Jumat, 25 Desember 2015

Tips Mendidik Anak dengan Bahagia

"Tips Mendidik Anak dengan Bahagia"

Oleh- oleh Silaturrakhim Kerumah Bu Nunung Bintari (Konselor Keluarga Rumah Keluarga Indonesia- RKI Jogja, Perintis TK-SD-SMP IT Arraihan Bantul, Pemilik Rumah Tahfidz Arraihan Bantul, Praktisi Pendidikan Anak, Ibu dari 8 Anak).

1. Berdoa khusus tuk anak2.
Dg doa khas dan special tuk masing2 anak.
Sekali waktu atau seringkali, bliau berdoa di dpn Anak2, dg doa yg mrk harapkan..sambil mengusap tulus kepalanya, dan Anak2 mengaminkannya.

2. Menumbuhkan sedini mungkin, kebiasaan yg baik..
Membiasakan aktifitas positif seperti membaca, sejak bayi, seiring waktu setiap kasih hadiah ya buku, rekreasi ya ke toko buku.
Dlm pikiran mrk, dg baca buku bs mdapatkn bnyk hal.. mrk sdh tdk tertarik lg dg nonton tv krn mrk lbh suka baca buku.
Tv drumah bliau ad 2, tp jarang diliat Anak2.
Bliau tdk perlu mengatakan 'jangan' nonton tv,atau menyembunyikan remote.
Anak2 lbh suka memilih membaca drpd nonton tv.
Tuk anak putri, berjilbab mjd "gaya" busana mrk sejak bayi. Kamu cantik nak dg jilbab ini..umi sukaa..
Insya Allah nti klo sdh saatnya mrk tau bahwa berjilbab itu wajib, mrk sdh ringan menjalaninya..
Tuk anak putra, sholat awal waktu berjamaah di masjid mjd kebiasaan sejak mereka bayi. Sebelum adzan, abinya membangunkan Anak2, di wudlu in, dipakaiin sarung, digendong ke masjid. Meski mrk hrs tidur diatas sajadah abinya disaat sholat shubuh dimasjid.

3. Mengikat hati anak2 dg abinya..
Ini namanya vit A..vitamin Ayah..
Setiap pulang malam, abinya menyempatkn diri men 'tatur' Anak2 ke kamar mandi. Digendong satu2, trus dibawa ke belakang tuk maaf:  'pipis', trus ditidurin lagi..
Pd waktu2 tertentu, bikin agenda special abi&anak..meski hanya ke toko buku.
Peran bliau sangat penting tuk mengingatkan abinya tuk menyediakan waktu bersama anak2 disela2 kesibukannya.

4. Membiarkan Anak2 bikin KTP, SIM, dan paspor sendiri..
Biar mrk punya cerita indah tg Perjuangan diusia 17 sbg babak br dlm periode kehidupan mrk.

5. Menciptakan moment indah dg masing2 anak.
Misal, bergilir ajak mbakso hanya dg 1 anak, pd waktu yg lain ajak anak yg lain, dst...setiap giliran mrk adalah moment special..sharing dan bercerita berdua.

6. Setiap anak adalah istimewa.
Dr 8 putranya, mrk smuanya berbeda..dan tdk perlu dibandingkan satu dg yg lainnya.
Kisah masa lalu mendampingi anak2 sering mjd bahan cerita yg romantis bersama anak2. Dr mulai saat mrk dilahirkan, saat mrk blajar makan, dll.

7. Proyek mendampingi Anak2 adalah proyek ibu+ayah.
Bliau meminimalkan peran orang lain dlm mendampingi anak2, bahkan mandi, makan, main, dll, klo bisa bliau lakukan sendiri bersama abinya.
Kecuali pd waktu tertentu dmn bliau&abinya hrs meninggalkan Anak2, mk mrk hrs mcari pendamping pengganti yg aman tuk anak2.
Bahkan ktika hrs mendapati anak dg perilaku yg 'tdk biasa', alhamdulillaah bliau bs melakukan terapi sendiri&alhamdulillaah smua berjalan baik.

8. Memilih sekolah yg terbaik tuk anak2.
Terutama dr TK-SMP. Bliau memilih sekolah yg mengutamakan pembentukan akhlaq&karakter islami anak. Bliau memilih IT.
Setelah SMP, Anak2 dipersilahkn memilih sendiri sekolah sesuai keinginan mrk. Alhamdulillaah putranya termasuk yg berprestasi di sekolah nya...baik secara akademik maupun organisasi.

9. Sejak remaja Anak2 dikasih tau tentang Adab Pergaulan dg lawan jenis.
Ketika masuk remaja, bliau sering mengajak Anak2 sharing tg pengalaman 'cinta' yg dialami mrk..
Klo sdh waktunya, bliau sgr menikahkan.

10. Mendidik anak adalah proyek besar peradaban.
Ketika anak kita sholeh/ah, insya Allah pasangannya jg sholeh/ah, insya Allah keturunan mrk jg sholeh/ah..juga kluarga besan dan dan seterusnya...kebaikan yg tiada putusnya insya Allah..

11. Boleh marah, tp tdk boleh dengan emosi negatif.
Memilih bahasa positif, dan nada bicara yg nyaman, dalem, dan sejuk. Maaf umi kurang suka, tlg jgn diulangi lagi ya nak...dari hati ke hati..
Bukan: umi kurang sukaaaaa!!! Awas jangan diulangi lagi!!!
Bahkan ketika abinya mau memukul putranya, hrs minta ijin dulu..( krn sesuatu hal yg hrs diperingatkan)
Maaf abi pukul ya mas...kamu tau kan knp abi mau memukulmu..
Meski sakit sedikit, tp hati mrk tdk sakit.
Bukan: sini, kamu abi pukul!!!
Pernah pd suatu hr putrane mengambil uang simbah nya tuk bayar internet, justru bliau yg minta maaf sama putrane.
Umi minta maaf ya nak, kamu pingin banget ya ke internet, tp umi gk kasih uang, trus jdnya kamu ambil uang simbah ya...umi minta maaf kurang peka dg kebutuhanmu...umi minta maaf..
Terus mrk berpelukan nangis bersama sambil putrane jg minta maaf ke umi&simbah nya..alhamdulillaah kejadian itu tdk terulang lagi.

12. Ketika sdh berkeluarga, biarkanlah Anak2 menikmati setiap proses yg ad.
Pernah suatu hari putri nya cerita klo lg gk punya uang, bliau cuma bilang, insya Allah mba kuat kan..
Iya insya Allah umi..umi kan dulu jg pernah mengalami nya kan mi..insya Allah aku kuat mi..
Bliau tdk lantas kasih uang pd waktu itu..biarkan putrinya menikmati kondisi apapun yg dihadapi..
Tp pd waktu yg lain, justru bliau malah kasih uang ke putrinya itu, padahal putrinya pas ada uang.
Sini mba , ini umi ada sedikit rejeki, buat kamu mba..
Alhamdulillaah.. Makasih umi..

13. Melepas anak perempuan dg tangisan abinya.
Ini krn kedekatan hati anak sama abinya. Baik mengantar ke pondok putrinya,  atau mengantar putrinya kerumah baru suaminya..

14. Setiap kita harus mau belajar..terus dan terus sepanjang usia..
Belajar mjd ortu dr bayi2 kita, mjd ortu dr Anak2 kita, mjd ortu dr remaja2 kita..
Lalu hrs belajar mjd ortu dr Anak2 kita yg sdh punya kluarga, belajar mjd mertua, belajar jd besan, belajar dr simbah, dst...

Ditulis Oleh AiniMart

Meneladani Rasulullah SAW dalam mendidik anak

Esluha Parenting Club
Meneladani Rasulullah saw dalam mendidik anak
Ust. Salim A. Fillah

Prinsip2 qurani dalam mendidik anak2, dengan melihat bagaimana rasulullah saw mengahadapi permasalahan...

Salah satunya mau menerima ilmu dr seorang badui sekalipun... qs abasa "wafakihataw wa abba" rasulullah tidak tahu makna abba... maka orang badui menjelaskan makna abba... segala puji bago Allah yg telah mengirimkan orang badui untuk mengajarkan kepada kami makna abba

Dalam qs lukman...
Kisah ibrahim as dan siti hajar. Anugerah anak adalah luar biasa. Kehadoran anak sebagai sesuaitu yg luar biasa, disyukuri, infah... maka mudahlah bagi orang tua untuk menanamkan nilai2 agung... maka doa untuk sodara yg mendapatkan karunia anak:
بَارَكَ اللهُ لَكَ فِي المَوهُوبِ لَكَ , وَشَكَرْتَ الوَاهِبَ , وَبَلَغَ أَشُدَّهُ , وَرُزِقْتَ بِرَّهُُ

“Semoga Allah memberkahi anak yang dianugerahkan kepadamu, semoga kamu bisa mensyukuri Sang Pemberi (Allah), semoga cepat besar dan dewasa, dan engkau mendapatkan baktinya si anak.”

Ungkapan syukur dengan ciuman, pelukan, pukulan kecil yg tidak menyakiti, mengekspesikan wajah yyang lucu2 untuk menggoda anak2... mampu bersyukur adalah karunia yg lebih besar dr sesuatu yg disyukuri.

Jangan anggap bergurau dengan anak akan menurunkan wibawa... bahkan seorang ayah sekalipun yg bergurau dg anak...

1. Anak2 itu adalah wewangian syurga. Tunjukkan wajah berbinar2 qt bahwa qt menerima anak2 sebagai pemberian yg maha dahsyat...rasa syukur yg penuh akan membantu qt menanamkan nilai2 agung

Jangan biarkan jiwa keruh dalam mendidik anak. Keruhnya tidak akan hilang sampai anak dewasa. Jauhkan dr kekasaran karena "kenakalan" anak...

2. Ya bunayya laa tusyrik billah... ajarkan tauhid kepada anak. Sejak lahir anak telah dikenalkan dg kalimat tauhid... adzan. Sebagai bagian mengajarkan ubudiyah, bahwa qt sebagai hamba Allah. Kenalkan sekecil apapun bentuknya hadirkan Allah...

Hati2 dalam menggunakan asma Allah... jauhkan dari kebiasaan mengatakan "Allah tidak suka anak nakal, Allah tidak suka bla bla bla"..... kenalkan kemuliaan Allah...

Dalam al quran, kisah obrolan anak2 dengan ayahnya banyak... namun tugas besar peradaban dititipkan pada ibu,mengenalkan kosakata... bersyukurlah ibu2 yg "cerewet".... terus ajak anak berbicara dalam kebaikan karena pendengaran (wal bashoro) menjadi pembelajaran anak yg baik...

3. Perhatikan sekutu anak2 qt (kakek nenek)... menunjukkan bagaimana qt berbakti kpd orang tua akan dicontoh anak2...

4. Ajarkan anak sholat pada 7 tahun... pada 10 th jika blm sholat maka boleh dipukul. Sebelum umur 7 th diajarkan 3 hal sebelumnya... jadikan diri kita lebih menarik dr gadget2 game online. Mari bermain bersama anak2. Ajari anak muroqobatullah dan ma`iyyatullah. Katakan pada anak: jika kamu lakukan kebaikan, harapkan balasan dari Allah, jangan harapan dari orang lain. Dan jika anak berlaku keburukan maka jangan pula ditekankan... malu sama ustadz, malu sama orang, tapi.... kehinaan di sisi Allah.

5. Jika anak2 sdh berumur lebih dr 7 tahun, maka mulai buat kesepakatan2. Qs. An nisa: 9. Qoulan sadida perkataan yg lurus. Berkaitan dengan ini maka akhlak (jujur-as sidq dan taqadhu-tidak membusungkan dada atas kemampuan yg dimiliki) dan ajarkan adab (cara berjalan dan bersuara).

Dalam kedisiplinan harus fair dan sportif antara qt dan anak. Anak harus tahu knp dihukum, berdasar kesepakatan sebelumnya yg telah dibuat bersama anak.

Dan yg terakhir.... mari selalu bangun komunikasi dg ustadz/ah untuk terus membangun misi membentuk anak berakhlak shalih dan berkarakter.☝

Rabu, 23 Desember 2015

Sharing Materi IPC#58 - Mencintai Rasulullah


SharingmateriIPC/58

21 Desember 2015
9 Rabiul Awal 1437
_______________________
  
Tema: Islamic Knowledge 

Mencintai Rasulullah SAW

Mencintai Rasul SAW adalah wajib (QS At Taubah: 24) dan harus diposisikan sebagai kecintaan tertinggi setelah kecintaan kepada Allah SWT.

Imam al-Qadhi 'Iyadh al-Yahshubi, dalam kitab beliau, Asy Syifa bi Ta’rifi Huquq Al-Mushthafa, menyatakan ttg kecintaan kepada Rasul.

"Ketahuilah bahwa siapa yg mencintai sesuatu maka pengaruh dan kesan kebenaran klaim cinta itu haruslah tampak. Jika tidak, maka kecintaan itu hanyalah klaim kosong. Orang yg benar-benar mencintai Nabi SAW adalah orang-orang yg tanda-tanda kecintaannya kepada Nabi SAW itu tampak pada dirinya. "

Tanda Cinta kepada Rasul SAW:

1⃣ Meneladani beliau, menerapkan sunnah beliau, mengikuti ucapan dan perbuatan beliau, menjalankan segala perintah beliau dan menjauhi segala larangan beliau, serta beradab dgn adab baik beliau dlm keadaan susah atau mudah, yg disukai atau tak disukai.

2⃣ Banyak mengingat Nabi SAW. Siapa yg mencintai sesuatu akan memperbanyak mengingatnya, termasuk banyak kerinduannya utk bertemu dgn yg dicinta.

3⃣ Banyak mengingat Nabi SAW harus disertai dgn mengagungkan beliau, merendahkan diri saat mengingat atau menyebut beliau, serta menampakkan kekhusyukkan dan ketundukan ketika mendengar nama beliau. Termasuk dlm hal ini adalah memperbanyak shalawat kepada beliau.

4⃣ Membenci siapa saja yg dibenci Allah SWT dan Rasul-Nya, memusuhi siapa saja yg memusuhi beliau, menjauhi siapa saja yg menyalahi sunnah beliau dan membuat perkara-perkara baru di dalam agama beliau (Islam) serta menganggap berat semua perkara yg menyalahi syariah Nabi SAW.

5⃣ Mencintai Al Quran yg dibawa Nabi SAW dgn menjadikan Al Quran sbg petunjuk dan berakhlaq dgn Al Quran. Kecintaan kpd Al Quran adalah dgn membaca, memahami dan mengamalkan isinya.

6⃣ Lemah lembut dan belas kasih kpd umat Nabi SAW; menasehati umat beliau serta berupaya mewujudkan kemaslahatan mrk dan menghilangkan hal yg membahayakan dari mereka, sebagaimana Nabi SAW menyayangi kaum mukmin.

7⃣ Di antara tanda kesempurnaan kecintaan kepada Rasul SAW adalah bersikap zuhud di dunia dan tdk mengutamakan dunia, bersabar atas kefakiran dan kekurangan.

"Sesungguhnya, telah ada pada diri Rasulullah itu suri  teladan yg baik bagimu"(QS Al Ahzaab:21).

Wallah a’lam bi ash-shawab.

