Sabtu, 28 November 2015

Woro woro... :)

Assalamualaikum...

Mau woro woro..
Insyaa Allah mulai sekarang blog ini akan hanya jadi catatan-catatan ilmu dr berbagai sumber khususnya komunitas-komunitas yang saya ikuti.

Jadi.. Untuk halaman Pribadi dimigrasikan ke sinii...

www.vikiputri.wordpress.com

Haturnuhun... ☺
Semoga catatan-catatan yg tersimpan disini bermanfaat.. Aamiin yra...

Jumat, 27 November 2015

Sharing Materi IPC#41 - Diare & Serba serbinya

Sharing materi IPC/41
Rabu, 11 November 2015
29 Muharram 1437 _______________________
Disarikan oleh: Riesya Utami
Tema: Health & Safety
DIARE DAN SERBA-SERBINYA

DIARE 
Diare atau gastroenteritis (GE) adalah:
  • gangguan pencernaan
  • BAB lebih sering, lebih lembek/ encer dari biasanya
  • frekuensi lebih dari 3 kali per 24 jam,  
  • dapat disertai gejala lain (demam, muntah, nyeri perut). 
  • merupakan tanda/alarm 

Penyebab Diare:
1. Infeksi :
➡virus (paling sering terjadi-self limited disease-akan sembuh sendiri)
➡bakteri (paling sering: shigella)
➡Parasit
2. Keracunan makanan
3. Obat2an (efek samping, terutama antibiotika yg tidak rasional)
4.Gangguan proses pencernaan (malabsorpsi)
5. Alergi bahan makanan tertentu

PRINSIP DASAR PENANGANAN DIARE
✅Cari Penyebabnya
✅Cegah Dehidrasi
➡Diare menyebabkan kehilangan garam (natrium) dan air secara cepat, yang sangat penting untuk hidup. Jika air dan
garam tidak digantikan cepat, tubuh akan mengalami dehidrasi. Maka, pelajari dengan cermat CARA MENCEGAH DEHIDRASI & PENILAIAN DERAJAT DEHIDRASI (lihat dropbox ipc)
❗Kematian terjadi jika kehilangan sampai 10% cairan tubuh ❗

DIARE, apakah butuh obat? 
✅Jangan fokus pafa usaha menghentikan alarmnya, fokuslah mencari penyebabnya dan mencegah dehidrasinya.
✅Bila akan memberikan obat, pertimbangkan risk & benefitnya.
❗❗Jangan memberikan obat2an yg bersifat adsorbent, anti motilitas, bismuth subsalicylate, anti muntah, anti diare karena Obat-obatan itu tidak memperbaiki dehidrasi dan nutrisi, perbaikannya bersifat semu, efek sampingnya masih merupakan safety issue, cost tinggi❗ ❗
✅Jaga agar asupan cairannya tercukupi dan berikan tambahan berupa CRO untuk mencegah dehidrasi.
๐Ÿ’ก Apa itu Cairan Rehidrasi Oral (CRO) ? ๐Ÿ’ก
Anak dengan diare harus terus minum CRO atau "clear fluid".
CRO yang kita kenal adalah oralit atau CRO khusus anak (yang tersedia dalam kemasan botol plastik dengan
aneka rasa) yang mengandung cairan dan elektrolit. Pelajari tata cara pemberian CRO yang tepat.
✅Bayi berusia di bawah enam bulan dengan diare perlu diperiksa oleh dokter setelah 24 jam penanganan diare tidak mereda
✅Teruskan pemberian makanan jika anak masih mau makan. Jenis makanan tidak dibatasi. Berikan yang anak suka, kapanpun Ia inginkan.
✅Cuci tangan Orangtua & Anak sampai bersih dengan sabun dan air hangat, khususnya sebelum memberi & setelah makan, sesudah keluar rumah dan sesudah buang air atau mengganti popok
✅Pisahkan anak atau bayi yang terkena diare dari anak atau bayi lain
✅Jangan memberikan minuman seperti cola, gingerale, apple juice, dan minuman olah raga (sports drink) karena dapat menyebabkan diare osmotik yang lebih berat disamping mengandung kadar Na yang rendah sehingga sering menyebabkan hiponatremia. Teh juga mengandung kadar Na rendah, sehingga tidak disarankan untuk penderita diare
✅Sebagian besar kasus Diare tidak membutuhkan antibiotik(AB). Pemberian AB dipertimbangkan pada:
➡diare berdarah
➡kolera dgn dehidrasi berat
➡infeksi non intestinal (pneumonia, malaria)

KAPAN PERLU KE DOKTER?
❗Anak tidak mau minum serta tetap muntah dan diare
❗Tinja hitam atau ada darah
❗Diare berlangsung lebih dari 14 hari
❗Anak dengan nyeri perut hebat
❗Anak dengan gejala dehidrasi berat
❗Muntah kehijauan dan menyemprot
❗Luar biasa mengantuk, lemas, lunglai, sulit dibangunkan/tdk responsif, trlihat sangat lemah
๐Ÿ“šREFERENSI
๐Ÿ“•Badriul Hegar. Bagaimana Menangani Diare pada Anak. http://idai.or.id/artikel/klinik/keluhan-anak/bagaimana-menangani-diare-pada-anak (19 September 2014)
๐Ÿ“•Farian Sakinah (Ian) dan Arifianto (Apin). Diare. http://milissehat.web.id/?p=511 (23 Januari 2010)
๐Ÿ“• Setyowati. Pertolongan Diare di Rumah. http://www.anakku.net/pertolongan-diare-di-rumah.html (16 April 2012)


๐Ÿ™ Islamic Parenting Community ๐Ÿ™
〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰๐Ÿ’ž
๐Ÿ“Œ fan page: https://m.facebook.com/isparentingcommunity
๐Ÿ“ท Instagram: @islamicparenting
๐Ÿฅ twitter: @isparentingcom
๐ŸŒ blog:  isparenting.wordpress.com

Sharing Materi IPC#42 - Melatih Anak Untuk Berbagi

��������������
Sharing materi IPC/42
��������������

�� Jum'at, 13 November 2015
�� 1 Shafar 1437
_______________________

�� Disarikan oleh: Riesya Utami

�� Tema: Parenting

MELATIH ANAK UNTUK BERBAGI

"Punya aku!” teriak Dino keras. Ranti ibunya dibuat geleng-geleng kepala dengan sikap Dino, putranya yang berusia 4 tahun. Dino sulit sekali diajak berbagi, apapun itu. Mainan, makanan bahkan sekadar tempat duduk.


"Berbagi” adalah menggunakan atau menikmati sesuatu bersama orang lain. Pada usia 3-4 tahun, berbagi bukanlah hal yang mudah dilakukan. Anak usia ini belum mengerti perbedaan antara "berbagi suatu benda" dengan "menyerahkan kepemilikan atas sebuah benda". Ia takut temannya tidak mengembalikan mainannya.

Seperti halnya Dino, kebanyakan anak memang tidak senang berbagi, kapanpun itu. Tidak mau berbagi sebenarnya insting bertahan hidup (survival instinct). Insting ini membuat anak mempertahankan miliknya.

����������������������

MENGAPA PERLU BELAJAR BERBAGI?

Susanne Ayers Denham (dalam http://www.kancilku.com/Ind//, 2015), seorang psikolog perkembangan di New York (AS), menyatakan bahwa belajar berbagi memang sulit bagi sebagian anak, tetapi pada akhirnya setiap anak akan belajar bahwa berbagi itu penting sebagai sarana menjalin pertemanan dan diterima dalam suatu komunitas atau kelompok. Menurut Dr. dr. Soedjatmiko, Sp.A(K), MSi. (2015), belajar berbagi juga melatih kecerdasan emosi interpersonal anak.

����������������������

MELATIH ANAK UNTUK BERBAGI

1⃣ Contohkan pada anak

Misalnya bagikan kue atau permen kita secara merata kepada semua anggota keluarga di hadapan si kecil, agar dia melihat dan mengikuti perilaku tersebut.

2⃣ Bermain bersama teman sebaya atau menginap di tempat saudara

Beri kesempatan anak bersosialisasi dengan anak-anak seusianya. Saat menginap, anak berkesempatan belajar berbagi, misalnya berbagi makanan, mainan atau buku yang dia bawa, dengan sepupunya.

3⃣ Setumpuk mainan untuk bersama

Berikan mainan yang bisa dimainkan bersama. Misalnya puzzle, lego, pancingan atau balok-balok. Anak-anak bisa bermain bersama tanpa khawatir tidak kebagian.

4⃣ Berikan perintah dengan jelas

Anak-anak memahami perintah secara harfiah. Jadi daripada mengatakan, “Mainnya yang manis ya.” Lebih baik jelaskan pada anak, “Kalau main ayunan gantian ya.”

5⃣ Bantu anak memahami akibat perbuatannya

Jika anak merebut mainan dari temannya, bantu dia memahami akibat perbuatannya itu. Daripada memarahinya, lebih baik dekati anak dan katakan, “Bagaimana perasaanmu jika sekarang ibu mengambil mainan itu dari tanganmu?” Lalu lakukanlah. Anak akan terkejut ketika Anda merebut mainannya dan akan berpikir ulang jika hendak melakukannya. Ajak dia mengembalikan mainan itu dan meminta maaf.

6⃣ Pujilah perbuatan baiknya

Berikan pujian jika ia berbagi dengan temannya atas kemauan sendiri.

7⃣ Simpan mainan kesayangan

Biarkan anak menyembunyikan beberapa mainan yang paling disukainya. Letakkan di lemari yang tidak dapat dijangkau anak lain. Jelaskan pada anak bahwa mainan itu tidak boleh dimainkan di depan teman-temannya. Dengan memberi pengertian semacam itu, mungkin dapat membuatnya tergerak berbagi mainan kesayangannya.

8⃣ Bermain bergiliran

Konsep bermain bergiliran lebih mudah dipahami anak balita daripada konsep berbagi mainan. Gunakan timer dan pasang dalam waktu singkat, misalnya 1-2 menit. Biarkan anak bermain suatu benda secara giliran dengan temannya. Dia akan membiarkan temannya bermain dengan benda tersebut, karena dia tahu benda itu akan kembali padanya setelah waktu bermain temannya habis.

9⃣ Bermain peran

Tunjukkan pada anak, bahwa dengan bersedia berbagi, dia akan mendapatkan jalinan pertemanan yang erat dan menyenangkan. Misal saat bermain dokter-dokteran, ajak salah satu teman anak untuk bermain bersamanya. Jadikan boneka sebagai pasien. Minta si kecil berperan sebagai ibu si pasien, dan memberikan bonekanya pada temannya yang berperan sebagai dokter, untuk diperiksa. Setelah selesai, minta temannya mengembalikan boneka pada anak.
Atau saat bermain bengkel mobil. Katakan pada anak mainannya rusak dan harus dibawa ke bengkel. Minta dia memberikan mobilnya pada temannya yang berperan sebagai mekanik. Setelah selesai, minta temannya mengembalikan mobil-mobilannya itu pada anak.

�� Bersedekah

Anak bisa belajar memberi perhatian dan berbagi pada orang lain ketika Anda mengajaknya berpartisipasi membantu anak-anak dan orang yang kurang beruntung, misalnya dengan:

�� Menyedekahkan sebagian uang jajan atau uang hadiah, baju, buku cerita, buku dan alat tulis, serta mainan yang bersifat mendidik, pada panti asuhan atau badan dan yayasan amal. Lakukan juga ketika ada bencana. Biarkan ia ikut memutuskan bentuk apa yang akan ia sedekahkan.

Dengan cara ini selain belajar berbagi, anak juga belajar untuk memprioritaskan apa yang masih ia perlukan, mana yang bisa ia berikan kepada orang lain, tentunya dengan tetap memperhatikan kelayakan benda yang akan diberikan tersebut.

�� Mengikutsertakan  anak  saat  memberikan sedekah atau zakat fitrah. Tentunya dengan sebelumnya menjelaskan konsep zakat fitrah maupun sedekah kepada anak, dengan cara dan kalimat yang sederhana agar mudah dipahami anak.

Anak juga akan berpikir bahwa kita tidak mungkin hidup bersendiri. Mulai dari lahir sampai kelak meninggalkan yang fana ini, kita membutuhkan orang lain. Maka perlu memikirkan juga orang lain.

Anak bisa melihat sendiri bahwa masih banyak anak-anak yang tak seberuntung dirinya. Sekaligus mensyukuri kalau mampu berbagi dan memberi, berarti kita memperoleh karunia yang lebih yang patut disyukuri.

����������������������

KADANG ANAK TIDAK PERLU BERBAGI

Anak sebaiknya tahu, ada saatnya ia tidak perlu berbagi. Misal, si kecil baru dibelikan sepeda baru dan Anda mengajaknya di taman. Seorang anak yang tidak pernah Anda lihat sebelumnya mendekat dan ingin meminjam sepedanya. Untuk kasus seperti ini ajarkan anak untuk mengatakan “tidak” atau “lain kali” dengan sopan dan beranjak pergi. Dukunglah anak dan biarkan ia mengetahui bahwa terkadang kita tidak perlu berbagi dan waspada, terutama dengan orang yang tidak dikenal.

��REFERENSI

��Dr. Handrawan Nadesul. Mengajarkan Anak Bersyukur Melalui Sedekah. https://www.sahabatnestle.co.id/content/view/mengajarkan-anak-bersyukur-melalui-sedekah.html (2015)

��Dr. dr. Soedjatmiko, Sp.A(K), MSi. Soedjatmiko, Sp.A(K), MSi. Pentingnya Stimulasi Bermain untuk Merancang Kecerdasan Multipel. http://http://idai.or.id/artikel/seputar-kesehatan-anak/pentingnya-stimulasi-bermain-untuk-merangsang-kecerdasan-multipe (24 Juli 2015)

��Zuhari Haurani. Bila Si Kecil Anti Berbagi (Pelit). http://www.anakku.net/bila-si-kecil-anti-berbagi.html (24 Juni 2012)

��Mau Berbagi. http://www.kancilku.com/Ind// (9 November 2015)

��〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰
�� Islamic Parenting Community �� 
〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰��

�� fan page: https://m.facebook.com/isparentingcommunity

�� Instagram: @islamicparenting

�� twitter: @isparentingcom

�� blog:  isparenting.wordpress.com

Menanamkan Aqidah pada Anak

Materi Liqo online
Rabu, 18 november 2015
Jam : 19.00 - 21.00
Narasumber :  ustadzah Lilah

��Menanamkan Aqidah pada Anak��

Akidah adalah pondasi yang kokoh bagi bangunan peradaban Islam. Tanpa akidah yang terpancang, kekuatan peradaban yang dibangun akan goyah. Dan tugas menanamkan akidah adalah tugas setiap keluarga muslim kepada anak-anak mereka.

