RESUME BINCANG SERU (BIRU)
Islamic Parenting Community
Ibu Produktif, Ibu Menulis
〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰
Narasumber : Indari Mastuti (Teh Iin)
IPC 9
PJ Management : Riesya Utami dan Kamilah Fithri
Admin : Maya Faroka
Host : Riska Iasha - Bima (NTB)
Co-Host : Melisya Margaretha Librany - Bali
MC IPC #6 : Yessy Nurmalasari - Bogor
MC IPC #7 : Ranie (Myrandha N. Agustiarani) - Balikpapan
MC IPC #8 : Rizki Trisy Ayuningratri - Yogyakarta
MC IPC #10 : Aninditia Narulita - Bandung
Tanggal Diskusi : Selasa, 6 Oktober 2015
⌚ Waktu Diskusi : 13.00 - 14.30 WIB
〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰
Profil Narasumber
Indari Mastuti . CEO Indscript Corp
Portofolio :
- Penulis 60 judul buku
- Penulis 7 Biografi
- CEO Indscript Copywriting yang menerbitkan >1.000 judul buku bersama > penerbit
- CEO Indscript Personal Branding
- CEO Indscript Direct Selling
- CEO Indscript Training Center
- Founder Sekolah Perempuan
- Founder Komunitas Ibu-Ibu Doyan Nulis. Beranggotakan 15.000 orang calon Penulis dari seluruh dunia
- Founder Komunitas Ibu-Ibu Doyan Bisnis (IIDB). Beranggotakan 17.000 orang perempuan pebisnis
Pengalaman :
- Penulis artikel
- Jurnalis Tabloid
- Koresponden Majalah Remaja
- Penulis Buku
- Penulis Biografi
- Public Speaker
〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰
Ibu Produktif, Ibu Menulis
Oleh Indari Mastuti
IRT Produktif dengan Menulis
Ketika saya mengawali karir menulis, naskah saya berkali-kali ditolak. Tapi saya tidak pernah berhenti menulis. Saya menulis setiap hari dan semakin banyak kertas ketikan yang mengisi lemari. Ketika komputer sudah mulai saya gunakan, banyak sekali file-file di komputer yang isinya hanya 20%, 30%, hingga 100% yang juga masih saya simpan.
Saya terus menulis, tidak pernah merasa terkendala dengan setiap penolakan. Jika saya menyerah pada saat penolakan terjadi, saya yakin saat ini saya tidak akan menjadi penulis buku.
Salah satu buku saya pernah ditolak oleh salah satu penerbit beken di tahun 2004, namun di awal 2005 malah diterbitkan oleh grup Kompas Gramedia. Ini berkah dari keyakinan dan semangat yang tidak pantang menyerah.
Biar lebih paham alur saya sebagai IRT yang saat ini berbisnis di bidang penulis, saya lampirkan petikan wawancara dengan salah satu media di tahun 2009.
-----------------
Indari Mastuti: Penulis Sukses Tidak Pernah Berhenti Menulis
Usianya sih belum genap 29 tahun. Tetapi, soal karya dan produktivitas, jangan ditanya. Sudah lebih dari 50 judul buku dia tulis, mulai dari novel, buku pengembangan diri remaja, buku agama, buku keluarga, buku pertanian, sampai buku cerita dan seri pengetahuan untuk anak-anak. Hebatnya lagi, ke-50 judul buku itu ditulis hanya dalam kurun waktu 2004-2009!
Ya, dialah si pemilik nama pena Indari Mastuti, atau lengkapnya bernama Indari Mastuti Rezki Resmiyati Soleh Addy. Iin, demikian nama panggilannya, sudah menulis sejak SD. Ayahnya, Jumeno Addy Karso (almarhum) yang multi-talenta; seorang sastrawan, ahli bahasa, pelukis, penyanyi, dan olahragawan, tahu persis bakat Iin. Maka, jadilah sang ayah sebagai motivator utama dalam perkembangan keterampilan Iin dalam hal tulis-menulis.