Sumber:
Al Islam Edisi 785

Divisi Program IPC ✏

〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰
Islamic Parenting Community  
〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰

fan page: https://m.facebook.com/isparentingcommunity

Instagram: @islamicparenting

twitter: @isparentingcom

web: IslamicParenting.net

Sharing Materi IPC#59 - Manajemen Waktu untuk ibu rumah tangga


SharingmateriIPC/59

23 Desember 2015
11 Rabiul Awal 1437
_______________________
  
Disarikan oleh: Maya Tri Bonda Sari
Tema: Family Life

MANAJEMEN WAKTU UNTUK IBU RUMAH TANGGA

⏰ Seringkali kesibukan mengurus anak-anak atau rumah tangga, sangat menyita banyak waktu. Terutama saat anak-anak masih kecil dan tidak memiliki pembantu rumah tangga. Tanpa disadari, terkadang ada beberapa hal yang tampaknya sepele padahal penting, jadi terabaikan. 

⏰ Maka  diperlukan manajemen waktu bagi para istri dalam mengatur rumah tangganya.
Terkait dengan manajemen waktu, berikut ini beberapa hal yang harus diperhatikan oleh para istri:

1⃣  Memiliki perencanaan waktu rutin.
Susunlah agenda harian, pekanan, bulanan, dan seterusnya. Juga target yang ingin dicapai. Selain itu, para ibu bisa menuliskan daftar pekerjaan rumah tangga yang harus dilakukan serta deadline-nya kemudian menempelkannya di tempat yang terlihat, misalnya kapan harus mencuci piring, berbelanja, menyuapi si kecil, mengajak anak-anak berjalan-jalan, mengajarkan Al Quran pada anak, dan lain-lain. Percayalah, anak-anak pun lebih menyukai keteraturan dan rutinitas dalam kegiatan mereka.

2⃣ Memiliki prioritas dalam beraktivitas.
Salah satu hal yang membantu dalam penentuan prioritas adalah `status hukum` aktivitas tersebut. Status hukum di sini maksudnya wajib, sunah, mubah, dan seterusnya. Yang wajib tentu saja harus diprioritaskan. Misalnya kita harus berusaha menyediakan waktu untuk bisa shalat tepat waktu di tengah-tengah kesibukan kita. Hal lainnya yang juga menjadi pertimbangan dalam menentukan prioritas adalah urutan ketaatan. Urutan ketaatan yang dimaksud adalah : taat kepada Allah dan Rasul, taat kepada suami, dan taat kepada orang tua.

3⃣ Identifikasi pekerjaan atau tugas.
Misalnya membagi tugas rumah tangga ke dalam 4-5 kategori –bisa dikembangkan sesuai kebutuhan.
Tugas dapur, tugas rumah, tugas pekarangan, tugas cucian, tugas mengurus anak, tugas mengurus hewan peliharaan.

Dari semua tugas yang telah diklasifikasi, tentukan skala prioritasnya. Tugas penting  diprioritaskan dalam pengerjaannya, tugas kurang penting dikerjakan setelah tugas penting selesai, dan tugas tidak penting bisa ditunda.

4⃣ Tidak menunda pekerjaan.
Islam mengajarkan kepada kita bersungguh sungguh dalam suatu pekerjaan, kemudian segera beralih kepada pekerjaan yang lain bila pekerjaan yang pertama selesai. “Maka apabila engkau telah selesai (dari suatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh urusan yang lain.” (al-Insyirah: 7)

5⃣ Fokus pada yang dikerjakan. 
Tidak menghabiskan waktu untuk hal yang tidak penting , artinya tidak lalai terhadap waktu. Di saat Anda berniat menyapu, tiba-tiba malah asyik nonton TV. Akhirnya semua pekerjaan Anda tertunda. 
Surat kabar, majalah dan berita-berita dari internet tak perlu harus dipantau setiap saat. Luangkan waktu di pagi hari sebelum Anda memulai pekerjaan untuk membaca. Setelah itu pusatkan perhatian pada pekerjaan rumah.Gunakan waktu istirahat sebaik-baiknya. Jangan lupakan pasangan Anda dan beri perhatian. Pastikan saat Anda istirahat tidak ada pekerjaan yang terlupakan sehingga istirahat Anda tidak  terganggu.

6⃣ Memiliki waktu khusus untuk menimba ilmu dan mendidik diri

Usahakan minimal tetap memiliki waktu untuk mengikuti kajian atau menghadiri majelis ilmu. Jika tidak bisa, paling tidak sempatkan mendengarkan kaset kajian di rumah atau membaca buku dan majalah yang bisa menambah pengetahuan agama.

7⃣ Memiliki waktu khusus yang menjadi `sumber energi`

Sumber energi utama bagi muslimah adalah shalat, dzikir, dan doa. Sempatkan membaca Al Quran setiap hari, juga berusaha shalat malam. Ini akan menjadi energi besar dalam menghadapi berbagai tantangan. Selain itu, usahakan tidur yang cukup, bersantai dan bermain bersama anak, rekreasi, serta melakukan hobi yang kita sukai.

8⃣ Memanfaatkan teknologi
Bagi yang mampu, tak ada salahnya memanfaatkan teknologi untuk membantu pekerjaan rumah tangga, agar lebih praktis. Misalnya untuk menanak nasi gunakan magic com.

9⃣ Bekerja sama dengan orang lain

Cobalah  mendelegasikan tugas, membagi tanggung jawab kepada setiap anggota keluarga untuk menyelesaikan tugas rumah tangga. Ini  akan sangat membantu, apalagi bagi ibu yang juga memiliki aktivitas di luar rumah. Ingat, tidak semua pekerjaan rumah tangga harus dilakukan oleh istri. Rasulullah juga menjahit sepatunya sendiri.

Anak-anak yang sudah besar biasanya sudah bisa diandalkan untuk menyelesaikan beberapa tugas tertentu. Jangan menolak pula jika suami atau kerabat menawarkan bantuan untuk mengerjakan beberapa pekerjaan rumah tangga atau menjaga si kecil. Anda pun bisa mengerjakan aktivitas bermanfaat lain, atau mencicil pekerjaan yang lain.

  Menikmati peran dan bersyukur.
Hendaknya kita menyadari,  setiap peran yang kita miliki adalah sebuah anugerah dari Allah yang tidak diberikan pada semua orang. Menjalani peran-peran dengan penuh rasa syukur akan membantu kita menemukan kebahagiaan. Nikmati waktu tidur, nikmati waktu memasak, nikmati waktu belajar, nikmati waktu bekerja, nikmati waktu shalat, semuanya akan menambah keindahan hidup kita.

1⃣1⃣  Memohon keberkahan.

Allah-lah Yang Maha Pemilik Waktu, minta keberkahan waktu dan apa yang kita lakukan sepanjang masa hidup, sepanjang hari kita. Ikhlaskan segala aktivitas kita, agar selalu bernilai ibadah.

1⃣2⃣ Sambil Menyelam Minum Air
Pekerjaan rumah memang bisa dibilang tiada habisnya. Tapi, tidak usah ngoyo dalam mengerjakannya. Beristirahatlah jika merasa lelah. Lakukan sedikit-sedikit, tetapi rutin. Jika memungkinkan, cobalah melakukan dua atau beberapa pekerjaan dalam satu waktu. Misalnya bagi yang memiliki mesin cuci, sementara mesin cuci berputar, Anda bisa mencuci peralatan makan. Demikian pula saat kita di kamar mandi, bisa sekalian menyikat kloset dan lantai kamar mandi.

Sumber:

http://www.ayahbunda.co.id/keluarga-tips/membuat-manajemen-rumah-tangga-

http://googleweblight.com/?lite_url=http://majalahsakinah.com/2013/01/manajemen-waktu-bagi-para-istri/&ei=VWuKFtGV&lc=id-ID&s=1&m=865&ts=1450816577&sig=ALL1Aj4aBc-YNBtvJ_YNaDrHQ_qdQqVANw

Divisi Program IPC ✏

〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰
Islamic Parenting Community  
〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰

fan page: https://m.facebook.com/isparentingcommunity

Instagram: @islamicparenting

twitter: @isparentingcom

web: IslamicParenting.net

Rabu, 16 Desember 2015

Tips Menjaga Kewarasan Ibu Rumah tangga.

Resume Kulwap IIP Bandung 2, Jum'at, 27 Nov 2015

Tema: Tips Menjaga Kewarasan Ibu Rumah tangga.

Narsum: Teh Kiki Barkiah

Host: Lendy
Co Host: Zakia

TIPS Menjaga Kewarasan sebagai Ibu Rumah Tangga

Oleh: Kiki Barkiah

Berikut tips menjaga kewarasan sebagai ibu rumah tangga: 

1. Pahamilah bahwa rumah tangga kita adalah ladang surga.

2. Pahamilah bahwa kita manusia biasa yang tidak sempurna tetapi Allah Maha Kuasa, Maha Bisa, dan Maha Penolong.

3. Pahami bahwa ikhtiar kita bukanlah penentu hasilnya, tetapi ikhtiar kita adalah cara kita memberikan proposal pemohonan akan pertolongan dan hasil akhir yang baik dr Alah swt.

4. Pahami bahwa anak anak adalah mahkluk Allah yang jiwanya digenggam oleh Allah, bukan oleh kita. Maka mintalah kepada Allah apa-apa yang kita harapkan tentang mereka.

5. Pahami bahwa kita adalah makhluk sosial yang membutuhkan pertolongan dan kerjasama dari orang lain. Untuk meminta pertolongan dan kerjasama dari orang lain, kita membutuhkan kesamaan visi yang jelas, komunikasi, pembagian tugas, kemampuan mengharmonisasi potensi, kemampuan mengatasi konflik, kesabaran dalam bekerjasama serta perasaan saling menerima dan memaafkan antar anggota tim.

6. Terus belajar untuk mengelola konfik yang beresiko memuncukan ketidakwarasan.

7. Miliki teman terbaik tempat berbagi yang halal dan amanah saat muncul tanda tanda ketidakwarasan.

8. Alokasikan waktu untuk relaks beristirahat dan menghibur diri dalam batasan yg dibolehkan syariat yang diniatkan dalam rangka mengumpukan energi dan kekuatan baru.

9. Berorientasilah pada proses dan pengoptimalisasian potensi dalam berproses sementra hasilnya kita serahkan pada Allah.

10. Saat tanda tanda ketidakwarasan mulai kambuh, banyak-banyaklah mengingat karunia yang telah Allah berikan.

11. Syukurilah apa yang ada karena yang ada sudah menjadi milik kita.

12. Saat ketidakwarasan benar benar terjadi time out lah diri kita agar meminimalisir keburukan yang tidak diharapkan.

13. Perbaikilah kondisi ruhiyah dan kedekatan kepada Allah karena kondisi ruhiyah berbanding lurus dengan tingkat kewarasan.

14. Tingkatkan terus keharmonisan hubungan bersama pasangan, karena kebahagiaan pernikahan memberikan energi positif dalam menjalankan amanah.

15. Hindari terlalu memikirkan apa kata orang lain, lakukan semaksimal yang kita bisa dan utamakanlah pandangan Allah yang Maha Mengetahui bagaimana perjuangan kita yang sesungguhnya.

16. Pahami tahapan perkembangan anak, tahapan perkembangan belajar anak serta karakter dan tempramen anak agar kita bisa lebih tepat dalam memperlakukan dan merespon sikap mereka.

17. Jika penyakit ketidakwarasan sering terjangkit, saatnya menentukan prioritas amanah sesuai dgn kondisi dan kemampuan yang dimiliki.

San Jose, California
dari yang terus berusaha menjaga kewarasan sebagai ibu rumah tangga.
Kiki Barkiah

Tanya Jawab

1⃣ Passion saya mengajar anak anak,saya suka dengan pekerjaan saya sebagai guru. Namun semua itu berubah ketika anak lahir dan suami meminta saya berhenti kerja.

Saya berusaha mencari pasion lain,tapi belum menemukan yang cocok.
Wal hasil saya merasa kurang maksimal menjalani peran sebagai istri ataupun ibu. Terasa ada yang hampa.
Bagaimana cara saya menjaga kewarasan?
Ririn_IIP 2

1⃣ Tidak dapat dipungkiri bahwa aktualisasi diri sesuai passion adalah kebutuhan setiap orang. Kehilangan ini bisa menyebabkan para ibu stress. Jd perasaan ini harus dikomunikasikan pada suami. Suami harus oaham bahwa ada kebutuhan diri inmbu yg perlu dibantu lalu didiskusikan alternatifnya dgn kondisi yg ada. Apakah mencari part time mengajar seminggu sekali selama 2 jam saja. Kemudian cldicari solusi supporting sistemnya. Apakan mengajar online. Apakah merekam diri sendiri mengajar di kamera lalu upload ke youtube. Tidak dibayarpun para wanita biasanya sdh bahagia krn kebutuhan aktualisasi dirinya bs terpenuhi walau porsinya sedikit saat anak anak masih kecil. Porsi sedikit ini lama kelamaan bs lebih banyak saat anak anak semakin besar. ✅

2⃣ Tanda2 apa aja yg bisa disebut sbg 'warning' ketidakwarasan..?

Uput_IIP 2

2⃣ Cemas berlebihan, mulai sensitif, mudah terpicu marah, dalam kondisi yang parang kadang ibu ibu ada oerasaan tidak berarti, gagal menjadi ibu, bahkan ingin menghilang dr dunia hehe✅

3⃣ Mohon pencerahannya teh Kiki,
Ada kalanya saya merasa bosan/jenuh dlm menjalani rutinitas Rumahtangga.

Kadang saya ingin marah, tp apa yg saya marahkan..bahkan saya tdk tahu.

Apakah saya masuk kategori ibu yg tdk waras..?

Lendy_IIP 2

3⃣ Iya teh biasanya krn kebanyakan energi negatif yg numpuk kadang ibu ibu sampai linglung mau apa, pengennya meluapkan marah. Ada hal yg belum terurai dan terselesaikan. Jd kadang butuh reorientasi tujuan hidup kalo memang sudah sangat menganggu

Ada beberapa penyebab ibu ibu tidak merasa bahagia. Diantaranya:
K-  Kontraknya salah alamat
U-Usahanya kurang ilmu
R-Ruhiyah kering kerontang
A-Allah jarang di minta bantuan.
N-Negatif mulu prasangkanya
G-Gangguan datang sedikit langsung nyerah

S-Salah mungkin tujuan akhirnya
Y-yang dipunya dilupain yang gak ada dicari-cari
U-Urusan gak pentingnya kebanyakan
K-Kangen jadi orang lain terus, gak mau jadi diri sendiri
U-Unggul di semua bidang jadi keingingan, padahal gak ada yang pernah minta
R-Ribet terus cara mikirnya

K-Komunikasinya mandeg
U-ungkapan hati diabaikan suami
R-Repotnya dimakan sendiri
A-Anggarannya dirasa kurang mulu
N-Ngutangnya gak bisa ditahan-tahan
G-Gak sadar sama potensinya

S-Suami kurang membantu
A -Anak-anak jauh dari harapan
B-Bosan, jenuh, gak ada cita-cita hidup
A- Aktualisasi diri kurang
R-Rekreasinya kurang

4⃣ Teh kiki kondisi seperti apa shg bisa dikatakan sdh tdk waras ?