Yakinlah, lembaga sekolah tidak bisa menjamin dapat menggantikan tugas penting orang tua itu. Tapi, mungkin sekolah bisa memberi pengayaan pengetahuan tentang data-data yang menguatkan akidah dan pokok-pokok ajaran agama kepada anak-anak kita.

Menanamkan akidah ke dalam hati anak-anak kita memang bukan pekerjaan instant. Butuh waktu dan kesabaran. Sebab, akidah adalah masalah yang abstrak. Tapi yakinkan kepada anak kita bahwa sekarang mungkin mereka tidak mengerti, seiring dengan waktu dan berkembangnya pikiran mereka, kelak mereka akan paham.
Rasulullah sendiri butuh tigabelas tahun utk membuat pertahanan aqidah para sahabat kuat saat diuji berbagai siksaan dan caci maki.

Kekuatan apa yg mendorong mereka rela meninggalkan tanah kelahiran, ke tempat yang mereka belum tahu sblmnya, kekuatan apa yg mendorobg kaum anshar menerima dengan lapang dada sahabat muhajirin mereka, padahal kondisi mereka pun papa.
Dan ujian aqidah terbesar adalah saat mulai diterapkannya syariat di Madinah, bagaimana para lelaki berbondong2 menumpahkan khàmr mereka saat turun ayat larangan meminumnya, atau para sahabat wanita bergegas menarik kain yang mereka punya saat turun perintah berhijab. Masyaallah...itulah bunda yang disebut kekuatan iman.

Maka emahaman akidah yang harus kita tanamkan kepada anak-anak kita sejak dini,  tentu saja tentang Allah swt., tentang kitab-kitab samawi, tentang malaikat, tentang nabi dan rasul, tentang hari akhir. Tapi pastinya kita perlu bahasa sederhana untuk menyampaikan hal-hal yang  aksiomatik mengenai itu semua.
Dan, itulah yang Allah tekankan dengan menggambarkan betapa getolnya Nabi Ya’kub dalam masalah aqidah. Sampai ketika anak-anaknya pun dewasa, pertanyaan beliau adalah masalah akidah.

أَمْ كُنتُمْ شُهَدَاء إِذْ حَضَرَ يَعْقُوبَ الْمَوْتُ إِذْ قَالَ لِبَنِيهِ مَا تَعْبُدُونَ مِن بَعْدِي

“Adakah kamu hadir ketika Ya’qub kedatangan (tanda-tanda) maut, ketika ia berkata kepada anak-anaknya: “Apa yang kamu sembah sepeninggalku?” (QS. Al-Baqarah [2]: 133).

Dalam tafsirnya, Ibn Katsir menjelaskan bahwa kewajiban orangtua adalah memberi wasiat kepada anak-anaknya untuk senantiasa beribadah kepada Allah semata.

Hal ini memberikan petunjuk penting bahwa kewajiban utama orangtua terhadap anak-anaknya adalah tertanamnya akidah dalam sanubarinya, sehingga tidak ada yang disembah melainkan Allah Ta’ala semata.

Lantas, bagaimana cara kita menanamkan pendidikan akidah pada anak di zaman seperti sekarang ini?
��Pertama, dekatkan mereka dengan kisah-kisah atau cerita yang mengesakan Allah Ta’ala.

Terkait hal ini para orangtua sebenarnya tidak perlu bingung atau kehabisan bahan dalam mengulas masalah cerita atau kisah. Karena, Al-Qur’an sendiri memiliki banyak kisah inspiratif yang semuanya menanamkan nilai ketauhidan.

Akan tetapi, hal ini tergantung pada sejauh mana kita sebagai orangtua memahami kisah atau cerita yang ada di dalam Al-Qur’an. Jika kita sebagai orangtua ternyata tidak memahami, maka meningkatkan intensitas atau frekuensi membaca Al-Qur’an sembari memahami maknanya menjadi kebutuhan yang tidak bisa ditunda.

Kalaupun dengan cara membaca ternyata masih belum bisa. Kita bisa menyiasatinya dengan membeli buku-buku kisah dalam Al-Qur’an.
Sejak dini, anak-anak kita sudah harus memiliki kekuatan akidah sesuai dengan daya nalar dan psikologis mereka.

✏Kedua, ajak anak mengaktualisasikan akidah dalam kehidupan sehari-hari.

Langkah selanjutnya dari tugas kita sebagai orangtua adalah mengajak mereka untuk mengaktualisasikan akidah dalam kehidupan sehari-hari.

Apabila anak kita belum baligh, maka aktualisasi akidah ini bisa dilakukan dengan mengajak anak beribadah bersama2. Sesekali kita kenalkan dengan masjid, majelis taklim, dan sebisa mungkin ajak mereka untuk senantiasa mendengar bacaan Al-Qur’an dari lisan kedua orangtuanya.

Apakah tidak boleh dengan murottal melalui alat elektronik? Jika tujuan kita adalah mengajak, maka keteladanan jauh lebih efektif.

Adapun kala anak kita sudah baligh maka orangtua harus tegas dalam masalah akidah ini. Dengan catatan, penanaman aqidah sdh kita lakukan jauh sebelumnya, sehingga saat balligh, anak sudah memahami konsekuensi.

Apabila anak kita perempuan, maka mewajibkan mereka berjilbab menjadi satu keniscayaan. Dan, itu adalah bagian dari aktualiasi akidah.

Dengan demikian, sejatinya tugas orangtua dalam masalah akidah ini benar-benar tidak mudah. Sebab selain mengajak, orangtua juga harus senantiasa melakukan kontrol akidah anak-anaknya. Terlebih pengaruh budaya saat ini, seringkali menggelincirkan kaum remaja pada praktik kehidupan yang mendangkalkan akidah.

✒Ketiga, mendorong anak-anak untuk serius dalam menuntut ilmu dengan berguru pada orang yang kita anggap bisa membantu membentuk frame berpikir islami pada anak.

Orangtua harus memiliki kesungguhan luar biasa dalam hal ini.

Dengan cara apa? Di antaranya adalah dengan mencarikan guru yang bisa menyelamatkan dan menguatkan akidah mereka.
Tanpa menafikan fungsi orangtua sebagai pendidik utama, anak2 juga perlu mendapatkan pencerahan dari sisi lain.

Dorong anak-anak kita untuk bersilaturrahim ke tokoh2 muslim, berkunjung ke pengasuh pesantren agar belajar, diskusi atau sharing masalah akidah. Dorong mereka untuk mendatangi majelis-majelis ilmu yang diisi oleh guru, ustadz, ulama atau pun figur publik Muslim yang terbukti sangat baik dalam menguatkan akidah anak.

Mengapa kita sebagai orangtua merasa ringan mengikutkan anak kursus ini, kursus itu, sementara untuk akidah yang super penting, bahkan untuk masalah surga dan neraka kita sendiri, kita sebagai orangtua justru tidak mempedulikannya.

Insyaallah bunda,  tanamkan keyakinan pd diri kita, bahwa kita bisa menguatkan iman buah hati kita. Krn keyakinan mereka beragama jauh lebih sulit kita ajarkan ketimbang melatih ketrampilan beragama mereka.
Kuatkan iman...maka seluruh aspek ibadah dan akhlaq akan ikut dengan sendirinya.

Wallahu a'lam bishshowab

Sharing Materi IPC#48 - Bekal Anak Menuju Baligh

��������������
Sharing materi IPC/48
��������������

�� 27 November 2015
�� 15 Shafar 1437
_______________________

�� Disarikan oleh: Yuniarti

�� Tema: Parenting

Bekal Anak Menuju Baligh

Setiap anak, siap atau tidak akan sampai pada masa baligh. Pada masa itu, ia sudah dibebani kewajiban menjalankan syariat Islam layaknya orang dewasa. Lalu, apa persiapan yang harus dilakukan orangtua untuk sampai pada masa itu?

Dalam bahasa Arab, baligh artinya sudah sampai. Maka anak baligh dapat diartikan sebagai anak yang telah mencapai masa wajib untuk menjalankan syariat Islam. Pada saat ini dosa dan pahala mulai menjadi bagian dari catatan amalnya.

Usia baligh pada masa sekarang terjadi lebih cepat, yaitu pada usia 9-13 tahun. Hal ini disebabkan dua hal: faktor peningkatan gizi dan rangsangan media.

Secara medis, dalam tubuh seorang anak baligh sedang terjadi pematangan organ-organ seksual. Perubahan faali pada anak laki-laki ditandai dengan tumbuh bulu, muncul perubahan suara dan otot-otot mulai kekar. Puncaknya, anak lelaki ini akan mengalami mimpi basah. Sementara perubahan faali pada perempuan ditandai dengan membesarnya pinggul, payudara dan datangnya menstruasi.  Perubahan ini menjadi situasi yang membingungkan bagi anak.

Peran orangtua dalam membimbing anak memasuki baligh dengan nyaman:

1⃣ mengajarkan dan membentuk aktivitas ibadah anak. Mengajarkan shalat, mengajak anak ke masjid, melatih anak berpuasa, mengajarkan haji, melatih anak membayar zakat, dll.

2⃣ penegasan tentang perbedaan jenis kelamin. Ungkapan seperti saya perempuan, dia laki-laki, ayah laki-laki, ibu perempuan, aqiqah anak laki-laki memotong dua kambing, sementara perempuan satu.

Penegasan jenis kelamin ini harus diiringi dengan pembentukan konsep diri untuk mengarahkan anak menjadi pribadi yang bertanggung jawab sesuai jenis kelamin mereka.

3⃣ mengajarkan adab-adab aurat pada anak, seperti memisahkan kamar tidur anak laki-laki dan perempuan, mandi pada ruangan tertutup dan menjaga batas-batas kesopanan aurat.
Mengajarkan pengklasifikasian pakaian sesuai dg tempat (pakaian luar rumah yg sempurna menutup aurat, pakaian di tengah keluarga/rumah yg sopan, pakaian tidur).

4⃣ membangun komunikasi yang baik dengan anak. Persiapan baligh pada anak dapat dikomunikasikan dengan mempertimbangkan aspek syariah, kesehatan dan psikologi. Orangtua harus menjelaskan tentang proses reproduksi manusia. Seperti apa yang terjadi pada diri perempuan saat haid? Bagaimana cara bersuci setelah haid? Bagaimana cara mengqadha shalatnya? Begitu pula dengan anak laki-laki. Orangtua perlu menjelaskan dengan bahasa yang sopan tentang peristiwa yang akan ia hadapi, yaitu mimpi basah.

Konsep pendidikan untuk anak menjelang baligh dapat kita temukan dari Nabi Ibrahim, yaitu meliputi aspek tilawah untuk pencerahan intelektual, tazkiyah untuk penguatan spiritual, taklim untuk pengembangan keilmuan dan hikmah serta panduan operasional dalam amal kebaikan.

Sumber:

�� http://nizar-ppal-furqon.blogspot.co.id/2009/11/mengantar-anak-menuju-baligh.html

�� https://windafrestikawati.wordpress.com/2014/10/07/konsep-dan-teknis-pre-aqil-baligh/

�� http:/muhammadaziz.com/?p=309

��Divisi Program IPC ✏

��〰〰〰〰〰〰〰〰〰
�� Islamic Parenting Community��
〰〰〰〰〰〰〰〰〰��

�� fan page: https://m.facebook.com/isparentingcommunity

�� Instagram: @islamicparenting

�� twitter: @isparentingcom

�� blog: isparenting.wordpress.com

RESUME BINCANG SERU (BIRU) IPC - Perkembangan Motorik Anak 0-2 tahun

RESUME BINCANG SERU (BIRU)

Islamic Parenting Community

Perkembangan Motorik Anak 0-2 tahun

〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰

Narasumber : Puti Ayu Setiani, S.Psi
IPC 3
PJ Management : Riesya Utami & Kamilah Fithri (Div Program IPC)
Admin : Evi Satriana
Host : Rianita Nur P (Rhea) - Sokaraja
Co-Host : Winhy's Ika Y - Sidoarjo
MC IPC #1 : Tantry Mulyani - Cirebon
MC IPC #3 : Tyas Endah - Kudus
MC IPC #4 : Afifah - Solo
MC IPC #5 : Lia Rahayu - Indramayu
Tanggal Diskusi : Sabtu, 17 Oktober 2015
⌚ Waktu Diskusi : 19.30 - 21.00 WIB

〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰

Profil Narasumber

  Puti Ayu Setiani, S.Psi 

  Puti merupakan Lulusan S1 Psikologi UI yang kini sedang menimba ilmu di Magister Psikologi Profesi Pendidikan di Fakultas Psikologi UGM.

Puti sangat menyenangi dunia pendidikan, terutama pendidikan anak usia dini. Saat tinggal di Singapura, Puti banyak terlibat dalam kegiatan saung Anak yang diselenggarakan tiap bulan dalam acara pengajian bulanan Indonesia Muslim Association in Singapore di KBRI Singapura. Puti juga pernah mengajar sebagai guru privat qiraati bagi anak-anak Indonesia usia 5-8 tahun. Puti lalu berhijrah ke Yogya untuk mendampingi suami sekaligus menimba ilmu untuk meraih gelar psikolog di UGM.
      
Saat ini Puti sedang menjalani masa praktik kerja di 5 kancah pendidikan, yaitu SLB, TK, SD, SMP, dan SMA di Yogyakarta.

〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰
 
Perkembangan Motorik Anak 0-2 tahun
Oleh : Puti Ayu Setiani, S.Psi

MATERI
  Perkembangan Motorik Anak 0-2 Tahun 

     Pada umumnya, perkembangan motorik dibagi menjadi dua, yaitu:

Motorik kasar ; aktivitas motorik yang mencakup keterampilan otot-otot besar, seperti mengangkat leher, duduk, merangkak, tengkurap, dsb.
Perkembangan motorik kasar anak akan lebih dahulu berkembang dibanding motorik halus.

Motorik halus ; mengacu pada pergerakan yang dilakukan oleh otot-otot kecil dari tangan.
Bayi akan mengeksplorasi tubuhnya dan dunia sekitarnya dengan menggunakan tangannya. Ketrampilan motorik halus memerlukan koordinasi antara otot-otot tangan dan juga koordinasi dengan penglihatannya.

