Jumat, 11 Desember 2015

Perkembangan Motorik anak usia 2-4 tahun

�� Resume Kuliah WhatsApp Grup Rumah Main Anak 4 ��
Judul materi : Perkembangan Motorik anak usia 2-4 tahun.
Hari / Tanggal : Rabu / 9 Desember 2015
Pemateri : Chairunnisa Rizkiah, S.Psi
Peresume : Julia Sarah, S.Hum

—————————

�� Memasuki usia 2 tahun, bentuk tubuh anak mulai tumbuh menjadi lebih mirip tubuh orang dewasa. Figur bayi masih chubby dan banyak lipatan-lipatan lemak, sedangkan semakin lama bentuk tubuh anak lebih memanjang, terutama bagian tungkai (tangan dan kaki). Massa otot juga bertambah dan kemampuan koordinasi gerakan juga semakin baik (tentunya dengan dibantu juga dengan stimulasi). Kematangan secara fisik ini memungkinkan anak untuk melakukan kegiatan fisik yang sebelumnya tidak bisa dikuasainya.

�� Kemampuan gerak dasar dibagi menjadi tiga kategori, yaitu:
1. Locomotor : kemampuan untuk memindahkan tubuh dari satu tempat ke tempat lain atau untuk mengangkat tubuh ke atas. Contoh gerakannya adalah melompat-lompat seperti kelinci atau meloncat ke depan dan belakang. Kemampuan gerak lainnya adalah berjalan, berlari, meluncur ke bawah (misalnya dari atas gundukan tanah), dan galloping (berlari seperti kuda) 
2. Non locomotor : kemampuan untuk gerak yang dilakukan di tempat. Kemampuan non locomotor terdiri dari menekuk dan meregangkan tubuh (misalnya membungkuk menyentuh ujung kaki), mendorong dan menarik (misalnya membuka pintu/lemari), mengangkat dan menurunkan (misalnya membawa barang dan meletakkannya), melempar, dan lain-lain
3. Kemampuan manipulatif. Dalam istilah perkembangan, kata “manipulatif” kira-kira berarti melakukan sesuatu terhadap benda, atau mengutak-atiknya. Dalam aspek motorik, kemampuan manipulatif banyak melibatkan tangan dan kaki, tetapi bagian lain dari tubuh kita juga dapat digunakan. Misalnya, memantul-mantulkan bola, membangun bentuk-bentuk dari mainan balok/Lego, meronce, dan membentuk kertas sesuai keinginan. Kemampuan ini biasanya memerlukan koordinasi mata dan tangan/kaki.

�� Sedangkan dari segi jenis otot yang digunakan, keterampilan motorik dibagi menjadi 2, yaitu motorik kasar dan motorik halus.
A. Motorik kasar: membutuhkan keseimbangan dan koordinasi antar anggota tubuh, dengan menggunakan otot-otot besar (misalnya seluruh badan, otot lengan dan kaki). Pada anak usia 2 tahun, aktivitas motorik kasar yang sudah dikuasai antaranya adalah anak mulai bisa  berlari, bangun sendiri saat jatuh, serta mengambil dan meletakkan benda. Sedangkan anak usia 3-4 tahun pada umumnya sudah mulai bisa melakukan hal berikut:
· Berhenti berjalan dan berlari, atau berpindah arah saat berjalan dan berlari, dengan cepat
· Naik tangga dengan kaki bergantian, turun tangga dengan mengandalkan satu kaki
· Lompat dengan dua kaki sejauh 30-60 cm, ada juga yang sudah mulai bisa lompat dengan satu kaki
· Menjaga keseimbangan (misalnya naik papan titian)
· Lempar-tangkap bola dengan gerakan tubuh bagian atas (biasanya mendekap bola ke dada). Kegiatan lempar tangkap bola juga membutuhkan koordinasi mata-tangan
· Mengendarai sepeda roda tiga
· Meniru gerakan, misalnya saat berolahraga atau saat menonton gerakan di video. Kemampuan ini juga berhubungan dengan kemampuan kognitif anak.

B. Motorik halus: kemampuan yang berhubungan dengan keterampilan fisik yang melibatkan otot kecil (misalnya otot-otot ujung jari) serta koordinasi mata dan tangan (hand-eye coordination). Contohnya: meronce, memegang alat tulis dan membuat coretan, merobek kertas, menempelkan benda, mengambil benda dengan ujung jari. Anak usia 2 tahun sudah mulai belajar memegang benda dengan ujung jari, membuat coretan (scribble), dan membalik halaman buku. Anak berumur 3-4 tahun pada umumnya sudah bisa melakukan hal-hal berikut:
· Membangun menara dari balok- balok
· Memasukkan tali atau benang ke dalam lubang (misalnya meronce manik-manik)
· Menggambar garis-garis silang dan lingkaran
· Memanipulasi obyek tanah liat/playdough dengan membuat bentuk-bentuk
· Mengambil dan menyusun potongan-potongan puzzle sederhana
· Menggunakan peralatan makan (sendok dan garpu)
· Menggunakan gunting, menggunting dengan mengikuti garis tanpa terputus
· Menelusuri garis dengan alat tulis (tracing). Anak bisa menelusuri garis untuk menggambar bentuk
· Meniru gambar bentuk dasar (misalnya kotak, segitiga, lingkaran). Kemampuan ini akan sangat berperan saat anak belajar menulis huruf dan angka
· Sebagian anak juga mulai menulis beberapa huruf capital yang mudah (misalnya I, A, O, T, L)
· membuka dan menutup kotak