Dan, sang ayah tidak pernah salah. Satu per satu tulisan Iin mulai dimuat di sejumlah media cetak. Honor dari menulis pun makin memotivasi Iin untuk terus menulis. Sambil sekolah maupun saat kuliah, alumnus Universitas Pasundan ini terus produktif menulis, demi menghasilkan honor. Sebab, kondisi ekonomi keluarganya saat itu sempat terpuruk, sementara menulis ternyata telah memberi mereka jalan keluar. Kini, Iin tumbuh menjadi salah satu penulis perempuan yang sangat produktif dalam menghasilkan buku-buku populer.
Jika Anda bepergian ke toko buku, mungkin akan menemukan judul-judul buku seperti; Jadi Petani, Siapa Takut?, Jika Penghasilan Suami Anda Lebih Kecil, Bagaimana Membangkitkan Motivasi Bekerja, Sukses Menjalankan Peran Ganda, SHOPAHOLIC, JANJIHOLIC, Bahasa Baku Vs bahasa Gaul, Biar Hobby jadi Duit, 50 Kiat Percaya Diri, Kalo Bisa Jadi Bos Kenapa mesti Jadi Karyawan, Menulis Kok Dibilang Sulit!, dan masih banyak lagi.
Pernah menjadi wartawan dan freelancer di sejumlah media massa, kini Iin benar-benar dapat hidup dari menulis. Ia juga mengembangkan bakat wiraswastanya dengan mendirikan Indscript Creative, lembaga yang melayani jasa kepenulisan. Sejumlah penulis dan editor kini berada dalam tim kepenulisannya. Selain itu, istri dari Deky Tasdikin dan ibu dari Qanita Muthmainatunnisa (9 bulan) ini juga menjalankan usaha dagang online maupun offline.
Sudah banyak karya ditorehkan oleh Iin, namun ia merasa harus terus bergerak maju. Menurut Iin, penulis itu sukses jika dia tidak berhenti menulis, “…tidak pernah puas menulis! Dan, tentu saja bisa menghasilkan uang dari menulis hahaha….” Semangatnya untuk bisa mandiri dan berkarier di bidang yang ditekuni jelas layak untuk diapresiasi. Berikut petikan wawancara Edy Zaqeus dari AndaLuarBiasa.com dengan Iin melalui email dan disambung melalui chatting
❓Sejak kapan Anda mulai berlatih menulis?
Menulis sebetulnya adalah hobi. Sejak SD, saya sudah membiasakan menulis. Namun, menulis yang sesungguhnya alias benar-benar belajar menulis, mungkin baru saya lakukan ketika SMA. Ketika itu, artikel pertama saya dimuat di majalah GADIS, dan otomatis dapat honor. Itu menjadi faktor motivasi saya. Dari kemunculan karya pertama itu, makin kuatlah keinginan lebih serius terjun ke dunia penulisan.
❓Peran orang tua dalam mendorong Anda supaya rajin berlatih menulis?
Barangkali, peran ayah yang paling menonjol. Ayah saya membudayakan membaca sejak saya masih kecil. Ayah sering memperlihatkan karya-karyanya pada saya. Secara tidak langsung itu mendorong saya aktif dan senang menulis. Dari mesin ketik kuno ayahlah karya pertama saya dimuat di majalah. Bagi saya, beliau adalah yang terbaik dalam hidup saya. Novel pertama saya didekasikan untuk beliau. Beliau sangat berjasa dalam hidup saya, tentu dengan cara beliau mendidik saya.
Dulu, ketika beliau terserang stroke, ekonomi keluarga kami jatuh terpuruk…. Ayah mengatakan, untuk mendapatkan uang, bisa saja saya memaksimalkan potensi menulis saya. Itulah awalnya, saya menyakini bahwa menulis bisa menjadi salah satu cara mencari uang. Tanpa teladannya, mungkin saya tak akan mampu melangkah sejauh ini.
❓Masih ingat, kapan pertama kali tulisan masuk ke media massa?