#terkait tips no 5, sy orang nya ga enakkan teh,klo blm  terasa mentok bgt, sy selesaikan semua urusan sendiri walau rempongnya jangan ditanya (sy ibu 5anak teh). Tapi yaaa itu td ada saatnya kepikiran, ko asa gini2 banget sih ssyaaa, walau merasa diri baik2 sj. Sdh masuk kurang waraskah sy sebetulnya?
( Merasa waras tp sebetulnya engga )
Haturnuhun teteeh
Nenden_iip2

4⃣ Kadang gak enakkan itu cuma perasaan kita. Udah pernah tanya belum suami apa mereka keberatan diminta bantuannya. Setau saya rata rata para laki laki merasa berarti jika bantuannya dibutuhkan. Tp harus jelas minta tolong apa. Jangan lebay gak puguh..... minta dimengerti dari sinyal sinyal non verbal. Kalo laki laki mah mah harus jelas bilang mau kita apa ✅

5⃣ Saya sedang berusaha untuk melakukan ibadah dgn benar dan tepat waktu, mengusahakan untuk selalu curhat semua yg rasakan pd Allah.. Namun, seringkali masih merasa kurang sabar menghadapi anak, ataupun suami yg kadang masih belum kompak dalam menjalankan visi misi, jadi Saya terkesan sering marah2.. Kira2 cara apalagi ya teh agar 'kewarasan' tetap terjaga? Nuhun.
-Putri

5⃣Bererti perlu dilihat penyebab kurang sabarnya krn banyak faktor gak cuma soal ruhiyah. Sebentar saya copas kemungkinannya

Idetifikasi Penyebab Ketidaksabaran (Diisi saat seminar berlangsung)
Tidak Sadar Amanah
Tidak Sadar Perintah
Menganggap Anak Sebagai Beban
Hubungan pasutri tidak harmonis
Beban dalam pekerjaan
Tengah mengalami kehimpitan
Minim ilmu pengasuhan anak
Tidak memiliki kesamaan visi dengan lingkungan
Mengalami kelelahan
Kegiatan tidak teratur
Tergejar tenggat waktu
Cuaca lingkungan tidak nyaman
Lingkungan padat

Kurang lebih begini

Nanti detailnya tunggu di salam kibar youtube ✅

6⃣ Saya termasuk orang yg gampang marah, dan lambat laun anak saya yg pertama melakukan itu ke adiknya. Sekarang berusaha memperbaiki dengan sabar menahan amarah. Tp anak yg pertama masih belum berubah. Bagaimana pendapat teh kiki? Bagaimana efek seorang anak yang disuruh 'rada maksa' untuk kegiatan positif, tp kondisi anak ga mau melakukan yang kita arahkan.
Diah_IIP 2

6⃣ Untuk ke anak pertama ttp konsisten aja teh sambil terus doa. Bs jd memamh dipengaruhi karakter dasar bisa jadi karena mmg usianya masih kecil jd sumbu sabar masih pendek mudah frustasi yg penting konsusten ngajari untik gak mudah marah. Anak anak saya rata rata juga pemarah. Genetik pemarahnya mmg ada.

Untuk yg keg positif, kalo bisa diulur dulu baru ditarik. Kayak layang layang. Dilihat dulu maunya gimana baru diajak ke dunia yg kita harapkan. Atau dibuat bagaimana no menjadi yes dengan sekian cara kreatif ✅

7⃣ Anak saya sekarang usianya 2,5 tahun, sangat manja sekali kepada saya. Tapi kalau sedang main dengan siapa saja, ayahnya, kakek-neneknya, om tantenya, dan tanpa ada saya, dia behave sekali. Malah saya dapat pujian karena anak saya katanya soleh. Bahkan kalau hanya berdua dengan ayahnya pun dia tidak manja.

Apakah saya kurang tegas atau kenapa ya teh? Kadang dia terlalu memaksakan kehendaknya kepada saya sampai tantrum nangis2 kalau tidak saya berikan keinginannya.

Padahal penilaian saya, saya tidak pernah memanjakan dan juga sejak sudah bisa komunikasi dia sudah banyak mulai aktivitas kemandirian. Tapi saya heran kenapa makin kesini dia makin manja sama saya. Kalau ada saya, apapun, pasti harus ditemani saya. Apakah hal ini wajar?

Yuliad_IIP 2

7⃣ Rata rata anak anak seperti itu. Krn dia tau ada zona wioayah miliknya dan orang lain. Ada ruang dimana bersama ibu dia merasa lebih berani untuk mengunhkap keinginan yg sesunghuhnya sementara ditempat lain ada kontrol sosial. Wajar tetapi tetap harus konsisten dalam menghadapi tantrumnya

Tentang semakin manja coba diidentifikasi apakan mengalami regresi. Misal krn ada perubahan suasana.
Atau mungkin menjelang kelahiran adik. Atau ibu akhir akhir ini sibuk kurang perhatian. Allahua'lam✅

8⃣ Apakah seseorang harus tuntas dg dirinya sendiri dulu, baru memutuskan utk menikah? -agar meminimalisasi ketidakwarasan itu.-

- kasus ketidakwarasan ini, mirip sperti baby blues kah?

Hatur nuhun.
Chika_IIP 2

8⃣ Mbak.... gak tuntas tuntas sama diri sendiri mah. krn proaes belajar menjadi lebih baik itu sepanjang hayat. Tuntasnya kalo sdh tuntas umur.

Yg penting punya kesiapan lahir batin untuk siap belajar siap menganghung amanah yg lebih besar.

Baby blues salah satu contoh perubahan emosi ibu akibat perubahan hormon ya. Tp yg seperti ini sering juga muncul dikalangan ibunibu walau tsk sedang baby blues.

Biasanya sangat parah jika antara harapan dan kenyataan gak terlalu besar

Pilihannya melipatgandakan kekuatan agar kenyataan mendekati harapan atau...
Menaruh harapan yg lebih tepat sesuai keadaan. ✅

9⃣ Dirumah saya ada adik ipar yg ikut, sayangnya susah sekali diajak kerja sama, bangun jam 7pagi dan g pernah sholat sama sekali, jorok merapikan t4 tidurnya aja g pernah, saya sering merasa marah jengkel, akhirnya berimbas ke anak2 dan rt saya, saya jadi sering g waras krn jengkel,  jadi malas rasanya pernah saya tegur keluarganya malah marah dan berkata kasar sama saya hingga saat ini hub jadi kurang baik,, gmn solusinya teh

Nn iip 2

Jazakillah

9⃣ Nah ini termasuk faktor eksternal yg bikin ibu gak sabar krn terlalu rawan konflik. Jd harus diselesaikan supaya gak bikin imbas yg terlalu besar

Kalo posisinya ipar ada haiknya menghindari nasihat menyilang. Jd  kalo bagian nasihat biarlah yg menyamoaikan keluatga aslinya. Kalo bagian hadiah dan perhatian dikasihnya menyilang

Bisa juga pakai dakwah non langsung seperti membuka hidayah lewat oengajian buku dll

Coba juga liat akar masalahnya bisa jd masalah utamanya bukan jorok dan malas. Tp blm punya orieantasi hidup. Maka ada baiknya di dakwahi dr akarnya

Kalo tdk memungkinkan diupayakan sekuanya berarti bersahar dan menyesuaikan diri. Kalo kita tidak bs meraih yg jauh jangan sampai yg sudah menjadi wilayah kita harus terkorbankan. Kalo dakwah keluar gak bisa minimal selamatkan diri dan keluarga aja ✅

Teh kiki, kl baca2 di psikologi gt kan spek wanita itu hrs diperhatikan, banyak cerita dll. Tapi kl liat kisah shahabiyah, kayanya mereka itu tangguh2 bgt... bahkan ada yg rela ditinggal suami jihad dan syahid. Apa resep mereka ya teh? Apa resep itu bisa menghilangkan spek atau fitrah wanita tsb?
Nuhun teh.

Frikza_IIP 2

Kalo melihat sirah ada jg sisi sisi kewanitaan yg dimunculkan yg memang manusiawi. Seperti fatimah yg kelelahan minta khadimat. Atau cerita cerita kecemburuan aisyah misalnya. Bedanya pada mana yg lebih mendominasi, Allah dan akhirat atau nafsu. Nah mungkin orientasi akhirat kitanya yg blm kuat sehingga banyak kalah sama sifat dasar manusia seperti kikir berkeluh kesah dll ✅

1⃣1⃣ Seperti apakah time out jika sudah tjadi ketidakwarasan.
Htr nhn

yuyun_iip 1

1⃣1⃣ Wudhu shalat tilawah..atau rehat dulu rekreasi lalu rapat besar keluarga atau rapat besar bareng suami  ✅

1⃣2⃣ Assalamualaikum .. akhtar usia 4 tahun 3 bulan.. sdh punya adik 21 bulan..
Akhtar skrg jd lbh emosional dibanding sebelumnya dan tidak mau ditinggal bunda nya.. jd klo saya ada keperluan dia bisa nangis ditinggal dengan siapapun kecuali ayahnya..

Mohon sarannya teh kiki..

Nuhun teh leni..

1⃣2⃣ Mungkin sedang regresi. Insya Allah usia 4 sdh bs diajak diskusi dr hati ke hati mungkin ada perubahan suasana. Mungkin merasa kurang perhatian. Mungkin cemburu. Jdnya makin lengket dan gak mau pisah

Usahakan ada waktu khusus buat semua anak. Misal baca buku spesial. Gak sama anak yg lain. Krn rasanya beda ✅

1⃣3⃣ Terkadang sy merasa "hampa" sebagai ibu rumah tangga full time. Merasa 'oon' karena lama tidak berinteraksi dengan dunia luar dan lama tidak mengaplikasikan ilmu kuliah saya..
Bagaimana cara utk merefresh diri ya teh?

Adakah cara utk bisa aktualisasi diri tanpa meninggalkan anak2 dan keluarga?

Arie_IIP 4

1⃣3⃣ Pertama di refresh lagi niatnya. Diinget inget kelebihannya jd full time mom. Lalu inget juga kalo jadi full time mom itu bahian dr aktualisasi diri. Trus... coba test kepribadian. Passion kita dimana yg masih bs dikerjain sambil dari rumah. Porsinya kecil aja. Misal dua jam per minghu atau sejam sehari. Gimana suppotnya pas lg aktialisasi diri. Minta dukungan suami. Porsi yg kecil diluar amanah ibu kadang jd refresh energi dan kepenatan. Tp yg utama semua ibu harus merasa dirinya berarti dgn menjadi ibu. ✅
➖➖➖➖➖➖➖➖

Minggu, 13 Desember 2015

Main Berkreasi dengan Kardus

Resume Materi Kuliah Whatsapp Grup Rumah Main Anak
(Live di RMA1)

Judul Materi : Mari Berkreasi dengan Kardus dan Ciptakan Mainan yang Seru!
Hari, tanggal : Kamis , 10 Desember 2015
Pemateri : Nur Maliyanti
Peresume : Habibah

PROFIL NARSUM
Assalamualaikum.
Halo, kenalkan nama saya Nur Maliyanti, biasa dipanggil Nur. Saya ibu dari Akram (5) dan Hito (1).
Saya berprofesi sebagai ibu rumah tangga sambil bekerja lepas (freelance) sebagai desainer interior di rumah. Sejak lulus dari Fakultas Seni Rupa dan Desain ITB tahun 2007, saya sempat bekerja di Jakarta sebelum kembali berkarya di Bandung bersama teman-teman @nmworld, @greenerationid, dan Sahabat Kota (Komunitas pendidikan anak).

Berawal dari ketertarikan untuk memanfaatkan kardus bekas di rumah, saya mencoba membuat berbagai kreasi yang tujuannya agar dapat dipakai sebagai mainan anak saya sendiri. Dalam prosesnya ternyata tidak sedikit ibu dan anak yang tertarik pula untuk berkreasi dengan kardus bekas tersebut. Sejak pertengahan 2015 ini saya bersama @jejakecil di Bandung membuat lokakarya (workshop) kardus secara berkala.

MARI BERKREASI DENGAN KARDUS DAN CIPTAKAN MAINAN YANG SERU! :)
Oleh : Nur Maliyanti

Berkreasi bersama anak adalah salah satu kegiatan yang dapat mempererat kasih sayang antara orangtua dengan anak, karena anak akan belajar menghargai karya yang dibuatnya bersama orangtua. Dalam prosesnya, mereka pun belajar untuk selalu bisa mencari ide menciptakan sesuatu (mainan) dari bahan-bahan yang sudah ada dan tidak harus membeli mainan yang mereka inginkan.

Pada dasarnya, berkreasi dengan kardus bekas sangatlah mudah. Yang terkadang terasa sulit adalah pencarian ide dan eksekusi teknisnya. Namun sekarang, ide bisa didapat dari beragam referensi di situs seperti pinterest. Eksekusi teknis pun akan berkembang seiring kita berpraktik langsung dengan kardus.

Beberapa materi berikut merupakan hasil pengalaman selama berkreasi dengan kardus bekas, yang menurut saya baik untuk diperhatikan. Bukan tidak mungkin nanti ibu-ibu sekalian mendapat pengalaman baru lain yg perlu saya pelajari juga :)

Tahapan berkarya:

1. Proses Pencarian Ide dan Referensi

Biasanya saya selalu bertanya terlebih dahulu kepada anak, "Ingin buat apa?", atau malah terpicu ketika jalan-jalan ke toko mainan, ada mainan yang diinginkan lalu coba kembangkan ide untuk membuat sendiri di rumah.

Setelah itu saya mencari referensi melalui google atau lebih mudahnya buka aplikasi pinterest. Ajak anak juga untuk ikut mengolah idenya sehingga nanti hasilnya merupakan karya kolaborasi.

2. Membuat Sketsa untuk Konsep Mainan

Setelah ide disepakati, buatlah sketsa (gambar) mainan yang akan dibuat. Ingat, tidak perlu bisa menggambar untuk membuat sketsa ini! :) Cukup coret-coret, yang paling utama adalah kita dan anak cukup mengerti gambar yang sedang dibuat (sebagai panduan berkarya).

Tahap pembuatan sketsa ini juga akan memudahkan kita untuk tahu seberapa besar ukuran mainan dan seberapa banyak bahan kardus yang diperlukan.

Setelah sketsa awal, coba juga untuk langsung menggambar pola dasarnya. Sebagai gambaran, Ibu-ibu bisa coba pelajari pola dasar dari kardus yang dipakai, atau coba cari pola lain untuk bentuk yang diinginkan di internet.

Pada pengembangannya dapat ditambahkan bahan-bahan lain seperti botol bekas, sumpit bekas, kemasan plastik, dll.

Biasanya ide berkembang pada saat pembuatan sketsa atau pada saat proses eksekusi karya. :)

3. Peralatan Dasar yang Biasa Digunakan

- Gunting (kecil & besar),
- Cutter (saya menggunakan isi cutter dengan derajat ketajaman 30° agar lebih nyaman digunakan untuk memotong kardus),
- Penggaris besi,
- Lem putih PVoC (saya pakai merk FOX; lem ini biasa digunakan untuk kertas, kayu, dll. Lemnya memang butuh waktu yang lama untuk kering, namun setelah kering hasilnya akan kuat sekali),
- Jepit sedang/besar, Fungsinya untuk menjepit kardus saat menunggu lem mengering. (Saya biasa menggunakan paper clip berwarna hitam),
- Selotip kertas (Untuk membantu menahan kardus apabila tidak dapat dijepit),
- Pensil dan spidol,
- Cat poster (Jika ingin diwarnai. Saya menggunakan cat merk Asturo, karena dari segi harga cukup terjangkau dan hasilnya cukup rapi).

Beberapa Tips Berkreasi Dengan Kardus

- Gunakan kardus yang masih bagus (tidak terlalu banyak lipatan atau rusak).

- Gunakan bagian dalam kardus bekas (bagian polosnya) untuk bagian luar karya, supaya lebih terlihat cantik dan bisa digambar sesuka hati atau dicat warna-warni.