Tahun pertama kehidupan merupakan dasar dari perkembangan motorik halus. Sedangkan dua tahun berikutnya merupakan masa bagi bayi untuk mengasah ketrampilan tersebut. Ketrampilan motorik halus terkait dengan berbagai macam aspek ke depannya, diantaranya menjadi dasar bagi anak untuk mengembangkan kemampuan bina diri seperti memakai baju, menyisir, makan menggunakan sendok, dsb. Ketrampilan motorik halus juga sangat berkaitan erat dengan kemampuan problem solving, komunikasi, dan pemahaman terhadap bagaimana tubuh bekerja.

Ketrampilan motorik sendiri terdiri dari beberapa unsur, yaitu:
Kekuatan : ketrampilan otot untuk menampilkan tenaga
Koordinasi : ketrampilan untuk memisahkan atau meyelaraskan berbagai hal dalam satu tugas kompleks. Gerakan koordinasi meliputi kesempurnaan waktu antara otot dengan sistem syaraf
Kecepatan: ketrampilan yang berdasarkan satuan waktu tertentu
Keseimbangan: ketrampilan untuk mempertahankan tubuh dalam berbagai posisi
Kelincahan: ketrampilan mengubah arah dan posisi tubuh dengan cepat dan tepat pada waktu bergerak dari satu posisi ke posisi yang lain

Pada bayi yang baru lahir, gerak refleks merupakan gerak dominan yang ada pada bayi, namun gerak refleks akan tergantikan dengan gerak motorik kasar seiring berjalannya waktu. Gerak refleks juga berfungsi sebagai persiapan gerak yang disadarinya.
Beberapa contoh gerak refleks pada bayi baru lahir antara lain:
Kedipan mata : terstimulasi ketika terdapat cahaya atau sentuhan tangan di dekat kepala. Bayi akan menutup kelopak matanya. Gerak refleks ini berfungsi untuk melindungu bayi dari stimulasi yang terlalu kuat
Mencari (rooting): bayi akan mencari arah sumber stimulasi dengan mulut ketika pipinya disentuh. Fungsinya membantu bayi untuk menemukan puting susu ibu.
Menghisap (sucking): bayi akan melakukan gerakan menghisap ketika ibu menyentuhkan puting susu ke ujung mulut bayi.
Moro: Bayi melakukan gerakan refleks dengan melengkungkan tubuhnya, menggerakkan kaki dan tangannya ke arah depan, dan mendongakkan kepalanya ke belakang. Refleks ini akan muncul karena stimulasi suara yang keras dan tiba-tiba.
Menggenggam (palmar grasp): bayi akan refleks menggenggam jari ketika jari telunjuk disodorkan padanya. Refleks ini mempersiapkan bayi untuk menggenggam dengan penuh kesadaran.
Refleks leher (tonic neck): peningkatan kekuatan otot (tonus) pada lengan dan tungkai sisi ketika bayi menoleh ke salah satu sisi. Gerak refleks ini berfungsi mempersiapkan bayi untuk gerakan menggapai sesuatu.

Ketika bayi sudah mulai menyadari gerakannya, maka ketrampilan motorik kasar dan motorik halus akan berkembang sesuai dengan tahapan usianya. Perlu diingat bahwa kemampuan tiap bayi berbeda antara satu dengan yang lain. Di tiap kemampuan baru yang bisa dilakukan bayi, terdapat empat faktor yang saling mempengaruhi, yaitu:
Perkembangan sistem saraf pusat bayi (otak dan teman-temannya)
Kapasitas gerakan tubuhnya (yang berdasarkan umur)
Tujuan yang ada di pikiran bayi (motivasi internal yang dimiliki bayi. Secara naluriah, bayi memiliki tujuan ketika menggerakkan tubuhnya ataupun untuk mencapai tujuan tertentu), dan yang keempat
Dukungan lingkungan terhadap perilaku bayi.

Stimulasi yang diberikan lingkungan kepada bayi merupakan suatu faktor penting agar bayi berhasil melakukan tugas perkembangannya. Akan tetapi, stimulasi yang berlebihan tidak selamanya baik bagi bayi. Stimulasi harus diberikan sesuai dengan kesiapan atau kematangan bayi sesuai dengan umurnya.
Berikut merupakan capaian kemampuan motorik kasar dan halus berdasarkan tahap usia rata-rata bayi mencapainya:

  Motorik Kasar 

  0-3 bulan 
Ketika bayi menginjak usia 1 bulan, bayi mulai menggerakkan tangan dan kakinya ke atas. Bunda bisa menstimulasi bayi dengan menggantung mainan yang mencolok warnanya atau mengeluarkan bunyi. Atau bunda juga bisa menaruh mainan di sisi kiri dan kanan bayi agar bayi berkeinginan untuk menggapai mainan tersebut. Bunda juga dapat menstimulasi bayi dengan bernyayi sambil menggerak-gerakkan tangan dan kaki bayi.
Memasuki usia 2 bulan, tummy time sangat dianjurkan untuk merangsang gerak motorik kasarnya. Bunda bisa membaringkan bayi dalam keadaan tengkurap, lalu menstimulusnya dengan mainan yang berbunyi di sisi kanan, kiri, juga atasnya. Tengkurap juga dapat menguatkan otot perut dan leher bayi. Akan tetapi, Bunda harus memastikan posisi kepala bayi agar bisa bernapas. Bunda juga jangan terlalu memaksakan bila bayi menolak/menangis keras.
Memasuki usia 3 bulan, Bunda bisa menstimulasi bayi dengan menggerak-gerakkan kakinya seperti gerakan mengayuh sepeda. Di sekitar usia ini, bayi juga sudah mulai bisa menggenggam mainan seperti balok.

  4-6 bulan 
Rata-rata di usia 4 bulan, bayi sudah mulai bisa memiringkan badan ke kiri dan kanan. Bunda bisa menstimulasinya dengan memindahkan mainan secara perlahan ke sisi bayi agar ia memiringkan badannya dan juga mampu berguling. Posisi tummy time juga membantu bayi untuk melatih ototnya agar semakin kuat untuk membantunya saat ia belajar duduk. Bayi juga akan mulai belajar maju sehingga akan menguatkan otot lengannya.
Di usia 5 bulan, umumnya bayi sudah mulai bisa berguling ke satu arah. Bunda bisa memberikan bantuan/ mengajari bayi gerakan berguling bila bayi masih belum bisa melakukannya dengan baik. Rangsangan mainan juga sangat baik agar bayi memiliki keinginan untuk meraihnya. Bunda juga sudah mulai bisa menstimulasi bayi dengan cermin agar bayi melihat dirinya di cermin.
Di usia ini bayi juga sudah bisa untuk menjejak di pangkuan Bunda. Bayi akan menaik turunkan badannya dan mengoceh kegirangan. Gerakan ini akan menambah kelenturan otot tubuh bayi.
Di usia 6 bulan, bayi sudah mulai bisa diposisikan untuk duduk. Posisi didudukkan melatih bayi agar mampu duduk sendiri.

  7-9 bulan 
Di usia 7 bulan, bayi umumnya sudah bisa untuk duduk sendiri dan juga belajar merangkak. Saat memasuki fase ini bayi akan bereksplorasi. Bunda harus memastikan bahwa lingkungan ekplorasi bayi aman dari bahaya.
Di usia 8 bulan bayi akan berusaha berpegangan dan mengangkat tubuhnya untuk berdiri. Akan tetapi, umumnya bayi belum bisa untuk duduk kembali tanpa bantuan.
Memasuki usia 9 bulan, bayi akan belajar berjalan dengan titah. Bayi sudah mampu untuk menapakkan serta melangkahkan kedua kakinya jika dipegang kedua tangannya.

  10-12 bulan
Di usia 11 bulan, bayi akan dapat berdiri sendiri dalam waktu kurang lebih 2 detik. Bayi sudah mampu mengontrol dirinya dan keseimbangannya semakin berkembang dengan baik.
Memasuki usia 12 bulan, sebagian anak sudah siap untuk berjalan sendiri meskipun masih limbung. Akan tetapi, bila belum bisa berjalan di usia ini, jangan khawatir, karena rentang anak bisa berjalan sendiri dari usia 9-18 bulan.

  12bulan -2 tahun 
Di usia 12 bulan, anak sudah mulai mampu untuk menyusun bangunan dari dua buah kubus.
Mampu menaiki tangga dengan bantuan di usia 16 bulan, melompat di tempat di usia 23 bulan 2 minggu, dan berjalan berjinjit di usia 25 bulan.

  Motorik Halus 

  0-3 bulan 
Pada periode ini gerakan tubuh bayi kebanyakan merupakan gerak refleks (seperti yang dijelaskan di materi di atas). Stimulasi yang dapat dilakukan untuk melatih bayi dalam gerak motorik halusnya adalah dengan memanfaatkan refleks menggenggam (palmer grasp). Bunda dapat menyentuh buku-buku jari bayi, dan ketika jarinya terbuka, sodorkan jari bunda agar bayi menggenggamnya. Gerak refleks ini lama kelamaan akan menjadi suatu gerak yang disadari oleh bayi. Posisi tummy time di usia 2 bulan juga dianjurkan karena melalui posisi tersebut, bayi dapat memperkuat bagian punggung, bahu, tangan, serta otot-otot tangannya.

4-6 bulan 
Periode ini merupakan periode krusial dalam pengembangan ketrampilan motorik halus bayi. Selama periode ini, bayi akan mulai belajar mengkoordinasikan pikirannya (keinginannya) dan gerakan tangannya. Bayi tidak hanya dapat mengambil mainan dan memasukkannya ke dalam mulut, pada periode ini bayi mulai mampu memegang tangannya, kakinya, dan memindahkan objek dari satu tangan ke tangan lain.

  7-9 bulan 
Di periode ini, bayi mulai terampil dalam memegang mainannya. Menggoyang-goyang mainan, membenturkannya, menjatuhkan atau melemparkannya.
Di usia 8 bulan bayi mulai belajar berstrategi. Contohnya, jika Bunda memperlihatkan sendok di depan wajah bayi secara vertikal, ia mulai tau bahwa ia harus memutar pergelangan tangannya seperti gerakan saat mau berjabat tangan. Jika Bunda menaruhnya secara horizontal, ia akan memutar pergelangan tangannya sehingga mampu mengambil sendok tersebut. Lalu selanjutnya ia akan dengan mudah meraih sendok karena sudah terampil dalam sesuatu yang dinamakan sebagai anticipatory behaviour. Dengan ini, ia mulai belajar bagaimana cara  memecahkan masalah atau problem solving. Di usia 8 bulan ini Bunda juga mulai bisa memberikan finger food yang sesuai agar bayi dapat mencoba untuk mengambil makanan tersebut dan menyuapnya ke dalam mulut mereka. Messy play juga mulai dianjurkan di periode ini.

10-12  bulan 
Pada periode ini bayi mulai mengetahui apa yang ia inginkan dan bergerak di tugas yang lebih sulit. Bayi mulai mengeksplorasi lingkungan sekitarnya, menunjuk objek yang ia lihat atau yang ia inginkan, dan juga sudah mampu menggunakan sinyal tangan untuk memberi tahu Bunda bahwa ia ingin diangkat atau diberdirikan. Di periode ini ia juga sudah mampu untuk bertepuk tangan dan memegang tangan Bunda. Bayi pada usia ini sudah memahami bermacam kata. Bunda dapat meminta anak untuk melakukan tugas-tugas yang melibatkan koordinasi motorik dan pemahamannya terhadap sebab dan akibat, misalnya seperti meremas mainan (kertas, sesuatu yang keras, yang memiliki akibat yang berbeda). Bunda juga dapat menstimulasi anak dengan cara membuat lubang/cekungan di playdough. Hal ini merupakan cara yang cukup baik bagi anak untuk belajar menggunakan jarinya secara mandiri.

  12  – 15 bulan 
Di usia 12 bulan, Bunda dapat memberikan aktivitas yang mengharuskan anak untuk mengambil benda dan memasukkannya ke dalam kotak. Permainan menyusun juga merupakan sesuatu yang dapat menantang anak. Stimulasi dapat diberikan dengan mengajak anak menyusun balok berukuran kecil sekitar 2,5 cm. Bunda juga sudah bisa mengajarkan aktivitas permainan memasukkan benda dan mengeluarkannya dari wadah. Lalu bisa dilanjutkan memasukkan benda dari wadah satu ke wadah lainnya. Wadahnya juga bisa terdiri dari bermacam ukuran.

  15-18 bulan 
Stimulasi memasukkan benda ke dalam wadah dapat dilanjutkan.
Di usia sekitar 18 bulan bunda juga dapat memberikan aktivitas pada anak dengan menggunakan krayon. Meronce juga sudah dapat diajarkan kepada anak. Bunda bisa memulainya dengan menggunakan pasta yang diwarnai atau manik yang ukuran lubangnya besar dan dengan tali yang cukup kaku atau kuat. Bermain busa sabun dan belajar meniupnya juga bisa dilakukan di periode umur ini.

18- 24 bulan 
Di periode usia ini, anak bisa distimulasi dengan permainan memasangkan bentuk dan lubangnya. Bermain puzzle bentuk juga sudah dapat dilakukan di periode ini.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam menstimulasi perkembangan motorik bayi:
Berikan tugas dari tugas yang sederhana lalu perlahan meningkat ketika anak sudah mampu menguasainya.
Berikan bayi banyak kesempatan untuk belajar mengembangkan ketrampilannya.
Dukung bayi dengan menyediakan sarana dan prasarana yang sesuai dengan usianya dan juga aman baginya.
Selalu apresiasi setiap usaha yang dilakukan anak agar ia termotivasi untuk terus berusaha dan berusaha lagi.

Sekian dulu materi dari saya, kurang lebihnya mohon maaf, semoga bermanfat.
〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰

Sesi Tanya Jawab

1⃣ Bagaimana menstimulasi anak usia 16 bulan supaya cepat jalan dan bicara?anak saya usia 16 bln tapi blm bs jalan dan bicara?
Femi_garut_ipc4

Jawab: Mba Femi, saya fokus ke jalannya dulu ya karena tema kali ini adalah perkembangan motorik. Seperti yang sudah saya jelaskan di atas, tiap level perkembangan merupakan kelanjutan dari level sebelumnya. Tahapan berjalan biasanya dimulai dari merangkak-berdiri berpegangan-berjalan dengan titah-berdiri satu dua detik tanpa dipegang- berjalan beberapa langkah-lalu mulai berjalan. Sejauh ini, nanda sedang berada pada tahap mana?