Tahun 1996, di majalah GADIS. Majalah favorit yang banyak digandrungi remaja, cewek khususnya.
❓Bagaimana perasaan Anda saat itu?
Tidak bisa terbayangkan, betapa senangnya! Luar biasa!!
❓Berapa besar honor menulis Anda saat itu?
Honor pertama yang saya dapatkan… waktu itu Rp 100.000, tahun 1996. Kebayang kan anak SMA udah dapat honor segede itu? Pastinya, seneng banget hehehe….
Ketika kuliah, Anda juga rajin mencari uang dengan menulis?
Ya. Selain kuliah, saya bekerja sambilan sebagai wartawan pemula di tabloid Indonesia-Indonesia dan beberapa majalah lokal di Bandung. Gajinya sih memang kecil. Tapi, keinginan belajar menulis sangat tinggi, keinginan mencari uang juga sama besarnya. Menjadi wartawan terus saya lakonin hingga dua tahun. Dari menjadi wartawan juga, saya sering kali mendapat tawaran menjadi notulis di banyak seminar atau rapat. Alhamdulillah, menulis ternyata memang menjadi sebuah pekerjaan yang menyenangkan.
❓Apa saja yang Anda tulis sewaktu masih kuliah?
Sewaktu kuliah, saya mengikuti beberapa kegiatan kemahasiswaan di kampus. Bidangnya pun tentang kepenulisan. Tulisan-tulisan itu berupa liputan berbagai kegiatan, notulis rapat-rapat, artikel koran, paper teman kampus.
❓Saat kuliah, Anda juga sudah mulai berwiraswasta, benarkah?
Benar. Kebetulan saya memang punya hobi berdagang. Sebenarnya, saya kuliah karena tuntutan pekerjaan. Bekerja sambil kuliah, sehingga peluang untuk berwiraswasta jauh lebih besar. Ketika kuliah sambil kerja, saya sudah memiliki usaha penjualan produk-produk fashion dan beberapa line KBU (telepon umum) yang tersebar di beberapa wilayah di Bandung.
Saya sangat suka dunia remaja. Remaja memiliki kesempatan yang sangat lebar untuk berprestasi. Sayangnya, saya sering kali miris ketika melihat begitu banyak hal negatif berseliweran di dunia mereka. Beberapa buku yang saya tulis, tak lain untuk satu tujuan agar remaja tidak sekadar menjadi remaja biasa, tapi luar biasa! Luar biasa dalam segala hal! Jujur, selain suka pada dunia remaja, buku-buku saya juga banyak bersumber dari kenyataan-kenyataan yang pernah saya alami, waktu remaja dulu.
Jadi, ini sebagai motivasi bagi remaja, bahwa kesulitan ekonomi tidak boleh menjadikan mereka berhenti melangkah. Justru ini menjadi motivasi untuk terus maju. Saya tumbuh dan besar dalam situasi yang sungguh menantang dalam segala hal. Satu hal yang membuat saya terus berkembang adalah satu keyakinan, masa depan ada di tangan saya, bukan orang lain.
❓Bagaimana Anda menilai kreativitas dan produktivitas remaja kita sekarang ini?
Di sisi yang lain, ada remaja yang sangat berprestasi dan luar biasa! Tapi di sisi lainnya, ada begitu banyak remaja yang menyia-nyiakan masa remajanya, untuk hal yang sia-sia. Kerap kali kreativitas dan produktivitas remaja terpaku hanya pada satu hal, yang bersifat fun atau kesenangan sesaat. Tetapi, pada hal lainnya yang juga membutuhkan sentuhan kreativitas, mereka sama sekali tak ada.
❓Kalau remaja berwiraswasta, bagaimana menurut Anda, perlukah?
Jiwa entrepreneur sebaiknya memang diasah sejak dini. Remaja berwiraswasta bagus, asal tidak melupakan tugas penting mereka, yaitu belajar di sekolah. Jangan sampai keasyikan dapat duit, mereka lupa mencari ilmu lainnya. Untuk remaja sih, wiraswasta bisa dilakukan sebagai kegiatan sampingan, yang mengasyikan sekaligus menambah wawasan.