- Untuk melipat kardus dengan rapi, beri guratan tipis dengan bagian belakang mata cutter pada kardus yang hendak dilipat (di bagian yang dalam/bergambar) dan jangan terlalu ditekan supaya kardus tidak rusak atau terpotong.

- Saat memotong kardus dengan cutter, sebaiknya beralaskan alas khusus memotong atau kaca supaya mata cutter tidak mudah tumpul. Dan jika memotong dengan gunting, gunakan gunting kecil untuk lekukan-lekukan yang lebih tajam dan detail. (Bersiap tangan dan jari agak pegal ya, Ibu-ibu! ;))

- Apabila hasil potongan kardus mulai bergerigi (tidak rapi) tandanya cutter sudah mulai tumpul. Untuk mendapatkan hasil yang rapi dan optimal sebaiknya jaga ketajaman mata cutter. Bila sudah tumpul, langsung potong mata cutter agar tajam kembali.

- Lem yang digunakan sebaiknya agak banyak (semua permukaan yang hendak dilem rata tertutupi lem dan masih menyisakan warna putih). Namun juga jangan terlalu banyak karena akan mengering lebih lama lagi. :) Jangan khawatir tidak rapi jika lem beleberan, karena saat mengering lem ini akan berubah warna menjadi bening.

Apabila ibu-ibu mengalami kesulitan dalam berkarya, jangan mudah menyerah. Ajak anak untuk mencari solusi dari permasalahan, sehingga anak pun akan belajar untuk terus berusaha.

Karya pertama tidak harus sempurna, yang penting adalah mengawali pembuatan karya dan mengapresiasi hasilnya.

Ingat ya, Ibu-ibu, hasil dari usaha kita itu selalu bagus, tidak ada yang jelek, karena yang utama adalah nilai-nilai yang terbangun selama proses berkarya bersama anak. ��

Selamat berkarya ya, Ibu-Ibu hebat! ������

Salam, 
Nur Maliyanti | #Ibukardus

TANYA JAWAB
1⃣Saya ingin tanya:
Belum kebayang..cara menempelkan sisi kardus sehingga membentuk sudut ekstrim..gmn cara mengelemnya? Kalopun pakai jepit nanti, sudutnya ga sesempurna yang mbak bikin. Ini contoh yang saya maksud...mobil-mobilan kardus itu. Kok bisa rapih ya antar sudutnya. Jenis cat apa yang digunakan untuk mewarnai mobilnya?
Makasih
(Fitri, Madura, Mujahid 23m, RMA3)

Jawab :
Untuk menempel sisi kardus itu tidak langsung bertemu antar sisinya, tapi salah satu sisi dilebihkan ukurannya untuk dilipat dan dilem ke sisi satunya. Nanti saya sertakan foto supaya terbayang ya mbak. Kalau cat yang digunakan itu cat poster waterbased, saya pakai cat merk Asturo.

2⃣ Bun, kalau bikin mainan kardus itu idealnya nya sejak anak usia berapa ya?
Kalau masih kecil kan dipretelin bisa patah hati bun..huhu..
Begitu jg saya pernah bikin untuk si kakak, sama adeknya di hancurkan..
kakaknya sedih..saya juga bun..gimana tips nya..
terima kasih.
(Rika, Malang, Maryam 3,5thn dan Isa 8 bln, RMA 3)

Jawab :
Hehehe harus siap patah hati kalo anak masih terlalu kecil mbak ��. Anak saya pertama kali dibuatkan mainan kardus untuk pertama kalinya umur 3,5 tahun, itupun atas kemauannya sendiri, memang saya suka cerewet untuk mengingatkan menjaga mainannya dengan baik mbak, akhirnya sih dia ngerti sendiri ketika mainannya rusak berikutnya harus lebih dijaga.

Justru malah biasanya yang tidak terkontrol adalah teman2 yang main ke rumah mbak ���� itu yang malah lebih sering merusakkan mainan kardusnya karena mungkin belum paham ☺.

Jadi kalau dari usia sih sebaiknya 4 tahun ke atas kalo belum siap patah hati hehehe ��

Oh ya untuk tipsnya, baik ibunya atau kakaknya yang ngga mau sedih sih baiknya diberi pengertian aja ataau mainannya dijauhkan jangkauannya dari anak2 yg lebih kecil hehe

3⃣ Mba nur apa kabar ��, saya sangat tertarik dengan bikin2 dr kardus ini, tapi sering terkendala dr pembuatan pola. Dan berhubung saya tdk kreatif, Apakah ada link yang recomended sebagai bahan referensi pembuatan pola2 kardus?
(Erni, Jakarta, RMA4)

Jawab :
Halo mbak Erni �� Kabar baik Alhamdulillah mbak, untuk link reccomended pola sih sampai sejauh ini masih belum ada yang satu portal mbak, tapi saya rajin cari di situs/aplikasi pinterest. tinggal ketik kata kunci : pattern for... (isi apa saja yang mau dicari).

Selain itu ada juga akun instagram kardus yang saya sukai, mereka lebih banyak memberi inspirasi tapi tidak terlalu banyak memberi pola : @zygote_brown, @cardboard_dad. Kalau mau lebih aplikatif bisa buka link youtube Box yourself, ini sudah dengan cara membuatnya : https://youtu.be/Jf-7-TBtHuo

4⃣ Mba nur ��, saya sangat tertarik dengan bikin2 dr kardus ini, tapi sering terkendala dr pembuatan pola. Dan berhubung saya tdk kreatif, Apakah ada link yang recomended sebagai bahan referensi pembuatan pola2 kardus?
Erni Biasanya kardus sebelum dieksekusi saya balik dulu. Kardus asli kan ada seteples gede2 jadi kuat sisi2nya.. kadang kalau pakai lakban suka masih kurang kokoh, gimana supaya kardus tanpa seteples gede bawaan pabrik bisa kokoh seperti sedia kala? Mohon pencerahan nyaa ��
(Yuli, Kupang, RMA4)

Jawab :
Halo mbak Yuli :) Untuk membuat kokoh kardus seperti sedia kala itu prinsipnya mirip dengan jawaban pertanyaan nomor 1⃣ tadi mbak, bagian sudutnya diberi kardus yang dilipat (seperti huruf L) lalu ditempelkan di bagian sudut. nanti saya sertakan foto juga sesudah ini ya :)

5⃣Aslm. Mba Nur, seneng banget bisa ajak anak2 ikut serta. Btw, Pakai kardus yang ukuran apa ya (kardus kecil digabung jadi 1 atau langsung kardus besar)??? Punya sendiri atau adakah chanel untuk beli kardus??? Terima kasih
(Puji, Tangerang, 3y7m-23m, RMA1)

Jawab :
Waalaikumsalam mbak Puji ��. Kardus yang saya pakai beragam ukurannya mbak, seadanya di rumah saja, tapi berhubung banyak teman-teman yang tau bahwa saya suka kardus jadinya mereka dengan sukarela menyumbangkan kardusnya ke rumah saya ��. Saya sih seneng2 aja hehe.. Tapi kalau memang kebetulan saya butuh dan lagi ngga ada kardus, saya sering banyak tanya ke grup2 ibu2 ada yang punya kardus ga terpakaikah, atau suka tanya juga ke Alfamart, Indomaret, dan warung2 terdekat untuk minta kardus nganggur hehe sering juga kalau belanja di supermarket besar saya minta pakai kardus bukan plastik, dan pilihan terakhir saya beli di tempat loak kardus atau beli ke toko kelontong, biasanya banyak kardus ga terpakai juga di sana ��

6⃣Assalamualaikum Mbak Nur. Saya jatuh cinta sama mainan2 yg dibuat. Itu berapa lama untuk proses pembuatannya? (Khususnya untuk mobil pemadam kebakaran). Oh iya mainan dari kardus itu berapa lama tahannya? Lalu cara merawatnya agar awet bagaimana? Adakah tutorialnya biar dapat saya ikuti? Terima kasih
(Reisa, Cilacap, Awan 7month. RMA1)

Jawab :
Waalaikumsalam mbak Reisa �� Terima kasih ya mbak ☺. Untuk yang mobil pemadam kebakaran itu saya dan anak saya buat seharian mbak, mulai dari gambar, potong pola, sampai mengecat, besoknya hanya dilanjutkan menambahkan sedikit2 detail seperti penebalan gambar pakai spidol, Eh tapi juga diselang sholat, makan, minum lho ya mbak hihi..

Mainan dari kardus ini tahannya cukup lama kok mbak, asal jauh dari jangkauan bayi hehehe, waktu itu saya buatkan kompor2an buat anak saya bertahan 5 bulan sampai akhirnya ke tangan tukang loak, sebetulnya kalau mau agak tahan lama dilapis dengan lem fox putih yang dicampur air sedikit lalu dikuas ke seluruh permukaan kardus, cukup tahan dari debu ataupun air.

Kalau tutorial sampe sejauh ini baru yang ada di Instagram saya, masih belum sempat buat lagi mbak ��

7⃣ Jika usia anak sudah 4 tahun apakah anak juga sudah bisa dilibatkan dalam pembuatan mainan kardus? prosesnya kita mulai dari mana ya mba? Atau kira2 usia berapa anak2 bisa membuat mainannya sendiri...?
Jika usia anak sudah 4 tahun apakah anak juga sudah bisa dilibatkan dalam pembuatan mainan kardus? prosesnya kita mulai dari mana ya mba? Atau kira2 usia berapa anak2 bisa membuat mainannya sendiri...?
(Aisyah, Semarang, 2y10m, RMA1)

Jawab :
Halo mbak Aisyah, 4 tahun sudah bisa kok mbak ��.
Dimulai dari bersama-sama mencari dan mengolah ide lalu menggambar bersama aja mbak, kalau untuk pembuatan karyanya memang akan lebih banyak Ibunya, tapi sebisa mungkin fasilitasi saja anak dengan kardus2 yang tidak akan dipakai untuk karya (kardus2 kecil sisa) untuk anak menempel2 atau menggunting2 sendiri �� walaupun kadang hasilnya entah bentuk rupanya seperti apa hehehe tapiu tetap saya apresiasi dan simpan karya2nya.
Nantinya anak akan terbiasa untuk ingin dan semangat membuat sesuatu. ��

8⃣ Terima kasih sharingnya Mb Nur..☺. Mau nanya,kalau anak usianya di bawah 2 tahun,jenis permainan berbahan kardus baiknya apa? Dgn mempertimbangkan,kalau ada mainan gitu lebih sering dibanting atau dilempar ��. Terima kasih..
Titin, Parepare, RMA 3)

Jawab :
Terima kasih kembali mbak Titin ��, nah betul mbak, kalau untuk usia dua tahun ke bawah sepertinya belum bisa dikasih mainan yang berbahan kardus.

Anak saya yang kecil usianya 1 tahun, kalau dikasih kardus biasanya kalau gak dilempar ya masuk mulut ��. Jadi baiknya memang permainan dari kardus itu untuk usia di atas 3 tahun ya mbak.

Kalau usia 3 tahun sudah mulai mengerti cara bermain masak2an, dll, kalau dibuatkan kompor2an dia sudah bisa main dengan mainan kardusnya, walau mungkin akan lebih cepat rusak karena motorik halusnya masih berkembang (seperti menutup pintu kardus dengan pelan2 tanpa merobek kardusnya dll) ��.

9⃣ Mb, boleh share contoh tutorial agar kami semakin faham teknik2 detail pembuatan mainanan dari kardus. Misal pembuatan blender ataupun lainnya. Terima kasih
(Habibah, Jakarta, 16m, RMA1)

Jawab :
Halo mbak Habibah :) Sebetulnya ingin sekali saya membuatkan tutorial semua mainannya, tapi belum ada waktunya untuk khusus buatkan tutorial mbak.

Karena biasanya saya buat dulu mainannya, dalam prosesnya ada trial dan errornya, sampai akhirnya saya menemukan bentuk yang pas, baru saya bongkar lagi dan buat yang baru dengan menjiplak pola yang awal tadi. Cukup panjang prosesnya mbak :) Tapi kalau saya sudah ada waktu luang tentu saya dengan senang hati membagi tutorialnya mbak.

Untuk yang mudah2 dan tidak terlalu rumit saya akan buatkan, seperti tutorial mainan lempar cincin, dan knop kompor. Tapi untuk yang blender saya baru bisa foto detail2nya lalu saya bagi supaya bisa ditiru langsung ��

Ibu-ibu di sini semua bisa kooo ��

Tidak harus rapi atau bagus menurut kebanyakan orang lho mbak, karena pada dasarnya kan kita buat mainan untuk anak kita sendiri, mereka pasti udah seneng kalo dibuatkan mainan sama Ibunya :)

Kebetulan aja saya emang suka keterampilan sejak SD, jadi ditekuni ��

Seperti kata-kata bijak itu "Practice makes perfect" hehehe

yang penting dimulai dan dicoba aja untuk bikin ��

PENUTUP
Intinya, membuat prakarya dari kardus dan barang2 bekas lainnya itu bertujuan untuk memperpanjang sedikit umur sampahnya, jadi mainan yang seru untuk anak-anak, juga bisa mempererat hubungan kasih sayang dengan anak, dan juga bisa ngirit isi dompet karena ngga harus beli mainan hehehe..

Yang paling utama adalah berusaha aja untuk bikin yang terbaik, kalau ternyata memang pada akhirnya ngga suka ya jangan menjadi beban atau merasa terintimidasi dengan yang lain, karena pada dasarnya kita semua punya kelebihan dan kekurangan. Seperti saya yang ngga doyan dan ngga bisa masak hehehe.. jadi Ibu-ibu semua di sini hebat-hebat buat anaknya ������.

Terima kasih banyak untuk RMA dan Ibu-ibu sekalian untuk kesempatan berbaginya ��

〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰
Follow us:
Instagram : @rumahmainanak
Fanpage Facebook : Rumah Main Anak
Blog : rumahmainanak.blogspot.com

Jumat, 11 Desember 2015

Perkembangan motorik kasar anak usia 4-6 tahun

Saya Share Materi hari ini yah ��

Kuliah WhatsApp Grup Rumah Main Anak

Perkembangan Motorik Kasar Anak Usia 4-6 Tahun
Oleh : Juditha Elfaj

Perkembangan motorik adalah proses tumbuh kembang kemampuan gerak seorang anak. Pada dasarnya, perkembangan ini berkembang sejalan dengan kematangan saraf dan otot anak. Sehingga, setiap gerakan sesederhana apapun merupakan hasil pola interaksi yang kompleks dari berbagai bagian dan sistem dalam tubuh yang dikontrol oleh otak. Perkembangan kemampuan motorik merupakan perkembangan pengendalian gerakan jasmani yang terkoordinasi antar pusat syaraf, urat syaraf dan otot. Perkembangan motorik meliputi motorik kasar dan motorik halus. Keterampilan motorik kasar yaitu gerakan yang dihasilkan dari kemampuan untuk mengontrol otot-otot besar, contohnya adalah berjalan, berlari, melompat, berguling. Keterampilan motorik halus yaitu gerakan terbatas dari bagian-bagian yang meliputi otot kecil, terutama di bagian jari-jari tangan, contohnya adalah menulis, menggambar, memegang, sesuatu dengan ibu jari dan telunjuk. Nah, pada kesempatan kali ini kita bahas perkembangan motorik kasarnya dulu ya ibu2 kece..

��Karakteristik
Anak usia 4-6 tahun berada pada tahap perkembangan early childhood atau masa kanak-kanak awal yang secara teori dimulai dari usia 3 tahun (Papalia, Olds,& Feldman, 2004).

