baik cetak maupun audiovisual yg mempertontonkan oknum2 yg suka menunjukkan kejadian macam ini, sungguh merusak pola pendidikan seksual bagi anak kita. Artis perempuan bgtu tomboinya sampai nampak spt laki2, artis laki2 jadi bencong sampai nampak sedemikian cantiknya...contoh buruk untuk anak2 kita.

Kembali pd tips teknis, pd usia dini, dibawah 7 tahun ini, anak2 perlu dibiasakan tampil sesuai jenis kelamin dg berpakaian yg benar. Kenapa berpakaian bagian dr pendidikan seksual? Sebab pakaian adlah 'penutup & pelindung' jenis kelamin kita, sebab pakaian juga adlah 'citra diri' yang menunjukkan identitas jenis kelamin kita.

Dan cara pembiasaan berpakaian yg paling aman utk memenuhi kebutuhan pendidikan seksual adalah cara berpakaian yg menutup aurat.  Aurat adalah bagian tubuh yg tidak boleh nampak, bgtu bukan? Jika bagian ini terbuka maka fungsi 'perlindungan' identitas jenis kelamin akan berkurang..misalnya dalam kasus berikut,
Anak laki2 yg hanya pakai celana dalam dan singlet saja tentunya lebih 'menawan' bagi pelaku sodomi, drpd anak laki2 yg memakai celana
anak perempuan yg memakai baju ketat nampak lebih seksi dan membuat anak lelaki suka menggoda drpd anak perempuan berbaju longgar.

Jadi, pembiasaan berpakaian yg menutup aurat yg sempurna adalah bagian dr pendidikn seksual pd anak.

Mari kita biasakan anak laki2 berpakaian layaknya laki2, dan yg perempuan spt perempuan.

Khususnya bagi anak perempuan, sangat perlu lebih detil mengajrinya berpakaian, sebab anak perempuan lebih rawan mengalami pelecehan seksual. Bukan cukup dg berpakaian ala wanita yg menutup aurat, tp perlu tambahan spt...bentuknya tidak ketat, agar tidak mengundang 'nafsu', dan warnanya tdk transparan agar tdk membuat yg melihat 'terbayang'

Itulah bbrp catatan utk anak usia 7 tahun kebawah, anak usia 7 tahun ke atas akan butuh pendekatan lebih kompleks sebab logika mereka sudah jalan...nampak dr pertanyaan mereka : Ma, kenapa jima membatalkan puasa? Ma, adik ini asalnya dari mana? Bigimana ini....besok dilanjut insyaAllah..

For web version, please visit www.psychocoffeemorning.com

For feedbacks, questions, requests, and further discussions please email to :  psychocoffeemorning@gmail.com

Materi Bagian 3⃣

☕ Psycho Coffee Morning ☕

Oleh : Ani Ch, penulis buku & pemerhati pendidikan keluarga

Weekday Edition for Parents

▪☕▪☕▪☕▪☕▪

Teman, edisi selasa-kamis akan mengajak kita untuk merenungi tema pendidikan anak, kita semua punya kewajiban untuk mendidik bukan? Minimal mendidik anak-anak kita sendiri, juga anak-anak yg ada di lingkungan kita sendiri, dan tentunya untuk anak-anak bangsa ini, generasi penerus kita.

Kamis, 8 Oktober 2015

Pendidikan Seksual pada Anak
(bagian 3)

"Mama...kata mas Dodo burungku kecil"

"Bun, jima' itu apa ya? Tadi wktu pelajaran fiqih, katanya itu membatalkan puasa. Bearti, kalo Anin lagi puasa, nggak boleh jima' ya? Bunda jelasin Anin dong...soalnya, tadi waktu nanya ustad, cuma dijawab : nanti Anin tahu kalau sudah besar. Anin kan sudah besar, Bunda"

Hmmm...ibunya si Anin kelabakan mau jawab apa...

"Umi, pemerkosaan itu apa sih? Ini berita koran, ada orang ditangkap pak polisi"
"Mama,  homo sama lesbi itu apa?"
"Mi...ini apa sie...berita di tv, ada germo dan psk dirazia"
" k**t*l itu apa bun?

