Kamis, 29 Oktober 2015

Sharing Materi IPC #36 - Menghukum Anak dalam Islam


SharingmateriIPC/36

Jumat, 30 Oktober 2015
17 Muharram 1437
_______________________

Ditulis oleh: Indri Maharani

METODE MENGHUKUM ANAK DALAM ISLAM

Apa yang akan dilakukan jika bunda menemui kondisi sebagai berikut:
- Anak merusak sesuatu?
- Anak mengganggu saudara yang lain sampai menangis?
- Anak berbohong?
- Anak membantah orang tua?

Kira-kira apa yang bunda-bunda capinsol lakukan?
Membiarkan?
☝Menasihati?
Marah?
Menghukum?
Atau mungkin memukul?

⛔⛔⛔ STOP ⛔⛔⛔

Yuk bunda sesuai tema hari ini “Metode Menghukum Anak dalam Islam” , kita diskusikan bersama-sama.

Menghukum berasal dari kata hukum yang memperoleh awal me-, sehingga secara sederhana dapat diartikan sebagai memberi hukuman.

Biasanya orang tua memberi hukuman pada anak dengan menggunakan dalih  untuk kebaikan, seperti agar anak tidak mengulangi kesalahan yang sama hingga agar anak lebih maju dan lebih berguna bagi lingkungan dimana anak berada.

Dalam kitab al-Bada'i'ush Shana'i, Al Kasani mengatakan, Anak dihukum karena pendidikan, bukan siksaan. Karena, anak memang harus menerima pendidikan. Bukankah Rasulullah SAW telah bersabda, "Perintahkanlah anak-anak kalian untuk shalat apabila mencapai usia tujuh tahun dan pukullah mereka (kalau meninggalkan shalat) pada usia sepuluh tahun".

Hal itu dilakukan sebagai METODE PENDIDIKAN; bukan hukuman.

Agar efektif dalam mengoreksi kesalahan anak, perhatikan bahwa inti dari setiap kesalahan yang dilakukan, pada dasarnya bersandar pada tiga hal:
1⃣ Kesalahan dalam pemahaman, yaitu si anak tidak memiliki pemahaman yang benar tentang sesuatu, sehingga dia melakukan kesalahan.
2⃣ Kesalahan dalam aplikasi, yaitu si anak tidak mampu menyelesaikan pekerjaannya dengan baik dan jari-jemarinya tidak terlatih untuk melakukan suatu pekerjaan sehingga dia melakukan kesalahan.
3⃣ Kesalahan terletak pada diri si anak sendiri yang sengaja melakukan kesalahan atau si anak termasuk yang memiliki jiwa pemberontak.

Bila kita sudah menemukan inti kesalahannya, maka akan lebih mudah untuk menemukan cara mengoreksinya.

Dalam Islam, lemah lembut dan kasih sayang adalah dasar mu’amalah.
Al-Harits, Ath-Thayalisi dan Al baihaqi meriwayatkan “ Ajarkanlah ilmu dan janganlah kalian bersikap keras, karena sesungguhnya mengajar ilmu lebih baik dari orang yang bersikap keras”.

Lalu kapan anak boleh diberi hukuman? Yakni bila anak tidak bisa dikoreksi kesalahan pemahamannya dengan praktik secara langsung, dan terus mengulang kesalahan yang sama. Adapun tahapan yang dicontohkan Rasulullah adalah sbb:
1⃣ Memperlihatkan cambuk kepada anak
Mayoritas anak takut melihat cambuk atau alat hukuman lainnya. Maka, dengan memperlihatkannya kepada mereka, cukup untuk meluruskan dan mengoreksi kesalahan mereka. Bukhari dalam kitab al-Adab al-Mufrad meriwayatkan bahwasanya Nabi Shalallahu 'alayhi wa Sallam memerintahkan untuk menggantungkan cambuk di dalam rumah.

2⃣ Menjewer daun telinga
Ini adalah hukuman fisik pertama untuk anak. Pada tahap ini, anak sudah mulai mengenali kepedihan akibat melakukan kesalahan, yaitu telinganya dijewer.

3⃣ Memukul anak
Pukulan hanya diberikan ketika  nasihat tidak berhasil, koreksi tidak berhasil, memperlihatkan cambuk dan menjewer telingapun masih belum mengubah perilakunya.

⛔⛔ Perhatikan kaidah-kaidah berikut agar pukulan dapat memberi dampak positif pada perubahan perilaku anak:

Memukul dimulai dari usia 10 tahun
Rasulullah tidak mengizinkan kita memukul anak sebelum usia 10 tahun. Dan tidak juga diperbolehkan menghukum untuk hal-hal yang tingkatan/nilainya masih dibawah shalat di sisi Allah SWT. Batas usia ini dalam beberapa riwayat bahkan mundur hingga usia 13 tahun.
Hal ini menunjukkan betapa orang tua/seorang pendidik harus sabar dan tidak terburu2, serta menggunakan pukulan hanya sebagai solusi terakhir.

Batas jumlah pukulan
Dalam mendidik, batas pukulan tidak boleh lebih dari 10 kali, kecuali pada pelanggaran syariat berat seperti zina, minum khamr, dan sebagainya. 
Sedangkan bila anak belum mencapai usia baligh, maka anak hanya boleh dipukul maksimal 3 kali. Kalau pengajar memukul lebih dari 3 kali, maka anak berhak membalas.

Alat dan cara memukul, serta tempat yang dipukul
Secara ringkas, ciri-ciri alat yang boleh dipakai untuk memukul anak(cambuk) adalah:
⛔ Bentuknya sedang, antara ranting dan tongkat
⛔ Kelembabannya sedang, tidak terlalu basah (agar tidak melukai kulit karena beratnya), juga tidak terlalu kering (agar tidak menyakitkan karena terlalu ringan)
⛔ Jenis apapun bisa dipakai; kulit, akar, kayu, sandal atau kain yang dipilin, dsb.

Dalam Risalah Riyadhatish Shibyan, dijelaskan mengenai cara memukul anak sbb:
⛔ Harus dilakukan secara menyebar, tidak terkumpul di satu tempat
⛔ Antara dua pukulan beruntun, harus ada jeda waktu agar rasa sakit dari pukulan pertama mereda
⛔ Si pemukul tidak boleh mengangkat cambuknya tinggi-tinggi sampai terlihat ketiaknya, agar tidak begitu menyakitkan.
Pedoman ini wajib diperhatikan, agar pukulan yang dilakukan membawa manfaat dan dapat membawanya mencapai puncak akhlak, bukan malah meluncur ke dasar.

⛔⛔ Memukul hanya boleh dilakukan pada tangan dan kaki, dan tidak boleh di bagian tubuh lainnya. ⛔⛔

⛔⛔ TIDAK BOLEH MEMUKUL DISERTAI AMARAH ⛔⛔

⛔⛔Berhenti memukul bila anak menyebut nama Allah SWT ⛔⛔

Jadi bunda-bunda capinsol, bagaimana cara bunda menghukum anak? Yuk mari kita bahas di grup IPC kita tercinta.

Referensi

http://islamiwiki.blogspot.co.id/2014/01/cara-islam-dalam-memberi-hukuman-pada.html#.VjHmdp-kdoP

http://islamiwiki.blogspot.co.id/2014/01/bolehkah-menghukum-anak-dengan-memukul.html#.VjIFt5-kdoP

https://www.sahabatnestle.co.id/content/view/cermat-dalam-menghukum-anak.html

Fathul Bari

Prophetic Parenting, proU media

〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰
Islamic Parenting Community  
〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰

fan page: https://m.facebook.com/isparentingcommunity

Instagram: @islamicparenting

twitter: @isparentingcom

blog:  isparenting.wordpress.com

Selasa, 27 Oktober 2015

Ibumu Sarjana Apa?

Ibumu sarjana apa ?
Ibuku punya gelarnya MSi: Master Segala ilmu.

Tak terbayang bukan,: menjadi ibu yg baik itu hrs banyak belajar& terus belajar.
Long life education.

1. Ibu hrs belajar Akuntansi, agar bisa mengurus pendapatan keluarga dan mengelolanya utk kebutuhan RT, tabungan serta menata pemasukan &pengeluaran yg seimbang.

2. Ibu hrs belajar Tata Boga, chef, atau perhotelan, belajar mengatur masakan keluarga dgn kreatif supaya tdk bosan.

3. Ibu hrs belajar keguruan. 
Ia hrs menguasai ilmu yg diajarkan di sekolah dasar agar bisa mengajari anaknya bila kesulitan dgn PR nya.

4. Ibu hrs belajar Agama, karena ibu lah yg pertama kali mengenalkan anak pada Allah, membangun akhlak yg luhur serta iman yg kokoh.

5. Ibu hrs belajar Ilmu Gizi, agar bisa menyiapkan makanan bergizi bagi keluarga, setiap hari.

6. Ibu hrs belajar Farmasi, agar dpt memberi pertolongan awal pd keluarga yg sakit. sediakan obat2an ketika keadaan darurat.

7. Ibu hrs belajar Keperawatan, krn beliaulah yg merawat anak/suami  ketika sakit.
Yg menyeka tubuhnya ketika tdk diperbolehkan mandi, mengganti kompres, Ibu adalah perawat yg handal.

8. Ibu hrs belajar ilmu Kesehatan, agar bisa menjaga asupan makanan, kebersihan melindungi anggota keluarga dari gigitan nyamuk.

9. Ibu hrs belajar Psikologi, agar bisa berkomunikasi dgn baik menghadapi anak2 di setiap jenjang usia juga sebagai teman curhat suami yg terbaik ketika suami alami masalah.

Seandainya ibu harus kuliah dulu butuh berapa lama?
Bisa jadi lebih dari 9 jurusan diatas.Luar biasa seorang ibu, dgn multi talentanya, kesabarannya merawat,
mendidik & menemani anak2.
Sudah kah kita memberikan yg terbaik utk ibu kita...

“Seorang ibu bisa merawat 10 anak,  namun 10 anak belum tentu bisa merawat ibunya“

Terimakasih kasih ibundaku  tercinta.
Renungan ini utk kita yg sedang atau akan menjadi ibu

❤❤

Sumber : Sabumi 2 (HSMN Bandung)

Sharing Materi IPC #35 - Tips Menjaga Stabilitas Emosi sebagai Istri dan Ibu

SharingmateriIPC/35

Rabu 28 Oktober 2015
15 Muharram 1437
_______________________

Ditulis oleh: Bunga Erlita Rosalia

Tips Menjaga Stabilitas Emosi sebagai Istri dan Ibu

Ibu adalah profesi yang paling melelahkan dan menyita waktu. Menjadi seorang ibu membutuhkan lebih dari 7 bahkan sampai 9 profesi sekaligus. Seorang ibu harus bisa menjadi koki, guru, akuntan, supir, dokter, dokter gigi, perawat, tukang bersih bersih, sampai jadi tukang ronda tiap malem nungguin si kecil yang gak bisa tidur.

Tidak heran banyak ibu ibu yang merasa letih, capek, bahkan ada juga yang sampai depresi, karena memang tugas yang diembannya sangat berat. Seorang ibu bertanggung jawab atas perkembangan fisik, moral dan akhlak si kecil, sejak lahir hingga dewasa. Perubahan lingkungan yang sangat drastis dari sebelum punya anak dengan setelah punya anak, terkadang menjadi bumerang tersendiri, terutama untuk pasangan yang baru memiliki anak.

Lalu, bagaimana sih caranya memiliki stabilitas emosi saat menghadapi si kecil? atau bahkan saat menghadapi peliknya permasalahan rumah tangga? yuk kita bahas sama sama

1⃣ Selalu evaluasi kualitas ibadah, serta kondisi ruhiyah kita.

Saat kualitas ibadah kita baik, komunikasi dengan Allah lancar, dan kondisi ruhiyah kita mantap, insya Allah tidak akan ada permasalahan yang terasa berat. Semua akan terasa ringan dan mudah untuk dijalani. Karena dengan begitu, insya Allah kita yakin, bahwa segala karunia dan juga ujian bersumber dari Allah SWT. Dan, karena yakin bahwa Allah-lah yang paling tahu yang terbaik untuk kita, maka tidak akan ada rasa berat saat menjalani semuanya.

2⃣ Teknik Breathing

Saat emosi meledak, Teknik Breathing ini biasanya sangat ampuh untuk meredakannya. Melihat ruang keluarga berantakan, setrikaan banyak, cucian kena hujan, makanan untuk suami belum siap, si kecil rewel gak mau makan, kakaknya malah main air di toilet. duuh... rasanya dada sesek banget ya bunda. Emosi udah di ubun-ubun nih, pengen meledak deh rasanya. Sebelum bunda meledak di depan anak anak, yuk coba teknik breathing ini. Gimana caranya?

⛅ Cari tempat yang nyaman. Gak usah jauh-jauh ya bunda, disuruh cari tempat nyaman nanti malah pergi ke mall kan repot. Misalkan cari pojokan kamar atau di tempat shalat.

⛅ Jika belum terbiasa dengan teknik breathing ini, atur nafas terlebih dahulu dengan hitungan 1-1. 1 kali tarik nafas lewat hidung, 1 kali tarik nafas lewat mulut. Lakukan sekitar 5 kali.

⛅ Lakukan Pernafasan 4 - 5 - 7. Tarik nafas menggunakan hidung selama 4 detik. Tahan nafas selama 5 detik. Buang nafas melalui mulut selama 7 detik. Bunda bisa menggunakan tangan untuk mengitung detiknya. Lakukan 7-10 kali.

Bunda akan merasa jauh lebih nyaman setelah melakukan teknik breathing ini. Memang sih, dengan cara ini pekerjaan bunda gak tiba tiba jadi selesai semua. Tapi yang jelas bunda akan jauh lebih tenang dan lebih nyaman untuk mengerjakan pekerjaan rumah selanjutnya.

3⃣ Cari teman diskusi / sharing

Berubah status menjadi seorang bunda tentunya akan mengurangi jatah bunda untuk berinteraksi dengan teman-teman. Ya gimana, setelah punya anak paling ketemunya kalau gak bantal, popok, kasur, bantal, popok, kasur...gitu aja muter terus ya bun. Boring juga yah lama-lama. Gimana sih cari teman curhat atau diskusi yang asyik?