Berkaitan dengan perkembangan fisik, pada periode ini anak sangat aktif melakukan berbagai aktivitas. Tentu saja hal ini sangat baik utk mengembangkan otot-otot kecil maupun besar. Bentuk permainan yang dilakukan masih bersifat individu, bukan permainan sosial. Walaupun aktifitas bermain dilakukan anak secara bersama.
Adapun detail poin tahapan perkembangan motorik kasar pada periode ini bisa disimak pada file perkembangan anak.

I'm
��Faktor yang mempengaruhi perkembangan motorik anak
☆ kematangan (kesiapan fungsi2 fisik maupun psikis utk melakukan aktivitas tanpa stimulus, spt duduk, berjalan, bicara, dll)
☆ kondisi fisik (bentuk tubuh, kecepatan pertumbuhan, dll)
☆ Nutrisi
☆ kesempatan untuk belajar dan berlatih
☆ motivasi anak untuk belajar dan berlatih
☆ bimbingan orangtua

��Bagaimana meningkatkan keterampilan motorik anak?
☆ Beri kesempatan kepada anak untuk bermain yang dapat melatih penguasaan keterampilan motorik kasar dan motorik halusnya. Suasana ‘berlatih’ harus menyenangkan. Usahakan agar pengalaman bergerak ini juga memasukkan unsur eksplorasi dan aktivitas pemecahan masalah sehingga anak termotivasi untuk kreatif.
☆ Sediakan peralatan dan lingkungan yang memungkinkan anak melatih keterampilan motoriknya.
☆ Perkenalkan dan latihlah anak dengan sebanyak mungkin jenis keterampilan motorik. Semakin banyak jenis ketrampilan yang diberikan akan semakin baik bagi perkembangan motoriknya.
☆ Tidak membedakan perlakuan antara anak laki- laki dengan perempuan, karena kemampuan dan ketertarikan anak terhadap aktivitas motorik pd periode ini adalah sama.
☆ Jangan menekankan pada kekuatan dan kecepatan, tetapi perhatikan gerakan dan postur tubuh yang benar dalam melakukan aktivitas motorik tersebut.
☆ Bersabar, karena berkembangnya suatu keterampilan motorik jg tergantung waktu dan keinginan anak untuk menguasai.
☆ Hindari membandingkan kemampuan motorik anak dengan anak lain yang seusia dengannya. Setiap anak adalah unik dan istimewa :)

Follow us :
Instagram : @rumahmainanak
Fanpage Facebook : Rumah Main Anak
Blog: www.rumahmainanak.blogspot.com

Perkembangan Motorik anak usia 2-4 tahun

�� Resume Kuliah WhatsApp Grup Rumah Main Anak 4 ��
Judul materi : Perkembangan Motorik anak usia 2-4 tahun.
Hari / Tanggal : Rabu / 9 Desember 2015
Pemateri : Chairunnisa Rizkiah, S.Psi
Peresume : Julia Sarah, S.Hum

—————————

�� Memasuki usia 2 tahun, bentuk tubuh anak mulai tumbuh menjadi lebih mirip tubuh orang dewasa. Figur bayi masih chubby dan banyak lipatan-lipatan lemak, sedangkan semakin lama bentuk tubuh anak lebih memanjang, terutama bagian tungkai (tangan dan kaki). Massa otot juga bertambah dan kemampuan koordinasi gerakan juga semakin baik (tentunya dengan dibantu juga dengan stimulasi). Kematangan secara fisik ini memungkinkan anak untuk melakukan kegiatan fisik yang sebelumnya tidak bisa dikuasainya.

�� Kemampuan gerak dasar dibagi menjadi tiga kategori, yaitu:
1. Locomotor : kemampuan untuk memindahkan tubuh dari satu tempat ke tempat lain atau untuk mengangkat tubuh ke atas. Contoh gerakannya adalah melompat-lompat seperti kelinci atau meloncat ke depan dan belakang. Kemampuan gerak lainnya adalah berjalan, berlari, meluncur ke bawah (misalnya dari atas gundukan tanah), dan galloping (berlari seperti kuda) 
2. Non locomotor : kemampuan untuk gerak yang dilakukan di tempat. Kemampuan non locomotor terdiri dari menekuk dan meregangkan tubuh (misalnya membungkuk menyentuh ujung kaki), mendorong dan menarik (misalnya membuka pintu/lemari), mengangkat dan menurunkan (misalnya membawa barang dan meletakkannya), melempar, dan lain-lain
3. Kemampuan manipulatif. Dalam istilah perkembangan, kata “manipulatif” kira-kira berarti melakukan sesuatu terhadap benda, atau mengutak-atiknya. Dalam aspek motorik, kemampuan manipulatif banyak melibatkan tangan dan kaki, tetapi bagian lain dari tubuh kita juga dapat digunakan. Misalnya, memantul-mantulkan bola, membangun bentuk-bentuk dari mainan balok/Lego, meronce, dan membentuk kertas sesuai keinginan. Kemampuan ini biasanya memerlukan koordinasi mata dan tangan/kaki.

�� Sedangkan dari segi jenis otot yang digunakan, keterampilan motorik dibagi menjadi 2, yaitu motorik kasar dan motorik halus.
A. Motorik kasar: membutuhkan keseimbangan dan koordinasi antar anggota tubuh, dengan menggunakan otot-otot besar (misalnya seluruh badan, otot lengan dan kaki). Pada anak usia 2 tahun, aktivitas motorik kasar yang sudah dikuasai antaranya adalah anak mulai bisa  berlari, bangun sendiri saat jatuh, serta mengambil dan meletakkan benda. Sedangkan anak usia 3-4 tahun pada umumnya sudah mulai bisa melakukan hal berikut:
· Berhenti berjalan dan berlari, atau berpindah arah saat berjalan dan berlari, dengan cepat
· Naik tangga dengan kaki bergantian, turun tangga dengan mengandalkan satu kaki
· Lompat dengan dua kaki sejauh 30-60 cm, ada juga yang sudah mulai bisa lompat dengan satu kaki
· Menjaga keseimbangan (misalnya naik papan titian)
· Lempar-tangkap bola dengan gerakan tubuh bagian atas (biasanya mendekap bola ke dada). Kegiatan lempar tangkap bola juga membutuhkan koordinasi mata-tangan
· Mengendarai sepeda roda tiga
· Meniru gerakan, misalnya saat berolahraga atau saat menonton gerakan di video. Kemampuan ini juga berhubungan dengan kemampuan kognitif anak.

B. Motorik halus: kemampuan yang berhubungan dengan keterampilan fisik yang melibatkan otot kecil (misalnya otot-otot ujung jari) serta koordinasi mata dan tangan (hand-eye coordination). Contohnya: meronce, memegang alat tulis dan membuat coretan, merobek kertas, menempelkan benda, mengambil benda dengan ujung jari. Anak usia 2 tahun sudah mulai belajar memegang benda dengan ujung jari, membuat coretan (scribble), dan membalik halaman buku. Anak berumur 3-4 tahun pada umumnya sudah bisa melakukan hal-hal berikut:
· Membangun menara dari balok- balok
· Memasukkan tali atau benang ke dalam lubang (misalnya meronce manik-manik)
· Menggambar garis-garis silang dan lingkaran
· Memanipulasi obyek tanah liat/playdough dengan membuat bentuk-bentuk
· Mengambil dan menyusun potongan-potongan puzzle sederhana
· Menggunakan peralatan makan (sendok dan garpu)
· Menggunakan gunting, menggunting dengan mengikuti garis tanpa terputus
· Menelusuri garis dengan alat tulis (tracing). Anak bisa menelusuri garis untuk menggambar bentuk
· Meniru gambar bentuk dasar (misalnya kotak, segitiga, lingkaran). Kemampuan ini akan sangat berperan saat anak belajar menulis huruf dan angka
· Sebagian anak juga mulai menulis beberapa huruf capital yang mudah (misalnya I, A, O, T, L)
· membuka dan menutup kotak

�� Kecepatan perkembangan motorik anak mungkin akan berbeda-beda. Ada anak yang lebih cepat menguasai keterampilan motorik halus, ada juga anak yang lebih unggul di motorik kasar. Ada pula anak yang butuh waktu lebih lama untuk menguasai keduanya. Seperti halnya aspek lain dalam perkembangan, hal ini dipengaruhi oleh dua faktor yaitu: (1) faktor bawaan dan (2) pengasuhan. Faktor bawaan menentukan kematangan anak, atau kesiapannya untuk mempelajari keterampilan baru. Misalnya, anak usia 24 bulan belum bisa naik sepeda roda dua walaupun diberi stimulasi yang sangat banyak, karena otot-ototnya belum cukup kuat dan keseimbangannya belum cukup. Di sisi lain, faktor pengasuhan (nurture) juga mempengaruhi kecepatan dan keluwesan anak dalam melakukan gerak motorik kasar ataupun halus. Kedua faktor ini saling berhubungan dalam menunjang atau justru menghambat perkembangan anak.

------------------------

❓✔️ Tanya Jawab :

1. mau tanya, seandainya fase motorik kasar ini ada yg terlewati, dan aqiel sdh berusia 2 tahun lebih, apakah berpengaruh besar terhadap perkembangan anak ke depannya atau tidak ?
Astrid / Aqiel Ahsan (2 tahun 9 bulan) / cikampek / RMA 4

Jawab: Halo Bunda Astrid. Yang perlu diketahui bahwa masing-masing anak adalah unik dan berbeda-beda kecepatan perkembangannya. Tahapan2 tersebut biasanya disempurnakan peraspek, misal merangkak-berdiri-berjalan. Fase apa ya Bun yg terlewati? Parameter perkembangan anak berbeda-beda. Ada beberapa anak yang baru bisa melakukan capaian perkembangan usia 2 tahun saat anak tersebut 2,5 tahun. Tidak mengapa selama masih berada pada rentang waktu normal. Jadi, jika ada yg terlewati masih bisa distimulasi di rentang waktu tersebut, yg penting bukan "terlambat". Utk melihat "keterlambatan" perkembangan anak bisa dicek di Kuisioner Pra Skrining Perkembangan (KPSP) Anak..

2. Anak saya 2th 5bln. Bagaimana cara menstimulasi anak untuk jalan jinjit. mngkin saya kurang memperhatikan,tapi sy blm pernah lihat anak saya berjalan jinjit. tapi untuk melompat2 dan berlari sudah bisa.
Yulia/ 2th5bln / Tangerang / RMA 4

Jawab: Halo Bunda Yulia. Bisa dengan melihat gambar/video. Bisa juga dengan m3ngajak "senam" bersama2. Bunda mengajak si kecil untuk mengikuti gerakan Bunda. Agar anak berjinjit bisa pula Bunda memintanya mengambil sesuatu dengan jarak yg lebih tinggi daripadanya, namun tanpa melompat. Misalnya, mula-mula Bunda memintanya mengambil barang yg Bunda letakkan di depan kepalanya, lalu perlahan-lahan Bunda tinggikan jaraknya. Semoga membantu ya, Bun.

3. Asalamualaikum mba, saya mau nanya. Kecepatan perkembangan setiap anak kan berbeda2, bagaimana caranya agar perkembangan antara motorik kasar dan motorik halus bisa seimbang tanpa kita paksakan?
Rifsy / fideria 21m / sukabumi / RMA4

Jawab : Wa'alaikumsalam Bunda Rifsy, betul sekali. Sesuai materi di atas, selain faktor bawaan, faktor pengasuhan (nurture) juga mempengaruhi kecepatan dan keluwesan anak dalam melakukan gerak motorik kasar ataupun halus. Bisa dengan kegiatan bermain yg menstimulasi motorik kasar dan halus di setiap harinya. Meski, pada usia ini ada anak yg lebih unggul materi kasarnya, ada pula yg lebih unggul motorik halusnya. Tidak mengapa, yg penting orangtua telah berusaha memberikan stimulasi keduanya secara imbang. Tetap semangat!

4. Anak sy 24m kemampuan motorik kasarnya lbh unggul dibanding motorik halusnya, terlihat kurang tertarik dgn permainan menempel2, dkk, bagaimana cara menstimulasi motorik halusnya?
Yanti / Amah / Tegal / RMA 4

Jawab : Halo Bunda Yanti. Memang rentang konsentrasi anak berkaitan dengan usianya Bun. Misal, anak 2 tahun, rata-rata hanya dapat full konsentrasi hanya 2 menit. Bunda dapat mengajak anak untuk ‘

Perkembangan Anak Usia 0-2 tahun

�� Resume Kuliah WhatsApp Grup Rumah Main Anak 4 ��
Judul materi : Perkembangan Anak Usia 0-2 Tahun.
Hari / Tanggal : Selasa / 24 November 2015
Pemateri : Puti Ayu Setiani, S. Psi
Peresume : Julia Sarah, S.Hum

“Every child is unique, and every family deals with different issues. There are some things, however, that many parents deal with around the same time. The way parents choose to deal with these issues has an important impact on how healthy and competent their children grow up to be. “

Kutipan tersebut saya dapat dari kata-kata awal pada laman www.parentfurther.com. Setiap anak adalah unik, dan masing-masing keluarga memiliki tantangan yang berbeda untuk dihadapi. Akan tetapi, terdapat beberapa hal umum yang sebenernya “wajib” tiap orang tua mengetahui tidak lain demi kebaikan anak mereka sendiri. Salah satu pengetahuan yang harusnya dimiliki oleh orangtua adalah pengetahuan mengenai tahap perkembangan anak. Nah, di sini saya akan sedikit memberi pembukaan bagaimana sih perkembangan anak di usia 0-2 tahun pertamanya.
Sebelumnya kita bicara mengenai apa itu pertumbuhan dan perkembangan ya. Pertumbuhan adalah perubahan besar, jumlah ukuran, atau dimensi tingkat sel, organ maupun individu. Untuk anak usia 0-2 tahun misalnya perlu secara rutin ditimbang berat badannya, dan juga mengukur lingkar kepala dan juga lingkar lengan. Nah, mengukur lingkar kepala ini rutin dilakukan, mengapa? Hal ini menjadi salah satu deteksi dini hidrocefalus ataupun microcefalus. Untuk itu mengapa dateng ke Posyandu dan pengisian KMS harus rutin dilakukan untuk mengecek ini.

Selanjutnya, apa itu perkembangan? Menurut Soetjiningsih (1995), perkembangan adalah bertambahnya kemampuan dalam pola yang teratur dan dapat diramalkan, sebagai hasil dari proses pematangan. Aspek dasar perkembangan ini adalah perkembangan kognitif, emosi, sosial, motorik (kasar dan halus), dan juga perkembangan bahasa.
Prinsip perkembangan sendiri merupakan hasil interaksi dari genetis dan lingkungan. Perkembangan juga mengikuti hukum chepalocaudal, yang dimulai dari kepala ke kaki, dan proximidistal, dimulai dari bagian tengah tubuh ke samping. Contoh  prinsip chepalocaudal ini adalah ketika bayi, ukuran kepala aalah 1/3 dari panjang badan. Untuk proximidistal, contohnya bayi mampu miring terlebih dahulu sebelum akhirnya dapat tengkurap.