Huuuuuuufttt....para ibu sungguh jadi  gelagepan mau jawab...

Teman, apa yg perlu kita lakukan ketika ada kejadian ini? Memarahi...tidak boleh. Bersikap cuek dan mengalihkan perhatian? Hmmm, sebentar dulu..dia bisa penasaran & nyari sendiri lhoo...atau menjawab dg sejelas2nya agar mereka tahunya hanya dari kita..lha drpd nyari tahu sendiri, kan bisa berabe...

Yang pertama dilakukan adalah...tenang..muka kelabakan & bicara gelagepan akan membuat respon juga menjadi berlebihan..dalam rangka menenangkan diri kita bisa bertanya balik dulu sebelum menjawab, "Lha kakak tahu dari mana itu? Kamu baru denger sekarang ta?"

Jawaban yg perlu kita berikan perlu mengacu pada aspek 'ilmiah' dan menghindari bumbu2 yg berlebihan. Jika bisa cukup jawaban singkat dan tidak menimbulkan pertanyaan baru.

Istilah burung, titit, apem, dan 'analogi' lainnya memang tdk disarankan utk menjadi kosakata bagi anak..ada yg menyarankan bahasa biologi spt 'penis & vagina' utk menamai alat kelamin ketika kita berinteraksi dg anak, tapi rasanya juga masih janggal. Ada satu saran yg paling nyaman menurut saya yaitu : kemaluan.

"Dik..ini namanya kemaluan..ini bagian tubuh kita yg penting...krn ini buat pipis, kalo gak ada ini adik gak bisa pipis. Kenapa namanya kemaluan? Krn kita harus malu kalo ini sampai kelihatan orang lain. Bahkan membicarakan soal ini pun kalo bisa jangan...kita harus malu. Kecuali kalo kamu tanyanya sama mama. Boleh"

"Anin, jima itu dilakukan oleh suami istri, makanya ustad susah menjelaskan sama kamu, karena memang yg bisa melakukan ya orang dewasa yg sudah menikah. Anin ya nggak bisa jima', kan Anin belum menikah"

"Sayang, pemerkosaan itu adalah jenis kejahatan, biasanya dilakukan laki2 dg menyakiti perempuan"

"Kakak...Homo lesbi adalah kata2 buruk. Kenapa? Allah itu memberi anugerah perasaan kasih sayang antara laki2 dan perempuan. Tapi orang2 itu melanggar aturan Allah. Homo itu laki suka sama laki. Kalo lesbi itu perempuan suka sama perempuan"

"Dik...jangan ucapkan itu...itu kata itu maksudnya kemaluan. Bukannya bunda sudah bilang ya...kita harus "malu" jika menyebut atau mengatakan hal2 yg berhubungan dg itu"

Teman...sangat mungkin, anak2 akan bertanya balik...krn masih penasaran ini dan itu..ini adalah karakter anak usia 7 tahun ke atas...mulai kritis dan berani tanya...sekali lagi TENANG, jangan panik...muka tetep datar, sambil mikir penjelasan terbaiknya...selalu koridor ilmiah macam bahasa definisi skripsi lah yg kita pake..dan selipkan tentang "ini buruk" "ini tidak baik dibicarakan, kamu hanya boleh tanya sama mama, papa, atau guru di sekolah"

Bbrp thn yg lalu saya pernah baca blog teman, Wahida namanya...saya ingat satu batasan penting pula utk tanya jawab seksualitas ini...

Prinsipnya adalah 'berikan sesendok demi sesendok, bukan langsung sebakul'. Apa artinya? Hanya berikan penjelasan apa yg ditanya anak, jawab seperlunya, tidak perlu panjang lebar sampai jadi sebuah cerita, apalagi pakai contoh-contoh yg akan memicu imajinasinya...

Cukup sampai kita mendengar kata "Ooooo, begitu", "Oalah, itu ta maksudnya" "Hmmmm, jadi begitu" atau diamnya anak adalah tanda anak tidak perlu penjelasan kita lagi. Cukup, berhenti sampai disitu dan sampaikan pd anak, kapan2 bisa tanya lagi ya...

Anak-anak umur 10 tahun ke atas akan mulai sensitif dg tubuhnya..maka ada pola pendidikan seksual lain lagi yg perlu kita terapkan.