⛅Bunda bisa berdiskusi dengan suami tentang emosi yang bunda rasakan. Bunda tidak usah khawatir akan menganggu pekerjaannya. Cari waktu dan suasana yang tepat untuk berdiskusi. Pahami karakter dan kebiasaan suami. Misalkan di hari minggu sore, sambil ditemani secangkir teh hangat. Waah, pasti bakal seru sekali bisa berdiskusi bersama suami seperti ini ya bun, emosi bunda pun akan lebih stabil karena bunda dibantu untuk menyalurkan emosi bunda dengan bersama suami.

⛅Cari komunitas baru yang mendukung dan menambah ilmu bunda seperti IPC ini ya bunda hehe, dengan bergabung bersama komunitas seperti ini, bunda akan mendapatkan banyak teman baru yang mungkin sama sama boringnya atau bahkan memiliki permasalahan yang lebih berat. Akhirnya bunda gak merasa sendirian lagi deh, karena semakin banyak teman untuk bunda bisa sharing apa saja yang mungkin tidak bisa bunda lakukan di dunia nyata.

4⃣ 'Me Time'

Banyak para bunda yang selalu over expectation dengan 'me time' ini. Membayangkan seharian tanpa anak dan suami di salon perawatan dari atas sampai bawah, mulai dari creambath, lulur, pijet, sampai meni, pedi. Waah, itu bukan 'me time' namanya, itu 'jomblo time' nama nya hehee.

Realitas memang jauh dari angan-angan ya bun, pengennya ke salon eh ketemu lagi sama cucian dan setrikaan. Kalau bunda masih berfikir 'me time' adalah kabur sementara dari tanggung jawab mengurus anak walau cuman sehari, bunda harus siap siap kecewa nantinya. Karena konsep 'me time' yang tepat tidaklah seperti itu .

'Me time' adalah waktu untuk diri bunda sendiri tanpa mengesampingkan tanggung jawab terhadap anak. Nah kapan dan ngapain aja sih 'Me time' itu?

⛅ Saat anak tidur siang biasanya jadi favorite 'Me time' para bunda. Setelah si kecil berhasil terlelap, bunda bisa melakukan apa saja yang bunda mau. Misalkan bunda punya keahlian knitting atau crochet, bunda bisa gunakan di sela-sela waktu itu untuk meng eksplorasi hobi bunda tersebut. Atau bunda memilih untuk ikutan tidur siang, itu pun sudah termasuk 'me time' lho...

⛅ Saat malam hari setelah anak sudah tidur juga bisa jadi 'me time' yang seru. Bunda bisa membaca buku, membuka video youtube, bunda bisa sharing bersama suami, atau bunda bisa relaks dengan merendam kaki di air hangat. Waah, pasti quality me time banget itu bunda

⛅ Saat anak pergi ke sekolah juga salah satu favorit 'me time' nya para bunda, eh habis anter anak ke sekolah bisa mampir ke salon bentar dong ya kalau gitu. Boleh aja bunda, tapi habis dari salon inget cucian juga ya..

5⃣ Bersyukur atas apa yang Allah karuniakan

Terkadang kita lupa untuk bersyukur, karena merasa memikul beban terberat dengan menjadi seorang ibu. Terkadang emosi kita meluap-luap tak terbendung, hingga anak menjadi korbannya, atau bahkan suami yang menjadi sasarannya. Yang tersisa saat malam tiba adalah penyesalan .

"Ya Allah, mengapa tadi aku memarahi anakku padahal ia tak sengaja menyenggol air minum nya"

"Ya Allah, mengapa tadi aku cemberut dengan suami ku hanya karena aku ditanya kenapa rumah masih berantakan, padahal memang aku belum sempat membereskannya"

Bersyukur adalah kunci untuk menenangkan hati. Bersyukur itu melihat diri sendiri lalu berterimakasih kepada Allah dengan semua yang kita miliki.

"Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih"

Semoga bermanfaat bunda.
Selamat menjadi madrasah utama untuk anak anak kita.

Referensi

Al Qur'an
Hypnotheraphy Script III, American School of Hypnotheraphy
Berbagai sumber

〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰
Islamic Parenting Community  
〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰

fan page: https://m.facebook.com/isparentingcommunity

Instagram: @islamicparenting

twitter: @isparentingcom

blog:  isparenting.wordpress.com

Senin, 26 Oktober 2015

Resume Kulwapp Grup 4 IIP Bandung - A Home Team

Resume Kulwapp Grup 4 IIP Bandung

Tanggal: 26 Agustus 2015
Jam: 19.45 - 21.00

Co Host: Evi Suci P.
Host: Syifa L. Zahra

Pemateri: Pak Dodik Mariyanto

A HOME TEAM

Kita mulai dengan melihat beda antara 'kerumunan' dan 'team'.

Saat jalan-jalan pagi dan melewati sebuah pasar kaget, apa yang Bunda dapati? Sekumpulan orang, ada yang heboh menawarkan barang, sebagian sibuk menawar barang, yang lain hanya lihat-lihat saja, ada pula yang jalan kesana-kesini, bahkan ada pula yang bengong. Setiap orang sibuk dengan kegiatannya sendiri, mengejar tujuannya sendiri yang tak selalu ada kaitan dengan yang lain, interaksi seperlunya sebatas kebutuhan jikapun ada, berada di tempat yang sama namun tak saling sapa satu dengan lainnya, asing dan tak peduli kecuali ada maunya. Inilah KERUMUNAN.

Para penggemar bola tentu tak asing dengan Barca, tempat Lionel Messi dan Neymar mengukir prestasi, tapi tak mungkin sendiri. Setiap pemain mengerti posisi, tugas, peran dan tujuan. Mereka saling mengerti bahkan tanpa keluarnya satu kata pun, memberikan support satu dengan yang lain. Menyajikan permainan cantik yang membuahkan goal kemenangan, rapat menjaga dari serangan lawan. Ini satu contoh TEAM.

Kerumunan dan Team sama-sama merupakan kumpulan orang. Kerumunan tak mempunyai tujuan bersama yang menyatukan mereka, tak ada komunikasi untuk saling mengerti. Yang menyatukan mereka hanya karena kebetulan berada di tempat yang sama.

Team disatukan oleh tujuan bersama, tatanilai yang diyakini semua, komunikasi dan interaksi yang membuahkan saling mengerti, tahu peran, posisi dan tugasnya, saling memberikan dukungan dan bantuan, gembira bersama bergerak menggapai impian.

Mari kita tengok keluarga kita, lebih dekat dengan ciri-ciri kerumunan ataukah team?

Sebuah hometeam berbeda dengan team lainnya. Hometeam tidak bisa sesuka-suka ganti pemain, anggotanya memiliki usia dan tingkat kematangan yang berbeda-beda, ada peran-peran yang secara alamiah sudah melekat pada anggotanya, ada pula yang dapat berganti-ganti dimainkan. Hometeam memerlukan manajemen yang unik. Sebagian dari kita menganggap akan bisa dengan sendirinya mengatur rumahtangga bila tiba waktunya, ketrampilan itu akan tumbuh secara naluriah. Bukankah orang tua kita juga tak repot-repot belajar saat membesarkan kita?

Barangkali memang demikian. Namun bila yang hendak kita bangun adalah 'A' HomeTeam, hometeam yang berkualitas 'A' dan bukan sekedar hometeam maka ada hal-hal yang perlu kita cermati.

Kita dengan pasangan hidup kita dipertemukan dan disatukan setelah dewasa. Sebelumnya kita dibesarkan di lingkungan berbeda, melalui jalan berbeda, dengan cara berbeda, dan mungkin juga dengan tatanilai yang berbeda. Maka langkah pertama adalah banyak-banyaklah membangun KOMUNIKASI, verbal maupun non verbal. Sering-sering ngobrol bareng, melakukan kegiatan bersama, membicarakan apa yang kita sukai dan tidak kita sukai, memahami gelagat dan bahasa tubuh. Jangan diam saja dan menganggap pasangan hidup kita pasti tahu atau seharusnya tahu. Pasangan hidup kita bukan dukun kan? ;p Yang pertama dibangun adalah tatanilai bersama, our values. Tak perlu banyak, yang utama dulu saja yang akan menjadi INDUK NILAI. Sekedar contoh, Induk nilai Tanah Perdikan Margosari adalah iman dan kehormatan.

Meski rumusannya sederhana, proses ini bisa jadi berdarah-darah, penuh tetesan air mata. Maka Anda dan pasangan perlu menyepakati konstitusi dan aturan main dasar. Kami memiliki 3 aturan sederhana: 1. Mesti TETAP BERKOMUNIKASI seberapa pun marahnya. 2. Segala keputusan yang dihasilkan dalam keadaan marah, BATAL demi hukum. 3. Bila terjadi selisih atau beda pendapat, kembali kepada al QUR'AN dan al HADITS.

Proses ini bisa jadi lama, jangan berharap bagai membalik telapak tangan: Plek, selesai. Tidak! Intensitas komunikasi dan main bareng akan sangat menentukan. Maka perbanyaklah sarananya. Misalnya: Makan bareng, sholat berjamaah, bermain bersama, ngopi pagi, dll. Manfaatkan teknologi, bikin grup keluarga di wa/line/bb dll. Share hal-hal baik yang mencerminkan nilai keluarga.

Setelah itu kita akan lebih enak untuk membicarakan TUJUAN keluarga. Tidak harus sekali jadi, biarkanlah tujuan ini dinamis dan berkembang. Secara berkala dibicarakan bersama. Dengan mengetahui tujuan bersama dan sasaran masing-masing, setiap anggota keluarga jadi tahu hal-hal yang dibutuhkan yang lainnya. Dengan demikian mereka mengerti bila hendak men-support yang lainnya. Bila saat ini sepertinya tidak ada kerjasama dalam keluarga, yang satu tak mau membantu yang lainnya, barangkali karena yang satu dan yang lain tidak saling mengerti apa yang diperlukan. SALING MEMAHAMI adalah dasar tumbuhnya kerjasama team.

Aturannya: Understand first then to be understood.

Dan kuncinya adalah KOMUNIKASI.
SALAM SUKSES

1⃣ Isni
Punten agak krg faham, ttg tata nilai atau induk nilai, pengertian yg lbh jelas, batasan, dan bs qta ambilnya dr mana? Terima kasih
1⃣ Induk nilai (core values) adalah nilai hidup utama yg akan menjadi dasar dalam menjalani kehidupan berkeluarga. Bisa diambil dari kitab suci, nilai yang berlaku dalam budaya masyarajat tempat tumbuh, dari referensi buku bacaan, dari nasihat orang dll.

Nilai induk ini penting karena akan mempengaruhi pilihan2 dalam hidup, penetapan prioritas hidup, keputusan, tingkah laku dll✅

2⃣ Meidiana
Bagaimana mengatur supaya tujuan dalam rumah tangga atau home team tetap pada jalurnya?
2⃣ Dimonitor secara berkala dan rutin. Cermati indikator2nya (ditetapkan bersama saat merumuskan tujuan dan langkah aksi).✅

3⃣ Sitah
Bagaimana menumbuhkan a home team, terhadap keluarga yg anak-anaknya acuh dalam kehidupan dirumahnyda dikarenakan kebiasaan orang tua yg tidak melibatkan anak2nya sejak kecil untuk bekerja sama dalam pekerjaan2 rumah?..
Contoh kasus: ibunya dari subuh beres2 rumah dan masak, anak2 nya yg satu asyik main gadget, yg satu asyik main sama temannya dll, klo ibunya minta tolong. misal cuci piring, si anak melakukan perintahnya sambil uring2an, padahal usianya sudah besar misal 18 thn..
3⃣  Apakah ada niat untuk menjadi A HomeTeam? Pancangkan dulu niatnya.
Lalu bereskan persoalan komunikasi dan emosi dalam diri setiap anggota keluarga✅

4⃣ Feni Widya
Dalam berkluarga kita kan hars mempunyai tujuan keluarga. Bapak bilang tujuan keluarga tdk perlu sekali jadi, bisa dinamis dn berkembang. Dinamis dn berkembang disini maksdny berdasarkan apa? Apakah jika tujuan keluarga kita berubah trs menerus akan sulit mencapainya?
4⃣ Dinamis berdasar perkembangan keluarga Bunda dan lingkungan.
Jalani saja, nikmati perjalanannya. Tetapkan satu tujuan bersama, lalu bersama2 menapaki untuk menggapainya.

Bilamana dalam perjalanan ada sesuatu yang dirasa kurang pas, diskusikan, cari solusinya.
Jika masih juga sulit mencari solusinya, Bunda bisa kontak via group ini untuk menanyakannya.
Jalani dulu ya ✅

5⃣ Evi
Bagaimana tips sbg seorang ayah dalam menanamkan karakter shg menjadi sebuah team dan anaknya mjd bprestasi spt itu?
5⃣ Karakter itu tidak bisa diajarkan, karakter mesti dicontohkan. Maka jadilah teladan.
Mengajarkan karakter tanpa memberikan contoh hanya akan menimbulkan gagap nilai pada anak, kebingungan mana yg sebenarnya harus dikerjakan? Yang didengarnya dalam nasihat2 ortu atau yang dilihatnya dalam kehidupan sehari2?✅

6⃣ Isni
Untuk teknis komunikasi, pada prakteknya terasa sulit dilaksanakan (mis.komunikasi harian hanya dilakukan pd wkt yg sgt terbatas krn kesibukan msg2) & bagaimana cara mengingatkannya. Trims.
6⃣ Komunikasi itu bukan sekedar pertukaran kata2, komunikasi itu juga transfer of feelings. Optimumkan kata, bahasa tubuh, ekspresi wajah dll untuk mengirimkan pesan kepada kawan bicara kita.

Teknologi dapat membantu mengoptimumkan komunikasi. Manfaatkanlah.