Untuk pembagian tahapan sendiri, Hurlock membagi masa 0-2 tahun menjadi masa neonatal (lahir- 2 minggu), dan juga bayi (2 minggu – 2 tahun). Perkembangan bayi di usia ini amatlah cepat karena masa ini merupakan masa-masa awal mereka mengenal dunia. Pembelajaran bayi yang utama melalui mendengar, melihat, dan merasakan, karena pada tahap ini dikenal periode sensorimotorik. Bahasa komunikasi pertama mereka adalah menangis. Menangis membuat orangtua tau bahwa mereka butuh makanan, kenyamanan, ataupun stimulasi (Berk, 2013). Lapar biasanya menjadi penyebab umum bayi menangis, namun mereka juga akan menangis ketika temperatur tubuh berubah saat diganti pakaiannya, bunyi yang tiba-tiba, atau terdapat stimulus yang “menyakitkan”. Bahkan bayi juga bisa menangis ketika mendengar suara bayi lain menangis. Kompak banget ya ternyata sesama bayi :D.

Bayi juga belajar lewat pengamatannya terhadap orang sekitar. Mereka dapat meniru ekspresi wajah dan juga gerak tubuh orang dewasa. Sering kan ngeliat bayi yang ikutan melet ketika orang di depannya melet, atau bayi yang dadah-dadah ketika mengantar orang pergi.

Di tiap kemampuan baru yang bisa dilakukan bayi, terdapat empat faktor yang saling mempengaruhi, yaitu:
1 Perkembangan sistem saraf pusat bayi (otak dan teman-temannya)
2 Kapasitas gerakan tubuhnya (yang berdasarkan umur)
3 Tujuan yang ada di pikiran bayi (motivasi internal yang dimiliki bayi. Secara naluriah, bayi memiliki tujuan ketika menggerakkan tubuhnya ataupun untuk mencapai tujuan tertentu), dan yang keempat
4 Dukungan lingkungan terhadap perilaku bayi.

Stimulasi yang diberikan lingkungan kepada bayi merupakan suatu faktor penting agar bayi berhasil melakukan tugas perkembangannya. Akan tetapi, stimulasi yang berlebihan tidak selamanya baik bagi bayi. Stimulasi harus diberikan sesuai dengan kesiapan atau kematangan bayi sesuai dengan umurnya.

❓✔️ Tanya Jawab :
1. mengukur lingkar kepala ada batasan usia kah?
(Juli / Kahl (16m) / Jakarta Barat / RMA4)

Jawab: Semangat pagi, Mba Juli. Untuk lingkar kepala sebaiknya diukur setiap bulan pada tahun pertama, setiap 3 bulan pada tahun ke dua, dan setiap 6 bulan pada usia 3 sampai 5 tahun. Semoga menjawab ya..

2. Bagaimana cara memperbaiki pola asuh jika sy sbg org tua terlanjur salah atau keliru saat mendidik anak sy sewaktu usia 0-2thn? Dia suka pukul2 kepala sendiri jk ditegur atau apa yg diminta tdk di dapat. Waktu tidur malam sering gelisah, bisa minta ngedot susu sampai 3-4kali dlm semalam.
(Diah Kurniati / damizz(2,8y) / Martapura-Kalsel / RMA 4)

Jawab: Halo, Mba Diah. Alhamdulillah..dengan lebih dahulu mengetahui dan menyadari kesalahan tersebut sudah merupakan langkah awal utk memperbaiki pola asuh. Selanjutnya, Mba Diah dan suami bisa sama2 belajar mengenai ilmu parenting dari berbagai sumber terpercaya, baik buku, seminar, maupun mengikuti komunitas parenting. Semangat belajar dan bertumbuh bersama, Mba. Tetap semangat.

3. Mumpung sempat aq mau lgsg bertanya....
Baby rufi, sdh sekitar 3 minggu ini nempel terus dg saya umi nya....ngga mau ikut siapa pun termasuk baba nya....nangis histeris. Apakah wajar bun hal yg demikian? Gmn ya cara mengatasinya ato memang ada masa nya? Oh iya saya sehari2 memang cuma berdua dg rufi
Trima kasih bun atas jawabannya ����
(Yulia / Rufi(6m) / Jakarta Selatan / RMA 4)

Jawab: Hai mba Yulia. Apakah bayi Mba Yulia juga inginnya menyusuuu terus? Jika ya, bisa jadi baby Rufi sedang mengalami growth spurt. Umumnya, bayi akan mengalami growth spurt atau disebut juga percepatan pertumbuhan. Bayi mengalami percepatan pertumbuhan pada usia 7-10 hari, 2-3 minggu, 4-6 minggu, 3 bulan, 6 bulan, 9 bulan atau lebih, atau bisa juga di waktu-waktu yang lainnya. umumnya growth spurt terjadi dalam 24-48 jam, tetapi bisa juga lebih lama, sampai dengan 1 minggu. Tanda-tanda bayi yang mengalami growth spurt adalah: lebih rewel dari biasanya dan lebih sering bangun di malam hari untuk menyusu serta menyusu lebih sering di siang hari.

Berikut beberapa tips saat bayi Bunda sedang mengalami growth spurt.
1. Ikuti kemauan bayi untuk menyusu.
2. Bayi sehat 0-6 bulan yang mengalami
growth spurt tidak membutuhkan asupan lain selain ASI. Ingat2 bahwa prinsip asi ialah supply and demand.
3. Hilangkan pikiran negatif dan kekhawatiran bahwa bayi yang terus menyusu berarti belum kenyang karena ASI-nya kurang atau ASI tidak cukup.
4. Hindari memberlakukan jadwal menyusu pada bayi. Ini dapat membuat bayi stress dan semakin rewel.
5. Tetap makan makanan dengan gizi seimbang, banyak minum air putih, dan tidurlah bersama bayi ketika ia tidur.
6. Tetap perhatikan tanda bayi mendapat cukup ASI yaitu dari kenaikan berat badan bayi pada grafik pertumbuhan, frekuensi BAK minimal 6x sehari, frekuensi BAB yang sering pada awal-awal kehidupannya dan bisa menjadi jarang mulai usia 40 hari.
7. Tetap tenang dan percaya diri.
Semangat ya, Mba Yulia..

4. Mba mau nanya kalo anak ada keinginan terus dia nangis & jerit2 dan setelah kita penuhi keinginannya baru deh berhenti nangis atau jerit2nya.
Gimana mba solusinya agar ga sperti itu.
(Rifsy / Fideria(20m) / Sukabumi / RMA 4)

Jawab: Hai Mba Rifsy. Kondisi anak menangis jerit2 demikian saat keinginannya tak terpenuhi biasa dikenal dengan istilah tantrum. Untuk orangtua dgn anak usia 2-4 tahun, tantrum ini memang salah atu tantangan terbesar. Berdasarkan ilmu dari literatur dan pengalaman saya sendiri, perilaku menolak dan menangis kalau kemauan tidak dituruti atau kalau anak diminta melakukan hal yang tidak dia suka bisa mulai dikurangi atau (mudah2an) dihilangkan dengan membuat kesepakatan bersama. Misalnya, "setelah main, mainannya dibereskan sendiri." Kalau tidak dilakukan, ada konsekuensinya. Misalnya "kalau ada mainan tidak dibereskan sendiri, besoknya kakak ga boleh main mainan itu dulu. Bunda simpan dulu mainannya." Atau, "kalau ke supermarket,

Komunikasi produktif

TUESDAY, 4 AUGUST 2015

Komunikasi Produktif, Pijakan Penting dalam Pendidikan Keluarga

By : Teh mesa

Alhamdulillah, malam tadi kembali belajar via webinar di Ibu Profesional. Materi Komunikasi Produktif yang tadi disampaikan bu Septi, mengawali mata kuliah Bunda Sayang di tahun ajaran baru ini :D

Normalnya (dan biasanya),usai kuliah saya akan menutup laptop dan beranjak mengerjakan aktivitas lainnya. Tapi kali ini, saya memulai abnormalitas versi saya dengan membuat resume begitu kuliah berakhir. Harapannya, dengan membuat resume, hati-pikiran-tindakan saya akan semakin melekat dengan materi ini. Yang kemudian ditindaklanjuti dengan praktikum dan pembuatan jurnal. Aamiin.

SUKSES = ABNORMALITY

Ibu sebagai pengemban amanah:

Ilmu pendidikan anak dan keluargaPeningkatan kualitas diri sebagai individu, ibu dan istri

Apa yang biasa dilakukan ibu-ibu kebanyakan, kita berikan nilai tambah.

Jika normalnya ibu merupakan seorang yangmultitasking, maka jadilah ibu yang memprioritaskan 1 tujuan utama. Semisal, pilih antara :

 ANAK YANG BENAR-BENAR TERDIDIK                          ( V )

SAJIAN MAKANAN YANG SELALU SEGAR SETIAP SAAT   (    )

RUMAH YANG SELALU RAPI                                        (    )

Investasikan waktu untuk belajar -->  BONUS WAKTU

Orang lain tidak belajar mendidik anak, kita BELAJAR --> BEDA

HUKUM PARETO 80:20

80 = yang dilakukan oleh kebanyakan orang.

20 = abnormal positif dan negatif. Jika kita lakukan abnormal positif (10), maka akan sukses melebihi yang lain.

Hasil adalah hak Allah. Tugas kita adalah MELAKUKAN DENGAN SUNGGUH-SUNGGUH.

MENTAL WARRIOR

Mr. Ah Bad. Setiap kita beraktivitas, dicari2 sisi negatifnya.

Mr. Cold Water. Dingin dg aktivitas kita. Apatis. Responnya membuat kita tidak bersemangat.

Mr. Lose Lose. Menyerah dengan keadaan.

Ketiga orang ini ada di sekitar kita atau bahkan di DALAM DIRI KITA. SELESAIKAN

REMEMBER :

FOR THINGS TO CHANGE, I MUST CHANGE FIRST

Buat perbandingan diri kita sekarang dengan diri kita yang dulu, bukan membandingkan diri dengan orang lain. Pun juga dengan keluarga dan anak.

PROBLEM = CHALLENGE. Membiasakan diri untuk menguatkan diri

CHOOSE YOUR WORDS

Words represent the way you think. Kata-kata akan menunjukkan bagaimana jalan pikiran kita.Words brings energy. Kata-kata akan membawa energi. Jika kita bicara masalah, maka aura kita akan mengisyaratkan jatuh. Jika mengatakan tantangan, mata akan berbinar dan semangat menyelesaikan.Words = You. Kata-kata mencerminkan kepribadian kita.

PROTECT YOURSELF

SWITCH! Sesuatu yang ada di diri kita tidak akan dapat berjalan jika tidak dikatakan.

CANCEL CANCEL GO AWAY!

Mengingat suatu hal yang menyedihkan/membuat trauma, akan membuat semakin sedih. Harus dihentikan, diganti dengan hal-hal yang menyenangkan bagi diri kita.

THE MAGIC COMMUNICATION

Fokus pada solusi, bukan pada masalah. Misal, anak memecahkan gelas kesayangan kita. Jika anak tersebut membawa gelas lagi, katakan hati-hati, suruh fokus dan konsentrasi. Bukan dengan mengingatkannya kembali dengan kesalahannya yang dulu. Jangan-jangan nanti jatuh lagi, gagal lagi. Komunikasi produktif ibu akan menguatkan kepercayaan diri anak.Ganti TIDAK BISA menjadi BISA. Tidak ada kegagalan, yang ada hanya hasil yang salah.Katakan apa yang kita inginkan, bukan apa yang tidak kita inginkan. Nak, ibu ingin kamu paham dengan kondisi keuangan keluarga kita. Bukan dengan terus mengeyel.Fokus ke masa depan, bukan masa lalu. Evaluasi dilakukan saat mau memulai projek baru. Untuk memperbaiki projek ke depan. Jika anak melakukan kebaikan, ingatlah. Jika anak melakukan kesalah, tegur dan jangan diingat-ingat.                              

THE MAGIC WORD

Anak tidak memahami kata JANGANKeep Information Short and Simple(KISS)Jelas dalam memberikan pujian dan kritikan. Nadanya harus benar. Jika mengkritik, sampaikan dengan tegas, tidak perlu sayang2an dulu. Misal,”Sayang, tidak boleh ya Nak..” Setelah mengkritik, baru sampaikan kalau kita melakukan hal tersebut karena sayang pada anak. Jangan mengelus sambil mengkritik. Nanti malah kritikan anda tidak digugu. Tidak ada perubahan mengindikasikan bahwa metode mengkritik anda kurang tepat. Pujian merupakan suatu hal yang membuat anak menjadi bangga.

Marah : disertai emosi. Tidak ada solusi dan kritikan yang membangun. Pitch tinggi, jantung berdebar.

Kritik : Ada logika yang jalan. Nak, ibu sudah bilang, bahwa ini harus diletakkan di tempatnya, Sekarang kamu lakukan perintah ibu.

Di akhir kritik, katakan kalo ibu sayang dan rangkul anak

Kendalikan suara dan gunakan suara ramahSeringlah memberi kejutan  menarik ke anak. Anak pulang sekolah beri kejutan. Contoh : Selamat! Kakak layak mendapatkan hadiah. Tiga langkah ke depan, serong ke kiri blablabla, ternyata sampai kulkas. Di kulkas ada eskrim. Diberi tulisan ANDA LAYAK MENDAPATKAN HADIAH KARENA TELAH MEMBERESKAN TEMPAT TIDUR SENDIRI à dipuji karena prosesnya.

CHANGE YOUR WORDS

Masalah = TANTANGAN

Susah = MENARIK

Saya tidak tahu = SAYA CARI DULU

Yaaah… = YESS!. Berfungsi untuk mengubah suasana. Kondisi yang mengecewakan dihadapi tetap dengan positif dan melihat sisi hikmahnya

KAIDAH 2C

Clear

Gunakan bahasa yang dimengerti komunikan, KISS

Clarify

Bila ragu, tanyakan. Jangan berasumsi. Jika ortu tidak sepaham, selesaikan di kamar. Bikin daftar kata yang tidak seharusnya muncul ke anak/di hadapan anak.

Untuk menghindarkan anak dengan pengaruh komunikasi negatif dari luar, bentengi dengan penguatan. Sehingga anak dapat CLEAR n CLARIFY dan memfilter kata-kata tersebut. Jika sudah terlanjur, SWITCH dengan kalimat-kalimat pengganti.

KOMPONEN KOMUNIKASI
Verbal : 7%
Non Verbal : 93% terdiri dari intonasi 38% dan bahasa tubuh 55%

FORMULA KOMUNIKASI

 High energyIntensity of Eye ContactTransfer of Feelings Strategy

Catatan kuliah ini berasal dari webinar tadi dan rekaman webinar tahu ajaran sebelumnya. Jika belum dapat mengikuti webinarnya, ibu dapat juga membaca bukunya, materi lengkap beserta studi kasusnya.

Selanjutnya, bagaimana?