"Ma...kenapa dadaku sakit ya"
"Umi...ini yg namanya haid ya? Kok ada merah2 di celana dalamku"
"Yah...temenku lhooo, katanya sudah mimpi basah, aku kapan ya.."

Okey...itulah pembahasan kita edisi berikutnya..insya Allah pekan depan....huuu haaaa...rehat dulu ya...

For web version, please visit www.psychocoffeemorning.com

For feedbacks, questions, requests, and further discussions please email to :  psychocoffeemorning@gmail.com

❓❓Berikut pertanyaan yang diajukan :

1⃣ Selamat pagi bu Ani. Bagaimana menjelaskan tentang "mandi junub" pada anak perempuan 9th? Saya merasa kesulitan saat menerangkan bab fiqh thoharoh pada anak saya.
Bunda Ratna
1⃣"Sayang....perempuan itu dikarunia hal yg sangat mulia oleh Allah, yaitu menjdi ibu. Dan perjuangan jd ibu sudah dimulai sejak kamu baligh. Baligh itu datang kalo perempuan sudah haid. Klo perampuan yg dapat haid, nanti kalo dia menikah dia akan bisa punya anak dan jadi ibu. Haid itu adalah keluarnya darah kotor lewat tempat kamu pipis. Nah, kalo kamu nanti haid. Artinya "sedang kotor", makanya gak boleh sholat, nah kalo sudah selsai haid, sudah nggak keluar darah. Boleh sholat lagi. Sblm mulai sholat lagi kita "harus membersihkan diri", caranya dg mandi. Mandinya khusus, seperti contoh dr para perempuan di jaman rasul. Begini ya....dst

*akan lebih ciamik jika materi mandi ini, disampaikan dalam bentuk dialog atau tanya jawab dg anak. Bukan penjelasan satu arah..yg intinya spt saya sampaikan

1⃣ Bagaimana bila yang di maksud adalah mandi junub setelah berhubungan?
1⃣
Pertanyaan anak bgmana?? Kalo anak nggak tanya, tdk usah dijelaskan. Ingat prinsip informasi seksual : sesendok demi sesendok. Jangan jelaskan, tp jawab pertanyaan anak.
-+-+-+-
Anak bertanya atau ibu ingin jelaskan? Kalu ibu ingin jelaskan...nggak usah aja. Tp kalau tanya, pertanyaaannya gimana? Nanti kita rumuskan jawabannya

2⃣ Usia brp batas anak boleh melihat aurat org tua nya?? Misal lagi ganti baju apa boleh anak balita melihat?
Suci IIP 3
2⃣ Usia berapa anak boleh liat aurat ortu?
Anak boleh lihat bagian tubuh ortu pd bagian yg 'masi dibolehkan' oleh syariat. Silakan check fiqih...saya krg hafal. Jika ortu perempuan (ibu) yang boleh dilihat ya wajah, rambut, leher ke atas dan lutut ke bawah. Kalo ortu lakir ya itu, pusar sampai lutut.
Artinya sejak bayi pun, usahakan anak tdk melihat bagian tubuh orangtuanya.
Apalagi saat ganti baju, telanjang, atau mandi bersama. Walau anak masih bayi sekalipun, harap dihindari saja.
Cat : trus kalo menyusui kan bayi liat payudra ibu?? Ya...ini kan ada tujuannya, untuk minum asi. Ya nggakpapa

3⃣ Bagaimana menjelaskan area seperti kemaluan,dan anak suka tanya kenapa kemaluan teteh beda sama adik (laki2)?
Kiki IIP3
3⃣ "Adik sayang...kalau ayah laki-laki ibu ini perempuan"
"Coba liat, sama apa enggak?"
"Beda kan...ayah rambutnya pendek. Ibu rambutnya panjang. Ayah punya kumis. Ibu nggak punya. Ibu bisa nenenin kamu...ayah nggak bisa"
Allah memang ciptakan ayah dan ibu beda. Laki~laki dan perampuan beda.
Termasuk yg namanya kemaluan...kemaluan laki-laki dan perempuan beda. Ssstttt tp ini kan namanya kemaluan ya...adik kalo tanya jangan keras2 ya...malu....
Kemaluan itu harus ditutupi, nggak boleh diomong2kan. Kecuali adik tanya sama ibu. Nanti ibu jawab.
Selain itu mungkin yg lebih ditekankan. Ini adalah bagian tubuh yg penting, krn buat jalan pipis. Hrs dijaga kebersihannya krn kalo gak bersih bisa kena sakit.
Fokus pd diskusi 'penjelasan biologis' ttg fungsi kemaluan....