Perbanyak We-Time dengan main bareng, kerja bareng di rumah, ngobrol bareng, ngopi sore bareng dll✅

Senada dengan pertanyaan sebelumnya, berikut ada pertanyaan dari Sri Ratna
7⃣ Apakah A Home Team bisa dibangun meskipun Long Distance Marriage dengan suami?
7⃣ Bisa. Namun Bunda perlu bekerja dengan lebih keras dan kreatif memanfaatkan waktu dan teknologi untuk mendekatkan hati meski jauh secara fisik.

Saat ketemu perbanyak aktivitas bersama, obrolkan apa yang menjadi tujuan keluarga. Lalu maknai LdR itu dilakukan sebagai wujud mengemban tugas keluarga dalam mencapai tujuan bersama✅

8⃣ Evi
Ttg karakter kt ibu td berkaitan dg tauladan,jk sblmnya ada tauladan ortu yg kurang baik,apakah dg refresh dg tauladan yg baik dpt mmemperbaikinya?
8⃣ Bisa.
Bicarakan secara terbuka, minta maaf jika memang keliru. Itu justru bisa menjadi proses pembelajaran yang sangat baik dan menggores tajam pada anak, melekat kuat jiwa ksatria✅

9⃣ Bu Vaya
Kl dr awal pernikahan, suami kita blm py pemahaman sama skali dg pola pendidikan Islam, skalipun dr sisi ibadah bagus...dan punya pemahaman: " biasa ajalah mendidik anak, tdk usah diatur2 terlalu formal, sayapun bisa sukses/ baik dr sisi prestasi dunia dan ibadah, toh dulu tidak pake diatur2...orang tua alami saja membesarkan kami..." bagaimana menghadapi hal tsb? sedangkan tantangan sekarang sangat luar biasa...
9⃣ Bicarakan dulu dengan suami. Tengok perjalanan dan pencapaian hari ini: "Apakah sudah sesuai dengan harapan?"
Jika sudah, lanjutkan. Jika tidak, diskusikan apa yang perlu dilakukan kemudian?✅

Isni
Bagaimana ttg evaluasi (tata nilai, komitmen,&komunikasi) nya, harus seperti apa & sebaiknya jangka waktu u/ evaluasi setiap berapa lama?
Terima kasih.
Santai saja, tak perlu tegang dalam melakukannya. Bisa sambil ngopi sore, saat istirahat berenang dll.
Bisa dilakukan mingguan, dwi mingguan atau bulanan; bergantung pada kebutuhan dan jenis perencanaan yang dibuat.

Yang penting sudh ada rencana aksinya,  ukurannya (milestone). Kalau itu belum ada, lalu apa yang akan dievaluasi?✅

1⃣1⃣ Meidiana
Bagaimana membuat sebuah team keluarga yang hebat dan bagaimana mulai mengkomunikasikan nya pada pasangan?
1⃣1⃣ Sehebat apa impian Bunda tentang keluarga? Itu permulaannya.
Komunikasikan pada pasangan dalam setiap kesempatan, kalau pas ketemu ayat yang bersesuaian segera gunakan untuk memulai pembicaraan, saat selesai nonton film/tayangan yang ada keterkaitan segera lakukan diskusi tentangnya, ketemu berita/kejadian yang cocok obrolkan lagi, dst✅

1⃣2⃣ Rurry
Bismillah, punten pak bisa ceritakan contoh hometeam dikeluarga bapak, supaya ada gambaran...,

Saya punya 3 anak,
1. Usia 5 Thn
2. Usia 3,5 Thn
3. Usia 1 Thn

Kira2 apa sudah bisa dilibatkan? Nuhun
1⃣2⃣ Anak2 selalu kami ajak ngobrol saat akan menjalani sebuah kegiatan yang kami jadikan projek keluarga. Misalnya: Mudik lebaran. Kami bicarakan apa2 yang ingin kami capai saat mudik? Siapa2 yang ingin kami temui? Mana saja yg ingin kami kunjungi? Apa saja yang akan kami lakukan?
Lalu kami berbagi peran dan tugas. Anak2 juga kebagian meski itu sebatas "Nanti yang ketok pintu Assalamu'alaikum siapa?" Lalu yang membawakn buah tangan siapa? Juga, siapa yang membantu Eyang ke pasar? Dll.

Beri peran dan tugas sesuai kemampuan mereka, jangan sepelekan kehadiran mereka✅

1⃣3⃣ Evi S.
Saya punya 3 orang anak dengan beragam keunikannya. Saya lg belajar dg hal kcl. anak2 d berikan tanggung jwb msg2 untk kerjaan rumah.karena masih 4 thn. dan kakaknya 5,5 thn sy beri tugas yg enteng. kakaknya menyapu teras adiknya bereskan sepatu sandal.kadang adiknya suka malas.jd kakaknya suka ngomel.sy ajak bicara dua2nya,bertahan disiplinnya paling3 hr.mgkin kakaknya bosen ngajak adiknya jdnya suka dia beresin sendiri.nah, kr2 yg d lakukan kakanya bagus tidak Pa?klo adiknya d ingatkan terus,apa tdk sprti mmksa?atau d biarkan saja sampai dia punya keinginan sendiri?
1⃣3⃣ Saya tidak bisa mengatakan harus bagaimana dan bagaimana, sangat situasional.
Yang pelu dipegang oleh ortu setiap hal adalah kesempatan anak untuk belajar dan kesempatan ortu utk menumbuhkan karakterdan kebiasaan baik pada anak2.

Misalnya, kakak bisa belajar banyak bagaimana membuat adik mau melakukan sesuatu dengan senang hati (ini pelajaran kepemimpinan yg penting). Sang kakak juga bisa menumbuhkan sikap baik senang membantu adik, sayang pada adik (bila melakukannya dgn gembira). Sang kakak juga bisa belajar membedakan melakukan sesuatu dgn sukacita dan penuh omelan, termasuk menbedakan hasilnya.

Nah, kira2 pendidikan apa yang bisa didapat oleh sang adik?
Silakan coba dan lakukan ✅

1⃣4⃣ Evi S.
Bagaimana jika komunikasi tersendat? Siapa yg harus mengalah? Bagaimana tipsnya jika ini terjadi?
1⃣4⃣ Tidak perlu ada yang mengalah, mulai saja belajar mendengarkan (bukan sekedar mendengar), memahami sudut pandang kawan bicara. Letakkan dulu persoalan yang lalu dan segala prasangka yang sudah2.
Understand first, then to be understood.

Meski sederhana, itu tidak mudah. Namun sangat layak dikerjakan bilamana menghendaki memperbaiki komunikasi.✅

Terima kasih atas partisipasi Bunda sekalian
Semoga bermanfaat dan berkah
SALAM SUKSES

Sharing Materi IPC #34 - KEUTAMAAN MEMBACA DAN MENGHAFAL AL-QUR'AN


SharingmateriIPC/34

26 Oktober 2015
13 Muharram 1437 H
_______________________

Disarikan oleh : Ade Puspita

KEUTAMAAN MEMBACA DAN MENGHAFAL AL-QUR'AN

"Dan bacakanlah apa yang diwahyukan kepadamu yaitu kitab Rabb-mu (Al-Qur'an)" (QS. Al Kahfi : 27)

"Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al-Kitab (Al-Qur'an)..." (QS. Al Ankabut : 45)

Al-Qur'an adalah kemuliaan yang paling tinggi. Al-Qur'an adalah kalam Allah SWT. Al-Qur'an adalah kitab yang diturunkan dengan penuh berkah, yang memberikan petunjuk manusia kepada jalan yang lurus. Tidak ada keburukan di dalamnya. Oleh karena itu sebagaimana disebutkan dalam sebuah hadits, "Dari Utsman bin Affan, Rasulullah SAW bersabda, sebaik-baik manusia adalah mereka yang mempelajari Al-Qur'an dan mengajarkannya." (HR Bukhari).

Al-Qur'an merupakan firman-firman Allah SWT, sehingga ketika kita sedang membaca Al-Qur'an berarti kita sedang berdialog dengan Allah SWT. Orang-orang yang membaca Al-Qur'an akan merasa tenteram dan dekat dengan Allah SWT. Seseorang yang berpegang teguh pada Al-Qur'an sebagai modal kekuatan,pegangan dan landasan filsafat hidup, maka orang itu akan mampu tegar, tidak gampang menyerah, sigap dalam menentukan sikap dan tidak akan mudah diombang-ambingkan oleh ketidakpastian situasi, tidak mudah terpengaruh oleh prinsip hidup lain, hal itu karena prinsip dalam kepribadiannya sudah mantap dan semua itu akan tercermin dalam sikapnya dalam menyelesaikan persoalan hidup.

Allah SWT berfirman,"Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al-Qur'an, dan sesungguhnya Kami pula yang akan benar-benar memeliharanya." (QS Al Hijr: 9)
Al-Qur'an merupakan satu-satunya kitab suci di muka bumi ini yang terjaga, baik secara lafadz maupun isinya.
Salah satu penjagaan Allah SWT terhadap Al-Qur'an adalah dengan memuliakan para penghafalnya. Rasulullah SAW bersabda, "Penghafal Al-Qur'an akan datang pada hari kiamat, kemudian Al-Qur'an akan berkata-kata Wahai Tuhanku, bebaskanlah dia. Kemudian orang itu dipakaikan mahkota karamah (kehormatan). Al-Qur'an kembali meminta; Wahai Tuhanku, tambahkanlah. Maka orang itu dipakaikan jubah karamah. Kemudian Al-Qur'an memohon lagi, wahai Tuhanku, ridhailah dia. Maka Allah SWT meridhainya. Dan diperintahkan kepada orang itu: Bacalah dan teruslah naiki (derajat-derajat surga). Dan Allah SWT menambahkan dari setiap ayat yang dibacanya tambahan nikmat dan kebaikan." (HR Tirmidzi dar Abu Hurairah)
Selain sebagai penjagaan umat Islam terhadap kitab sucinya, menghafal Al-Qur'an merupakan identitas dan kebutuhan setiap muslim. Al-Qur'an adalah jalan hidup setiap muslim. Tanpa adanya hafalan Al-Qur'an,seseorang tidak akan pernah tahu apa yang diperintahkan dan dilarang oleh agama. Jiwanya tidak akan pernah terisi oleh ruh ajaran agama. Rasulullah SAW bersabda,"Orang yang tidak mempunyai hafalan Al-Qur'an sedikitpun adalah seperti rumah kumuh yang mau runtuh." (HR Tirmidzi)

Beberapa diantara keutamaan membaca dan menghafal Al-Qur'an adalah:

Akan diangkat derajatnya oleh Allah SWT.
Umar bin Khattab ra. berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda,"Sesungguhnya Allah SWT akan mengangkat derajat suatu kaum dengan kitab ini (Al-Qur'an), dan dengannya pula Allah akan merendahkan kaum yang lain." (HR Muslim)

Menjadi penolong / syafaat di hari kiamat.
Abu Umamah ra., berkata,"Aku mendengar
Rasulullah SAW bersabda, Bacalah Al-Qur'an sebab Al-Qur'an akan datang pada hari kiamat menjadi pemberi syafaat (pertolongan) bagi orang2 yg bersahabat dengannya." (HR Muslim)

Hidup bersama malaikat dan mendapat dua pahala bagi yang belum mahir membacanya.
Aisyah ra., berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda,"Orang yang membaca Al-Qur'an dan dia sudah mahir dengan bacaannya itu, maka ia beserta para malaikat utusan Allah yang mulia lagi sangat berbakti, sedangkan orang yang membaca Al-Qur'an dan dia belum lancar dan merasa kesukaran dalam membacanya, maka dia memperoleh dua pahala." (HR Bukhari-Muslim)

Membaca 1 huruf akan mendapat 10 pahala kebajikan.
Ibnu Mas'ud ra., berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda,"Orang yang membaca sebuah huruf dari Kitabullah (Al-Qur'an), maka ia memperoleh suatu kebaikan,sedang satu kebaikan itu akan dibalas dengan sepuluh kali lipat yang seperti itu. Saya tidak mengatakan bahwa alif lam mim itu satu huruf, tetapi alif adalah satu huruf, lam satu huruf, dan mim juga satu huruf." (HR Imam Tirmidzi)

Mendapat ketenangan dan rahmat dari Allah SWT.
Abu Hurairah ra., berkata, bahwa Rasulullah SAW bersabda,"Tidaklah suatu kaum berkumpul di salah satu rumah-rumah Allah untuk melantunkan ayat-ayat suci Al-Qur'an dan mempelajarinya,melainkan akan turun kepada mereka ketenangan, akan dilingkupi pada diri mereka dengan rahmat, akan dilingkari oleh para malaikat dan Allah pun akan menyebut (memuji) mereka pada makhluk yang ada di dekat-Nya." (HR Muslim)

Khatam Al-Qur'an merupakan amalan yang paling dicintai oleh Allah SWT.
Ibnu Abbas ra., berkata bahwa,"Ada seseorang yang bertanya pada Rasulullah SAW, wahai Rasulullah, amalan apakah yang paling dicintai Allah? Beliau menjawab,"Al-hal wal murtahal". Orang ini bertanya lagi, apa itu al-hal wal murtahal, wahai Rasulullah? Beliau menjawab,"Yaitu yang membaca Al-Qur'an dari awal hingga akhir. Setiap kali selesai, ia mengulanginya lagi dari awal." (HR Tirmidzi)

Akan mendapat shalawat dan doa dari malaikat.
Saad bin Abi Waqas berkata,"Apabila Al-Qur'an dikhatamkan bertepatan pada permulaan malam, maka malaikat akan bershalawat (berdoa) untuknya hingga subuh. Dan apabila khatam bertepatan pada akhir malam, maka malaikat akan bershalawat dan berdoa untuknya hingga sore hari." (HR Ad-Darimi)

Tidak akan sesat di dunia dan tidak akan merugi di akhirat.
Abdullah bin Abbas ra., berkata,"Allah telah menjamin bagi siapa yang akan mengikuti Al-Qur'an, tidak akan sesat di dunia dan tidak akan merugi di akhirat." Kemudian beliau membaca ayat,"Lalu barang siapa yang mengikuti petunjuk-Ku,ia tidak akan sesat dan tidak akan celaka." (QS. Thaha : 123)