RENCANA PRAKTIKUM :

Setelah mendapatkan kuliah komunikasi produktif ini, ada 2 hal yang menjadi prioritas saya untuk dijadikan kebiasaan dalam rangka menciptakan komunikasi produktif. Yaitu :

Mengendalikan emosiBerkomunikasi produktif terhadap diri sendiri

Di tengah membuat catatan,ada chat WhatsApp dari Ismi Istiqomah Ruhyati, rekan belajar di IIP Bandung. Beberapa waktu lalu saya memang meminta audio lagu yang biasa beliau berikan pada anak-anak didiknya di PAUD, untuk dapat saya adaptasikan dalam mendidik si putri kecil. Berikut liriknya :

Jika aku berdoa kuangkat tanganku

Dengan suara lembut tidak berteriak

Berdoa sungguh2 agar dikabulkan

Segala permohonan hamba yang beriman

Tanganku ada dua jarinya lima lima

Kuangkat keduanya mari kita berdoa

PAUD tanpa PAUD

RESUME �� Kulwap IIP Bandung 3
⏰ Senin, 8 Juni 2015

Host: Teh Nenden
CoHost:Teh Nisa
Pendamping Host:Teh Yolis
Notulen:Zaira

Tema : "PAUD tanpa PAUD"
Oleh: Kiki Barkiah
>>Homeschooler 5 orang anak, founder komunitas Homeschooling dan rumah tahfiz Al-Kindi Mahardika Batam

Saat manusia pertama kali terlahir kedunia ia telah memiliki fitrah belajar. Secara alamiah seorang bayi akan belajar mengisap asi melalui puting ibu, bahkan sebagian bayi dapat melakukakannya pada menit-menit awal kelahirannya. Bayi juga dapat secara alamiah akan mengamati lingkungan sekitarnya, memiliki motivasi internal untuk menggerakan organ tubuhnya, membalikkan badannya, berusaha untuk duduk, merangkak dan berdiri sehingga akhirnya ia bisa berjalan dan berlari. Sebagian besar proses tersebut didorong oleh naluri alamiah yang dirangsang dari informasi dan pengalaman yang ia dapat dari lingkungan sekitar sejalan dengan perkembangan usianya. Maka proses belajar alamiah merupakan hasil dari perkembangan anak sendiri dan lebih banyak muncul dari motivasi internalnya.
"Anak-anak, seperti orang tua mereka, memiliki konsepsi mereka sendiri tentang pikiran mereka dan orang lain dan bagaimana manusia belajar dan 'cerdas' " (lihat Wellman, 1990; Wellman dan Hickey, 1994; Gelman, 1988; Gopnik, 1990)[5]  Oleh karena itu hal ini juga dapat menjadi cara belajar seorang anak dalam membaca dan menulis, yang kemudian berkembang menjadi proses pembelajaran yang mandiri [1].

Proses belajar menjadi tidak alami ketika melibatkan orang dewasa yang memaksakan ide-ide mereka tentang pembelajaran yang dibutuhkan pada anak-anak. Bahkan pada kenyataannya sering sekali orang dewasa merasa sangat sulit untuk menahan diri dari memaksakan ide-ide mereka pada anak-anak[1]. Ketika sebuah proses belajar dilembagakan dan memiliki standar tertentu yang tentu saja dibuat dan ditentukan oleh orang dewasa, maka sering sekali sistem tersebut memaksakan ide-ide tentang apa yang penting untuk dipelajari seorang anak serta bagaimana cara untuk mempelajarinya. 

Pendidikan alternatif seperti homeschooling juga tidak terlepas dari jebakan "pemaksaan ide" ini. Terutama jika pelaku homeschooling memilih untuk memindahkan apa yang disajikan sistem sekolah kedalam rumahnya. Hal ini pula yang sempat dialami oleh penulis pada saat awal-awal memilih homeschooling. Berbagai permasalahan  justru kemudian muncul ketika proses pemaksaan ide pembelajaran sesuai kurikulum sekolah ini dilakukan oleh orang dewasa yang notabene adalah orang tuanya. Anak-anak seperti memiliki ruang tersendiri dalam menyampaikan ekspresi penolakan, dimana mungkin mereka tidak mampu mengungkapkannya saat pemaksaan ide-ide tersebut berlangsung dalam sebuah lembaga formal seperti sekolah.

Mungkin kita berfikir bagaimana mungkin pembelajaran alamiah bisa mencapai standar kompetensi yang dicapai anak-anak sekolah pada umumnya jika tidak ada keterlibatan ide dari orang dewasa? Bukankah anak-anak yang dibiarkan dijalanan dan tidak sekolah pada akhirnya kesulitan untuk bersaing di masyarakat? Pembelajaran alamiah disini bukan berarti membiarkan anak secara bebas belajar dari lingkungannya dan menyimpulkan sendiri apa yang ia pahami dari sebuah informasi. Memang betul, untuk ilmu-ilmu dasar kehidupan seperti dalam domain perkembangan bahasa, hubungan sebab akibat dan matematika dasar, anak-anak memiliki kecepatan belajar yang sangat baik pada awal-awal tahun kehidupan mereka meskipun tanpa perlu adanya proses pengajaran yang terencana. Namun dalam pekembangannya mereka  tetap membutuhkan asupan pengetahuan yang benar dan sistematis yang disajikan oleh lingkungannya.

Oleh karena itu, dalam proses pembelajaran alamiah bukan berarti bahwa orang tua tidak bisa memiliki aspirasi dalam menentukan proses belajar anak-anak mereka, tetapi orang tua memilih membiarkan anak-anak mereka untuk mengembangkan prioritas mereka sendiri dalam proses belajar dan menemukan arah serta  kecepatan belajar mereka sendiri. Orang tua tetap mendukung anak-anak mereka dalam proses pembelajaran dengan menyediakan lingkungan yang dapat merangsang mereka untuk belajar, menyediakan sumber daya untuk belajar, membantu anak-anak mereka untuk belajar ketika diminta untuk melakukannya, dan memberikan umpan balik dan dorongan untuk belajar[1]

Diantara orang-orang yang menganut prinsip pembelajaran secara alami, mereka juga memiliki perbedaan pandangan dalam hal perlu ada tidaknya kurikulum. Sebagian menganggap bahwa kurikulum sangat penting, sebagian lagi menganggap bahwa kurikulum penting untuk merencanakan pembelajaran tetapi keberadaan kurikulum akan membatasi, sementara sebagian lain memilih untuk tidak memiliki kurikulum sama sekali.

Dari pengalaman, permasalahan, dan kesalahan penulis dalam mempraktekan homeschooling. Penulis pribadi kini memilih untuk lebih banyak membuka ruang kebebasan bagi anak-anak untuk menentukan apa, kapan, dan bagaimana mempelajari sesuatu dalam rentang pilihan yang disediakan melalui sumber-sumber pelajaran yang terkurikulum. Penulis juga lebih banyak belajar untuk memahami standar kompetensi yang ingin dicapai dalam sebuah pembelajaran, namun memiliki sekian banyak pilihan dalam mencapainya yang disesuaikan dengan gaya belajar, kondisi, bahkan mood anak saat proses belajar berlangsung. Penulis juga memilih untuk mengkaitkan standar kompetensi yang ditentukan dalam sebuah sistem terkurikulum kedalam aktifitas kegiatan yang sedang dilakukan seorang anak atas pilihannya.
Dalam prakteknya, penulis kini lebih banyak menyediakan sarana, alat dan bahan belajar baik berupa buku, video, mainan maupun sarana pembelajaran lainnya, sementara memberikan pilihan kepada anak-anaknya untuk memilih kapan dan bagaimana cara menggunakan sarana dan prasarana yang disediakan tersebut. 

Dalam konteks pendidikan usia dini, Susan Wise Bauer dalam bukunya yang berjudul Well Trained Mind menyatakan bahwa ketika kita ingin melakukan proses edukasi kepada anak kita di dalam rumah, kita tidak perlu memisahkan antara proses pengasuhan dan pengajaran. Pengajaran adalah mempersiapkan seorang anak untuk menjalankan 12 tahun pendidikan formal, dan itu dimulai saat seorang anak dilahirkan [2]. Oleh karena itu, Proses belajar seorang anak dapat dilakukan secara alami melalui kegiatan pengasuhan sehari-hari.

Berbicara
Anak belajar bahasa melalui proses mendengar orang disekitarnya berbicara. Saat ia mendengar ia belajar kata baru dan berusaha memaknai artinya. Ia belajar tentang dunia di sekitarnya serta pengetahuan-pengetahuan dasar yang penting untuk diketahui seseorang. Kegiatan berbicara merupakan kegiatan pra membaca yang akan sangat membantu seorang anak untuk lebih memahami apa yang kelak ia akan baca. 

Proses belajar pra membaca melalui kegiatan berbicara dapat secara alami dilakukan dan terintegrasi dengan pengasuhan. Sebagai contoh, seorang ibu dapat secara instensif mengajak anak berbicara terhadap kegiatan yang tengah ia lakukan. "adek, ibu mau masak nasi. Nah ini namanya beras, apa dek? be...ras...beras. Yuk bantu ibu pindain berasnya ke sini. Kita hitung ya satu...dua....tiga...empat....lima....! Makasih ya adek. Nah sekarang ibu taruh beras dalam magic jar, trus kita nyalain deh." misalnya. Diskusi seperti ini merupakan proses awal dalam belajar membaca seorang anak di usia bayi atau balita. Anak akan menemukan bahwa bahasa dan komunikasi merupakan perngorganisasian kata menjadi sebuah kalimat. Semakin sering seorang anak diajak berbicara maka semakin banyak koskata yang mereka miliki.

Tips berbicara dengan bayi dan balita [3]
- kegiatan berbicara bukan berarti kita terus berbicara sementara anak mendengarkan. Pastikan anak memiliki banyak kesempatan untuk berbicara kepada kita.
- respon setiap kata yang disampaikan seorang anak meski belum fasih pengucapannya dengan memperluas pembicaraan. Misal, saat anak mengucapkan "pa", kita respon dengan menyempurnakan kata yang ia maksud, bukan malah mencadelkan dan mengikuti gaya bicaranya. " bapak? Oh mana bapak? Bapak sudah pulang? Yuk kita liat ke luar, bapak sudah pulang belum ya?"
- perkuat perbendaharaan kata bayi kita dengan menyebutnya berulang-ulang dan mengembangkannya pada kalimat
- jika kita menggunakan dua bahasa di dalam rumah, bicara pada bayi dengan bahasa yang paling kita kuasai. Hal ini akan memberi kesempatan bagi kita untuk menjelaskan sesuatu secara lebih fasih.

Bernyanyi
Lagu adalah salah satu cara bagi bayi dan balita dalam menambah perbendaharaan kata dan perkembangan kemampuan berbahasa. Bernyayi alfabet dapat dilakukan untuk mengenalkan huruf kepada anak-anak usia pra sekolah. Bagi para orang tua yang  berpendapat untuk tidak sama sekali memberikan nyayian kepada anak, kita dapat memberikan  lantunan al-quran dari berbagai qori sehingga anak dapat mendengar berbagai macam suara.

Membaca buku
Kegiatan membaca buku bersama adalah cara yang sangat penting untuk mempersiapkan anak kelak dapat membaca. Kegiatan membaca bersama akan menambah perbendaharaan kata dan pengetahuan seorang anak. Ini juga membatu seorang anak melihat bagaimana bentuk tulisan dan memahami fungsi buku. Namun yang jauh lebih penting dari kegiatan membaca adalah menanamkan minat baca anak. Anak yang menikmati kegiatan membaca biasanya lebih termotivasi untuk belajar membaca sendiri.

Tips membaca bersama balita:
- Jadikan buku sebagai investasi masa depan keluarga
- Jadikan kegiatan membaca menjadi kegiatan harian keluarga
- Buatkan area khusus membaca yang nyaman
- Berikan bayi buku dengan bahan yang tidak mudah rusak sehingga ia bisa melihat-lihat sendiri. 
-  Sebelum membaca, ajak anak menerka isi bacaan dari gambar sampulnya.
- Bacakan ia cerita bergambar dari buku dengan menunjukkan gambarnya. 
- Bacakan buku yang sama secara berulang untuk membangun kosakata mereka dalam berbahasa. 
- Sesekali bacakan ia cerita yang lebih panjang tanpa buku bergambar.
- Kita juga dapat merekam proses membacakan cerita kepada anak-anak berikut respon interaktif mereka sehingga rekaman tersebut dapat kita putar kembali untuk mereka. 
-Ketika bayi kita beranjak menjadi balita, kita mulai dapat bertanya tentang isi sebuah cerita serta membangun diskusi sederhana. 
- Gunakan buku untuk mengenalkan kosakata yang tidak umum digunakan dalam pembicaraan sehari-hari
- Kita juga dapat mengenalkan alfabet dengan cara membunyikannya. Kita dapat membunyikan huruf-huruf awal pada sebuah kata ketika kita sedang membahas sesuatu dengan balita kita. Misalnya saat anak kita melihat burung terbang. "Adek itu lihat ada burung, masya Allah burungnya terbang tinggi ya. Adek bisa terbang gak? (dengarkan dan bahas responnya) Burung bisa terbang karena Allah ciptakan sayap untuk burung. Adek, burung itu bunyi huruf depannya apa dek? beh, beh, burung. burung dari huruf b" misalnya.

Lalu bagaimana agar kegiatan membaca ini dapat menjadi pembelajaran alamiah yang tidak dipaksakan? Anak dapat diajak untuk memilih buku mana yang ingin ia baca. Anak juga dapat memilih waktu kapan ia ingin dibacakan cerita. Yang paling penting kegiatan membaca dilakukan setiap hari walaupun tidak lebih dari 15 menit, misalnya. Pilihan-pilihan seperti ini yang sulit dilakukan dalam sebuah proses pendidikan berlembaga, sehingga proses belajar yang alamiah sulit dilakukan.

Menulis
Kegiatan menulis dan membaca merupakan kegiatan yang beriringan. Keduanya berkaitan dengan bahasa dan merupakan proses pemberi informasi. Anak balita bisa mulai melakukan kegiatan pra menulis melalui kegiatan mencoret-coret. Berikut tips agar kegiatan menulis seorang anak dapat berlangsung lebih alamiah:
- orang tua tidak perlu memaksa anak-anak untuk melakukan kegiatan menulis atau menggambar. 
- Orang tua dapat menyediakan fasilitas yang mendukung dan menawarkan berbagai pilihan kegiatan positif termasuk menggambar. 
- Untuk tahap awal anak-anak baru sekedar belajar memegang alat tulis dan mencoret abstrak. Coretan dan gambar adalah kegiatan pra menulis yang bermanfaat kedepannya. Apresiasi setiap goresan yang mereka buat dengan membahas cerita dibalik gambar yang mereka buat. 
- Tulislah keterangan cerita mereka didalam gambar yang mereka buat agar mereka memahami bahwa ada hubungan antara bahasa yang diucapkan dengan yang dituliskan. 
- Kegiatan pra menulis juga dapat dilakukan tanpa perlu menunggu mereka mampu memegang alat tulis. Kita bisa melatih motorik halus mereka dengan memberikan bahan finger paint, biarkan anak mencorat-coret dan menggambar abstrak dengan jari mereka. Pengenalan alfabet juga bisa dilakukan dengan menggerakan jari kita diatas pasir pantai, tanah, atau menulis di langit.

Lalu bagaimana agar kegiatan menulis ini menjadi pembelajaran yang alamiah? 
- Jadikan kegiatan ini sebagai pilihan yang ditawarkan saat anak terlihat bosan dan bingung memilih kegitan. "Adek mau gambar?" 
- Sediakan bahan dan alat yang dibutuhkan, bebaskan ia memilih tema yang ia inginkan atau beri ia inspirasi tema terkait dengan materi yang sedang dibahas. Proses menggambar juga menjadi sarana mengungkapkan ide dan menguji sejauh mana pengertian mereka terhadap sebuah informasi
- Apresiasi terhadap gambar seorang anak tidak perlu harus diwujudkan dengan pujian terhadap karyanya, bahkan sebagian orang berpendapat untuk menghindarinya. Apresiasi dapat dilakukan dengan bertanya tentang ide dibalik gambar kemudian mendiskusikannya.

Bermain

Anak belajar banyak tentang bahasa melalui permainan. Bermain membantu seorang anak memahami simbolisasi sehingga mereka bisa mengerti bahwa bahasa lisan dan tulisan memiliki kaitan dengan objek nyata dan pengalaman. Bermain juga membantu seorang anak mengekspresikan diri mereka dan menuangkannya dalam bentuk kata-kata [4]. 