Seperti yang sudah saya jelaskan juga di atas, terdapat empat faktor yang mempengaruhi perkembangan. Untuk faktor di luar diri bayi, kita bisa terus memotivasinya untuk berjalan. Misal bayi mba Femi sudah berada pada tahap bisa berdiri 1-2 detik tanpa dipegang, tinggal lingkungan yang memotivasi bayi untuk melangkah. Motivasi bisa dilakukan, misal ketika bayi sudah bisa melangkah satu langkah, mba Femi bisa memberi tepukan atau sorak sorai sebagai bentuk apresiasi bagi bayi. Hal ini bisa dilakukan terus menerus sampai bayi akhirnya berani untuk melangkah lebih jauh lagi. Yang terpenting jangan sampai memaksa bayi ketika memang bayi merasa lelah. Untuk usia 16 bulan masih ok untuk terus distimulasi untuk bisa berjalan, karena batasan umur bisa berjalan sampai pada usia 18 bulan. Semangat terus melatih dan memotivasi si kecil, ya Mba.

2⃣ Assalamualaikum mb puti. Mau tanya bagaimana sebaiknya komposisi pemberian stimulasi motorik kasar dan halus untuk anak usia 12 bln? Apakah dalam satu hari harus selalu ada diberikan stimulasi dua2nya, bergantian atau bagaimana? Dan untuk anak usia segini apakah sudah dpt di identifikasi termasuk tipe anak yg bagaimana atau gaya termasuk belajar apa? Syukron mb puti' Marina_kebumen_ipc5

Jawab: Sebenarnya tidak ada patokan mba, selama anaknya happy dan tidak capek. Karena di usia 0-5 tahun anak belajar melalui inderanya, maka stimulasi juga dilakukan dengan kegiatan yang merangsang indera. Sebenarnya stimulasi motorik kasar dan halus bisa saling terkait satu sama lain. Contohnya, mba bisa meminta anak untuk merangkak dengan iming2 mainan yang disukainya. Nah, merangkak kan menstimulasi motorik kasarnya, sedangkan meraih mainan termasuk perkembangan motorik halus. Jadi, dua-duanya dapet. Asal asas anak happy dan tidak capek itu yang perlu dipegang, hehe.

3⃣Mutmainnah_banjarmasin_IPC2
Assalamu'alaikum
Mba Puti,anak saya laki2 usia hampir 14bulan. Belum bisa berjalan,duduk pun msh didudukkn (belum bisa duduk sendiri),dia ga merangkak,tp ngesot dada,ky militer2 gitu tangan & kaki nya kombinasi narik & dorong badannya tp ga diangkat seperti merangkak.
Stimulasi seperti apa yg bisa saya ajarkan agar anak saya segera bisa berjalan ya?
Makasih

Jawab: Mba mutmainah, tapi kalo diberdirikan apakah kaki bayi mba sudah bisa menapak dan kuat?

Jadi, sebenarnya fase berjalan tidak harus dilalui dengan fase merangkak (yang mengangkat kedua tangan dan kaki), yang terpenting adalah bahwa anak harus bisa melewati dahulu fase duduk-berdiri-dan berjalan, begitu mba. Untuk duduk sendiri, pada umumnya bayi sudah bisa melakukannya di usia di bawah 9/10 bulan. Untuk saat ini karena saya tidak bisa melihat bagaimana sebenarnya kondisi bayi Mba Mutmainah. Saran saya coba dikonsultasikan ke ahli tumbuh kembang yang ada di daerah mba untuk memastikan kondisi tersebut. Mohon maaf sebelumnya, ya Mba.

4⃣ Nurul_Medan_IPC 1
Salam Mbak Puti, anak saya usia 1bln 10hr, terkadang saya perhatikan, dia suka menjulingkan matanya itu apakah normal?  Kemudian benarkah kalo bayi 0-2 bln bila tidak dibedong kakinya akan membentuk huruf O?
Sekian Terimakasih

Jawab: Mba Nurul, untuk usia 1 bulan memang penglihatan bayi itu belum sempurna mba. Mereka masih melihat secara samar-samar. Untuk permasalahan dibedong, sebenarnya itu lebih membuat agar bayi merasa lebih nyaman saja (hangat sehingga nyaman untuk tidur). Untuk kaki yang membengkok jika tidak dibedong, menurut para ahli bahwa bayi yang baru lahir wajar kakinya terlihat bengkok karena di dalam rahim berada dalam posisi meringkuk. Jadi hal tersebut akan 'normal' dengan sendirinya. Begitu mba, semoga menjawab.

5⃣Dwi_bima_ipc5
Assalamualaikum mba puti..
Salam kenal.. Trimakasih atas sharingnya..
Mba, cepat atau lambar perkembangan motorik apakah berpengaruh terhadap kecerdasan anak? Jika berpengaruh, motorik kasar atau halus yang lebih dominan memberikan pengaruh?
Jazakillah mba

Jawab: 'alaikumussalam mba Dwi, pada dasarnya setiap aspek perkembangan akan saling terkait satu sama lain mba. Misal ketika anak mencoba meraih gagang sendok dan kita balikkan bayi akan mengerti bahwa ia harus menggenggam gagang dari sendok, jadi ia tidak akan mengarahkan tangannya ke arah atas, tapi ke arah bawah. Hal tersebut mengajarkan bahwa bayi dapat berpikir bagaimana cara efektif jika sendok diberikan seperti posisi yang tadi atau sebaliknya. Pada dasarnya hal tersebut juga merangsang perkembangan kognitif bayi. Contoh lain ketika mereka meraih dan melempar benda sehingga bunyi, mereka akan belajar konsep sebab-akibat, oh jadi kalo aku lepas, bendanya jatoh dan bunyi. Dua-duanya, baik perkembangan motorik kasar dan halus harus distimulus dengan seimbang. Beri kesempatan anak seluas-luasnya untuk bereksplorasi, merasa dan mengindera berbagai macam hal/benda, maka hal tersebut juga sekaligus akan merangsang perkembangan kognitif dari bayi. Begitu Mba Dwi.

6⃣Assalamu'alaikum Mbak/Ibu Puti.
Anak saya laki-laki usia 18 bulan akhir-akhir ini menolak disuapi, lebih suka makan sendiri tapi belum terampil menggunakan sendok, seringnya makan pakai tangan jadi belum bisa makan berkuah. Bagaimana melatih/stimulasi agar bisa menggunakan sendok dengan tepat? Anaknya cenderung menolak bantuan dan belum fokus jika diberikan instruksi. Mohon saran Mbak/Bu. Terimakasih
Rina_banjarnegara_ipc4

Jawab: ‘alaikumussalam, Mba Rina. Untuk kemampuan menyendok makanan membutuhkan koordinasi antara indera penglihatan dan motorik halus (otot-otot tangan). Untuk melatih koordinasi tersebut, Mba rina bisa memberikan permainan-permainan seperti memindahkan air dari wadah satu ke wadah yang lain menggunakan cangkir plastik, lalu dilanjut memindahkan air dari wadah besar ke wadah yang lebih kecil menggunakan centong, lalu bisa dilanjut memindahkan air dari satu wadah ke wadah lain menggunakan sendok.
Saat makan menggunakan sendok, mba Rina juga bisa sambil mencontohkan, misal “dek..dek..coba lihat bunda maem pake sendok, nih...dimasukkan ke mulut, nah sekarang coba adek makan kayak bunda?”. Biasanya balita kan suka dengan tantangan, hehe. Selalu apresiasi usaha anak, dan terima apapun hasil yang terjadi. Jadi jika masih berantakan, tidak mengapa. Dengan latihan terus-menerus insya Allah anak akan semakin terampil untuk makan dengan menggunakan sendok.

Dengan melatih hal tersebut diharapkan bayi akan semakin terampil untuk menggunakan sendok ketika makan. Untuk kemampuan makan menggunakan sendok sendiri rata-rata anak memang baru bisa di usia sekitar 1,5 tahun, namun tugas perkembangan ini berada sampai rentang usia 2 tahun. Semangat untuk menstimulus ya, Mba.

7⃣ Noni_Tangerang_IPC2
Assalamu'alaikum wr wb...
Terimakasih atas kesempatan pertanyaannya...
Bunda saya ingin bertanya, sekarangkan banyak anak2 yang disekolahkan sekolah todler...
Sebenarnya kemampuan apakan yang harus dikembangkan bagi anak usia balita...?
Dan benarkan kemampuan kognitif anak usia balita harus dihindari...?

Jawab: wa‘alaikumussalam wr wb, Mba Noni. Kalo kemampuan kognitif stimulusnya bisa dari bayi mba, hehe. Untuk anak usia balita, berikan aktivitas-aktivitas yang menstimulus semua panca ideranya, karena anak pada tahap ini belajar melalui semua panca indera yang dimilikinya. Mungkin yang dimaksud oleh mba Noni seperti menulis atau belajar menghitung ya? Prinsipnya, pada masa balita dikenalkan dulu saja. Jika anak memang suka dan senang, maka orangtua bisa melanjutkan untuk memberi stimulus lebih lanjut mengenai hal tersebut. Misal, anak usia 3 tahun memang pengin diajari baca, “Bunda, itu huruf apa? Itu bacanya gimana?”, maka sudah sewajarnya bagi orangtua untuk memfasilitasi anak belajar. Selama anak happy dan tidak dipaksa, sekali lagi tidak dipaksa, maka menurut saya tidak mengapa anak sudah dikenalkan huruf, angka, serta baca dan tulis. Begitu Bunda, prinsipya anak memang happy dan tidak dipaksa.

8⃣ Wafaa _bandung_ipc5
Ada ngga sih mba batas kelebihan aktifnya sampe disebut hiperaktif kalo msh di bawah 2th?

Jawab: Untuk mendiagnosa hiperaktif tidak bisa hanya dilihat sehari dua hari mba wafa. Perlu observasi dalam kurun waktu tertentu dan memenuhi kriteria-kriteria untuk menegakkan diagnosanya. Terlebih bayi masih berada di bawah umur 2 tahun. Jadi, untuk mengobservasi seorang anak hiperaktif atau tidak hanya bisa ditegakkan diagnosanya oleh para ahli. Begitu mba, semoga menjawab.

9⃣ Assalamu'aialkum,
Saya ingin tanya..dalam suatu standar tumbuh kembang anak, dinyatakan terlambat jika sudah melewati jangka waktu berapa lama kah?
terimakasih chacha_tokyo_ipc5

Jawab: ‘Alaikumussalam, Mba Chaca. Untuk menyatakan perkembangan anak terlambat atau tidak, maka pembandingnya ada dengan pencapaian rata-rata anak seusianya. Jadi begini contohnya, misal untuk kemampuan bayi berdiri tanpa pegangan dalam suatu populasi, 25 % anak berhasil di usia 7 bulan. 50% berhasil di usia 8 bulan. 75% berhasil di usia 9 bulan. 100 % berhasil di usia 10 bulan. Jadi, range kemampuan anak untuk berdiri tanpa pegangan berada dalam rentang 7 – 10 bulan. Ketika anak kita masih berusia baru memasuki 7 bulan dan belum bisa, berarti memang masih wajar.

Namun, misal ketika anak kita sudah berusia 9,5 dan belum bisa, maka masih berada dalam rentang yang wajar namun memerlukan stimulus yang intensif. Ketika anak kita berada pada usia di atas 10 bulan namun belum bisa melakukan hal tersebut, maka hal itu menjadi dikatakan terlambat dan sebaiknya diperiksa oleh ahli tumbuh kembang untuk dilihat bagaimana kondisi sebenarnya. Begitu, mba chacha kira-kira.

Untuk masing-masing ketrampilan sendiri, tiap kemampuannya memiliki standarnya masing-masing. Hal tersebut bisa dilihat contohnya dalam grafik checklist perkembangan denver (DDSC). Mungkin bisa di google untuk melihat lebih lanjut mengenai perbedaannya di tiap tugas perkembangan. Namun, untuk menggunakan tes denver sendiri para ahlilah yang bisa menginterpretasikannya. Jadi, ini sebagai bahan pengetahuan saja untuk orangtua. Semoga bermanfaat.

Assalamualaikum mbak puti, salam kenal, sy mau tanya, syifa 3th 9bln,PAUD sejak usia 2th, tp sampai sekarang kok blm apal warna dan angka ya, jd klo belajar tuh via lagu dia bs cepet apal, bidang kesenian jg cepet nyantol, tp klo di tanya, ini warna apa? Ini angka berapa? Syifa ga ingat lg.. sy takut syifa sakit seperti anaknya dedy corbuzier, perlukah di periksa? Namanya check apa dan dgn ahli apa? Terimakasih jawabannya..
Kokom_jogja_ipc 5

Jawab: wa‘alaikumussalam mba kokom. Mba kokom, memang dalam tugas perkembangan sendiri, anak mengenal 4 warna itu berada di rentang usia 3-4 tahun 9 bulan. Itu masih 4 warna ya mba, hehe. Coba saja dahulu dikenalkan warna-warna dasar, seperti merah-hijau-kuning dan biru. Setelah anak menguasai, baru dilanjutkan ke warna berikutnya. Kalau untuk check perkembangan bisa ke klinik tumbuh kembang anak mbak, biasanya ada di rumah sakit-rumah sakit pemerintah. Di sana anak akan diperiksa oleh para ahli, biasanya diperiksa oleh psikolog dan juga dokter anak. Semoga bermanfaat, ya mba.

Terima kasih sekali lagi atas kesempatannya. Semoga dari yang sedikit saya berikan bisa bermanfaat buat para IPCers . Saya mohon maaf atas segala kekurangan dan kekhilafan. Untuk menjalin silaturahim via media sosial, saya bisa dikunjungi di:
Fb dan email: putiayusetiani@gmail.com, atau
putiayusetiani.blogspot.com
Sampai bertemu di kesempatan selanjutnya.... 
Wassalamu’alaikum wr. wb.