�� Kecepatan perkembangan motorik anak mungkin akan berbeda-beda. Ada anak yang lebih cepat menguasai keterampilan motorik halus, ada juga anak yang lebih unggul di motorik kasar. Ada pula anak yang butuh waktu lebih lama untuk menguasai keduanya. Seperti halnya aspek lain dalam perkembangan, hal ini dipengaruhi oleh dua faktor yaitu: (1) faktor bawaan dan (2) pengasuhan. Faktor bawaan menentukan kematangan anak, atau kesiapannya untuk mempelajari keterampilan baru. Misalnya, anak usia 24 bulan belum bisa naik sepeda roda dua walaupun diberi stimulasi yang sangat banyak, karena otot-ototnya belum cukup kuat dan keseimbangannya belum cukup. Di sisi lain, faktor pengasuhan (nurture) juga mempengaruhi kecepatan dan keluwesan anak dalam melakukan gerak motorik kasar ataupun halus. Kedua faktor ini saling berhubungan dalam menunjang atau justru menghambat perkembangan anak.

------------------------

❓✔️ Tanya Jawab :

1. mau tanya, seandainya fase motorik kasar ini ada yg terlewati, dan aqiel sdh berusia 2 tahun lebih, apakah berpengaruh besar terhadap perkembangan anak ke depannya atau tidak ?
Astrid / Aqiel Ahsan (2 tahun 9 bulan) / cikampek / RMA 4

Jawab: Halo Bunda Astrid. Yang perlu diketahui bahwa masing-masing anak adalah unik dan berbeda-beda kecepatan perkembangannya. Tahapan2 tersebut biasanya disempurnakan peraspek, misal merangkak-berdiri-berjalan. Fase apa ya Bun yg terlewati? Parameter perkembangan anak berbeda-beda. Ada beberapa anak yang baru bisa melakukan capaian perkembangan usia 2 tahun saat anak tersebut 2,5 tahun. Tidak mengapa selama masih berada pada rentang waktu normal. Jadi, jika ada yg terlewati masih bisa distimulasi di rentang waktu tersebut, yg penting bukan "terlambat". Utk melihat "keterlambatan" perkembangan anak bisa dicek di Kuisioner Pra Skrining Perkembangan (KPSP) Anak..

2. Anak saya 2th 5bln. Bagaimana cara menstimulasi anak untuk jalan jinjit. mngkin saya kurang memperhatikan,tapi sy blm pernah lihat anak saya berjalan jinjit. tapi untuk melompat2 dan berlari sudah bisa.
Yulia/ 2th5bln / Tangerang / RMA 4

Jawab: Halo Bunda Yulia. Bisa dengan melihat gambar/video. Bisa juga dengan m3ngajak "senam" bersama2. Bunda mengajak si kecil untuk mengikuti gerakan Bunda. Agar anak berjinjit bisa pula Bunda memintanya mengambil sesuatu dengan jarak yg lebih tinggi daripadanya, namun tanpa melompat. Misalnya, mula-mula Bunda memintanya mengambil barang yg Bunda letakkan di depan kepalanya, lalu perlahan-lahan Bunda tinggikan jaraknya. Semoga membantu ya, Bun.

3. Asalamualaikum mba, saya mau nanya. Kecepatan perkembangan setiap anak kan berbeda2, bagaimana caranya agar perkembangan antara motorik kasar dan motorik halus bisa seimbang tanpa kita paksakan?
Rifsy / fideria 21m / sukabumi / RMA4

Jawab : Wa'alaikumsalam Bunda Rifsy, betul sekali. Sesuai materi di atas, selain faktor bawaan, faktor pengasuhan (nurture) juga mempengaruhi kecepatan dan keluwesan anak dalam melakukan gerak motorik kasar ataupun halus. Bisa dengan kegiatan bermain yg menstimulasi motorik kasar dan halus di setiap harinya. Meski, pada usia ini ada anak yg lebih unggul materi kasarnya, ada pula yg lebih unggul motorik halusnya. Tidak mengapa, yg penting orangtua telah berusaha memberikan stimulasi keduanya secara imbang. Tetap semangat!

4. Anak sy 24m kemampuan motorik kasarnya lbh unggul dibanding motorik halusnya, terlihat kurang tertarik dgn permainan menempel2, dkk, bagaimana cara menstimulasi motorik halusnya?
Yanti / Amah / Tegal / RMA 4

Jawab : Halo Bunda Yanti. Memang rentang konsentrasi anak berkaitan dengan usianya Bun. Misal, anak 2 tahun, rata-rata hanya dapat full konsentrasi hanya 2 menit. Bunda dapat mengajak anak untuk ‘

Tidak ada komentar:

Posting Komentar