Tips bermain agar kegiatan bermain menjadi kegiatan belajar yang alamiah:
- Berikan mereka waktu yang cukup untuk bermain. Terkadang permainan terbaik bagi anak adalah permainan yang tidak terstruktur saat mereka dapat menggunakan imaginasi mereka dan membuat cerita terhadap permainan yang mereka lakukan. 
- Ajak anak berdiskusi tentang cerita dibalik permainananya, tanpa perlu banyak mengarahkan perminan mereka kecuali bila benar-benar dibutuhkan, misal karena alasan keamanan.
- Sediakan sebanyak-banyaknya pilihan permainan yang bisa ia mainkan. Berikan ia kebebasan memilih mainan dan bagaimana cara ia ingin memainkannya. Lalu kembangkan permainan mereka menjadi sarana pengetahuan yang lebih bermakna dengan mengkaitkannya dengan materi pelajaran dalam kurikulum seperti sains dan matematika.
- Ajak mereka bermain drama terhadap cerita yang sedang dibahas, baik cerita karangan mereka atau pengembangan dari kegiatan membaca buku

Mungkin banyak diantara keluarga homeschooler yang sangat bersamangat untuk menyediakan kegiatan aktif kreatif dalam menyampaikan materi seperti melalui kegiatan art and craft. Dalam perjalanan awal homeschooling, penulis juga termasuk yang bersemangat memasukkan apa yang lazim dilakukan sekolah atau paud kedalam rumah. Namun dalam perjalanannya penulis menyadari bahwa tidak semua anak memiliki minat yang sama terhadap sebuah metode pembelajaran. Untuk sebuah inti pembelajaran yang sama, para homeschooler bisa memilih sejuta cara dalam menyampaikan kepada anak-anak. Bisa melalui olahraga, bermain, bercerita, memasak, art and craft dll. Semakin anak diberi keleluasaan memilih cara yang ingin ia jalankan dalam mempelajari sesuatu, insya Allah hasilnya akan semakin optimal.

Lalu bagaimana para pelaku homeschooling bisa memastikan bahwa pencapaian anak-anak mereka minimal dapat bersaing dengan anak pada umumnya yang bersekolah jika tidak berdasarkan kurikulum? Pahami saja standar kompetensi yang berlaku di negara tempat kita tinggal atau dari kurikulum yang ingin kita pakai, lalu nikmatilah kemerdekaan kita dalam memilih cara untuk meraihnya. Insya Allah sejalan dengan usia anak-anak, mereka bita lebih diajak kerjasama dalam mempelajari sesuatu yang lebih tersistematis dan terancang. Meskipun begitu kebebasan memilih kapan dan bagaimana cara ia mempelajarinya, menjadi keistimewaan homeschooling itu sendiri.

Lalu bagaimana dengan sosialisasi anak jika tidak ikut PAUD? Pertanyaan klasik yang sering dilontarkan kepada para homeschooler. Insya Allah dengan memperkaya pengalaman mereka berinteraksi dengan orang lain baik di dalam rumah, di dalam lingkungan bertetangga, di berbagai acara dan kegiatan silaturahmi atau bahkan kegiatan kursus dan ekstrakurikuler, insya Allah kemampuan sosial mereka juga akan tetap terasah.

Oleh karena itu, bagi orang tua yang belum memiliki rezeki dan kesempatan menyekolahkan anak-anak mereka ke lembaga PAUD, tidak perlu khawatir dan berkecil hati karena PAUD itu ada disekeliling anak-anak di rumah mereka.

http://www.natural-learning.net/000170.html
Well Trained Mind, Bauer, Susan Wise; Wise, Jessie
Www.everychildreadytoread.org
How People Learn (brain,minf, experience, and school), Bransford, John D; Brown, Ann L,

❓❓❓⭕SESI TANYA JAWAB⭕❓❓❓

1⃣pertanyaan dr bunda nisa:
bagaimana menejemen diri sbg ibu untuk homeschooling 5 anak yg beda usia & kebutuhan
1⃣Aduh jawabannya lengkap di tulisan saya di fb yg berjudul optimalisasi waktu bagi ibu homeschooler muktilevel tanpa art.Kuncinya pada multi tasking, membuat formasi pekerjaan yg memungkinkan dijalankan dalam satu waktu, mengajar bergantisn untuk materi yg terpisah dan mengajar bersama untuj materi gabubgan, mengerjakan rumah secara tim, dan memastikan anak anak selalu ada dlm kegiatan berfikir atau berdzikir. Misalnya skrg saya sibuk wa, anak anak lagi denger kajian sirah✅

2⃣Prtanyaan dr bunda Evi: Apresiasi terhadap gambar seorang anak tidak perlu harus diwujudkan dengan pujian terhadap karyanya, bahkan sebagian orang berpendapat untuk menghindarinya." Alasan ny apa yg mbk?
2⃣.Bunda evi, ttg hal itu mmg masih pro dan kontra, akhir akhir ini juga beredar artikel ttg jangan melebeli anak kita sebagai anak pinter. Yang intinya dari mereka yg memilih untuk tidak memuji anak berlebihan itu krn anak yg terbiasa dipuji pintar, cenderung ingin mempertahankan lebelnya sebagai anak pintar kemudian jd cenderung tidak ingin salah sehingga memilih yang mudah dan cenderung mudah menyerah terhadap hal hal yg ia tau ia tidak akan memiliki hasil yg baik. Nah mereka memilih untuk lebih fokus pada memuji usahanya. Allahualam saya juga baru sekilas baca ttg pendapat ini. Tp  intinya gak semua apresiasi itu harus disampaikan dalam bentuk waaah pintarnya waaaah kerennya.... Kita bisa mengapresiasi dgn mendiskusikan gambar dgn mereka ✅

3⃣ Anak saya sekarang usia 4 tahun agustus ini.. sebelumnya ikut paud skrg mau masukin ke pg karena kdg dirumah keliatan ga tertarik utk ngapa2in. . Diajakin pun kdg ga semangat.. jd khawatir apa krn fokus ibunya ke bagi ama kehadiran adiknya ngaruh ke kreativitas dan keinginannya utk beraktivitas. . Karena anaknya lagi seneng bgt berteman maen diluar jd kepikiran dimasukin paud atau pg.. tp disisi lain msh ngerasa masih kecil.. bagaimana ya teh kiki mengembalikan keinginan utk berkreasi dan beraktivitas nya  ngebagi fokus dengan adiknya
_mella_iipbandung2
3⃣ Mbak mella kalo anaknya ejoy di paud, mau ikut paud, dan paudnya ok, gak masalah. Kalo dirasa dirumah gak bisa optimal juga. Tp kadang oerasaan gak optimal itu sering muncul dr persepsi kita. Saya juga awal awal merasa begitu saya ngerasa dirumah gak sekeren dan sesistematis di sekolah. Tp saya terus tanya sama anak anak mereka bilang mereka lebih suka hs krn lebih bebas milih mau main dan belajar apa.
Jadi intinya kembalikan juga sama anak anak.
Walau keputusan terakhir di tangan kita✅

4⃣ Pertanyaaan dr bunda nisa: 
Anak sy usianya mau 2,5 th, untuk mempersiapakan diri jika kelak anak tertarik homeschooling, pa yg mesti kami (ayah & bunda) siapkan dr skrg?
4⃣ Bunda nisa jawaban lengkapnya ada di tulisan saya di fb tentang amunisi pengetahuan yg dibutuhkan dalam menjalankan homeschooling.
Secara ringkas isinya:
1. Bulatkan tekad dan rumuskan visi
2. Rumuskan prioritaa ilmu yg ingin dipelajari
3. Pahami kecerdasan majemuk
4 pahami tahapan belajar anak
5 pahami temorament anak
6 pahami personaliti anak
7. Pahami gaya belajar  anak
8 pahami gaya mengajar kita
9 jangan berhenti terus belajar bersama✅

5⃣ pertanyaan dari bunda siti mahnur: bagaimana mengoptimalkan potensi anak yg tidak home schooling, seringkali prioritas utama mendidik menjadi berbeda antara sekolah (guru) dg ortu. untuk anak umur 6 - 7 tahun, pembelajaran yg paling urgent untuk ditanamkan apa y teh? saya agak khawatir dgn pergaulan anak2 di sekolah, bagaimana membentengi anak2 dr pengaruh yg tidak baik yg seringkali sy temui terutama masalah kata2 yg tidak pantas yg mereka tiru dari lingkungan sekolah? saya menyadari anak2 adl peniru ulung, nuhun
5⃣Kalo dilihat dr sejarahnya sekolah formal di indonesia yg pernah saya baca, keberadaan sekolah formal pertama kali itu mmg untuk memberikan pengetahuan akademis  krn pendidijan lainnya seperti akhlak dan agama sudah ada di masyarakat baik di lingkungan maupun di dalam rumah. Nah dalam perkemabamgannya hal ini seperti bergeser, seolang org tua yg menyekolahkan anak tinggal menunggu anak pulang dalam keadaan pinta, sholeh dan berakhlak. Nah jadi mmg harus bisa saling menempatkan posri secara tepat dan memutuskan fungsi sekolah itu untuk membantu pos yang mana. Utamanya ttp ada  di dalam keluarga. Kita gak mungkin menuntut masyarakat daoat melakukan seperti apa yg kita inginkan. Jd ya kunci utama pendidikan anak ada di dalam rumah kita. Sementara lembaga lain hanya penunjang. Termasuk dalam benteng pergaulan. Kuncinya sih mengembalikan bahwa rancangan pendidikan anak anak kita ada di tangan kita walaupun dalam pelaksanaannya kita melibatkan pihak lain✅

6⃣ Pertanyaan dr bunda wiwik:
Hal apa yg menguatkan teh kiki utk bertahan homeschooling, kalau baca kisahnya, sptnya bongkar pasang jungkir balik dlm menentu kan metode. Apakah ada kemungkinan anak2 akan bersekolah formal sblm kuliah?
Satu lg: T Kiki tidur dam bangun jam berapa??��
6⃣Hehe iya makasih sudah rajin baca kisah saya. Kita mmg gak pernah tau ttg hari esok seperti apa saya juga tdk tau sampai kapan hs  menjadi pilihan terbaik bagi keluatga kami. Tp sejauh mempelajari kurikulum sekuler di amerika kami semakin mantap untuk hs krn alasan pelajaran agamanya. Pernah juga ada yg tanya kalo di indonesia ada sekolah islam terpadu mau ikut gak. Mungkin kalo dr sisi agamanya terjawab tp kebutuhan waktu anak anak untuk ngulik hoby mereka jd terbatas. Kalo saya pribadi sih pengennya mereka fokus masuk sekolah untuk mempelajari al quran bahasa arab dan agama seperti ibnu sina di awal awal usianya, sebelum ia mempelajari ilmu umum. Tp saya tawarkan anak anak untuk pesantren tahfidz blm pada mau aasanyya kalo dirumah bisa ngafalin quran sambik bikin robotik. Jd  intinya setiap anak pinya kebutun belajar yg beda. Kalo ada lembaga gratis atau murah yg sesuai dgn minat bakat dan kebutuhan anak yg kalo keluat dr lembaga itu anak kita jadi seorang hafidz quran yg sholih pinter mandiri dan memiliki keahlian, saya juga mau mbak.
Lalu apakah saya yakin bahwa pilian kita bisa mencapai semua itu? Saya hanya mengerjakan bagiab yg saya bisa selanjutnya saya menyerahkan pada Allah  kalo Allah menghendaki yang lebih baik insya Allah suatu hari juga akan dipertemukan dgn sarana yg lebih baik✅

7⃣ Pertanyaan dari bunda Beti:
saya tinggal didesa, kebetulan dirumah punya anak2 belajar ngaji, tp mau saya arahkan utk belajar alami seperti bahasan kita sekarang, cuma kadang saya bingung rujukan contoh2 proses belajar alami, apalagi usianya beda-beda mulai usia 4th-9th. Dimana saya dpt rujukan contoh2nya? ataukah tergantung kreatifitas kita saja?
7⃣Internet bu ... Dan buku...buku...buku.... Kalo buku mahal berarti harus manfaatkan internet. Kalo kita mampu munculkan ide sendiri itu bagus, tp pemikiran seorang manusia biasanya tidak lebih baik dr pemikiran banyak kepala. Jd punya banyak sumber belajar dalam homeschooling itu wajib krn ortu bukanlah maha guru yg serba tau dan serba bisa. Ortu hanyalah fasilitator, pendamping dalam belajar✅

8⃣ pertanyaan dari bunda Evi Suci:
Msih kurang faham mengenai evaluasi trhdp paud hs, bsa minta contoh ny?
8⃣ Ya simple aja mbaj ditanya aja kalo mereka bs jawab berarti sudah ngerti. Coba deh ibu liat daftar standar kompetensi paud, sederhana sekali lho. Untuk kognitif matematika juga sepurat angka, menghitung, besar kecil, banyak sedikit, kanan kiri, dll sederhana sekali. Ibu mau kasih worksheet untuk lihat pemahamannya juga bs. Lebih jelasnya ttg apa yg pebting dicapai pada pebdidikan usia dini pernah saya tulis dalam sebuah artikel berjudul Membangun lingkungN yang mencerdaskan anak dari dalam rumah. ✅

9⃣ Pertanyaan dr bunda Iis: Assalamu'alaikum...salam kenal teh kiki��,penasaran tentang hs yg diterapkn oleh teh Kiki..bagaimana cara menyiasati anak2 dirmh ketika mempunyai perbedaan pendapat/perselisihan,secara mereka pasti berbeda karakter??trs hs nya teh Kiki pake kurikulum atau bebas? (Mksd'y tanpa kurikulum)...
9⃣Saya pakai kurikulum bunda iis, tp jadwalnya, dan netodenya agak fleksibel, kalo sdg tidak "bekerja" dgn satu cara ya saya pakai cara lain. Hs saya sih biasa aja mbak. Gak jauh jauh juga dr buku buku yg ada.
Kalo anak anak ada perbedaan pendapat dan pertengkaran juga hs bs berhenti sementara untuk sesuatu yg kebih genting tp kan anak anak juga ttp belajar dr peristiwa yg ada.✅

1⃣0⃣Pertanyaan dari bunda Qiqy:
Saya sangat berfikiran utk HS anak..bagaimana jika sewaktu waktu mereka butuh ijazah???
1⃣0⃣ Bunda qiqy hs bukan berarti gak bs pakai ijazah. kalo di amerika juga ada ujian yg ttp wajib diikuti. Malah semua hs harus terdaftar disini. Tp kali di indonesia bisa ikut kejar paket.✅

1⃣1⃣ Pertanyaan dari bunda Tia:
Bagaimana dg anak yg memiliki kecerdasan interpersonal(maaf klo salah maksudnya termasuk yg suka bersosialisasi) ?? Apakah belajarnya perlu teman?
1⃣1⃣ Anak anak yg punya kecerdasan interpersonal mmg sangat suka bersosialisai, suka ngumpul, suka bersama sama, mungkin juga dalam belajar senag bersama sama, tp bukan berarti gak bisa belajar sendiri. Begitu juga yg kurang suka beramai ramai lebih suka sendiri bukan berarti dibiarkan tidak belejar bersosialisasi. Kita berusaha seimbang dan mencapai batas minimal pada sisi sisi yg memang bukan potensi utamanya.✅
Alhamdulillah.∩__∩.