Div. Administrasi
〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰
Islamic Parenting Community 〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰

fan page: https://m.facebook.com/isparentingcommunity

Instagram: @islamicparenting

twitter: @isparentingcom

blog: isparenting.wordpress.com

RESUME BINCANG SERU (BIRU) IPC - Ibu Produktif, Ibu Menulis

RESUME BINCANG SERU (BIRU)

Islamic Parenting Community

Ibu Produktif, Ibu Menulis

〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰

Narasumber : Indari Mastuti (Teh Iin)
IPC 9
PJ Management : Riesya Utami dan Kamilah Fithri
Admin : Maya Faroka
Host : Riska Iasha - Bima (NTB)
Co-Host : Melisya Margaretha Librany - Bali
MC IPC #6 : Yessy Nurmalasari - Bogor
MC IPC #7 : Ranie (Myrandha N. Agustiarani) - Balikpapan
MC IPC #8 : Rizki Trisy Ayuningratri - Yogyakarta
MC IPC #10 : Aninditia Narulita - Bandung
Tanggal Diskusi : Selasa, 6 Oktober 2015
⌚ Waktu Diskusi : 13.00 - 14.30 WIB

〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰

Profil Narasumber

Indari Mastuti . CEO Indscript Corp

Portofolio :
- Penulis 60 judul buku
- Penulis 7 Biografi
- CEO Indscript Copywriting yang menerbitkan  >1.000 judul buku bersama > penerbit
- CEO Indscript Personal Branding
- CEO Indscript Direct Selling
- CEO Indscript Training Center
- Founder Sekolah Perempuan
- Founder Komunitas Ibu-Ibu Doyan Nulis. Beranggotakan 15.000 orang calon Penulis dari seluruh dunia
- Founder Komunitas Ibu-Ibu Doyan Bisnis (IIDB). Beranggotakan 17.000 orang perempuan pebisnis

Pengalaman :
- Penulis artikel
- Jurnalis Tabloid
- Koresponden Majalah Remaja
- Penulis Buku
- Penulis Biografi
- Public Speaker

〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰

Ibu Produktif, Ibu Menulis
Oleh Indari Mastuti

IRT Produktif dengan Menulis

Ketika saya mengawali karir menulis, naskah saya berkali-kali ditolak. Tapi saya tidak pernah berhenti menulis. Saya menulis setiap hari dan semakin banyak kertas ketikan yang mengisi lemari. Ketika komputer sudah mulai saya gunakan, banyak sekali file-file di komputer yang isinya hanya 20%, 30%, hingga 100% yang juga masih saya simpan.

Saya terus menulis, tidak pernah merasa terkendala dengan setiap penolakan. Jika saya menyerah pada saat penolakan terjadi, saya yakin saat ini saya tidak akan menjadi penulis buku.

Salah satu buku saya pernah ditolak oleh salah satu penerbit beken di tahun 2004, namun di awal 2005 malah diterbitkan oleh grup Kompas Gramedia. Ini berkah dari keyakinan dan semangat yang tidak pantang menyerah.

Biar lebih paham alur saya sebagai IRT yang saat ini berbisnis di bidang penulis, saya lampirkan petikan wawancara dengan salah satu media di tahun 2009.
-----------------
Indari Mastuti: Penulis Sukses Tidak Pernah Berhenti Menulis

Usianya sih belum genap 29 tahun. Tetapi, soal karya dan produktivitas, jangan ditanya. Sudah lebih dari 50 judul buku dia tulis, mulai dari novel, buku pengembangan diri remaja, buku agama, buku keluarga, buku pertanian, sampai buku cerita dan seri pengetahuan untuk anak-anak. Hebatnya lagi, ke-50 judul buku itu ditulis hanya dalam kurun waktu 2004-2009!

Ya, dialah si pemilik nama pena Indari Mastuti, atau lengkapnya bernama Indari Mastuti Rezki Resmiyati Soleh Addy. Iin, demikian nama panggilannya, sudah menulis sejak SD. Ayahnya, Jumeno Addy Karso (almarhum) yang multi-talenta; seorang sastrawan, ahli bahasa, pelukis, penyanyi, dan olahragawan, tahu persis bakat Iin. Maka, jadilah sang ayah sebagai motivator utama dalam perkembangan keterampilan Iin dalam hal tulis-menulis.

Dan, sang ayah tidak pernah salah. Satu per satu tulisan Iin mulai dimuat di sejumlah media cetak. Honor dari menulis pun makin memotivasi Iin untuk terus menulis. Sambil sekolah maupun saat kuliah, alumnus Universitas Pasundan ini terus produktif menulis, demi menghasilkan honor. Sebab, kondisi ekonomi keluarganya saat itu sempat terpuruk, sementara menulis ternyata telah memberi mereka jalan keluar. Kini, Iin tumbuh menjadi salah satu penulis perempuan yang sangat produktif dalam menghasilkan buku-buku populer.

Jika Anda bepergian ke toko buku, mungkin akan menemukan judul-judul buku seperti; Jadi Petani, Siapa Takut?, Jika Penghasilan Suami Anda Lebih Kecil, Bagaimana Membangkitkan Motivasi Bekerja, Sukses Menjalankan Peran Ganda, SHOPAHOLIC, JANJIHOLIC, Bahasa Baku Vs bahasa Gaul, Biar Hobby jadi Duit, 50 Kiat Percaya Diri, Kalo Bisa Jadi Bos Kenapa mesti Jadi Karyawan, Menulis Kok Dibilang Sulit!, dan masih banyak lagi.

Pernah menjadi wartawan dan freelancer di sejumlah media massa, kini Iin benar-benar dapat hidup dari menulis. Ia juga mengembangkan bakat wiraswastanya dengan mendirikan Indscript Creative, lembaga yang melayani jasa kepenulisan. Sejumlah penulis dan editor kini berada dalam tim kepenulisannya. Selain itu, istri dari Deky Tasdikin dan ibu dari Qanita Muthmainatunnisa (9 bulan) ini juga menjalankan usaha dagang online maupun offline.

Sudah banyak karya ditorehkan oleh Iin, namun ia merasa harus terus bergerak maju. Menurut Iin, penulis itu sukses jika dia tidak berhenti menulis, “…tidak pernah puas menulis! Dan, tentu saja bisa menghasilkan uang dari menulis hahaha….” Semangatnya untuk bisa mandiri dan berkarier di bidang yang ditekuni jelas layak untuk diapresiasi. Berikut petikan wawancara Edy Zaqeus dari AndaLuarBiasa.com dengan Iin melalui email dan disambung melalui chatting

❓Sejak kapan Anda mulai berlatih menulis?

Menulis sebetulnya adalah hobi. Sejak SD, saya sudah membiasakan menulis. Namun, menulis yang sesungguhnya alias benar-benar belajar menulis, mungkin baru saya lakukan ketika SMA. Ketika itu, artikel pertama saya dimuat di majalah GADIS, dan otomatis dapat honor. Itu menjadi faktor motivasi saya. Dari kemunculan karya pertama itu, makin kuatlah keinginan lebih serius terjun ke dunia penulisan.

❓Peran orang tua dalam mendorong Anda supaya rajin berlatih menulis?

Barangkali, peran ayah yang paling menonjol. Ayah saya membudayakan membaca sejak saya masih kecil. Ayah sering memperlihatkan karya-karyanya pada saya. Secara tidak langsung itu mendorong saya aktif dan senang menulis. Dari mesin ketik kuno ayahlah karya pertama saya dimuat di majalah. Bagi saya, beliau adalah yang terbaik dalam hidup saya. Novel pertama saya didekasikan untuk beliau. Beliau sangat berjasa dalam hidup saya, tentu dengan cara beliau mendidik saya.

Dulu, ketika beliau terserang stroke, ekonomi keluarga kami jatuh terpuruk…. Ayah mengatakan, untuk mendapatkan uang, bisa saja saya memaksimalkan potensi menulis saya. Itulah awalnya, saya menyakini bahwa menulis bisa menjadi salah satu cara mencari uang. Tanpa teladannya, mungkin saya tak akan mampu melangkah sejauh ini.

❓Masih ingat, kapan pertama kali tulisan masuk ke media massa?

Tahun 1996, di majalah GADIS. Majalah favorit yang banyak digandrungi remaja, cewek khususnya.

❓Bagaimana perasaan Anda saat itu?

Tidak bisa terbayangkan, betapa senangnya! Luar biasa!!

❓Berapa besar honor menulis Anda saat itu?

Honor pertama yang saya dapatkan… waktu itu Rp 100.000, tahun 1996. Kebayang kan anak SMA udah dapat honor segede itu? Pastinya, seneng banget hehehe….

Ketika kuliah, Anda juga rajin mencari uang dengan menulis?

Ya. Selain kuliah, saya bekerja sambilan sebagai wartawan pemula di tabloid Indonesia-Indonesia dan beberapa majalah lokal di Bandung. Gajinya sih memang kecil. Tapi, keinginan belajar menulis sangat tinggi, keinginan mencari uang juga sama besarnya. Menjadi wartawan terus saya lakonin hingga dua tahun. Dari menjadi wartawan juga, saya sering kali mendapat tawaran menjadi notulis di banyak seminar atau rapat. Alhamdulillah, menulis ternyata memang menjadi sebuah pekerjaan yang menyenangkan.

❓Apa saja yang Anda tulis sewaktu masih kuliah?

Sewaktu kuliah, saya mengikuti beberapa kegiatan kemahasiswaan di kampus. Bidangnya pun tentang kepenulisan. Tulisan-tulisan itu berupa liputan berbagai kegiatan, notulis rapat-rapat, artikel koran, paper teman kampus.

❓Saat kuliah, Anda juga sudah mulai berwiraswasta, benarkah?

Benar. Kebetulan saya memang punya hobi berdagang. Sebenarnya, saya kuliah karena tuntutan pekerjaan. Bekerja sambil kuliah, sehingga peluang untuk berwiraswasta jauh lebih besar. Ketika kuliah sambil kerja, saya sudah memiliki usaha penjualan produk-produk fashion dan beberapa line KBU (telepon umum) yang tersebar di beberapa wilayah di Bandung.

Saya sangat suka dunia remaja. Remaja memiliki kesempatan yang sangat lebar untuk berprestasi. Sayangnya, saya sering kali miris ketika melihat begitu banyak hal negatif berseliweran di dunia mereka. Beberapa buku yang saya tulis, tak lain untuk satu tujuan agar remaja tidak sekadar menjadi remaja biasa, tapi luar biasa! Luar biasa dalam segala hal! Jujur, selain suka pada dunia remaja, buku-buku saya juga banyak bersumber dari kenyataan-kenyataan yang pernah saya alami, waktu remaja dulu.

Jadi, ini sebagai motivasi bagi remaja, bahwa kesulitan ekonomi tidak boleh menjadikan mereka berhenti melangkah. Justru ini menjadi motivasi untuk terus maju. Saya tumbuh dan besar dalam situasi yang sungguh menantang dalam segala hal. Satu hal yang membuat saya terus berkembang adalah satu keyakinan, masa depan ada di tangan saya, bukan orang lain.

❓Bagaimana Anda menilai kreativitas dan produktivitas remaja kita sekarang ini?

Di sisi yang lain, ada remaja yang sangat berprestasi dan luar biasa! Tapi di sisi lainnya, ada begitu banyak remaja yang menyia-nyiakan masa remajanya, untuk hal yang sia-sia. Kerap kali kreativitas dan produktivitas remaja terpaku hanya pada satu hal, yang bersifat fun atau kesenangan sesaat. Tetapi, pada hal lainnya yang juga membutuhkan sentuhan kreativitas, mereka sama sekali tak ada.

❓Kalau remaja berwiraswasta, bagaimana menurut Anda, perlukah?

Jiwa entrepreneur sebaiknya memang diasah sejak dini. Remaja berwiraswasta bagus, asal tidak melupakan tugas penting mereka, yaitu belajar di sekolah. Jangan sampai keasyikan dapat duit, mereka lupa mencari ilmu lainnya. Untuk remaja sih, wiraswasta bisa dilakukan sebagai kegiatan sampingan, yang mengasyikan sekaligus menambah wawasan.

❓Kabarnya Anda sudah menulis lebih dari 50 buku. Bagaimana caranya supaya bisa seproduktif itu?

Terdapat begitu banyak ide di kepala, dan kerap kali langsung saya tuangkan dalam bentuk tulisan. Dengan pede saya kirimkan kepada penerbit. Dan ternyata… dimuat. Siapa pun bisa produktif menurut saya, asal percaya diri dalam menulis, dan tidak malu mengirimkan karya yang sudah ditulis.

❓Anda suka menulis buku-buku pengembangan diri. Mengapa?

Moto menulis saya adalah menulis bisa menjadi pembelajaran bagi diri sendiri. Selain itu, menulis merupakan salah satu cara saya belajar, yaitu belajar dari tulisan yang dibuat dan bisa terus mengembangkan diri ke hal-hal yang positif. Itulah motivasi saya mengapa suka menulis buku-buku pengembangan diri.

❓Anda juga menelurkan banyak sekali judul buku anak. Bagaimana bisa menulis buku anak sebanyak itu?

Buku anak baru bisa saya tulis ketika saya sudah memiliki anak. Sebelumnya, saya kurang terampil membuat cerita anak. Walaupun waktu SMA, cerpen anak saya beberapa kali dimuat di harian Pikiran Rakyat Bandung. Nah, ketika memiliki anak, saya seolah membuat cerita untuk anak saya, sambil meninabobokannya dengan cerita, dan hasilnya ternyata lebih ada sense-nya.

❓Dari sekian banyak karya Anda, karya mana saja yang paling mengesankan dan mengapa?

Yang paling mengesankan adalah buku saya yang diterbitkan oleh penerbit Grasindo, Jakarta, judulnya Berubah, Kenapa Nggak? Di buku itu, saya benar-benar menulis dengan semangat perubahan. Buku yang berkonsep day by day itu memotivasi saya untuk terus berubah. Hari-hari yang ditulis dalam buku itu, benar-benar saya praktikkan dalam keseharian. Saya merasa luar biasa ketika menulisnya.

❓Dalam waktu dekat, karya apa saja yang hendak Anda luncurkan?

Buku parenting yang akan diterbitkan akhir Februari 2009 ini, oleh penerbit Luxima, Jakarta. Judulnya Becoming A New Mother—Cara Cepat Jadi Ibu Hebat!. Kemudian, menyusul Being A Great Wife—Cara Cepat Jadi Istri Hebat! yang diterbitkan penerbit Luxima juga.

❓Baik, kalau menurut Anda, penulis sukses itu yang seperti apa, sih?

Penulis sukses adalah penulis yang tidak pernah berhenti menulis, dan tidak pernah puas menulis! Dan, tentu saja bisa menghasilkan uang dari menulis hahaha…. Jadi, semangatlah jadi penulis….!