Nabi Muhammad SAW memberikan amanat pada para hafidz dengan mengangkatnya sebagai pimpinan delegasi.
Dr. Abu Hurairah ia berkata,"Telah mengutus Rasulullah SAW sebuah delegasi yang banyak jumlahnya, kemudian Rasul mengetes hafalan mereka. Kemudian satu persatu disuruh membaca apa yang sudah dihafal, maka sampailah pada Shahabi yang paling muda usianya. Beliau bertanya,"Surat apa yang kau hafal? Ia menjawab, aku hafal surat ini... surat ini... dan surat Al-Baqarah. Benarkah kamu hafal surat Al Baqarah? tanya Nabi lagi. Shahabi menjawab "benar". Nabi bersabda, berangkatlah kamu dan kamulah pemimpin delegasi." (HR At-Turmudzi & An-Nasa'i)

Nikmat mampu menghafal Al-Qur'an sama dengan nikmat kenabian, bedanya ia tidak mendapat wahyu. "Barang siapa yang membaca (hafal) Al-Qur'an, maka sungguh dirinya telah menaiki derajat kenabian, hanya saja tidak diwahyukan kepadanya." (HR Al-Hakim)

Seorang hafidz Al-Qur'an adalah orang yang mendapatka tasyrif nabawi (penghargaan khusus dari Nabi SAW)

Hafidz Al-Qur'an adalah keluarga Allah yang berada di atas bumi.
"Sesungguhnya Allah mempunyai keluarga di antara manusia. Para sahabat bertanya, siapakah mereka ya Rasulullah? Rasul menjawab, para ahli Al-Qur'an. Mereka keluarga Allah dan pilihan-pilihan-Nya." (HR Ahmad)

Siapa yang membaca Al-Qur'an, mempelajarinya dan mengamalkannya, maka dipakaikan mahkota dari cahaya pada hari kiamat. Cahayanya seperti cahaya matahari dan kedua orang tuanya dipakaikan dua jubah (kemuliaan) yang tidak pernah didapatkan di dunia. Keduanya bertanya,"Mengapa kami dipakaikan jubah ini? Dijawab karena kalian berdua memerintahkan anak kalian untuk mempelajari Al-Qur'an." (HR Al-Hakim)

Kepada hafidz Al-Qur'an, Rasulullah SAW menetapkan berhak menjadi imam shalat berjamaah. Rasulullah SAW bersabda,"Yang menjadi imam suatu kaum adalah yang paling banyak hafalannya." (HR Muslim)

Begitu banyak keutamaan yang dijanjikan untuk pembaca dan penghafal Al-Qur'an, semoga semakin menambah semangat kita untuk terus mempelajari dan menghafal Al-Qur'an.

Sumber

Dewi Yana. Keutamaan Menghafal Al-Qur'an 2. https://jalandakwahbersama.wordpress.com/2010/04/13/keutamaan-menghafal-al-quran-2/

http://qultummedia.com/22-artikel/ulumul-quran/308-keutamaan-membaca-dan-menghafal-al-quran/ . Diakses pada tanggal 22 Oktober 2015

Divisi Program IPC ✏

〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰
Islamic Parenting Community
〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰

fan page: https://m.facebook.com/isparentingcommunity

Instagram: @islamicparenting

twitter: @isparentingcom

blog:  isparenting.wordpress.com

Sharing Materi IPC #33 - MEMBANGUN ATTACHMENT AGAR ANAK BERBAKTI PADA ORANGTUA


SharingmateriIPC/33

23 Oktober 2015
10 Muharram 1437
_______________________

Disarikan oleh : Maya Tri Bonda Sari

MEMBANGUN ATTACHMENT AGAR ANAK BERBAKTI PADA ORANGTUA

Kelekatan merupakan suatu ikatan emosional yang kuat yang dikembangkan anak melalui interaksinya dengan orang yang mempunyai arti khusus dalam kehidupannya, biasanya orang tua.

Dalam sebuah artikel yang berjudul "Peran Attachment Hanya Milik Bunda?", Om Gun (penulis) menuliskan bahwa Nabi Muhammad SAW mengisyaratkan untuk kita agar membangun ikatan emosional yang positif dengan anak-anak secara sederhana.  Salah satu teladan budi pekerti dari seorang ayah yang mengutamakan kepentingan anak-anak tersaji dalam beberapa mutiara ilmu dari sabda beliau berikut ini :

“Sesungguhnya bila aku sedang shalat dan bermaksud memperpanjangnya, lalu kudengar suara tangisan anak, maka terpaksa aku mempercepat shalatku karena aku menyadari bahwa ibunya pasti terganggu oleh tangisan anaknya itu”.  (Bukhari, Kitabul Adzan 666; Muslim, Kitabul Shalat 723 ; Ahmad Musnadul Muktsirin 11624)

Hadits di atas menggambarkan bagaimana sesungguhnya jika Rasulullah mendengar suara tangisan bayi, beliau mempercepat shalatnya karena khawatir mengganggu shalat ibunya.  Begitu mulia pekerti yang dicontohkan seorang imam atau pemimpin shalat yang memahami bagaimana perasaan cemas seorang ibu yang memiliki anak masih bayi.

Kepatuhan anak dapat dipengaruhi oleh seberapa dekat hubungan antara orang tua dengan anak.  Orang tua yang kurang memperhatikan kebutuhan dan perkembangan anak, tentu dapat menimbulkan masalah.  Karena kesibukan dan ketidakpedulian orang  tua terhadap anak, anak menjadi merasa asing terhadap orang tuanya.

Secara alamiah, dalam situasi normal, kita akan lebih ‘mendengar’ perkataan orang yang kita kenal dibandingkan orang tidak kita kenal bukan? Lalu kita pun akan lebih ‘mendengar’ perkataan orang yang akrab dengan kita, dibandingkan dengan perkataan orang yang hanya ‘dikenal’ kita. Ketidakakraban orangtua-anak dapat menyebabkan orangtua kurang ‘mendengar’ anak dan akhirnya anak pun kurang ‘menerima’ pesan orangtua (Ihsan Baihaqi, 2010).
 
Tips membangun attachment berdasarkan usia:

0-6 bulan

Menyusui bayi, bukan hanya memberi ASI. Dari sisi pembentukan attachment, yang penting adalah pelukan, tatapan mata, juga ajakan mengobrol yang tulus dari ibu.

6-12 bulan

Tetap banyak menggendong dan memeluknya, namun juga memberikan anak kesempatan untuk mengeksplorasi dunianya sendiri. Artinya anak jangan terus dalam gendongan, tapi sesekali biarkan dia bebas merangkak atau berguling. Agar anak lebih aman (dan untuk menambah rasa percaya diri anak), pastikan tatanan rumah aman buat anak.

Batita

Pastikan anak memiliki beberapa rutinitas harian, misalnya untuk bangun, makan dan tidur. Adanya keteraturan membuat anak merasa lebih aman karena ia merasa bisa memprediksi apa yang akan terjadi berikutnya. Dalam menjalankan kegiatan-kegiatan hariannya, sudah tentu banyak penolakan dari anak. Oleh karena itu bersabarlah, selalu usahakan bicara dengan ceria atau dengan intonasi tenang, kurangi kemarahan Anda dengan berusaha lebih memahaminya: “Namanya juga anak-anak.”

Balita

Banyaklah mengajak anak bermain, sesuai kegemaran mereka. Perbanyak pula kesempatan mengobrol bersama anak, bicarakanlah berbagai topik, tentu dilakukan dengan bahasa anak.

Usia Sekolah

Anak mulai disibukkan dengan berbagai aktivitas formal maupun informal sekolah. Berikan dukungan dengan sesering mungkin berusaha menemani proses belajarnya. Apabila anak mendapat nilai buruk, jangan langsung dimarahi, namun cari tahu apa yang masih menjadi kesulitan, dan bantu untuk segera mengatasinya. Daripada menasehati, usahakan lebih banyak bertanya dan mendengarkan jawabannya dengan penuh perhatian. Anak usia sekolah lebih kritis, maka kalau Anda salah, minta maaflah.

❗❗❗Ingat yaaaa. ..

attachment tidak timbul dengan mendadak atau spontaneus.  Namun berkembang secara bertahap melalui serangkaian pengkondisian.

Orangtua waktunya sangat tersita dan sibuk dengan pekerjaan demi meraih masa depan (mencapai quadran keempat, mencapai cita-cita financial freedom sehingga bisa pensiun dini dan akhirnya memiliki banyak waktu untuk anak—agar akrab dengan anak).  Sayangnya dengan mengabaikan anak hari ini justru cita-cita untuk akrab dengan anak saat penisun dini tidak tercapai karena anaknya keburu ‘jauh’ secara emosional dengan orangtua.

Sumber

Ihsan Baihaqi. 2010. Mengapa Anak Sekarang Lebih Sering Membantah Orangtua Ya?. https://m.facebook.com/notes/yuk-jadi-orangtua-shalih/mengapa-anak-sekarang-lebih-sering-membantah-orangtua-ya/407269260699

Om Gun. Peran Attachment Hanya Milik Bunda?. https://psikdk95.wordpress.com/2012/10/14/peran-attachment-hanya-milik-bunda/

Redaksi Majalah Anakku. 2014. Menjalin Kedekatan Dengan Anak Sesuai Usia. http://www.anakku.net/menjalin-kedekatan-dengan-anak-sesuai-usia.html

Ety Sulianny. 2014. Beberapa Faktor Penyebab Anak Suka Membangkang. http://ortukuhebat.blogspot.co.id/2014/01/beberapa-faktor-penyebab-anak-suka_402.html?m=1

http://www.psychologymania.com/2011/09/perilaku-attachment-kelekatan-pada-anak.html?m=1

Divisi Program IPC ✏

〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰
Islamic Parenting Community
〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰

fan page: https://m.facebook.com/isparentingcommunity

Instagram: @islamicparenting

twitter: @isparentingcom

blog:  isparenting.wordpress.com

Sharing Materi IPC #32 - Alergi pada Anak-anak

��������������
SharingmateriIPC/32
��������������

�� 21 Oktober 2015
�� 8 Muharram 1437
_______________________

�� Disarikan oleh : Ade Puspita

���� ALERGI PADA ANAK-ANAK ����

�� Alergi adalah reaksi abnormal dari system kekebalan tubuh terhadap suatu benda, yang umumnya tidak berbahaya bagi sebagian besar orang.  Saat seseorang alergi maka system kekebalan tubuhnya akan mengenali bahan yang masuk (yang pada umumnya orang tidak berbahaya) sebagai bahan berbahaya bagi tubuhnya.

�� Bahan yang menyebabkan reaksi alergi disebut alergen. Alergen bisa berupa makanan tertentu, debu, serbuk sari, atau obat.  Dalam rangka melindungi tubuh, maka system kekebalan tubuh akan menghasilkan antibody IgE terhadap alergen tersebut. Antibodi IgE menyebabkan sel-sel tertentu dalam tubuh mengeluarkan bahan-bahan kimia ke dalam aliran darah, salah satunya adalah histamine.
Histamine inilah yang akan mempengaruhi mata, hidung, tenggorokan, paru-paru, kulit atau saluran pencernaan dan menyebabkan gejala-gejala dari reaksi alergi.

�� Reaksi alergi bisa ringan berupa hidung berair, atau dapat juga berat seperti kesulitan bernafas. Serangan asma, merupakan contoh reaksi alergi terhadap sesuatu yang terhirup ke dalam paru-paru orang yang memiliki bakat alergi (rentan alergi).

�� Alergi juga menimbulkan bermacam-macam gejala, pada keadaan berat (walaupun JARANG terjadi), dapat terjadi reaksi alergi berat atau anafilaksis. Tanda anafilaksis adalah: kesulitan bernafas, kesulitan menelan, pembengkakan bibir, lidah, tenggorokan, atau bagian tubuh lainnya, dan pusing/kehilangan kesadaran. Anafilaksis umumnya muncul beberapa menit setelah terpapar allergen, namun bisa juga baru muncul dalam 4 jam. Anafilaksis dapat dilewati bila ditatalaksana dengan baik.

�� Mengapa orang mengalami alergi:
Kecenderungan mengalami alergi umumnya diturunkan melalui alur genetic. Alergi tidak menular, namun bisa diturunkan dari orang tua. Jika kedua orang tua memiliki riwayat alergi, kemungkinan anak mempunyai resiko alergi juga tinggi,sekitar 70%. Jika hanya salah satu dari orang tua yang alergi,kemungkinannya hanya 30%. Pun jika kedua orang tua tidak memiliki riwayat alergi,anak tetap mempunyai resiko alergi sebesar 5% - 15%. Yang diturunkan hanyalah kecenderungan/bakat mengalami alerginya, dan bukan alergi khususnya. 