❓Kabarnya Anda sudah menulis lebih dari 50 buku. Bagaimana caranya supaya bisa seproduktif itu?
Terdapat begitu banyak ide di kepala, dan kerap kali langsung saya tuangkan dalam bentuk tulisan. Dengan pede saya kirimkan kepada penerbit. Dan ternyata… dimuat. Siapa pun bisa produktif menurut saya, asal percaya diri dalam menulis, dan tidak malu mengirimkan karya yang sudah ditulis.
❓Anda suka menulis buku-buku pengembangan diri. Mengapa?
Moto menulis saya adalah menulis bisa menjadi pembelajaran bagi diri sendiri. Selain itu, menulis merupakan salah satu cara saya belajar, yaitu belajar dari tulisan yang dibuat dan bisa terus mengembangkan diri ke hal-hal yang positif. Itulah motivasi saya mengapa suka menulis buku-buku pengembangan diri.
❓Anda juga menelurkan banyak sekali judul buku anak. Bagaimana bisa menulis buku anak sebanyak itu?
Buku anak baru bisa saya tulis ketika saya sudah memiliki anak. Sebelumnya, saya kurang terampil membuat cerita anak. Walaupun waktu SMA, cerpen anak saya beberapa kali dimuat di harian Pikiran Rakyat Bandung. Nah, ketika memiliki anak, saya seolah membuat cerita untuk anak saya, sambil meninabobokannya dengan cerita, dan hasilnya ternyata lebih ada sense-nya.
❓Dari sekian banyak karya Anda, karya mana saja yang paling mengesankan dan mengapa?
Yang paling mengesankan adalah buku saya yang diterbitkan oleh penerbit Grasindo, Jakarta, judulnya Berubah, Kenapa Nggak? Di buku itu, saya benar-benar menulis dengan semangat perubahan. Buku yang berkonsep day by day itu memotivasi saya untuk terus berubah. Hari-hari yang ditulis dalam buku itu, benar-benar saya praktikkan dalam keseharian. Saya merasa luar biasa ketika menulisnya.
❓Dalam waktu dekat, karya apa saja yang hendak Anda luncurkan?
Buku parenting yang akan diterbitkan akhir Februari 2009 ini, oleh penerbit Luxima, Jakarta. Judulnya Becoming A New Mother—Cara Cepat Jadi Ibu Hebat!. Kemudian, menyusul Being A Great Wife—Cara Cepat Jadi Istri Hebat! yang diterbitkan penerbit Luxima juga.
❓Baik, kalau menurut Anda, penulis sukses itu yang seperti apa, sih?
Penulis sukses adalah penulis yang tidak pernah berhenti menulis, dan tidak pernah puas menulis! Dan, tentu saja bisa menghasilkan uang dari menulis hahaha…. Jadi, semangatlah jadi penulis….!
Ok, sukses ya…![ez]
〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰
❔Sesi Tanya Jawab
1⃣ Aslm.. tanya buat the iin...
Wah seneng banget dapet materi ttg menulis. Kemaren sempet ngadat nulis karena ada bayi lagi bayi lagi... E tapi pas ada lomba menulis dari ipc,saya coba rampungkan tulisan saya walau 'terpaksa'... Yang penting pede dulu, pede ngirimin naskah. Hehe...
The iin, kalo the iin kan menulis udah sedari dini ya, jadi udah ketauan bakatnya. Nah kalo saya pribadi, pas dewasa baru pengen bangettt jadi penulis...kayaknya bakat juga ga bakat2 bangetttt. Hehe. Cuma koq enak aja dibuat nulis... Untuk pemula seperti saya mau dong kasih masukan buat saya??? Trus kalo kita udah punya naskah, kira2 pilih penerbit yang bagaimana ya yang cocok??? Lalu langkah selanjutnya apa??? Jazakillah. Terimakasih
Puji-ipc 9-tangerang
2⃣ Assalamualaikum mb Iin..
untuk mengawali terjun jadi penulis, apa sih yang harus dilakukan,,dan bagaimana menentukan tema yang pas untuk memulai apa yang akan ditulis..
dan bagaimana cara membagi waktu antara menulis dengan berbagai kesibukan ibu rumah tangga dan anak-anak yang masih kecil-kecil..