4⃣ Ibu, wajarkah bila anak perempuan berumur 3 tahun bermain peran ibu-anak hingga seolah-olah menyusui pada boneka kesayangannya? Nuhun.
Wening
4⃣ Wajar bunda....sehat...dan CERDAS. Berarti insting "imitasi"nya jalan.
Imitasi atau meniru atau karunia dr Allah, kemampuan paling mendasar bagi anak utk belajar hal baru.
Dalam kondisi spt, malah ajak dialog

"Hai sayang, kamu jd ibu ya?"
"Iya ma
"Anakmu sudah minum susu belm
"Sudah ma...
"Sudah kamu bobok in...
"Sudah....
"Okey....nanti kalo dia bangun jangan lupa lgsung ajak mandi ya...biar bersih wangi.
Ini malah akan jadi media belajar anak.
Kecuali bunda temukan 'adegan aneh', maka segera luruskan

"Say? Kok bonekanya dibanting...apa dia nggak sakit?
"Iya dr td nangis trus gak brenti.
"Sayang...bayi nangis itu dielus2 ya...jangan dibanting, sakit
Nb : main peran spt ini efektif sampai 5 th...nanti 6 th ke atas anak harus belajar sg cara lain....

5⃣ Anak (2tahun) terbiasa mengajak saya sholat  ketika mendengar adzan, ketika saya sedang berhalangan pun dia selalu mengajak, bagaimana menjelaskannya ya bu? Kadang suka maksa klo saya harus sholat bareng dia. Terimakasih.
Bunda Hana
5⃣Adik, bunda ini perempuan. Buat perempuan, ada waktunya libur sholat. Kenapa karena bunda sedang pipis darah, artinya bunda lagi tidak bersih. Tidak suci. Tidak boleh sholat. Tidak boleh ke mesjid.
Kalo adik mau sholat. Bunda temeni ya...bunda di belakangnya adik. Atau adik sholat sama ayah?

6⃣ Anak saya 4 th, sudah kami jelaskan batasan aurat, dan tidak boleh memperlihatkan dan orang lain selain ortu dan dokter utk periksa tdk boleh ada yang menyentuh.
Tetapi pada kenyataan, dia suka dilakukan entah oleh kerabat lain, misalnya dipegang/dipukul gemes pantat, efeknya anak saya marah tetapi kerabat lain merasa "kan cuma becanda, gitu aja marah", anak saya protes "koq aku digituin sih, kan ini aurat"
Bagaimana ya bu menjelaskan ke anak ttg ini? bagaimana juga menjelaskan dgn baik ke kerabat ttg batasan dan mencontohkan yg baik ke anak?
Bunda Hanief
6⃣ Untuk anak tidak usah dijelaskan ulang. Berarti "konsep"nya sudah "masuk". MLah berikan apresiasi.
"Kakak hebat, bisa teges sama Om. Lain kali kalo digitukan. Bilang jangan ya. Jempol buat kamu"
Nanti kalo kita jelaskan konsep 'fleksibilitas', pkiran anak umur 4 th blm bisa terima
Naah...bunda hanif...next step, malah kita yg mesti ngomong sama yg dewasa. Jelaskan aja bahwa dlm rangka 'pendidikan seks usia dini' bunda sudah jelasin ttg aurat. Makanya kalo mo nggoda ponakan, pegang pipi, rambut atau tangan aja.
Jd, dlm kasus spt ini "kerabat"nya yg digarap. Bukan anaknya