❗Beberapa allergen (barang/bahan yang menyebabkan alergi) yang umum adalah:
�� Makanan
Alergi makanan seringkali terjadi pada bayi dan umumnya menghilang saat bayi lebih besar.  Pada bayi, biasanya terjadi karena ketidakmatangan saluran pencernaan dan paparan makanan yang bersifat alergen terlalu dini. Bila disebabkan dari faktor genetis dan ketidakmatangan saluran pencernaan, biasanya akan membaik ketika anak berusia 2-7 tahun.
Beberapa gejala yang dapat timbul,seperti ruam yang gatal, hidung tersumbat dan diare. Makanan yang paling sering menyebabkan alergi adalah susu dan produk turunannya, telur, kacang, kedelai, seafood. Alergi terhadap satu jenis kacang tidak berarti alergi juga terhadap jenis kacang lain.
�� Gigitan dan sengatan serangga
Racun dari gigitan dan sengatan serangga dapat menyebabkan reaksi alergi pada banyak orang. Alergi ini dapat menjadi berat dan menyebabkan anafilaksis pada beberapa orang.
�� Partkel-partikel di udara
Ini disebut allergen lingkungan dan ini merupakan allergen yang paling sering. Beberapa contoh partikel udara yang menyebabkan alergi adalah tungau debu rumah, spora jamur, serpihan kulit binatang atau liur yang kering, serbuk sari tumbuhan.
�� Obat
Antibiotik adalah obat yang paling sering menyebabkan reaksi alergi. Obat-obatan lainnya termasuk obat yang dijual bebas juga dapat menyebabkan reaksi alergi.
�� Bahan Kimia
Terkadang, bahan kosmetik atau deterjen dapat menyebabkan urtikaria. Umumnya ini terjadi karena seseorang bereaksi terhadap bahan kimia dalam produk tersebut. Bahan pewarna, pembersih rumah tangga, dan pestisida dapat juga menyebabkan reaksi alergi

�� 3 jenis pemeriksaan yang dapat dilakukan untuk memastikan diagnosa alergi yaitu:
�� Test Tusuk Kulit (skin prick test)
Test yang paling sederhana, waktu singkat (±15 mnt), dengan alat bantu bernama point yang diletakkan di atas kulit,agak ditekan-tekan.
�� Test Tempel (patch test)
Bila dicurigai alergi terhadap bahan kimia. Patch test dilakukan dengan menempatkan bahan kimia pada tempat khusus (finn chamber), lalu ditempelkan pada punggung pasien. Dibutuhkan waktu sekitar 48 jam, dan pasien dianjurkan untuk tidak melakukan aktivitas jasmani / bekerja keras.
�� Tes Darah
Dengan mengecek jenis antibodi IgE yang meningkat.

❗❗Cara  paling utama untuk mengatasi reaksi alergi adalah dengan menghindari allergen (avoidance). Berikut beberapa cara untuk mengatasi reaksi alergi:
1⃣ AVOIDANCE (Pencegahan)
Pada kasus alergi makanan, pencegahan adalah satu-satunya cara mengatasi alergi makanan. Dengan avoidance, maka orang dapat terlindung dari allergen kimia dan allergen non-makanan. Pada beberapa orang dengan avoidance cukup untuk mencegah reaksi alergi sehingga tidak perlu menggunakan obat anti alergi.
Beberapa cara mencegah allergen udara:
�� Jauhkan binatang peliharaan dari ruangan tertentu, missal tidak boleh ada binatang peliharaan di dalam kamar tidur. Mandikan binatang peliharaan secara teratur.
�� Jangan gunakan karpet atau bahan-bahan berbulu dalam ruangan anda (karena karpet mengumpulkan debu)
�� Jangan menggantung pakaian karena dapat mengumpulkan debu
�� Bersihkan rumah/ruangan secara teratur.
�� Gunakan pelapis untuk bantal/tempat tidur jika anda alergi tungau debu rumah
�� Jika anda alergi serbuk sari maka tutup jendela saat musim penyerbukan, dang anti baju setiap kali anda dari luar.
�� Hindari tempat lembab jika anda alergi terhadap spora jamur. Jaga kamar mandi dan ruangan yang lembab tetap bersih dan kering.

2⃣ OBAT-OBATAN
Obat seperti obat minum dan semprot hidung seringkali digunakan untuk mengobati alergi. Obat alergi dapat mengobati gejala alergi (bersin, sakit kepala, hidung tersumbat,dll), namun tidak menyembuhkan dan tidak menghilangkan bakat alergi.
Obat untuk alergi berat/anafilaksis adalah epinefrin.

3⃣ IMUNOTERAPI
Imunoterapi dengan cara pemberian injeksi sejumlah kecil allergen, sehingga tubuh anda secara bertahap dapat membentuk antibody dan mengubah system kekebalan tubuh sehingga dapat mencegah reaksi terhadap zat allergen nantinya.
Imunoterapi direkomendasikan untuk alergi yang spesifik, seperti alergi yang terhirup atau sengatan binatang. Imunoterapi tidak bekerja pada alergi lain seperti alergi makanan.

☕���� Beberapa makanan atau minuman yang baik untuk mengurangi alergi pada anak:
�� Plain yoghurt
Dalam sebuah penelitian dijelaskan bahwa dalam 2 cangkir plain yoghurt dapat mencegah alergi kulit sampai 40%. Yoghurt mengandung bakteri baik yang bekerja sebagai anti-inflamasi. Selain itu molekul yang terkandung di dalamnya juga daat meningkatkan sistem imun kita. Disarankan untuk memilih yoghurt yang bebas gula karena pemanis buatan akan memperburuk alergi.
�� Madu murni
1 sendok madu murni yang dikonsumsi setiap hari dapat membangun antibodi tubuh terhadap hal-hal yang dapat menyebabkan alergi pada anak, kecuali jika anak alergi terhadap madu.
���� Sayuran
Tomat, terong, zucchini, dan kacang-kacangan, termasuk dalam jenis sayuran yang dapat membantu mengurangi serangan asma dan alergi pada anak.
☕ Teh
Minum secangkir teh adalah salah satu cara yang paling sederhana untuk mengurangi alergi. Kandungan anti oksidan dalam teh dapat mengurangi gejala alergi yang diderita anak. Kandungan yang ada dalam teh juga dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Biarkan teh dalam gelas setidaknya 3 menit untuk memaksimalkan anti oksidan tercampur dalam minuman  sebelum anak meminumnya.

❗❗❗Saat mengalami alergi, maka yg terpenting adalah mencegah agar tidak terpapar allergen. Jika anda alergi makanan, maka hindari makanan pemicu alergi. Jika anda alergi terhadap allergen lingkungan maka tetap jaga rumah bersih dari tungau debu rumah dan bulu-bulu binatang. Jika alergi bahan kimia, maka hindari bahan kimia yang menyebabkan alergi, pilih deterjen yang bebas parfum dan pewarna, hindari kosmetik dan produk kecantikan. ❗❗❗

Semoga bermanfaat.

�� Sumber ��

�� Jenis dan Ciri Alergi Pada Anak. http://meetdoctor.com/mobile/article/jenis-dan-ciri-alergi-pada-anak. Diakses pada 19 Oktober 2015.

�� Alergi Pada Anak. http://alergikulit.com/alergi-pada-anak/. Diakses pada 19 Oktober 2015.

�� Kupas Tuntas Alergi Makanan Pada Anak. http://www.parenting.co.id/balita/kupas+tuntas+alergi+makanan+pada+anak. Diakses pada 19 Oktober 2015.

�� http://kidshealth.org/PageManager.jsp?dn=familydoctor&article_set=20954&lic=44&cat_id=20156#

��Divisi Program IPC ✏

��〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰
�� Islamic Parenting Community ��
〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰��

�� fan page: https://m.facebook.com/isparentingcommunity

�� Instagram: @islamicparenting

�� twitter: @isparentingcom

�� blog:  isparenting.wordpress.com

Sharing Materi IPC #31 - BERSEGERALAH DALAM KETAATAN KEPADA ALLAH


SharingmateriIPC/31

19 Oktober 2015
6 Muharram 1437
_______________________

Disarikan oleh: Maya Tri Bonda Sari

BERSEGERALAH DALAM KETAATAN KEPADA ALLAH

Allah SWT berfirman:

إِنَّمَا كَانَ قَوْلَ الْمُؤْمِنِينَ إِذَا دُعُوا إِلَى اللهِ وَرَسُولِهِ لِيَحْكُمَ بَيْنَهُمْ أَنْ يَقُولُوا سَمِعْنَا وَأَطَعْنَا وَأُولَئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ، وَمَنْ يُطِعِ اللهَ وَرَسُولَهُ وَيَخْشَ اللهَ وَيَتَّقْهِ فَأُولَئِكَ هُمُ الْفَائِزُونَ

Sesungguhnya jawaban orang-orang mu’min, bila mereka dipanggil kepada Allah dan rasul-Nya agar rasul menghukum (mengadili) di antara mereka ialah ucapan.” “Kami mendengar dan kami patuh.” Mereka itulah orang-orang yang beruntung. Siapa saja yang taat kepada Allah dan rasul-Nya serta takut kepada Allah dan bertakwa kepada-Nya, mereka adalah orang-orang yang mendapat kemenangan. (QS an-Nur [24]: 51-52)

Rasulullah SAW bersabda:

"Bersegeralah beramal sebelum datang berbagai fitnah laksana potongan-potongan malam yang gelap. (Saat itu) di pagi hari seseorang beriman tapi di sore harinya ia menjadi kafir. Di sore hari seseorang beriman tapi di pagi harinya ia kafir. Ia menjual agamanya dengan harta dunia. (HR. Muslim dari Abu Hurairah)

Ada beberapa kisah inspiratif terkait ketaatan total dan pengorbanan sepenuhnya dalam melaksanakan perintah Allah Swt.

Abu Buraidah menceritakan bahwa ayahnya pernah mengisahkan, “Kami tengah duduk-duduk sambil minum di padang pasir. Saat itu kami bertiga atau berempat. Di hadapan kami tersaji bejana berisi minuman keras (khamr). Kami pun minum-minum menikmatinya. Tiba-tiba turunlah ayat pengharaman khamr dari Allah SWT kepada Rasulullah Muhammad SAW:“Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum) khamar, berjudi, (berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah, adalah perbuatan keji termasuk perbuatan syaitan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan.” (TQS. Al-Maidah: 90). Kala itu ada orang yang sudah meminumnya, namun seketika itu pula ia memuntahkan khamr yang ada di mulutnya. Ada pula orang memegang khamr di tangannya, persis akan meminumnya hingga cangkir sudah menempel di bibirnya. Dicampakkanlah cangkir-cangkir saat itu juga. Dipecahkanlah bejana-bejana berisi khamr tanpa ditunda-tunda. Seraya berkata:'Kami telah berhenti, duhai Tuhan kami, kami telah berhenti!'“

Para sahabat Rasul yang mulia begitu cepat menunaikan perintah Allah SWT. Mereka tidak menunda-nunda ketaatan. Padahal seperti yang kita ketahui, bagi bangsa arab yang namanya minuman keras bukan hanya sekedar hobi akan tetapi sudah menjadi bagian integral dari kehidupan mereka. Saking terikatnya mereka dengan minuman keras, sampai-sampai oarang arab tidak akan bisa tidur kecuali di bawah ranjangnya ada botol minuman keras dan mereka tidak bisa ‘benar-benar’ bangun dari tidur kecuali mereka harus terlebih dahulu meneguk minuman keras.    

Dulu, pernah kaum wanita berkumpul bersama dengan Ibunda 'Aisyah ra. Beliau menuturkan keutamaan wanita Quraisy dan Anshar, serta keimanannya pada wahyu yang diturunkan.  Lalu, beliau menyampaikan bahwa telah turun surat an-Nur ayat 31 tentang jilbab: “Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung ke dadanya …”. Pada saat yang sama, para suami segera menyampaikan ayat tersebut kepada para istrinya, anak-anak perempuannya, saudara-saudaranya perempuan, dll.  Bersegeralah mereka mengambil sarung, seraya merobeknya dan menutupkannya ke seluruh tubuhnya.  Ada juga yang menjadikan gordeng, bahkan taplak meja sebagai penutup badan dan kepalanya.

Dua penggalan kisah di atas merupakan sebagian kecil contoh dari sikap para sahabat terhadap perintah dari Allah dan Rasul-Nya baik berupa perintah untuk melakukan suatu hal maupun larangan untuk meninggalkan suatu hal. Kita bisa melihat bagaimana semangat mereka dalam mentaati perintah Allah. Tidak ada diantara mereka yang mempertanyakan, memperselisihkan, mempertimbangkan untung ruginya, terlebih lagi mendebat perintah Allah dan Rasul-Nya. Bahkan mereka menjalankan perintah yang datang tersebut segera setelah mendapat penjelasannya dengan mengerahkan segala upaya yang mereka miliki pada saat tersebut. Bandingkan hal ini dengan kebanyakan kita saat ini. Masih banyak sebagian dari kita yang menimbang-nimbang perintah, melihat untung rugi suatu perintah dan larangan, mengatakan belum mendapat hidayah, belum siap atau belum mampu, dan alasan-alasan lainnya. Bahkan karena terlalu menuhankan akal dan hawa nafsu ada diantara manusia yang mempertanyakan kembali dan meragukan perintah Allah dan Rasul-Nya yang sudah jelas. 

Dengan merenungkan hal tersebut, hendaklah kita melihat perintah yang telah shahih dan jelas berasal dari Allah dan Rasul-Nya sebagai sebab-sebab jalan kebahagiaan di dunia dan akhirat. Setelah itu, bersegeralah untuk melaksanakannya. Karena pada dasarnya perintah tersebut berasal dari Allah Ta’ala, Dzat yang Maha Bijaksana, Dzat yang Maha Mengetahui, serta yang Maha Penyayang kepada hamba-hamba-Nya. 

Sumber

Nur Alian As’Adi. Mencermati Ketaatan Para Sahabat. 20 Juni 2012. http://alianasadi.blogspot.co.id/2012/06/rasulullah-shallallahu-alaihi-wasallam.html?m=1

Fahrur Rozy. Aku mencintaimu, tapi aku lebih mencintai Allah SWT. 17 November 2010. https://m.facebook.com/notes/media-islam-online/aku-mencintaimu-tapi-aku-lebih-mencintai-allah-swt-refleksi-idul-adha-1431-h/467559524548

Min Muqawimat Nafsiyah Islamiyah. 2012

Divisi Program IPC ✏

〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰
Islamic Parenting Community  
〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰

fan page: https://m.facebook.com/isparentingcommunity

Instagram: @islamicparenting

twitter: @isparentingcom

blog:  isparenting.wordpress.com

Sharing Materi IPC #30 - Mengenal Disiplin Positif

��������������
SharingmateriIPC/30
��������������

�� 16 Oktober 2015
�� 3 Muharram 1437
_______________________

�� Disarikan oleh: Bunga Erlita Rosalia

��MENGENAL POSITIF DISIPLIN��

X: "Eh bunda! itu anak nya jangan terlalu di kasih banyak aturan! nanti jadi terkekang loh! gak baik buat anak!"
Y: "Tapi jeng, kalau gak saya kasih aturan nanti malah gak tau tata krama. Kayak anaknya ibu A itu loh. Masa kemana mana gak pakai sandal, trua masuk ke rumah saya lagi. Kan kotor rumah saya jadinya"

IPCers pernah mendengar percakapan diatas? atau mungkin pernah mengalaminya?