Ok, sukses ya…![ez]

〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰

❔Sesi Tanya Jawab

1⃣ Aslm.. tanya buat the iin...
Wah seneng banget dapet materi ttg menulis. Kemaren sempet ngadat nulis karena ada bayi lagi bayi lagi... E tapi pas ada lomba menulis dari ipc,saya coba rampungkan tulisan saya walau 'terpaksa'... Yang penting pede dulu, pede ngirimin naskah. Hehe...
The iin, kalo the iin kan menulis udah sedari dini ya, jadi udah ketauan bakatnya. Nah kalo saya pribadi, pas dewasa baru pengen bangettt jadi penulis...kayaknya bakat juga ga bakat2 bangetttt. Hehe. Cuma koq enak aja dibuat nulis... Untuk pemula seperti saya mau dong kasih masukan buat saya??? Trus kalo kita udah punya naskah, kira2 pilih penerbit yang bagaimana ya yang cocok??? Lalu langkah selanjutnya apa??? Jazakillah. Terimakasih
Puji-ipc 9-tangerang

2⃣ Assalamualaikum mb Iin..
untuk mengawali terjun jadi penulis, apa sih yang harus dilakukan,,dan bagaimana menentukan tema yang pas untuk memulai apa yang akan ditulis..
dan bagaimana cara membagi waktu antara menulis dengan berbagai kesibukan ibu rumah tangga dan anak-anak yang masih kecil-kecil..
Muflikhah_IPC 10_Malang

Jawaban no 1 dan 2 :
Untuk memulai jadi penulis tentukan mau menulis apa. Tulislah yang paling dikuasai dan paling dekat dengan keseharian kita. Jangan tema lain. Misalnya, jangan menulis politik kalau kita lebih banyak berjibaku urusan anak.BCara membagi waktu dengan anak adalah dengan menulis ketika anggota keluarga sudah tidur atau ketika anggota keluarga belum bangun. Bagusnya di waktu subuh atau malam.✅

3⃣ Bismillah, assalamualaikum warohmatullohi wa barokatuh. Jazakillah khoir atas materinya Bunda  Iin, Saya ingin minta tips agar lancar menulis, selama ini masih suka ganti-ganti media, kadang di buku kadang langsung di laptop, alhasil tulisan banyak yang tidak terselesaikan. Satu lagi, bagaimana agar kita tetep fokus sama hal yang mau ditulis karena terkadang suka terpengaruh dan berganti inspirasi setelah membaca tulisan atau cerita orang lain. Terima kasih, semoga berkenan menjawabnya. Woro_Bekasi_IPC6

Jawaban :
Ketika menulis memang kadang ide berloncatan dan kita selalu ingin menulis lagi dan lagi bahkan memasukkannya ke dalam naskah yang sedang ditulis padahal kalau dimasukkan semua ide dalam satu tulisan, ya tulisan jadi nggak jelas mau kemana arahnya.
Yang harus dilakukan adalah merancang daftar isi. Mengenai medianya mau dimana saja, nggak masalah. Nanti tinggal digabungkan satu sama lain. Kalau mau lancar menulis, mulai menulis dari yang kita kuasai, lalu perluas wawasan dengan membaca. ✅

4⃣ Assalamu'alaykum teh iin...

Menulis adalah katarsis bagi saya. Saya lebih mudah menuangkan emosi, ide, dan pikiran melalui tulisan daripada lisan. Ketika bahagia saya menulis. Ketika sedih saya menulis. Tapi setelah isi dada keluar, biasanya saya hapus tulisan-tulisan itu. Tetap dalam hati kecil saya ingin menjadi penulis profesional, bukan hanya sekedar meluapkan emosi saja. Apa langkah awalnya? Ada nasihat untuk saya? Terimakasih
Anin_ipc10

Jawaban :
Menulis seperti halnya berbicara, makin dilatih makin mahir. Menulis juga demikian makin diasah makin bagus. Mbak udah oke segala sesuatunya ditulis sehingga akan makin terlatih dan bagus tulisannya. Satu pesan saya: jangan menghapus tulisan. Sayang sekali apa yang kita tulis dihapus, jadikan sejarah semua tulisannya dan bakal jadi masterpiece tulisan berikutnya. Setelah terlatih menulis karena setiap hari menulis nanti akan ketemu jalurnya, tulisan apa yang akan menjadi kekhasannya. ✅

5⃣ Saya mempunyai blog tapi kadang semangat untuk menulis dan melanjutkan blog tersebut naik turun. Bagaimana caranya agar tetap semangat dan konsisten menulis di sela-sela kesibukan urusan rumah tangga dan pekerjaan lainnya. Terima kasih
Dian_jakarta_ipc6

Jawaban:
Assalamualaikum mbak dian, kalau mengikuti mood memang sulit. Maka saya sering bilang pada calon penulis, kalau memang benar benar ingin jadi penulis maka harus mengendalikan mood bukan dikendalikan mood.
Ibu rumah tangga manapun punya waktu yang sama, 24 jam tapi cara mengolah waktu yang berbeda. Ada yang produktif ada yang tidak. Nah, mbak dian mau produktif atau tidak? Kalau mau produktif manajemeni waktu dan kendalikan mood.✅

6⃣ Assalamualaikum ..
T'indari, saya mau bertanya 1. Bagaimana kiat-kiat menjadi seorang irt sekaligus penulis ?
2. Menurut pengalaman t'indari, dalam membuat suatu karya tulis. Hal apa saja yang dapat dikatakan itu sebuah tulisan yang baik ?
Terimakasih
Fauziah_Bandung_IPC8

Jawaban:
Assalamualaikum mbak fauziah, kiat irt jadi penulis ada di manajemen waktu. Memasukkan jadwal menulis berbarengan dengan aktivitas domestik yang padat bukan persoalan mudah. Tapi semua pasti bisa melakukannya asal tekadnya kuat, langkahnya benar
Tulisan yang baik adalah tulisan yang bisa mengubah pembaca ke arah yang lebih positif.✅

7⃣  Bagaimana cara mba iin untuk menjaga semangat agar tetap konsisten dalam menulis karena terkadang semangatnya hanya di awal tapi selalu malas untuk melanjutkannya sehingga naskah/tulisan kita tidak selesai salah satu alasannya karena kehabisan ide atau kurang percaya diri dengan karya yang kita buat? Terimakasih..
Meilawati_bandung_ipc9

Jawaban:
Assalamualaikum mbak meilawati, menulis bagi saya bukan hanya nafas tapi juga sumber penghasilan. Jadi, nggak ada alasan untuk tidak menulis. Saya kendalikan mood sehingga menulis tetap lancar.
Biar nggak mentok? Sebetulnya mentok atau kehabisan ide bisa terjadi pada siapapun. Kuncinya adalah menulis yang paling dikuasai agar mentoknya minimalis hehehe
Pede? Kalau hanya nurutin nggak pede, sampai kapanpun nggak jadi penulis. Pede orang dilatih mbak. Ayo berlatih ✅

8⃣ Assalamu'alaykum.. Teh Indari yg cantik nan selalu semangat berkarya
Fithri seorang IRT dgn seorang putra 3y & tengah hamil.
Bagaimana cara mengatur waktu untuk menulis di saat mood tidak mendukung? Indikator sebuah tulisan layak dipublikasikan apa? Terima kasih atas pencerahannya
Fithri_Bandung_MANA

Jawaban:
Assalamualaikum mbak Fithri, kalau mau ngikutin mood susah selesainya he he
Sekali lagi kendalikan mood ya. Salah satu cara mengendalikannya dengan membuat mimpi besar anda di bidang penulisan. Mau jadi apa? Kapan buku jadi? Bahkan anda bisa membayangkan saat buku terbit sebagai pelecut semangat.
Indikator buku kayak terbit adalah buku itu bisa menjadi solusi permasalahan yang terjadi saat ini.✅

9⃣ Teh Iin, apakah teteh punya waktu khusus (me time) dalam menulis? Bagaimana cara membagi waktu antara menulis dengan melakukan pekerjaan rumah serta mengurus suami dan anak?
Ranie_Balikpapan_IPC7

Jawab: assalamualaikum mbak Ranie. Pastinya saya punya manajemen waktu, kalau nggak stress yang ada. Ada 118 to do list (awalnya 192) yang saya lakukan tiap hari. Salah satunya adalah menulis. Bahkan pekerjaan seperti memotong kuku anak pun saya catat di agenda hehehe.
Sukses seorang ibu, istri, dan penulis atau profesi apapun akhirnya dilihat dari kemampuan memanajemen waktunya.✅

Divisi Administrasi

〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰
Islamic Parenting Community
〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰

fan page: https://m.facebook.com/isparentingcommunity

Instagram: @islamicparenting

twitter: @isparentingcom

blog: isparenting.wordpress.com

RESUME BINCANG SERU IPC - Optimasi Medsos untuk Mompreneur

RESUME BINCANG SERU (BIRU)

Islamic Parenting Community

Optimasi Medsos untuk Mompreneur

〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰

Narasumber : Muri Handayani (Teh Hani - Razha)
IPC 6
PJ Management : Riesya Utami & Kamilah Fithri (Div Program IPC)
Admin : Maya Faroka
Host : Yessy Nurmalasari - Bogor
Co-Host : Nely Febriatur Rizky - Jakarta
MC IPC #7 : Risya Aisha - Cimahi
MC IPC #8 : Rizki Trisy Ayuningratri (Kiki Trisy) - Yogyakarta
MC IPC #9 : Pratiwi ( Tea Shafiyyah ) - Sukoharjo
MC IPC #10 : Ovi Restuwulan Novyanti - Malang
Tanggal Diskusi : Rabu, 4 November 2015
⌚ Waktu Diskusi : 10.00 - 11.30 WIB

〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰

Profil Narasumber

Nama        : Muri Handayani (Hani)
Kelahiran  : November 1983
Anak         : 2 orang (5tahun & 2tahun)
Pendidikan terakhir : Teknik Informatika Universitas Budi Luhur
Domisili    :  Bandung
website     : www.murihandayani.com

⭐ Aktivitas :

Pendiri dan pemilik Sekolah Bisnis Online (SBO) >>> www.sboplaza.com
Didirikan pertama di Indonesia sejak tahun 2013, SBO bertagline “Gaptek Hilang, Rejeki Datang”, fokus membantu para Ibu Rumah Tangga yang ingin berkecimpung di dunia Bisnis Online agar perempuan khususnya ibu rumah tangga tetap bisa berdayaguna meski tak bekerja di perusahaan atau menjadi pegawai. Mandiri secara finansial sekaligus membuka lapangan pekerjaan baru, tentu lebih bermakna dibanding menjadi pegawai yang berada di bawah perintah orang lain dan sekedar menunggu gajian tiap bulan.

Pemilik bisnis pakaian dalam muslimah dengan mengusung merk RaZha >>> www.gerairazha.com
Pemasarannya sudah mencapai luar negeri seperti Amerika, Australia, Philippines, Hongkong, Brunei, Australia, Singapore, Malaysia dan beberapa negara lain. Tercatat pada September 2014, RaZha memiliki hampir 500 Agen + Distributor. RaZha memiliki slogan “We Love To Share”, yang berarti tidak hanya mengutamakan profit atau keuntungan tetapi juga memiliki misi untuk berbagi.

Founder Muslim HS Bandung. Yaitu suatu komunitas Muslim para penggiat Home Schooling yang berdomisili di Bandung.

Aktif sebagai salah satu pengurus TDA  (Tangan Di Atas) Perempuan di Bandung.
>>> www.tangandiatas.com

〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰

Optimasi Medsos untuk Mompreneur
Oleh Muri Handayani

Jemput rejeki via sosmed yuk. Tahukah kamu, Facebook merupakan sosmed nomor 1 di Indonesia dan juga di dunia

Tahukah kamu, pengguna internet di Indonesia sudah lebih dari 80 juta jiwa. Seandainya 1% saja, 800.000 jiwa, merupakan target market kita, maka berapa peluang omsetnya?

Berbagai macam sosial media baru bermunculan. Menantang kita untuk terus belajar dan up to date

Gaptek Hilang, Rejeki Datang

〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰

❔Sesi Tanya Jawab

1⃣ Assalamualaikum, Teh Hani, apa yang harus disiapkan untuk seorang IRT untuk memulai bisnis di medsos? Apakah harus langsung kulakan besar2an dan difoto satu-satu atau bagaimana? Terkait dengan sistem dropship, mohon penjelasan definisi kongkretnya dan mengenai hukumnya, halal haramnya. Matur suwun teh.
Andina_IPC 6_Bantul

Jawaban :

Saat ingin memulai bisnis, cari yg resiko paling kecil. Jadi agen/reseller dulu.
Pilih supplier yg sudah menyediakan fotonya dan ada garansi. Artinya jika terjadi komplen dr konsumen, supplier mau bertanggung jawab.
Nah fokus kita adalah melebarkan market. Kita simpan semua data konsumen.
Jd jual produk yg sudah jelas laku. Ini dulu, krn kan kita baru latihan jualan

Dropship..
Reseller menjual barang ke konsumen. Barang ada di pusat, nah kantor pusat mengirim langsung ke konsumen, dengan nama pengirimnya adalah si reseller.
Cari supplier yg amanah, krn bnyk supplier yg mencantumkan data kantor pusat. Klo spt itu maka konsumen lari ke pusat donk
Saya menerapkan sistem dropship di RaZha. Dengan catatan :
Yg bisa melakukan dropship adalah agen/ distributor resmi RaZha.
Untuk menjadi agen/distributor resmi, harus melakukan pembelian awal yang dikirim langsung ke alamat agen/distributor.
Jd mereka bisa pegang langsung produknya, tau kwalitas bahan, jahitan dll.
Dengan begini agen/ distributor tdk menjual kucing dlm karung

Yg membuat dropship jd perdebatan halal/haram, menurut saya.. karena adanya orang yang dizolimi.

Contoh :
Kantor pusat membajak data konsumen agen.
Kantor pusat tidak bertanggung jawab terhadap komplen konsumen.
Reseller dropship tidak bertanggung jawab ke konsumen karena merasa itu tanggung jawabnya pusat.
Maka saling lempar tanggung jawab yang akhirnya konsumen menjadi korban.
Sedangkan konsep yang kami terapkan di RaZha. Apapun komplen konsumen, kantor pusat bertanggung jawab.
1. Salah kirim
2. Cacat produk
3. Hilang di kurir
4. Konsumen tidak suka produknya
5. Salah ukuran
Dll..
Dalam membangun bisnis fokus kita adalah HAPPY CUSTOMERS.
Dan bagi yang mau menerapkan sistem keagenan. Maka fokusnya adalah :
HAPPY AGENTS & HAPPY CUSTOMERS ✅

2⃣  Assalamualaikum wr.wb..  
Apa kunci kesuksesan anda? Bagaimana cara mengelolanya disamping kesibukan anda sehari- hari?
Riska_IPC 9_Bima

Jawaban:

Kunci Sukses
Tentukan Visi & Misi dalam berbisnis.
Restu orang tua dan suami
Libatkan banyak orang, maka banyak yg mendoakan
Bangun sistem, jangan jadi wonderwoman
Setiap hari harus belajar. Target 1% menjadi lebih baik setiap harinya.
Selalu libatkan Allah dalam setiap kegiatan.
Peka terhadap perubahan.
Anti Gaptek

Gaptek Hilang, Rejeki Datang ✅

3⃣ Assalamuaikum, Mba Hani.
1. Bagaimana cara menemukan peluang bisnis yg ada di sekitar kita?
2. Bagaimana cara bersaing sehat jika di sekitar kita jg memiliki jenis bisnis yg sama?
Jazakillah khairan khatsiran.
Ranie_IPC 7_Balikpapan

Jawaban :

Bisnis = Solusi

Orang laper, solusinya cari makanan. Kita jual makanan.
Orang males atau gak sempet nyuci, solusinya cari tukang cuci. Kita buka laundry.
Anak ketinggalan pelajaran sekolah, solusinya cari bimbel. Kita buka bimbel,les private, kursus dll

Jadi temukan apa kira-kira kesulitan orang lain, maka kita hadir sebagai solusinya

Seperti halnya.. ibu-ibu bingung mau belajar jualan online. Maka saya hadir dengan Sekolah Bisnis Online (SBO)

Cara bersaing sehat :
Berikan Nilai Tambah yang tidak dimiliki orang lain.
Terapkan Excellent Service
Membership

Jika bisnis tersebut dirasa sudah terlalu kejam persaingannya. Maka sudah waktunya kita Move On.