7⃣ anak saya usia 8 tahun mengeluh katanya disekolah ada temannya laki2 bilang suka padanya. Anak saya sdh bilang  kl dia biasa aja dan tidak suka hal yg seperti itu, tapi katanya teman laki2 nya maksa kl dia suka. Saya ty maksa gmn tapi jawabnnya pokoknya maksa gitu mi. Apa yg sebaiknya saya sampaikan kepada anak saya mengenai hal tsb? Trimakasih.
Ummi Mizumi
7⃣ "Kamu nggak suka dipaksa"
Iya ma
"Jadi...supaya kamu nggak dipaksa, kira2 apa yg mesti dilakukan ya...
"Aku bilangin aja bu guru ya?
"Hmmm, kira2 kalo kamu ngomong bu guru, dia tetep suka sama kamu apa jd benci?
"Benci pastinya...
"Benci nggak bagus.... "Coba yg lain
"Kalo aku jauhin dia ja gimana...aku cuekin
"Hmmmm, boleh aja...tapi kalo dia masi suka deketin kamu?
"Ya ntar kubilang : jangan deketin aku, aku gak suka dipaksa.aku gak suka kamu
"Oke deeh...anak mama pemberani"
"Sayang....sebenarnya teman kamu suka itu boleh...tapi kalo kamu nggak suka itu juga boleh. Asal nggak bertengkar ya....

8⃣ bagaimana jawaban yang bijak saat anak usia 3 tahun nertanya bagaimana caranya adik bayi bisa ada di perut bunda?
Bunda Lulu
8⃣ Adik bayi bisa ada di perut bunda, karena Allah yang kasi adik dalam perut bunda.

Seperti Allah taruh bayi kucing di dalam perut kucing. Spt Allah ciptakan mangga diantara daun-daun
Nanti kalo 5th kita tambahi modofikasinya....

7 th lain lg....9-10th lain ada variasi jwbannnya

9⃣ apa tindakan yang mesti kita lakukan thd anak, jika kita mencurigai ada tindakan pedofilia di sekitar kita namun belum punya bukti yg kuat?
Bunda Lulu
9⃣ Fokus pada mental anak kita
Pastikan dia alami kecemasan, stres, tertekan, traumatis atau semacamnya
Atau anak baik-baik saja
Jika dilakukan sendiri oleh ortu, ajak komunikasi anak...model curhat aja, jangan interogasi. Kalo kesulitan bawa aja ke psikolog
Jika bunda ada 'feeling' anak kita pernah kena pedofil
Jika bunda yakin, anak tdk pernah ketemu pedofil tp khawatir akan ketemu krn dia ada di lingkgn sekita, maka berikan pencegahannya
Caranya spt yg umum dipopulerkan bu elly risman, kenalkan mana sentuhan yg boleh atau tdk boleh.  Brosing aja. Banyak bu

Assalamualaikum.bu sya punya sodara usianya 15th tp prilaku nya masih seperti anak kecil karna dia ABK.dia rasanya belum punya rasa malu ketika tidak memakai celana/baju padahal sudah sering d ajarin dan diberitahu.bagaimana cara memberitahu dan mengajarkannya y bu?
Bunda fanny
Waalaikumsalam
Anak ABk selalu butuh penanganan khusus
Tdk cukup dg sering mengajari agar dia tahu mana yg boleh dan tdk
Tapi HARUS SELALU diperintah dan diingatkan. Jika setiap abis mandi, dia tdk malu berjalan di depan orang, tanpa berbaju. Maka setiap kali itu pula, ingatkan, arahkan, dan ajari. Bahkan jika perlu sblm di brkt mandi, pastikan dia bawa handuk. BAHKAN SETIAP DIA AKAN KELUAR KAMAR MANDI. Kasi instruksi : PAKAI HANDUK SEKARANG.
Bbrp anak ABK punya 'sistem memori' yg tdk berjalan baik, jd dia tdk bisa mengingat 'hal2 yg sudah diajarkan'. Harap maklum ya.

CATATAN dari Ibu Ani Ch :
Untuk dapat jadi perhatian....
Orangtua banyak 'super duper khawtir' anak punya persespsi macem2 lalu 'berinisiatif' menjelaskan dan hal semacam ini tdk efektif utk pendidikan seksual
Maka, pertimbangkan dulu sblm menjelaskan. Apa bener anak butuh? Apa bener saatnya? Apa bener kita punya cara tepat utk jelasin....