Disiplin kepada anak adalah hal yang sedikit rumit. Karena pada dasarnya tidak ada patokan atau batasan khusus tentang disiplin pada anak.

Nah, bagaimana sih cara mendisiplinkan anak? Apa sih manfaat nya untuk anak dan orangtua? Mari kita simak sama sama yuk IPC-ers.

------------------------------------��

1⃣ Disiplin tidak sama dengan emosi����

Apa itu disiplin? Disiplin artinya adalah melakukan sesuatu hal tanpa kompromi, atau melakukan sesuatu hal yang telah di sepakati tanpa kompromi atau alasan.

Misalkan kita sudah sepakat untuk menerapkan aturan jam tidur pukul 21.00 malam. Maka kita harus mentaati aturan tersebut. Tanpa ada alasan mendesak atau sesuatu hal diluar kehendak kita.

Apa itu disiplin positif?

“Disiplin positif adalah penerapan disiplin yang bertujuan tidak hanya mengatasi masalah tingkah laku, tetapi juga dapat membantu anak mengembangkan rasa percaya diri (self confidence), kedisiplinan diri, tanggung jawab, harga diri (self-esteem) yang sehat serta berbagai keterampilan hidup (life skills). Terutama keterampilan dalam memecahkan masalah.

Biasanya kekeliruan orangtua adalah mengartikan disiplin sebagai 'tiket legal' untuk membentak, menghardik, bahkan memukuli anak. Berlindung di balik kata "saya mau anak saya disiplin! makanya harus saya keraskan dia!". Benar kan seperti itu?

Disiplin tidak ada hubungan nya dengan emosi orangtua, apalagi sampai main cubit, atau pukul.

Disiplin itu adalah sebuah proses belajar untuk anak, dan anak akan belajar langsung dari orangtua nya, lalu jika ayah bunda sudah keduluan emosi, anak akan belajar apa? Alih alih anak belajar disiplin, anak malah akan 'memendam' emosi yang dia terima dari orangtuanya.

Pembiasaan disiplin pada anak memang tidak mudah, banyak rintangan dan halangan. Tapi disinilah kunci disiplin sesungguhnya. Disiplin tidak terbentuk hanya dalam waktu satu dua hari, seminggu dua minggu. Disiplin membutuhkan ketelatenan dan kesabaran. And there is no shortcut. Tidak ada jalan pintas untuk disiplin.

❓❓❓❓❓❓❓
Bagaimana cara mendisiplinkan anak tanpa emosi?

☁ Komunikasikan dengan anak bentuk disiplin apa yang ingin kita lakukan dan minta persetujuan anak.

"Nak, bunda mulai besok bunda akan ajarkan bangun pagi pukul 4 yah. Supaya bisa shalat subuh dengan ayah di masjid, selain itu juga supaya badanmu terasa lebih segar. Setuju ya nak?"

☁Beri apresiasi berupa kalimat positif, pelukan atau ciuman saat pada anak berhasil melakukannya.

"Wah, pintar dan shaleh ya anak bunda. Sudah 3 hari bangun nya tepat pukul 4. Terima kasih ya nak sudah membantu bunda"

☁Komunikasikan dengan anak jika anak mulai lalai dengan kedisiplinannya.

"Nak, bunda perhatikan sejak kemarin kok bangun nya kesiangan terus yah. Ada apa nak? Apakah tadi di sekolah capek sekali?"

☁Jika perlu buat reward dan konsekuensi saat anak mulai lalai dengan disiplin nya. Tapi jangan fokus dengan emosi. Fokus pada tujuan disiplin yang kita buat. Agar anak tetap mengerjakan kedisiplinannya karena fungsi dan tujuannya, bukan karena menghindari konsekuensi yang telah.
disepakati.

"Nak, kita sudah sepakat yah kalau kamu tidak bagun pagi 5 hari berturut turut maka tidak ada jatah menonton tv saat weekend"

❗❗❗ Hati-hati dgn pemberian reward. Sebaiknya reward tidak dijanjikan di awal.

2⃣ Dukungan orang sekitar ������

Biasanya salah satu ujian terberat saat orangtua menerapkan disiplin pada anak adalah kurangnya dukungan dari lingkungan. Terutama ayah dan ibu kita yang biasanya sering memanjakan dan mengiyakan keinginan anak. Lalu, bagaimana cara kita membuat lingkungan sekitar menjadi paham bahkan mungkin membantu kita untuk mendisiplinkan anak.

☁ Komunikasikan dengan baik bentuk disiplin yang ingin kita terapkan kepada anak. Berikan fakta.

"Iya eyang, aku tuh lagi ngajarin si kakak supaya gak makan permen. Soalnya permen itu bisa merusak gigi dengan cepat, selain itu juga gak ada kandungan gizinya. Kalau mau manis manis besok si kakak dikasih buah buahan aja ya eyang"

☁ Ikutkan orang sekitar untuk mendisiplinkan anak.

"Eyang, si adek lagi aku ajarin shalat tepat waktu. Besok besok kalau eyang ke masjid coba diajak si adek. Pasti dia seneng banget shalat di masjid sama eyang"

☁ Ucapkan terimakasih saat orang lain membantu kita untuk mendisiplinkan anak. Ini hal simpel, tapi bisa berefek besar. Orang lain akan merasa di apresiasi oleh kita, dan gak 'kapok' untuk bantuin kita mendisiplinkan anak.

"Eyang, terima kasih ya, tadi si adek minta indomie sama eyang gak dikasih, malah dibuatin sop jagung, eh si adek kesenengan banget tuh"

3⃣ Do Not Listen to Nyinyir ��

Setiap orangtua memiliki cara mendidik dan mendisiplinkan anak masing2. Tidak ada yang benar, dan tidak ada yang salah selama masih dalam syariat islam. Terkadang kita sering mendengar ke'nyinyir'an orang tentang kedisiplinan kita terhadap anak.

"Eh pah, anak nya ibu itu tuh kalau tidur jam 8 malem loh pah. Apa mulai sekarang si kakak kita buat jadwal tidur jam 9 malem aja?"

Tak perlu mendengar nyinyiran orang, apalagi yang isi nya kalimat negatif dan gak ada manfaat nya sedikitpun. Stick out dengan kedisiplinan yang kita buat, selama tidak keluar dari syariat. Terima masukan positif but do not listen to nyinyir.

4⃣ Berdoa, Sabar dan Ikhlas ����

Menerapkan disiplin pada anak pasti menguras tenaga dan fikiran. Belum lagi jika kita memiliki 2 atau 3 anak, itu artinya tenaga siap dikuras habis.

Selipkan doa doa tulus saat kita sedang membereskan mainannya yang seharusnya sudah di bereskan, tapi masih berantakan bahkan ada yang masuk kolong.

Panjatkan doa doa Ikhlas kita saat membereskan makanan anak yang berantakan saat anak belajar memakai sendok.

Minta kepada Allah untuk diberikan hati yang lapang, agar bisa mendidik anak sesuai dengan syariatnya.

Minta kepada Allah untuk dimudahkan langkah kaki anak kita untuk mentaati perintahNya.

Percayalah, semua peluh, keringat, airmata yang kita berikan untuk anak tidak akan sia sia

Bahkan disitulah nikmatnya. Kenapa nikmat? Karena menjadi ibu itu arti nya menjadi pintu syurga.

❤❤❤❤❤❤❤
So....yg perlu dilakukan mulai saat ini adalah: menghargai anak, berikan tanggungjawab
sesuai usia, terapkan aturan dan konsekuensi yg jelas dan tegas, jadilah teladan yang baik serta bersikap adil dan seimbang dalam memberikan penghargaan maupun konsekuensi.

Wallahualam

Referensi:
�� Bridget Benz Sizer. Seven Tips for Practising Positive Discipline. http://www.pbs.org/parents/talkingwithkids/positive_discipline_tips.html. Diakses pada 16 Oktober 2015

��Shaura.Menerapkan Disiplin Positif Pada Anak. http://princess-shaura.blogspot.co.id/2012/02/menerapkan-disiplin-positif-pada-anak.html?m=1. Diakses pada 16 Oktober 2015

��Divisi Program IPC ✏

��〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰
�� Islamic Parenting Community �� 
〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰��

�� fan page: https://m.facebook.com/isparentingcommunity

�� Instagram: @islamicparenting

�� twitter: @isparentingcom

�� blog:  isparenting.wordpress.com

Sharing Materi IPC #29 - Iman Kepada Qadar Allah

��������������
SharingmateriIPC/29
��������������

�� 12 Oktober 2015
�� 25 Dzulhijjah 1436
_______________________

�� Disarikan oleh: Bunga Erlita Rosalia

��IMAN KEPADA QADAR ALLAH��

Apa itu iman kepada qadar Allah? Apakah semua yang terjadi kepada diri kita harus kita terima? Bagaimana cara kita menerima semua yang kita dapat, sementara terkadang semua itu jauh dari apa yang kita inginkan? Bagaimana cara kita mengikhlas kan semuanya saat apa yang kita usahakan jauh dari hasil nya?

Mari kita bahas satu persatu ya ipc-ers shalihah��

--------------------------------��

Jika kita ditanya apa itu Iman? Mungkin kita sudah bisa menjawabnya tanpa harus buka kitab apapun.

"Iman menurut pengertian syar’i tidaklah bisa terwujud kecuali dengan adanya keyakinan (i’tiqod), perkataan dan perbuatan. Demikian definisi yang disampaikan oleh kebanyakan ulama. Bahkan Imam Syafi’i dan Imam Ahmad bin Hambal serta Abu ‘Ubaid juga ulama lainnya bersepakat bahwa iman adalah perkataan dan perbuatan, bisa bertambah dan berkurang.” (Tafsir Ibnu Katsir pada surat Al Baqarah ayat 2).

Jadi singkatnya, Iman itu adalah Keyakinan.

Iman itu YAKIN, yakin dalam perkataan dan perbuatan. Harus satu paket, kalau hanya perkataan saja bukan iman namanya, kalau hanya perbuatan saja, juga bukan iman namanya.

Bagaimana dengan Iman terhadap qadar (taqdir) Allah? Apa artinya? Iman terhadap qadar (taqdir) Allah, definisi nya sesingkat ini:

"Iman terhadap taqdir (qadar) Allah artinya adalah yakin (membenarkan) bahwa semua yang terjadi (baik & buruk) terhadap diri kita adalah atas qadha' dan qadar Allah"

“Tidak beriman salah seorang dari kalian hingga dia beriman kepada qadar baik dan buruknya dari Allah, dan hingga yakin bahwa apa yang menimpanya tidak akan luput darinya, serta apa yang luput darinya tidak akan menimpanya.” (Shahih, riwayat Tirmidzi)

Simpel ya ipc-ers? tapi sayang nya, prakteknya gak se simpel definisi diatas.

Berapa banyak orang yang mencoba bunuh diri karena dia tidak sanggup menerima hidupnya? Berapa banyak ibu yang terkena baby blues hingga tidak mau menyentuh anaknya karena sang anak mengalami cacat fisik? Berapa banyak istri yang depresi karena sudah berpuluh tahun tapi perutnya tak pernah terisi janin?

Apa yang menjadi contoh diatas(bunuh diri, depresi, stress), adalah contoh nyata, betapa beriman kepada qadar Allah-lah yang akan menjaga kita tetap menjadi manusia yang tenang dlm menjalani hidup, karena yakin akan qadarNya.

Lalu bagaimana cara kita untuk tetap 'yakin'?

1. The Best, Sometimes is No Fun����

Setiap kali kita mendengar kalimat "Allah pasti memberikan yang terbaik" pasti kita semua berfikir bahwa: Terbaik itu pasti menyenangkan, terbaik itu pasti membuat hati gembira, terbaik itu pasti membuat hari berbunga bunga.

Apakah selalu seperti itu? Sayang oh sayang nya tidak ipc-ers. Jika kita berfikir terbaik itu arti nya selalu menyenangkan, itu sebuah kesalahan besar.

Ingat Al Baqarah 216?
“Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedangkan kamu tidak mengetahui.”

Maka kesalahan pertama yang sering kita lakukan adalah, jika kita berharap yang terbaik terjadi pada diri kita, kita selalu dan selalu berfikir bahwa hal terbaik itu selalu menyenangkan. Padahal sudah jelas Allah bilang bahwa yang terbaik untuk kita itu bisa saja suatu hal yang kita sangat benci. Tapi itu lah yang terbaik untuk kita ipc-ers shalihah.

Allah mengetahui semua kejadian di Bumi dan di Langit. Maka Allah pun mengetahui apa yang terbaik untuk kita semua, walaupun kenyataan nya itu pahit dan berat.

Maka, mulai saat ini, tanam kan dalam hati kita bahwa kita akan ikhlas menerima semua keputusan Allah. Karena keputusan Allah adalah yang terbaik untuk kita, walaupun yang terbaik untuk kita (mungkin saja) hal yang kita tidak suka.

Yang harus kita ingat juga, an-nisa 79 menjelaskan bahwa segala kenikmatan dan kebaikan yg diterima manusia berasal dari Allah. Sedangkan keburukan yg menimpanya, adalah karena dosa dan kemaksiatannya.
Segala yg dinisbatkan kpd Allah adalah keadilan, hikmat dan rahmat. Maka keburukan murni tidak termasuk ke dlm sifat Allah dan tidak juga ke dlm perbuatanNya. Dia memiliki kesempurnaan mutlak.

2. Sabar dan Shalat ��

Rumus ini paling sering di lupakan, padahal ini rumus paling ampuh dan paling hebat.

“Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.” (QS. Al-Baqarah [2]: 153).

Setelah ikhtiar sekuat tenaga, berdoa tiada putus pagi siang hingga sepertiga malam. Hal yang bisa dilakukan selanjutnya adalah menunggu pertolongan Alah dengan sabar dan shalat. Apakah mudah? Tentu tidak. Tapi jika kita bersungguh sungguh pasti kita akan bisa melaluinya.