Hidup ini pilihan, pilih aja bisnis yg lain yg masih logis dijalankan dengan sehat dan hati tentram ✅

4⃣ Teh Hani yang baik, boleh ikut nanya ya:
1. Menurut t'hani, bagaimana cara efektif membuka jejaring dan berpromosi di dunia maya? Bagi2 triknya dong teh
2. Bila bisnis kita adalah bisnis jasa, adakah hal2 yang harus dicermati terlebih dulu sebelum merambah dunia maya?
3. Saya termasuk yang baru belajar banget memanfaatkan medsos, boleh berbagi trik ga teh, bagaimana t'hani bisa me-manage berbagai account medsos dgn efektif?
Jazakillah khayran teh..
Thasya_MANA_Bandung

Jawaban :
1. Membuka jaringan dan promo sosmed.

Temukan jati diri Anda dan bisnis. Contoh kita ingin dikenal sebagai juragan jilbab. Maka kita posting di sosmed tips" ttg hijab. Tips kecantikan. Mengenal jenis kain. Teknik menyimpan hijab. Dll.

Maka dengan begitu orang akan menilai kita fokus dalam hal tersebut.  Yang akhirnya ketika postingan kita bagus. Maka dia akan share. Lalu semakin banyak yang mengenal kita sebagai ahli di bidangnya.

Perlu diperhatikan. Jika kita menggunakan akun sosmed untuk jualan. Maka kita perlu menjaga citra diri kita sebagai owner. Ga boleh lagi pasang status galau, menghina, caci maki, politik yang ga jelas sumbernya, dan hal negatif lainnya.
Jadikan akun sosmed kita membuat orang nyaman dan mau berteman.

2. Bisnis jasa.
Online hanya cara jualan. Bisnisnya bisa apa saja. Tinggal bagaimana orang mendapat informasi tentang jasa kita dari online. Portofolio, dokumentasi, testimoni, dll..
Salah satu kunci sukses promo online adalah NARSIS hehheeee... bukan narsis muka kita ya tapi narsis dengan segala aktifitas bisnis kita.

3. Manage account:
www.hootsuite.com ini silahkan pelajari sendiri ya ✅

5⃣ Assalamualaikum, Mba Muri..
Saya mau tanya:
1. Bagaimana caranya agar kita dalam memanfaatkan medsos untuk berjualan tidak mengganggu  dengan sikecil atau tidak terkesan di depan layar saja.
2. Saya penjual online sudah sering promo tapi kenapa jarang ada yang beli ya mbak sehingga terkadang jadi putus asa.
terima kasih.
Likhah_IPC 10_Malang

Jawaban:

1. Jika memang sudah kewalahan, rekrut cs.
Dulu saat saya msh sendiri. Saya mulai kerja habis subuh, lalu anak bangun baru ngurus anak-anak. Anak tidur siang, kerja lagi. Bahkan banyak lembur malam.
Ya itulah perjuangan
Untuk posting promo. Gunakan aplikasi  schedule. Ini sudah ada di FanPage FB. Bisa juga gunakan Hootsuite.

2. Cara promonya yg harus dievaluasi. Jangan hard selling.
Didunia ini tidak ada yg bodoh. Cuma...belum belajar caranya

Saya dulu pernah PHK semua karyawan. Krn saat itu Allah menyentil saya utk mempelajari ilmu SDM/HRD.
Saya pernah rugi produksi 40jt. Karena saya belum ada ilmu produksi.

Jadi segala kendala yang kita hadapi, ya jangan putus asa. Cuma 1 solusinya BELAJAR!✅

6⃣ 1. Cara menentukan nama dan merk olshop yang baik gimana yah?
2. Gimana cerita awal gerai razha bisa raih pasaran ke luar negeri?
3. Gimana cerita awal gerai razha bisa buka agen dan distributor di tempat lain?
4. Apa saja yang diperlukan untuk marketing via sosmed terutama facebook? Perlu pakai akun barukah di luar akun pribadi?
5. Gimana caranya supaya bisa berniaga tapi tetap menomorsatukan Allah dan keluarga?
Nena_IPC 9_Bandung

Jawaban :

1. Cek dulu di HKI. Apakah sudah ada yg pakai. Cari nama yg mudah diingat. Mudah dibaca. Mudah ditulis.

2. Berkat online. Website dan FanPage.

3. Berkat online juga dari awal merintis RaZha. Saya membuat konsep Grosir Online.

4. Jangan gunakan akun pribadi utk jualan. Akun pribadi boleh utk branding. Tp klo jualan pake FanPage.
Akun pribadi : www.facebook.com/muri.hani.handayani
Akun Jualan :
Www.facebook.com/razha.co

5. Berniaga dengan tujuan karena Allah. Dapet rejeki biar bisa bantu ekonomi keluarga. Dapet rejeki biar bisa umroh/haji. Dapet rejeki biar bisa ngasih ke ortu. Selalu libatkan Allah dalam setiap kegiatan.✅

7⃣ Assalamualaikum, Teh Muri..
Maaf kalo pertanyaan saya awam ya karena belum terjun ke bisnis online...
1. Bagaimana mengatasi rasa sungkan ke teman terutama jika akun awalnya memang bukan jualan, lalu menjadi untuk jualan. Krn mungkin ada yang tidak berkenan dan terganggu dengan upload dagangan kita?
2. Bagaimana persaingan bisnis didunia online jika pebisnis tidak memiliki produk spesifik? Karena customer pun lebih mudah untuk searching harga termurah untuk barang yg sama, tidak perlu tanya dari satu pedangan ke pedagang lain tinggal menggerakkan 2 jempolnya. Terimakasih pencerahannya ya teh
Ari_IPC6_Depok

Jawaban :

1. Cek akun saya.. jarang jualan ☺ krn klo jualan jangan di akun pribadi. Tapi di FanPage. Boleh pake akun pribadi sesekali jualan tp dengan cara SoftSelling dan Covert Selling.

2. Jangan jualan banting harga. Krn tetangga sebelah akan selalu jual lebih murah jual kwalitas, jual pelayanan, jual kebahagiaan. Maka kita akan mendapatkan pelanggan yg loyal.

Jika produk tersebut sudah tidak sehat persaingannya. Ya udah ganti produk jualannya aja. Move On beyb. rejeki bukan dari produk itu aja kok. ✅

8⃣ Kapan sebaiknya bisnis online shop memiliki website sendiri (selain akun sosmed instagram, fb, twitter,dll)?
Dania_IPC8_Jakarta

Jawaban :

Wajib punya website sekarang juga!
Karena sosmed itu sifatnya sementara. Apa yg terjadi dengan Friendster? Multiply? 
Dan sosmed hanyalah kendaraan untuk membuat mereka merujuk ke web. Toko utama kita website.

Dan dengan memiliki website, konsumen akan lebih percaya utk bertransaksi.
Apalagi yg dr luar negri. Mereka akan pilih yg paling meyakinkan.✅

9⃣  Bagaimana memaksimalnya sosmed menjadi "toko" kita dan membuat orang-orang yakin kalo barang dagang online kita ga tipu2 biar calon pembeli ga ragu?
Amel_Padang_IPC 7

Jawaban :

Narsis dengan kegiatan jualan
Posting testimoni
Foto paket yang akan dikirim ke jne
Posting saat barang datang
Posting saat ada orang datang ke rumah utk beli, walaupun itu tetangga/teman

✔️ Mereka ga akan tau klo kita ini laris manis, klo kita ini barangnya bagus jika kita tidak publikasikan.
Klo restoran rame kan keliatan tuh kursinya penuh. Nah klo olshop rame taunya dr mana? Ya dari postingan narsis kita yg tadi itu ☺
Bisa juga bikin status...

Alhamdulillah malem" dapet chat dr mba Amel nanyain Inner Ninja Diva RaZha. makasi ya udah borong ✅

Assalaamu'alaykum
Salam kenal Teh hani.
Sebenernya bisnis apa sih yang pas untuk bisnis online? Yg modalnya ga besar. Saat ini saya bantu suami jual herbal online (ada toko offline nya juga). Tapi pengennya punya bisnis sendiri gitu teh.
Jazakillaahu khoir jawabannya teh hani
Yustika_IPC10_Bogor

Jawaban :

Wa'alaikumsalam
Barang dagangan sebenernya hanya objek. Tinggal kita temukan kenyamanannya. Enaknya jualan apa ya yang nyaman dihati.
Bisa juga pilih jualan yg banyak dibutuhkan orang.

Jadi kembali ke hati masing-masing, tinggal nanti pilih supplier yang amanah dan enak diajak kerjasama.
Klo bingung pilih supplier, bisa colek saya aja ✅

1⃣1⃣ Assalamu'alaikum..
Bagaimana cara memulai bisnis online? Apa saja yang perlu dipersiapkan? Dan bagaimana cara atau tips mencari supplier yang amanah?
Santy_IPC6_Medan

Jawaban :

Wa'alaikumsalam..
Pelajari tentang optimasi sosmed.
Pelajari strategi marketing efektif.
Pelajari strategi pelayanan.
Belajar... belajar...

Cari supplier yg amanah, bisa dengan cara browsing nama merk nya, lalu cari-cari kasusnya. Bisa juga dengan bertanya ke agennya, ke konsumennya.

1⃣2⃣ Bagaimana tanggapan teteh tentang penjualan online yang marak via instagram?  berkontribusi banyak kah? Dan bagaimana saran bagi pemula untuk mempromosikan fan page Facebook yang paling optimal? Terimakasih teteh

Jawaban :

Instagram untuk penjualan retail cukup bagus. Pelajari cara memperbanyak follower. Pelajari service excellent. Pelajari tampilan foto.

A dan B yg sama" jualan di instagram, hasilnya belum tentu sama. Karena ilmu dan kinerjanya beda. Semangat belajar dan berjuang ya

FanPage :
1. Manfaatkan viral marketing
2. Banyak posting yg bermanfaat, informatif, menghibur
3. Perbanyak Like
4. Kemas foto menarik
5. Informasi produk dan kontak harus jelas
6. Ikut grup LCS (Like Comment Share)
7. Pasang iklan berbayar (FB ads) ✅

Divisi Administrasi

〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰
Islamic Parenting Community 〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰

fan page: https://m.facebook.com/isparentingcommunity

Instagram: @islamicparenting

twitter: @isparentingcom

blog: isparenting.wordpress.com

Bahagia menjadi Emak Rempong


Resume Seminar Parenting Teh Kiki Barkiah " Bahagia menjadi Emak Rempong" ( ditulis oleh Shinta Rini)

Ahad, 18 October 2015 di Bandung

Teh Kiki menjelaskan satu persatu apa saja yang menjadi penyebab tidak sabarnya kita saat mengasuh anak-anak.

1. Tidak sadar amanah Vs Sadar Amanah

Kalau Ibu sadar bahwa anak adalah amanah dari Allah yang pasti akan diminta pertanggungjawabannya di akherat kelak, maka kita akan berhati-hati mendidik dan menjaga amanah ini. Akan sangat berbeda ruhnya saat kita sadar bahwa anak adalah amanah dan tidak sadar kalau anak adalah amanat dari Allah. Tidak semua orang tua ditakdirkan memiliki anak meski sudah berupaya kuat dan menghabiskan biaya yang tidak sedikit, maka syukurilah kalau kita diberi amanah Allah berupa anak.

2. Tidak sadar perintah Allah Vs Sadar perintah Allah

Allah menyuruh kita menjaga diri kita dan keluarga kita dari api neraka yang bahan bakarnya berasal dari manusia dan batu ( TQS At-Tahrim : 6). Ibu diperintahkan Allah untuk menjaga kesucian fitrah anak dari segala pengaruh buruk yang merusak anak. Kalau kita menyadari pentingnya tugas ini, maka kita akan lebih sabar untuk menjalani ketidaknyamanan di dunia supaya kita selamat bersama keluarga di akherat kelak.

3. Menganggap anak sebagai beban Vs menganggap anak sebagai karunia

Cara pandang kita melihat apakah anak sebagai beban atau anak sebagai karunia, akan menentukan seberapa besar usaha kita untuk sabar mendidik anak-anak meski banyak kesusahan yang harus kita alami. Level sabar Ibu yang memandang anak sebagai karunia tentu akan berada di level sabar yang tinggi. Ibu juga tidak akan mudah mengeluh dengan segala polah tingkah laku anak yang bikin emosi kita naik turun.

4. Hubungan pasangan suami istri yang tidak harmonis Vs Harmonis

Kebahagiaan seorang Ibu akan menjadi modal besar untuk mengasuh anak-anak dengan penuh kesabaran. Jiwa kita tidak boleh kosong karena kurangnya pasangan menyapa jiwa kita. Seringkali kekesalan pada suami, mendorong kita melampiaskan ke anak-anak kita. Maka perbaikilah hubungan yang harmonis dengan pasangan supaya kita lebih bahagia menghadapi segala tingkah laku anak.

5. Beban dalam pekerjaan Vs Nikmat bekerja

Kita harus bisa mengatur kesibukan sesuai dengan usia anak. Kalau memang anak-anak masih kecil, maka menunda bekerja di luar rumah supaya kita tidak membawa stress kerja ke dalam rumah dan bisa fokus mengasuh anak terlebih dahulu adalah pilihan yang terbaik. Bukan akhir segalanya kalau kita hanya menjadi Ibu Rumah Tangga dan fokus mengasuh anak-anak. Setelah anak-anak besar, kita bisa mencoba bekerja lagi sesuai dengan passion kita.