Muflikhah_IPC 10_Malang
Jawaban no 1 dan 2 :
Untuk memulai jadi penulis tentukan mau menulis apa. Tulislah yang paling dikuasai dan paling dekat dengan keseharian kita. Jangan tema lain. Misalnya, jangan menulis politik kalau kita lebih banyak berjibaku urusan anak.BCara membagi waktu dengan anak adalah dengan menulis ketika anggota keluarga sudah tidur atau ketika anggota keluarga belum bangun. Bagusnya di waktu subuh atau malam.✅
3⃣ Bismillah, assalamualaikum warohmatullohi wa barokatuh. Jazakillah khoir atas materinya Bunda Iin, Saya ingin minta tips agar lancar menulis, selama ini masih suka ganti-ganti media, kadang di buku kadang langsung di laptop, alhasil tulisan banyak yang tidak terselesaikan. Satu lagi, bagaimana agar kita tetep fokus sama hal yang mau ditulis karena terkadang suka terpengaruh dan berganti inspirasi setelah membaca tulisan atau cerita orang lain. Terima kasih, semoga berkenan menjawabnya. Woro_Bekasi_IPC6
Jawaban :
Ketika menulis memang kadang ide berloncatan dan kita selalu ingin menulis lagi dan lagi bahkan memasukkannya ke dalam naskah yang sedang ditulis padahal kalau dimasukkan semua ide dalam satu tulisan, ya tulisan jadi nggak jelas mau kemana arahnya.
Yang harus dilakukan adalah merancang daftar isi. Mengenai medianya mau dimana saja, nggak masalah. Nanti tinggal digabungkan satu sama lain. Kalau mau lancar menulis, mulai menulis dari yang kita kuasai, lalu perluas wawasan dengan membaca. ✅
4⃣ Assalamu'alaykum teh iin...
Menulis adalah katarsis bagi saya. Saya lebih mudah menuangkan emosi, ide, dan pikiran melalui tulisan daripada lisan. Ketika bahagia saya menulis. Ketika sedih saya menulis. Tapi setelah isi dada keluar, biasanya saya hapus tulisan-tulisan itu. Tetap dalam hati kecil saya ingin menjadi penulis profesional, bukan hanya sekedar meluapkan emosi saja. Apa langkah awalnya? Ada nasihat untuk saya? Terimakasih
Anin_ipc10
Jawaban :
Menulis seperti halnya berbicara, makin dilatih makin mahir. Menulis juga demikian makin diasah makin bagus. Mbak udah oke segala sesuatunya ditulis sehingga akan makin terlatih dan bagus tulisannya. Satu pesan saya: jangan menghapus tulisan. Sayang sekali apa yang kita tulis dihapus, jadikan sejarah semua tulisannya dan bakal jadi masterpiece tulisan berikutnya. Setelah terlatih menulis karena setiap hari menulis nanti akan ketemu jalurnya, tulisan apa yang akan menjadi kekhasannya. ✅
5⃣ Saya mempunyai blog tapi kadang semangat untuk menulis dan melanjutkan blog tersebut naik turun. Bagaimana caranya agar tetap semangat dan konsisten menulis di sela-sela kesibukan urusan rumah tangga dan pekerjaan lainnya. Terima kasih
Dian_jakarta_ipc6
Jawaban:
Assalamualaikum mbak dian, kalau mengikuti mood memang sulit. Maka saya sering bilang pada calon penulis, kalau memang benar benar ingin jadi penulis maka harus mengendalikan mood bukan dikendalikan mood.