3. Tidak akan melebihi kemampuan hambanya.

"Allah tidak akan membebani seseorang (hamba-NYA) melainkan sesuai dengan kemampuannya"

Terjemahan Surat Al Baqarah 265 ini mungkin sudah sering kita baca, tapi apa makna sebenarnya?

Saat kita tertimpa masalah, biasanya kita akan bertanya "Mengapa harus saya yang mengalami ini?" Betul? Seharusnya pertanyaan itu tidak pernah muncul

Mulai sekarang berfikirlah bahwa "Saya memang harus mengalami hal ini". Karena kita tau bahwa Allah tidak akan membebani hambanya melebihi kemampuan nya.

Jadi sebesar apapun masalahnya, jika Allah membebani nya kepada kita. Artinya Allah tau bahwa kita mampu melaluinya. Allah tau hanya kita lah yang mampu menjalani masalah tersebut. Karena mungkin, jika masalah itu dibebankan kepada oranglain, oranglain tidak akan sanggup melampauinya. Siapa yang sanggup? Kita lah yang sanggup. Jaminan nya siapa kita bisa melalui semua ujian Nya? Allah sendiri.
Carilah hikmah dibaliknya, karena Allah pasti selipkan hikmahNya...

4. Badai pasti berlalu ��

Pelangi akan muncul setelah hujan deras semalaman. Matahari akan memberikan cahaya terangnya setelah gelap gulita malam hari. Akan selalu ada kemudahan untuk orang orang yang yakin dan sabar. Akan selalu ada hari hari baru yang indah dibalik suram nya malam kelam

“Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.” (Asy Syarh, QS 94:5-6)

Ayat ini di ulang 2 kali. Sudah sangat jelas bahwa Allah tidak main main dengan ayat ini. Artinya bahwa sungguh, setelah kesulitan pasti akan ada kemudahan. Tidak ada kesulitan yang terus menerus tanpa henti. Tidak ada masalah tanpa penyelesaian nya. Tidak ada kesulitan tanpa ada kemudahan setelahnya. Siapa yang menjamin? Allah.

---------------------------------��

Iman kepada Allah, artinya juga beriman kepada qadha' dan qadarNya. Menerima dengan ikhlas dan ridha atas qadar (taqdir) baik dan buruk yang menimpa kita. Apapun itu. Banyak orang yang mengaku beriman, tapi saat ditimpa kesulitan lalu berpaling dan ingkar. Semoga kita semua bisa menjalani taqdir Allah dengan hati lapang dan keikhlasan penuh. Aamiin

Wallahu'alam

Referensi:
��Al-Quran
��Tafsir Ibnu Katsir
��At Tauhid Lish Shaffits Tsani Al-'Ali
��Aqidah Islam, Sayid Sabiq

��Divisi Program IPC ✏

��〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰
�� Islamic Parenting Community �� 
〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰��

�� fan page: https://m.facebook.com/isparentingcommunity

�� Instagram: @islamicparenting

�� twitter: @isparentingcom

�� blog:  isparenting.wordpress.com

Sharing Materi IPC #28 - BINA DIRI PADA ANAK PRA SEKOLAH (2-6 th)


SharingmateriIPC/28

9 Oktober 2015
25 Dzulhijjah 1436
_______________________

BINA DIRI PADA ANAK PRA SEKOLAH (2-6 th)

Disarikan oleh: Indri Maharani

Istilah self care atau self help diartikan menjadi  menolong diri sendiri, yang diartikan ke dalam kamus bahasa Indonesia adalah “Bina Diri”.

Bina diri adalah “usaha membangun diri individu baik sebagai individu maupun sebagai makhluk sosial melalui pendidikan di keluarga, sekolah dan di masyarakat sehingga terwujudnya kemandirian dengan keterlibatannya dalam kehidupan sehari-hari secara memadai" (Astati, 2010). 

Bina diri bertujuan untuk mengembangkan keterampilan dasar dalam memelihara dan memenuhi kebutuhan anak sehingga dapat hidup mandiri dan mempunyai tanggung jawab  sesuai kemampuannya baik sebagai makhluk individu maupun sebagai makhluk sosial.

Fungsi  dari kegiatan Bina Diri, yaitu (Widati, 2011:4)

✳ Mengembangakan ketrampilan-ketrampilan pokok atau penting untuk memelihara dalam memenuhi kebutuhan personal

✳ Untuk melengkapi tugas-tugas pokok secara efisien dalam kontak sosial sehingga dapat diterima di lingkungan kehidupan, dan

✳ Meningkatkan kemandirian

Kemampuan bina diri tidak langsung diwariskan alam, melainkan harus dipelajari dalam diri pribadi.

Pada usia 2-6 th anak mulai beranjak menjadi manusia sosial dan belajar bergaul dengan orang lain. Pada masa ini anak akan mengembangkan berbagai ketrampilannya.

Seperti  Skala maturitas dari Vineland yang dibagi menjadi 8 kategori sebagai berikut:

1⃣ Self-help general (SHG): eating and dressing oneself.
(mampu menolong dirinya sendiri: makan dan berpakaian sendiri)

2⃣ Self-help eating (SHE): the child can feed himself
(mampu makan sendiri)

3⃣ Self-help dressing (SHD): the child can dress himself
(mampu berpakaian sendiri)

4⃣ Self-direction (SD): the child can spend money and assume responsibilities.
(mampu memimpin dirinya sendiri: misalnya mengatur keuangannya dan memikul tanggung jawab sendiri)

5⃣ Occupation (O): the child does things for himself, cuts things, uses a pencil, and transfer objects.
(mampu melakukan pekerjaan untuk dirinya, menggunting, menggunakan pensil, memindahkan benda-benda)

6⃣ Communication (C): the child talks, laughs, and reads.
(mampu berkomunikasi seperti berbicara, tertawa, dan membaca)

7⃣ Locomotion (L): the child can move about where he want to go.
(gerakan motorik: anak mampu bergerak kemanapun ia inginkan)

8⃣ Socialization (S): the child seeks the company of others, engages in play, and competes.
(mampu bersosialisasi: berteman, terlibat dalam permainan dan berkompetisi)

Beberapa upaya yang dapat dilakukan orang tua untuk membiasakan anak agar tidak cenderung menggantungkan diri pada seseorang, serta mampu mengambil keputusan (Mangunsong,2015) :

✴ Beri kesempatan memilih.
Anak yang terbiasa berhadapan dengan situasi atau hal-hal yang sudah ditentukan oleh orang lain akan malas untuk melakukan pilihan sendiri. Sebaliknya, bila ia terbiasa dihadapkan pada beberapa pilihan, ia akan terlatih untuk membuat keputusan sendiri bagi dirinya.

✴ Hargailah usahanya.
Hargailah sekecil apa pun usaha yang diperlihatkan anak untuk mengatasi sendiri kesulitan yang ia hadapi. Orang tua biasanya tidak sabar menghadapi anak yang membutuhkan waktu lama untuk membuka sendiri kaleng permennya, terutama bila saat itu ibu sedang sibuk di dapur, misalnya.

✴ Hindari banyak bertanya.
Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan orang tua, yang sebenarnya dimaksudkan untuk menunjukkan perhatian pada si anak, dapat diartikan sebagai sikap yang terlalu banyak mau tahu. Karena itu hindari kesan cerewet.

✴ Jangan langsung memberi jawaban. Meskipun salah satu tugas orang tua adalah memberi informasi serta pengetahuan yang benar kepada anak, namun sebaiknya orang tua tidak langsung menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan. Sebaliknya, berikan kesempatan padanya untuk menjawab pertanyaan tersebut. Tugas Andalah untuk mengoreksinya apabila salah menjawab atau memberi penghargaan kalau ia benar.

✴ Dorong untuk melihat alternatif. Sebaiknya anak pun tahu bahwa untuk mengatasi suatu masalah, orang tua bukanlah satu-satunya tempat untuk bertanya. Masih banyak sumber-sumber lain di luar rumah yang dapat membantu untuk mengatasi masalah yang dihadapi. Untuk itu, cara yang dapat dilakukan orang tua adalah dengan memberitahu sumber lain yang tepat untuk dimintakan tolong.

✴ Jangan patahkan semangatnya.
Tak jarang orang tua ingin menghindarkan anak dari rasa kecewa dengan mengatakan "mustahil" terhadap apa yang sedang diupayakan anak. Apabila anak sudah mau memperlihatkan keinginan untuk mandiri, dorong ia untuk terus melakukanya. Jangan sekali-kali Anda membuatnya kehilangan motivasi atau harapannya yang ingin dicapainya.

Sumber

Astati. (2010) . Bina Diri Anak Tunagrahita. Bandung. Catur Karya Mandiri

Mangunsong, F. (2015).Mengembangkan Sikap Mandiri pada Anak. Diakses pada 7 Oktober 2015. https://www.sahabatnestle.co.id/content/view/mengembangkan-sikap-mandiri-pada-anak.html

Widati, S. (2011) : 4. Modul Pengajaran Bina Diri dan Bina Gerak. Diakses pada 7 Oktober 2015. http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/195310141987032-SRI_WIDATI/MK_BDBG/MODULrevisi.pdf

Divisi Program IPC ✏

〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰
Islamic Parenting Community  
〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰

fan page: https://m.facebook.com/isparentingcommunity

Instagram: @islamicparenting

twitter: @isparentingcom

blog:  isparenting.wordpress.com

Sharing Materi IPC #27 - PERKEMBANGAN EMOSIONAL ANAK (0-12 TAHUN)

��������������
SharingmateriIPC/27
��������������

�� 7 Oktober 2015
�� 23 Dzulhijjah 1436
_______________________

�� Disarikan oleh: Maya Tri Bonda Sari

PERKEMBANGAN EMOSIONAL ANAK (0-12 TAHUN)

�� Menurut Crow & Crow (1958), pengertian emosi adalah pengalaman afektif yang disertai penyesuaian dari dalam diri individu tentang keadaan mental dan fisik yang berwujud suatu tingkah laku yang tampak. 

�� Emosi merupakan setiap keadaan pada diri seseorang yang disertai warna afektif baik pada tingkat lemah maupun pada tingkat yang luas.  Warna afektif disini dapat diartikan sebagai perasaan-perasaan tertentu yang dialami pada saat menghadapi (menghayati) suatu situasi tertentu, contohnya gembira, bahagia, putus asa, terkejut, benci, tidak senang dan sebagainya (Yusuf  Syamsu, 2006).

�� Kadang seseorang masih dapat mengontrol keadaan dirinya sehingga emosi yang dialami tidak tercetus keluar dengan perubahan atau tanda-tanda fisiknya. 

�� Ciri-ciri emosi pada anak:
- Berlangsung singkat dan berakhir tiba-tiba
- Terlihat lebih hebat dan kuat
- Bersifat sementara/dangkal
- Lebih sering terjadi
- Dapat diketahui dengan jelas dari tingkah lakunya

�� Perkembangan emosi pada masa anak-anak belum dipengaruhi oleh banyak penyesuaian terhadap faktor lingkungan luar, namun masih banyak dipengaruhi oleh gen/factor keturunan dan faktor lainnya semasa anak masih dalam kandungan.

��  Menurut Erik Erikson (1950) dalam Papalia dan Old, 2008:370 seorang ahli psikoanalisis mengidentifikasi perkembangan emosional anak menjadi beberapa tahapan, yaitu:

1⃣ Basic Trust vs Mistrust (percaya vs curiga), usia 0-2 tahun.
Dalam tahap ini, bila dalam merespon rangsangan anak mendapat pengalaman yang menyenangkan, maka akan tumbuh rasa percaya diri dalam diri anak. Sebaliknya,  pengalaman yang kurang menyenangkan akan menimbulkan rasa curiga. 

2⃣ Autonomy vs Shame & Doubt (mandiri vs ragu), usia 2-3 tahun. 
Anak sudah mampu menguasai kegiatan meregang atau melemaskan seluruh otot-otot tubuhnya.Anak pada masa ini bila sudah merasa mampu menguasai anggota tubuhnya dapat menimbulkan rasa otonomi, sebaliknya bila lingkungan tidak memberi kepercayaan atau terlalu banyak bertindak untuk anak akan menimbulkan rasa malu dan ragu-ragu.

3⃣ Initiative vs Guilt (berinisiatif vs bersalah), usia 4-5 tahun.
Pada masa ini anak dapat menunjukkan sikap mulai lepas dari ikatan orang tua, anak dapat bergerak bebas dan berinteraksi dengan lingkungannya. Kondisi lepas dari orang tua menimbulkan rasa untuk berinisiatif, sebaliknya dapat menimbulkan rasa bersalah.

4⃣ industry vs inferiority (percaya diri vs rasa rendah diri), usia 6 tahun – puberitas.
Anak telah dapat melaksanakan tugas-tugas perkembangan untuk menyiapkan diri memasuki masa dewasa. Perlu memiliki suatu keterampilan tertentu. Bila anak mampu menguasai suatu keterampilan tertentu dapat menimbulkan rasa berhasil, sebaliknya bila tidak menguasai, menimbulkan rasa rendah diri.

����������������

Dalam makalah Perkembangam Emosi (Amry Thanjung, 2010) ditulis bahwa:

�� Di usia batita, anak berkembang ke arah kemandirian. Ia ingin menunjukkan bahwa dirinya mampu. Dukungan dan kesabaran dari orangtua penting untuk membantu anak mencapai tugas perkembangan tersebut.

�� Tugas perkembangan emosi anak usia 0-5 tahun:

1⃣ Demonstrasi kasih sayang
Anak usia ini senang mengeksplorasi berbagai perasaan menyenangkan yang timbul dari kontak fisik. Misal setiap kali orangtua membuka tangan, anak pasti akan berlari menghampiri untuk masuk dalam pelukan orangtuanya.

2⃣ Perhatian secara personal
Anak selalu menuntut perhatian secara personal sebab di usia ini anak sedang berada dalam fase egosentris. Ia ingin semua menjadi miliknya dan hanya untuk dirinya.