6. Tengah mengalami himpitan Vs Kelapangan

Saat kita diuji Allah berada di kondisi yang terhimpit dan sempit, misalnya suami diuji diberhentikan dari pekerjaannya atau saat pendapatan suami yang tidak cukup di akhir bulan, maka kita harus berlapang dada dan mempertebal ketaqwaan kepada Allah untuk bekerjasama menghadapi permasalahan bersama-sama. Yakinlah bahwa setiap kesulitan selalu diapit oleh dua kemudahan. Tidak ada masalah yang tidak bisa diselesaikan kalau kita berusaha mencari solusi dan memohon petunjuk pada Allah.

7. Minim ilmu pengetahuan anak Vs Tahu Ilmu

Saat kita memiliki pengetahuan tentang perkembangan anak dan otak anak, maka kita akan mudah berekspetasi dengan tepat dan siap menemani tumbuh kembang anak.

8. Tidak memiliki kesamaan visi dengan lingkungan Vs Sevisi

Kadang kita berusaha mendidik anak dengan baik dirumah, namun kita mendapati lingkungan yang tidak sevisi dengan kita, seperti perilaku tetangga yang buruk, pergaulan yang bebas dilingkungan sekitar rumah, bahasa-bahasa kotor anak-anak sekitar rumah atau di sekolahnya. Kalau suami dan istri kompak dan memiliki kesamaan visi tentang mendidik anak, maka kita berdua akan lebih sabar menyelesaikan segala akar permasalahan dalam mendidik anak yang bertentangan dengan lingkungan kita.

9. Mengalami kelelahan Vs Prima

Kalau kita capek biasanya rentan stres dan meluapkan emosi marah, oleh karena itu kita harus peka dengan kondisi tubuh kita. Saat mengenali kondisi tubuh yang hampir lelah dan ingin marah, maka kita harus istirahat, makan dengan cukup, rileks sejenak dan meminta bantuan suami untuk menemani anak-anak. Saat weekend mungkin kita bisa gunakan waktu untuk “me time”, piknik atau beristirahat santai di rumah.

10. Kegiatan tidak teratur Vs teratur

Kegiatan harian yang sudah dijadwalkan secara teratur akan lebih mudah bagi kita mengatasi segala kerepotan mengurus rumah dan mendidik anak-anak. Bikin jadwal untuk kegiatan anak sehingga anak belajar mengelola dan mengatur kegiatannya sendiri. Kebiasaan melakukan kegiatan secara teratur akan memudahkan anak untuk memprediksi kegiatan yang akan dikerjakan dan anak sangat suka dengan keteraturan.

11. Terkejar tenggat waktu Vs mengatur waktu

Kita kadang selalu mengerjakan sesuatu secara terburu-buru dan mengharapkan anak bisa mengerjakan kegiatan dengan cepat. Anak-anak sebenarnya mudah diajak bekerjasama. Saat kita ingin mengajak anak pergi jalan-jalan, maka kita sebaiknya menjelaskan kepada anak sebelum berangkat supaya anak bisa mengatur waktunya dan bisa bersiap-siap tanpa terburu-buru.

Kalau kita dirumah mengurus bisnis online yang memiliki deadline, maka kita harus bisa mengelola waktu dengan tepat. Jangan sampai kita marah pada anak karena kita terlalu sibuk melayani pembeli yang mungkin labanya hanya Rp 10.000-20.000 saja. Kebutuhan untuk memberi perhatian pada anak, nilainya lebih besar daripada kita mengejar laba bisnis online yang tidak seberapa itu. Kita harus bijaksana mengontrol waktu dengan mengatur porsi waktu kita antara mengasuh anak, mengurus rumah, beribadah dan berbisnis online, karena masa-masa mengasuh anak yang terlewat tidak akan pernah bisa kembali lagi.

12. Cuaca lingkungan yang tidak nyaman Vs lingkungan nyaman

Biasanya cuaca panas dan gerah sering mengakibatkan orang tua rentan untuk meluapkan emosi dan kurang peka sehingga kurang sabar mengasuh anak-anak. Ciptakan suasana yang nyaman dan “adem” dilingkungan rumah kita. Kalau ada rezeqi lebih, boleh lho minta pasang AC dirumah hehe.

13. Lingkungan padat Vs lingkungan damai

Saat suami bekerja di lingkungan yang tempatnya jauh dari rumah, pasti suami akan capek di jalan sehingga menjadi kurang sabar dalam mendidik anak-anak. Kita kadang sering meminta suami cepat pulang supaya kita bisa “ beristirahat sejenak” untuk mengasuh anak sehingga saat suami pulang kita ingin suami segera melanjutkan estafet mengurus anak padahal saat itu suami juga sama-sama lelah. Akhirnya kita berdua menjadi kurang sabar dalam mendidik anak. Ibu boleh mengkondisikan rumah berantakan saat suami ada dikantor. Tetapi di sore hari Ibu bisa mengajak anak-anak untuk merapikan rumah, memandikan anak, memberi makan anak sehingga saat suami pulang ke rumah akan senang disambut anak-anak yang rapi. Bantu suami membersihkan diri, menyediakan makan dan istirahat sejenak sehingga siap bermain dengan anak-anak.

Teh Kiki juga membagi resep sabar menjadi Emak Rempong Bahagia, yaitu :

1. Pahami anak adalah anugrah.

Kalau kita menyakini bahwa anak adalah anugrah dan simpanan di akherat, maka kita lebih mudah untuk sabar mendidik anak-anak di setiap kondisi.

2. Ingat apa yang ditanam, maka itulah yang akan dipanen.

Pastikan untuk selalu menanam kebaikan ke dalam diri anak-anak. Kalau kita sering membentak dan memarahi anak, maka sel-sel otak anak akan rusak, anak menjadi pembangkang dan tidak dekat dengan kita. Kalau kita sering mengajarkan kebaikan untuk anak-anak kita maka anak-anak akan menyayangi kita dan berbuat kebaikan yang kita latih, maka kita pun mendapatkan pahala dan kebaikan dalam mengajarkannya.

3. Ingat cobaan dan amanah sudah ditakar.

Allah kasih ujian kepada kita melalui anak-anak kita itu sudah terukur sesuai kesanggupan kita. Maka yakinlah kalau Allah mengizinkan ujian itu menimpa kita, maka Allah pasti akan membantu kita. Jangan batasi stok sabar kita, karena nantinya kita akan mudah menyerah. Yakinlah stok sabar kita tidak terbatas sehingga kita lebih mudah berlapang dada dan sabar menyelesaikan ujian satu persatu.

4. Curhat dulu ke Allah.

Allah adalah sumber kemudahan dan petunjuk, maka sebelum curhat ke suami atau teman maka sebaiknya curhat dulu ke Allah supaya Allah memberi kita kekuatan dan kesabaran untuk bisa menjalani ujian dan kesulitan yang menimpa kita. Ibu-ibu yang banyak curhat di facebook biasanya kurang mendapatkan perhatian dari suami dan “kurang” curhat ke Allah. Jadi suami juga harus paham dan hapal kalau Istri kadang cuma butuh di dengarkan kalau sedang curhat masalah anak atau urusan rumah tangga.

5. Fitrah anak itu baik.

Tugas Ibu dan Ayah adalah menjaga kesucian fitrah . Jauhkan anak dari bahaya pornografi yang merusak otak anak sehingga sulit untuk belajar, beribadah dan berbuat kebaikan. Banyak ajarkan perilaku baik yang mendatangkan kebaikan buat anak dan berpahala. Bacakan buku-buku yang baik juga supaya anak mudah meniru perbuatan baik yang dilakukan sang tokoh kebaikan.

6. Ingat manusia diberi 2 jalan, jujur dan fujur (kejahatan).

Takwa dan istiqomahlah kita dalam mengajarkan kebaikan kepada anak-anak kita. Anak-anak kadang bereksplorasi untuk mengetahui hubungan sebab-akibat dan daya imajinasinya yang tinggi dalam berperilaku, bukan berarti dia nakal dan ingin melakukan kejahatan yang membuat kita marah.

7. Lihat lebih dalam motif dan alasan dibalik perbuatan anak.

Saat kita melihat anak-anak yang mencoret-coret tembok dengan kata-kata “ I love you Mom” atau menulis di pintu mobil dengan paku “ I love you, Dad”. Apa reaksi pertama kita saat melihatnya ? Apakah kita akan langsung memarahi anak? Memukul anak? Atau memeluk anak sambil mengucapkan “Keren banget! I love you too”. Apresiasi ungkapan rasa cinta anak kepada kita, jangan memfokuskan pertama kali dengan perilakunya yang membuat kita marah ( mencoret-coret dinding dan merusak pintu mobil). InsyaAllah tembok yang kotor dan pintu mobil yang rusak masih bisa kita perbaiki, namun hati anak yang tersakiti, akan sulit kita obati.

8. Atasi permasalahan anak hingga ke akarnya.

Saat menemui perilaku buruk anak, jangan hanya melihat dari permukaannya saja, kita harus mencari akar permasalahannya. Misalnya saat melihat anak yang iri dengan adik kecilnya yang sering diajak main oleh Ayahnya, lantas dia mencari-cari mainannya saat dia masih kecil dan mengajak Ayah bermain bersama. Kalau kita paham bahwa ternyata anak sebenarnya sangat rindu bermain dengan Ayah dan Ayah bingung untuk melakukan permainan apa yang cocok dimainkan bersama anaknya yang beranjak besar, maka Ibu bisa menyarankan Ayah melakukan hobi bersama anak sehingga bisa saling ngobrol seru dengan sang Anak.

9. Pahami perkembangan anak dan kapasitas anak.

Saat kita mengetahui tahapan perkembangan anak, maka kita akan mampu sesuaikan target dan harapan sesuai dengan usia dan kapasitas yang dimiliki anak. Kita tidak akan menuntut kemampuan lebih diluar kapasitas anak.

10. Anak tidak terlahir seperti kertas kosong, tapi terlahir dengan potensi bawaannya.

Setiap anak adalah unik dan membawa potensi bawaannya yang berbeda dengan anak-anak lainnya. Hargai semua kelebihan dan kekurangan yang dimiliki anak.

11. Negasi perilaku (misbehavior/ perilaku negatif  anak itu wajar).

Kalau anak melakukan perbuatan negatif jangan buru-buru menghakimi anak dan melabeli anak “nakal”. Kita harus mencari tahu apakah anak sudah tahu atau belum bahwa perilaku yang dia lakukan itu benar atau salah? Kalau belum tahu, maka kita harus sabar menjelaskan kepada anak.

12. Tetap istiqomah dan konsisten jalani aturan.

Kalau kita sudah menetapkan aturan bersama anak-anak dan suami, maka seluruh anggota keluarga harus menjalankan aturan itu dengan konsisten. Jika ada yang melanggar, maka harus mendapatkan konsekuensi atau sanksi yang sudah disepakati bersama keluarga.

13. Indentifikasi gangguan eksternal dan perubahan suasana hati anak.

Saat kita mendapati gangguan eksternal dan perubahan suasana hati anak, maka segera cek kebutuhan dasarnya apakah sudah terpenuhi. Gali apa yang menyebabkan suasana hati anak berubah, beri perhatian dan dengarkan anak.

14. Cari momentum yang pas untuk menasehati anak.

Saat anak melakukan kesalahan atau perilaku menganggu saudaranya, jangan menasehati anak saat masih marah, kesal atau sedih. Tunggu sampai anak merasa tenang dan nyaman. Saat menjelang tidur kita bisa membacakan buku anak dan ngobrol dengan anak, setelah itu beri nasehat dengan penuh kelembutan dan tidak menghakimi.

15. Lepas semua beban sebelum bertemu dengan anak.

Saat kita sedang lelah dan stress, maka kita bisa istirahat sejenak, wudhu dan sholat minta kemudahan sama Allah untuk kuat menghadapi ujian. Saat kita sudah pasrah dan tawakal sama Allah, maka kita siap keluar kamar untuk bisa mengasuh anak-anak lagi. Saat Ibu bekerja diluar rumah, siapkan dan hadirkan hati kita dengan melupakan semua beban pekerjaan kita di tempat kerja. Sambut pelukan anak-anak dengan wajah ceria dan perasaan rindu ingin bermain bersama mereka.

16. Kesehatan mental Ibu adalah modal penting untuk mengasuh anak.

Ibu yang bahagia dan mendapatkan perhatian yang cukup dari suami adalah modal untuk mengasuh anak-anak dirumah. Sapalah jiwa istri , bahagiakan istri dan hargailah setiap jerih payah istri yang sudah ikhlas mengasuh anak-anak dan mengurus rumah.

17. Sesuaikan gaya komunikasi sesuai usia anak.

Saat berkomunikasi dengan anak, maka kita harus menyesuaikan dengan usia anak. Kalau anak masih kecil, gaya komunikasinya memberi arahan dengan penuh kasih sayang. Kalau anak yang lebih besar, gaya komunikasinya lebih kepada diskusi. Sesuaikan gaya komunikasi kita dengan usia, temperamen dan karakter anak.

18. Agendakan komunikasi dengan pasangan.

Agendakan mengobrol dengan pasangan saat suasana santai untuk membahas anak-anak dan membuat planning untuk keluarga sebelum di diskusikan bersama dengan anak-anak. Dengarkan semua curhatan Istri supaya Istri merasa diperhatikan dan dihargai. Ciptakan hubungan yang harmonis supaya kompak dalam mengasuh anak-anak. 

19. Komunikasikan dengan lingkungan sekitar.

Saat kita ingin membuat aturan bersama keluarga untuk melatih kemandirian anak-anak, dan kakek neneknya datang berkunjung kerumah, maka kita harus memberitahukan perilaku apa saja yang sedang diterapkan dalam minggu itu sehingga kita bisa kompak bersama kakek neneknya untuk melatih kemandirian anak.

20. Mudahlah dalam memberi maaf.

Allah Maha Pemurah mengampuni semua dosa-dosa yang sudah kita kerjakan kalau kita bertobat dan memohon ampunan. Maka kita juga harus mudah memberikan maaf kepada anak-anak yang melakukan kesalahan, baik sengaja atau tidak sengaja dan tidak mengingat-ingat kesalahan anak-anak yang sudah dilakukan anak terdahulu. Kalau anak sudah meminta maaf, kita berlapang dada memaafkan dan melupakan kesalahannya. Anak juga manusia yang sering melakukan kesalahan, sama seperti kita bukan?

Semoga kita bisa kompeten dan sabar mengasuh dan mendidik anak-anak kita dengan penuh kasih sayang dan tanggung jawab.

Wallahu a’lam bishowab. Semoga bermanfaat

Terimakasih banyak.