Ibu rumah tangga manapun punya waktu yang sama, 24 jam tapi cara mengolah waktu yang berbeda. Ada yang produktif ada yang tidak. Nah, mbak dian mau produktif atau tidak? Kalau mau produktif manajemeni waktu dan kendalikan mood.✅
6⃣ Assalamualaikum ..
T'indari, saya mau bertanya 1. Bagaimana kiat-kiat menjadi seorang irt sekaligus penulis ?
2. Menurut pengalaman t'indari, dalam membuat suatu karya tulis. Hal apa saja yang dapat dikatakan itu sebuah tulisan yang baik ?
Terimakasih
Fauziah_Bandung_IPC8
Jawaban:
Assalamualaikum mbak fauziah, kiat irt jadi penulis ada di manajemen waktu. Memasukkan jadwal menulis berbarengan dengan aktivitas domestik yang padat bukan persoalan mudah. Tapi semua pasti bisa melakukannya asal tekadnya kuat, langkahnya benar
Tulisan yang baik adalah tulisan yang bisa mengubah pembaca ke arah yang lebih positif.✅
7⃣ Bagaimana cara mba iin untuk menjaga semangat agar tetap konsisten dalam menulis karena terkadang semangatnya hanya di awal tapi selalu malas untuk melanjutkannya sehingga naskah/tulisan kita tidak selesai salah satu alasannya karena kehabisan ide atau kurang percaya diri dengan karya yang kita buat? Terimakasih..
Meilawati_bandung_ipc9
Jawaban:
Assalamualaikum mbak meilawati, menulis bagi saya bukan hanya nafas tapi juga sumber penghasilan. Jadi, nggak ada alasan untuk tidak menulis. Saya kendalikan mood sehingga menulis tetap lancar.
Biar nggak mentok? Sebetulnya mentok atau kehabisan ide bisa terjadi pada siapapun. Kuncinya adalah menulis yang paling dikuasai agar mentoknya minimalis hehehe
Pede? Kalau hanya nurutin nggak pede, sampai kapanpun nggak jadi penulis. Pede orang dilatih mbak. Ayo berlatih ✅
8⃣ Assalamu'alaykum.. Teh Indari yg cantik nan selalu semangat berkarya
Fithri seorang IRT dgn seorang putra 3y & tengah hamil.
Bagaimana cara mengatur waktu untuk menulis di saat mood tidak mendukung? Indikator sebuah tulisan layak dipublikasikan apa? Terima kasih atas pencerahannya
Fithri_Bandung_MANA
Jawaban:
Assalamualaikum mbak Fithri, kalau mau ngikutin mood susah selesainya he he
Sekali lagi kendalikan mood ya. Salah satu cara mengendalikannya dengan membuat mimpi besar anda di bidang penulisan. Mau jadi apa? Kapan buku jadi? Bahkan anda bisa membayangkan saat buku terbit sebagai pelecut semangat.
Indikator buku kayak terbit adalah buku itu bisa menjadi solusi permasalahan yang terjadi saat ini.✅
9⃣ Teh Iin, apakah teteh punya waktu khusus (me time) dalam menulis? Bagaimana cara membagi waktu antara menulis dengan melakukan pekerjaan rumah serta mengurus suami dan anak?
Ranie_Balikpapan_IPC7
Jawab: assalamualaikum mbak Ranie. Pastinya saya punya manajemen waktu, kalau nggak stress yang ada. Ada 118 to do list (awalnya 192) yang saya lakukan tiap hari. Salah satunya adalah menulis. Bahkan pekerjaan seperti memotong kuku anak pun saya catat di agenda hehehe.
Sukses seorang ibu, istri, dan penulis atau profesi apapun akhirnya dilihat dari kemampuan memanajemen waktunya.✅
Divisi Administrasi
〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰
Islamic Parenting Community
〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰
fan page: https://m.facebook.com/isparentingcommunity
Instagram: @islamicparenting
twitter: @isparentingcom
blog: isparenting.wordpress.com