3⃣ Mood gampang berubah
Mudah bagi anak berganti suasana hati dalam waktu sekejap. Di usia ini anak mulai sadar bahwa dirinya adalah individu yang terpisah dari orangtuanya sehingga segala sesuatunya ingin dilakukan sendiri. Sementara di sisi lain kemampuannya masih sangat terbatas.

4⃣ Cari perhatian
Ini adalah salah satu ekspresi emosi yang khas dimiliki anak. Ia senang sekali "pamer" kemampuan.

5⃣ Suka menyengaja
Ini dilakukan semata-mata untuk melihat repons sekelilingnya.  Selain itu, anak belum paham risiko dari perbuatannya, tapi mungkin juga anak sekadar menikmati reaksi yang ditampilkan orangtua.

6⃣ Melempar sesuatu saat marah
Di usia ini anak belum bisa mengendalikan emosinya secara sempurna tapi kemampuan motoriknya, terutama melempar benda, sudah bisa dilakukan.

7⃣ Keras kepala
Di usia ini anak sedang berada pada fase egosentris. Anak maunya menang sendiri dan keras kepala. Apa yang sudah jadi keinginannya seakan tak terbantahkan. Ini adalah bagian dari perkembangan yang wajar.

8⃣ Narsisme
Anak usia ini selalu merasa dirinya yang paling baik, pintar, cantik/ganteng, disayang dan sebagainya, sehingga ia merasa berhak atas segala sesuatu yang ada di dunia ini.

�� Enam tahapan perkembangan emosi yang harus dilalui anak (6-12 tahun):

1⃣ Regulasi diri dan minat terhadap lingkungan
Kemampuan anak untuk mengolah rangsang dari lingkungan dan menenangkan diri. Bila anak masih belum mampu meregulasikan diri maka ia akan tenggelam dalam usaha mencari rangsang yang dibutuhkannya atau sebaliknya menghindari rangsang yang membuatnya tidak nyaman.

2⃣ Keakraban-keintiman
Kemampuan anak untuk terlibat dalam suatu relasi yang hangat, akrab, menyenangkan dan penuh cinta.

3⃣ Komunikasi dua arah
Kemampuan anak untuk terlibat dalam komunikasi dua arah, menutup siklus komunikasi (aksi-reaksi). Komunikasi di sini tidak harus verbal, yang penting ia bisa mengkomunikasikan intensi/tujuannya dan kemudian mengenal konsep sebabakibat (berpikir logis) dan konsep diri. la mulai menyadari bahwa tingkah lakunya berdampak terhadap lingkungan. Sehingga mulai muncul keinginan untuk aktif memilih/ menentukan pilihan dan berinisiatif.

4⃣ Komunikasi kompleks
Kemampuan anak untuk menciptakan komunikasi kompleks, mengekspresikan keinginan dan emosi secara lebih berwarna, kompleks dan kreatif. Mulai menyertakan keinginannya dalam bermain, tidak hanya mengikuti perintah atau petunjuk pengasuh/orang tua. Selanjutnya hal ini akan menjadi dasar terbentuknya konsep diri dan kepribadian. la mampu memahami pola karakter dan tingkah laku orang lain sehingga mulai memahami apakah tingkah lakunya disetujui atau tidak, akan dipuji atau diejek, dll sehingga mulai berkembang kemampuan memprediksi kejadian dan kemudian mengarah pada kemampuan memecahkan masalah berdasarkan keurutan logis.

5⃣ Ide emosional
Kemampuan anak untuk menciptakan ide, mengenal simbol, termasuk bahasa yang melibatkan emosi.

6⃣ Berpikir emosional
Kemampuan anak untuk menciptakan kaitan antar berbagai ide sehingga mampu berpikir secara logis dan sesuai dengan realitas. Mampu mengekspresikan berbagai emosi dalam bermain, memprediksi perasaan dan akibat dari suatu aktifitas, mengenal konsep ruang, waktu serta bisa memecahkan masalah secara verbal dan memiliki pendapatnya sendiri. Bila anak bisa mencapai kemampuan ini maka ia akan siap belajar berpikir abstrak dan mempolajari strategi berpikir.

�� Sumber ��

��Amry Thanjung (2010). Perkembangan Emosi (Psikologi). Makalah. 21 September 2013.
http://amry90.blogspot.co.id/2013/09/perkembangan-emosi-psikologi.html?m=1

��Ahmad Multazam. Aspek Perkembangan Emosional (Afeksi) Pada Anak. 4 Mei 2013.
http://multazam-einstein.blogspot.co.id/2013/05/aspek-perkembangan-emosional-afeksi.html?m=1

��Divisi Program IPC ✏

��〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰
�� Islamic Parenting Community �� 
〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰��

�� fan page: https://m.facebook.com/isparentingcommunity

�� Instagram: @islamicparenting

�� twitter: @isparentingcom

�� blog:  isparenting.wordpress.com

Sharing Materi IPC #26 - Mengajarkan Shalat Pada Anak

��������������
SharingmateriIPC/26
��������������

�� 5 Oktober 2015
�� 21 Dzulhijjah 1436
_______________________

�� Disarikan oleh: Maya Tri Bonda Sari

MENGAJARKAN SHALAT PADA ANAK

�� Rasulullah – shallallahu ‘alaihi wa sallam – dalam sabdanya,

مُرُوا أَوْلاَدَكُمْ بِالصَّلاَةِ وَهُمْ أَبْنَاءُ سَبْعِ سِنِينَ وَاضْرِبُوهُمْ عَلَيْهَا وَهُمْ أَبْنَاءُ عَشْرِ سِنِينَ وَفَرِّقُوا بَيْنَهُمْ فِى الْمَضَاجِعِ

“Perintahkanlah anak-anak kalian untuk shalat saat berumur tujuh tahun dan pukulah mereka jika tidak shalat saat berumur sepuluh tahun, dan pisahkanlah mereka dalam tempat tidur.” (Diriwayatkan oleh Abu Dawud II/167)

�� Hadits di atas menjelaskan bahwa mendidik anak untuk shalat merupkan kewajiban orang tua, maka jika ia melalaikan kewajibannya maka ia akan diminta pertanggungjawabannya.

�� Setelah mengetahui bahwa mendidik anak untuk shalat merupakan kewajiban orang tua, lalu kapankah orang tua mulai mendidik anaknya untuk shalat?

�� Perlu diketahui, mendidik anak untuk shalat itu melalui beberapa tahap, yaitu : mengajarkan dan membiasakan anak shalat, memerintahkan anak untuk shalat, dan yang ketiga adalah memukul anak jika enggan atau membangkang saat diperintah untuk shalat. Tentu tak mudah dalam mengajarkan shalat pada anak. Dibutuhkan sikap yang bijaksana dan teladan terbaik dari orangtua.

�� Ibu bapak ialah teladan yang terbaik dan terdekat untuk diikuti oleh anak.  Bapak yang slalu pergi ke masjid, Ibu yang selalu siap ketika mendengar adzan dan mengatakan pada anak untuk sholat berjama'ah merupakan teladan yang terbaik bagi anak-Anak.

-----------------------------

�� Cara mengenalkan shalat berdasarkan tahapan usia:

1⃣ Umur anak 0 – 2 tahun: Wujudkan suasana yang shaleh shalehah.

Walaupun anak-anak ketika kecil belum mengerti dan paham, namun lingkungan yang menyenangkan dan shaleh akan menjadikan anak anak terbiasa dengan kebiasaan yang baik. Sebaiknya anak terbiasa melihat ibu dan bapaknya shalat tepat waktu dan shalat berjama'ah. Anak-anakpun sebaiknya mulai dikenalkan dengan adzan serta diperdengarkan bacaan ayat-ayat al-qur’an. Ketika orangtua akan menunaikan shalat, sampaikanlah dengan menggunakan kata kata yang menyenangkan. Misal: ” Tunggu di sebelah Ayah / ibu  ya nak,Ibu mau shalat.” Atau bisa juga ” Terima kasih anakku sayang karena telah menunggu Ayah/ibu shalat.”

2⃣ Umur anak  2 – 3 tahun: Ajaklah anak anda.

Sebagai orangtua sebaiknya tidak jenuh untuk selalu mengajak anak shalat, walaupun mereka tidak merespon ajakan kita. Teruslah mengajak mereka ketika kita akan shalat. ”yukk ikut Ummi/Abi shalat!”

3⃣ Umur  anak 4 – 6 tahun: Sampaikan tujuan dari shalat

Sekarang merupakan saat untuk mengenalkan shalat lebih jauh lagi. Sampaikan tentang kepentingan shalat pada anak dengan cara yang menarik. Misal melalui cerita,  menggunakan boneka tangan, menggunakan puppet atau cara lainnya. Sampaikan pada anak-anak sesering mungkin tentang masjid. Ajaklah anak ke masjid, kenalkan adab-adabnya, lakukan shalat jama'ah, ajak anak berinteraksi dengan jama'ah yang lain dan lain sebagainya.

4⃣ Umur 7 – 9 tahun: Masa memperkenalkan tanggungjawab

Ini merupakan periode penting penguatan pondasi shalat untuk anak. Orangtua telah menunjukkan teladan, mengajak dan memberikan pengenalan serta pemahaman dari  sejak lahir. Maka, periode ini anak sebaiknya telah tau apa saja yang harus dilakukan ketika adzan, tau cara berwudhu, gerakan shalat dan bacaan shalat. Tak perlu risau dan gundah jika anak belum lancar dan tepat. Namun, pastikan anak telah memiliki pengetahuan dan ketrampilan dasar dalam shalat. Saat usia anak mencapai 9 tahun, sebaiknya orangtua semakin tegas dan selalu mengingatkan anak untuk shalat.

5⃣ Umur 10 tahun ke atas: Memberikan hukuman

Dalam hadist bab shalat, Nabi Muhammad Saw membolehkan oangtua untuk memukul mereka yang tidak shalat jika umurnya telah mencapai 10 tahun. Namun sebelum ayah ibu memukul, evaluasi terlebih dahulu. Apakah orangtua sudah memberikan pengertian serta teladan yang baik buat anak?

❗❗INGAT❗❗
Perlu diperhatikan di sini, memukul adalah cara terakhir untuk mendidik anak. Maksudnya, sebelum memukul harus menempuh cara-cara lainnya terlebih dahulu, seperti menasihati, kemudian memperingatkan dengan keras, memberi ancaman hukuman jika memang anak termasuk orang yang jera hanya dengan ancaman. Jika ketiga cara ini tidak mempan, barulah ia memukul anaknya.

❗❗DILARANG❗❗

Tentunya, saat memukul harus memerhatikan beberapa hal sebagai berikut:

❎ Tidak lebih dari sepuluh kali, karena tujuan memukul adalah mendidik bukan menyakiti.

Hal ini sesuai sabda rasulullah – shallallahu ‘alaihi wa sallam -,

لاَ يُجْلَدُ فَوْقَ عَشْرِ جَلَدَاتٍ إِلاَّ فِى حَدٍّ مِنْ حُدُودِ اللَّه

“Tidak boleh memukul lebih dari sepuluh kali kecuali dalam hukuman pasti dari hukuman-hukuman yang Allah tentukan.” (Diriwayatkan oleh Bukhari no 6848)

❎ Tidak memukul wajah, karena di wajah terdapat mata, hidung, mulut, lisan, dan bagian-bagian vital lainnya. Sehingga jika salah satu dari bagian ini cidera atau terganggu maka akan hilang fungsi vital dari organ tersebut.

Rasulullah – shallallahu ‘alaihi wa sallam – bersabda,

إِذَا ضَرَبَ أَحَدُكُمْ فَلْيَجْتَنِبِ الْوَجْهَ

“Apabila salah seorang di antara kalian hendak memukul, hendaklah ia menjauhi wajah.” (Diriwayatkan oleh Ahmad no. 7552)

❎ Tidak memukul pada anggota tubuh yang vital dan membahayakan, seperti kemaluan, perut dan yang semisalnya.

❎ Tidak memukul saat emosi dan marah. Karena marah hanya akan menyeret pelakunya kepada kebrutalan. Sehingga ia tidak bisa mengendalikan dirinya.

Jika orang tua memukul anaknya sesuai ketentuan-ketentuan di atas, maka hal ini diperbolehkan dan ia tidak berdosa.

❗❗JANGAN DILAKUKAN ❗❗

���� Hindari pengenalan shalat dengan motivasi materil, intimidasi dan hukuman.

���� Motivasi materil, seperti "Shalatlah nanti ayah beri uang" atau "Ayo shalat nanti Ibu belikan mainan" atau sejenisnya, akan merusak pemahaman anak tentang shalat.

���� Motivasi di atas sangat berbahaya bagi anak, karena bukan spiritualisasi yang dibangun, melainkan materialisasi.

�� Terakhir, perlu diingat bahwa Allah yang membolak balikkan hati manusia. Oleh karena itu, senatiasalah berdoa.

�� Doa yang bisa diamalkan adalah:
رَبِّ اجْعَلْنِي مُقِيمَ الصَّلَاةِ وَمِنْ ذُرِّيَّتِي رَبَّنَا وَتَقَبَّلْ دُعَاءِ

“Ya Tuhanku, jadikanlah aku dan anak cucuku orang-orang yang senantiasa mendirikan salat, Wahai Tuhan kami, perkenankanlah doaku.” (QS. Ibrahim: 40)

�� Sumber ��

��Abu Rufaid Agus Suseno, Lc. Kiat-Kiat Mengajari Anak Shalat. http://majalahsakinah.com/2014/04/kiat-kiat-mengajari-anak-shalat/

��R. Marfu Muhyiddin Ilyas, MA. Sudah Benarkah Cara Kita Mengajarkan Shalat Pada Anak?https://www.islampos.com/sudah-benarkah-cara-kita-mengajarkan-shalat-pada-anak-92261/

��Cara mengajar shalat menurut peringkat umur. http://infomasihariini.blogspot.co.id/2015/03/7-cara-mengajar-untuk-anak-shalat.html?m=1

��Divisi Program IPC ✏

��〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰
�� Islamic Parenting Community �� 
〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰��

�� fan page: https://m.facebook.com/isparentingcommunity

�� Instagram: @islamicparenting

�� twitter: @isparentingcom

�� blog:  isparenting.wordpress.com